"Ya udah enggak apa-apa ... kamu masuk gih, aku enggak mau suami kamu mikir macem-macem lagi, nanti aku kena tonjok!” kelakarnya melucu. Rena tertawa pelan meningkahi. "Oke terimakasih ya dan maaf sekali lagi,” katanya sembari menjauh. "Ko Mas gitu sama dia?” protes Rena lagi masih belum terima de
Tiga hari kerja adalah waktu yang diberikan kantor tempat Rena bekerja untuk mempersiapkan kepindahan. Selama tiga hari itu Andra mengosongkan jadwalnya untuk membantu Rena menyiapkan kebutuhan salama di tempat baru, sebetulnya itu hanya alasan saja karena Rena tidak memerlukan banyak barang yang d
“Mau kemana?” suara bariton sexy yang kini terdengar parau karena baru bangun tidur, mengejutkan Rena. Padahal sudah sangat pelan memindahkan tangan kekar yang melingkar di pinggangnya tapi pria itu masih saja terusik. “Mau ke kantor Mas, banyak yang harus aku urusin,” jawab Rena sambil mengelus l
Disela-sela nyanyian itu pak Rudi memberikan satu buket bunga untuk Rena dan bu Firdha memberikan hadiah berupa figura berisi foto-foto kebersamaan mereka semenjak Rena masuk ke cabang ini sampai Rena menikah setaun lalu. Karena setelah itu Rena selalu disibukan dengan jadwal test dan belajar giat
Privat Jet yang ditumpangi Anda, Ricko juga Rena beserta keluarga terbang di atas langit Indonesia menuju Singapura. "Nak Andra ... Bapak sangat bersyukur punya mantu Nak Andra, Bapak jadi bisa naik privat jet, udah dua kali Bapak naik privet jet berkat anak Andra,” ungkap bapak kemudian tergelak d
“Ren, enggak bisa belanja yang lebih mahal atau lebih banyak lagi?” Pria itu berujar dan langsung mendapat decakan lidah sebal dari sang istri. “Mas … itu udah cukup buat mereka, jangan manjain keluarga aku kaya begitu terus ah, apa yang Mas kasih udah lebih dari cukup,” omel sang istri dengan tata
Rena mengusap rahang tegas Andra yang mulai ditumbuhi bulu halus, membelainya dengan lembut dan konstan juga penuh sayang. Andra membuka mata, pergulatan panjang dan hebat tadi belum bisa membuatnya lelah hingga terlelap. Pria itu menarik Rena agar bersandar di dadanya kemudian membelai rambut seh
“Jangan pernah gigit bibir bawah ini di depan laki-laki lain ya,” pinta pria itu dengan suara rendah tapi tegas sembari mengusap bibir Rena menggunakan ibu jari. Rena mengangguk pelan dan langsung mendapat serangan mendadak di bibir dari Andra. Saat dirasa Rena sudah akan kehabisan nafas, Andra me