Tapi kali ini, agar bisa melupakan rindu kepada Rena sejenak—dia akhirnya setuju menginjakan kaki di sini lagi bersama Ricko. Ah, bagaimana dengan Renanya? Malam ini sang istri belum mengirim pesan. Setelah meneguk beberapa sloki minuman beralkohol untuk menghargai yang punya acara, Andra mengelu
“Jadi masih marah?” Suara Andra di ujung panggilan sana terdengar dingin padahal sedang membujuk. “Mas … memangnya enggak bisa ya langsung pulang aja ke rumah? Enggak usah kelayapan gitu! Mas tau? Nanti kalau kita udah punya anak, aku dan anak kita pasti nungguin Mas pulang … apa Mas enggak kepikir
“Hati-hati di jalan, Bu …,” kata pak Setiawan di saat langkah Rena membawanya menjauh. Rena menoleh ke belakang untuk melambaikan tangan kepada pak Setiawan. Ketika mengembalikan pandangannya ke arah depan, Rena melihat sesosok pria sedang berdiri menatapnya. Seketika langkahnya terhenti, jantung
Andra menggeliat meregangkan otot-otot di tubuhnya, sudah seharian ini pria itu mematuti layar pipih di atas meja untuk menyelesaikan semua pekerjaan agar sore nanti bisa langsung terbang ke Batam menemui Rena. Janjinya untuk berkunjung dua minggu lalu pada sang istri baru bisa dia penuhi akhir min
“Pertama aku minta maaf ... karena sudah meninggalkanmu, membuat rugi perusahaan om Sonny dan juga membuat kamu susah dengan pemberitaan kemarin … aku tau kamu yang meminta Ricko untuk membawa aku menemui psikiater, makasih ya kamu masih baik sama aku.” Monica mengucapkannya dengan tulus tanpa berke
Rena menjerit kegirangan ketika membuka pintu apartemen langsung menangkap sosok pria tampan yang dirindukannya sedang duduk di sofa masih memakai kemeja lengan panjang dengan dua kancing yang sudah terbuka, jas dan dasinya tersampir di sandaran lengan sofa. Wanita itu berhamburan memeluk Andra kem
Perut Andra tiba-tiba berbunyi mencium harum masakan Rena yang menggugah selera. Seperti biasa Rena melayani suaminya dengan baik, memindahkan nasi dan lauknya ke piring kosong untuk Andra. Tidak lupa satu gelas air mineral dan satu cangkir kopi yang baru saja dia tuang dari coffeemaker disediakan
Setelah permintaan maafnya kepada Andra beberapa waktu lalu, Monica bangkit kembali. Monica memilih jalur bisnis di dunia entertainment selain karena dia sudah mengenal betul dunia tersebut juga karena segmen agency model cukup mudah dilanjankan dan bisa diandalkan menjadi pundi-pundi penghasil uan