“Kita jalan-jalan dulu ya,” ajak pria itu bukannya menjawab pertanyaan Rena. “Ke mana?” “Nanti juga kamu tahu.” Tidak membutuhkan waktu lama dengan menysuri jalan sempit tibalah mereka di suatu perbukitan hutan pinus, kabut yang begitu tebal menghalangi pandangan sehingga Andra harus hati-hati me
Rena tersenyum tipis menyapa Andra saat keluar dari gedung tempat pendidikan milik Bank di mana dia bekerja. Setelah kemarin wanita itu menyinggung masalah kontrak pernikahan yang berhasil membuat mood Andra berubah buruk, sore ini Andra menjemputnya. Entah sejak kapan pria itu menunggu dengan mas
“Apa dia udah enggak sabar pengen cerai dari gue?” Andra gagal fokus, pria sehebat, sepintar, secerdas dan sesukses Andra ternyata tidak bisa mengartikan bahasa kalbu Rena. Padahal Andra menguasai lima bahasa. Ricko tergelak. “Emang lo udah bilang ke dia kalau lo cinta sama dia? Ingin menjadikan
Jam menunjukan pukul dua dini hari saat privat Jet milik Andra mendarat mulus di Halim Perdana Kusuma. Pak Syam sudah menunggu di pintu kedatangan, kedua executive muda itu seolah dikerjar waktu melangkah cepat meninggalkan landasan pacu tersebut. “Pak … Antar saya dulu ke apartemen ya!” perintah
Andra masih merasakan pening saat menginjakkan kakinya di bandara dan sekarang harus menyusul istrinya ke Bandung mengemudikan sendiri mobilnya. Perjalanan Bandung Jakarta hanya tiga jam Andra tempuh dengan kecepatan maksimal, dia mengemudikan mobilnya seperti tidak menyentuh pedal rem sama sekali.
Rena yang dipeluknya sudah berubah menjadi guling, matanya memindai ke seluruh ruangan dan tertuju pada baju ganti yang sudah Rena siapkan di kursi meja rias. Andra mendudukan tubuhnya kemudian menuangkan air kedalam gelas yang sudah istrinya siapkan di atas nakas, setelah meneguknya hingga tandas
Saat itu Rena tidak memikirkan anggapan Andra tentangnya, yang ada dalam pikiran Rena adalah hanya ingin mengesankan Andra dan tidak mau kalah dengan Monica. Berbekal pengalamannya selama setahun lebih menikah dengan Andra, Rena pun berusaha lebih agresif untuk membuat Andra melenguhkan namanya. S
Di hari minggu sore, Andra dan Rena pulang ke Jakarta. "Pak … Bu ... kami pulang dulu." Andra pamit sambil menyalami kedua mertuanya. "Hati-hati Nak Andra, semoga selamat sampai Jakarta,” balas ibu dan bapak mendoakan. “Kalian belajar yang bener ya jangan pacaran saja.” Rena memberi ultimatum kep