“Bu … jangan lakuin ini, Lisna enggak akan mampu bayar Ibu, nantinya.” Lisna memohon. “Enggak usah dibayar, yang penting kamu bebas dari sini,” balas Rena setengah berbisik. “Bagaimana kalau Anda tidak datang besok?” sang Mamih melanjutkan negosiasi yang dimulai Rena. “Saya pastikan datang … saya
Rena merasakan punggungnya begitu kebas karena bergesekan dengan dinding kamar mandi. Air shower terus mengguyur tubuh mereka seiring hentakan Andra yang memabukan. Deru nafas keduanya memburu membuat kaca di dalam bilik shower semakin buram, dengan melingkarkan satu kakinya di pinggang Andra, sua
Author Note : Teman-teman mohon maaf atas kesalahan publish di bab sebelumnya. Sekarang bab sebelumnya sudah direvisi dan teman-teman bisa dibaca ulang tanpa perlu membayar lagi bila sudah membuka babnya, Terimakasih. *** “Hai Mas Ricko … yuk kita sarapan bareng!” ajak Rena ketika melihat Rick
Lisna melangkah mendekat. “Makasih banyak Bu, mungkin sampai mati pun Lisna enggak akan pernah bisa membalas kebaikan Ibu,” kaya Lisna penuh haru. Rena menyerongkan posisi duduk agar bisa menatap Lisna. “Enggak usah dipikirkan lagi … mulai sekarang, hiduplah lebih baik ya!” pesan Rena disertai s
“Iya Bu … Kakak akan hati-hati….” Rena menanggapi wejangan ibu Susi. “….” “Iya….” Dia menyahut lagi. “….” “Hemm….” Andra duduk di sofa mengawasi Rena yang sedang berkomunikasi dengan ibu mertuanya melalui sambungan telepon di balkon kamar sambil mondar-mandir dengan tangan mengusap perutny
Apa katanya? Pelaminan? Mata Mia melebar sempurna mendengar ucapan nyeleneh dari sang kekasih, pasalnya hubungan mereka baru benar-benar resmi beberapa hari lalu karena beberapa minggu terakhir hanyalah pendekatan yang dilakukan sangat intens oleh Ricko. Pria itu seperti sudah tidak memiliki u
Kesadaran Andra ditarik paksa dari alam mimpi ketika parfum sang istri menusuk indera penciumannya. Bergerak perlahan menyandarkan tubuh di kepala ranjang dan tatapannya terpaku kepada istrinya yang sedang terlihat berpikir di depan pintu walk in closet. Camisole berwarna hitam dengan renda dipu
Bra! Terdengar suara pintu dipaksa dibuka dari arah ruang tamu. "Rena!” teriakan Andra menggelegar menggema hingga dapur. Rena terperanjat mendengar teriakan Andra memanggil namanya seingatnya tadi pagi Andra memberitahu akan pulang larut malam.D Setelah mencuci tangan, buru-buru ia meningga