Share

Part 58

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 09:59:28

Beberapa minggu kemudian.

“Bu, aku udah jadian sama Tuan Leo!” Runa girang bukan main. Sambil melompat-lompat di lantai, ia menceritakan semuanya kepada Mulan.

“Waah… syukurlah. Terus terus?” Mulan tak kalah bersemangat. Sesekali ia meneguk air putih untuk menghilangkan dahaga, seharian ia bekerja jadi buruh tanam padi di pinggiran kota. Upah tiga puluh ribu.

“Yaaa… pokoknya, Tuan Leo bilang bakalan ngawinin aku, Bu.” Runa membayangkan dirinya digandeng Leo, berjalan di atas permadani merah panjang, mengenakan gaun pengantin ala puteri Inggris, disiram kelopak bunga yang bertaburan di atas kepala, disaksikan oleh lautan manusia, kilatan kamera bertubi-tubi membidiknya.

“Waow… jadi Tuan Leo beneran jatuh cinta sama kamu? Ini pasti nggak lepas dari kejadian pas kamu tabrakan di warung dan kalian jatuh berdua. Posisi kalian itu tentu bikin Tuan Leo sulit melupakannya.”

“Ternyata pesonaku mampu meluluhkan hati seorang pria hebat kayak Tuan Leo. Ya ampun aku nggak nyangka banget.”

“Si Viza
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 59

    Juni yang mengetahui keadaan sebenarnya, tentu sungkan bila majikannya malah ikutan membereskan rumah.“Setahu Viza, aku adalah supir, sedangkan Leo adalah bosku. Pemilik rumah ini adalah Leo. Artinya Viza adalah istri supir. Meski begitu, kalian harus patuh dan layani Viza! Kalian di sini bertugas sebagai asisten rumah tangga, kerjakan saja tugas kalian tanpa harus banyak tanya."Begitulah pesan Vikram yang wajib diingat oleh semua asisten rumah tangga.“Nggak apa-apa. Asik kok ngerjain ini. Biar kubantu ya.” Viza mengambil tongkat pel.“Ini biar saya saja yang kerjakan. Mbak Viza kerjakan yang lain saja.” Juni menahan tongkat pelnya. “Bisa beresin kasur atau apa saja.”Viza mengedarkan pandangan ke seisi kamar. Kasur belum dibereskan. Kebetulan sekali. Tujuan Viza masuk kamar ini memang ingin mencari sesuatu yang bisa menjadi alibi. Barang kali ia bisa menemukan sesuatu tentang Vikram di kamar ibunya ini.Tapi aneh, kenapa kamar ibunya Vikram sebagus ini? Luas, fasilitas mewah, bahk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 60

    Kerudung lolos dari kepala. Vikram menyentuh ikat rambut di kepala istrinya, lalu menariknya secara perlahan ke bawah. Rambut hitam panjang tergerai.Waah Viza yang awalnya hanya terlihat bagian permukaan wajah saja, kini kepalanya pun terlihat juga, wajahnya itu dihias mahkota hitam alami.Masyaa Allah…Allahu Akbar! Vikram terpaku menatap wajah Viza yang semakin cantik dengan hiasan mahkota berupa rambut hitam berkilau di bawah pantulan lampu. Sungguh Maha Dahsyat ciptaan yang Maha Kuasa. Sempurna. Cantik jelita. Pemahat hebat sekali pun tak akan mampu mengukir wajah secantik itu. Istrinya ini benar-benar… Tak ada kata-kata yang mampu melukiskan kecantikannya. Wajah yang dulu tirus karena terlalu kurus termakan oleh penderitaan, kini sudah padat berisi. Tubuh Viza pun semakin tampak berisi hingga menampilkan fisik yang sempurna. Vikram terpaku menatap wajah yang sampai detik ini masih tertunduk. Viza terkesiap saat merasakan tangan Vikram yang menyentuh dagunya dan mengangkatnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 61

    Leo masih terpaku. “Aduh!” Ia menepuk keningnya sendiri sambil menghapus chat masuk. “Gawat!” Leo termenung beberapa saat hingga akhirnya ia menghambur dan mengejar Vikram sampai ke luar.“Saya khilaf! Maafkan saya, Mas!” Leo memeluk kaki Vikram. Dia tak peduli aksinya itu akan menjadi pusat perhatian orang. Tapi untungnya tak ada siapa pun di sekitarnya. Area parkiran sepi.Vikram merasakan dadanya panas sekali. Bisa-bisanya supirnya itu berbuat maksiat bahkan dengan wanita yang sangat dibenci oleh Vikram. Ingin sekali Vikram mengantukkan kepala Leo ke batang pisang, tapi apalah daya. Vikram menghela napas untuk mengatur emosi yang membuncah dalam dadanya.“Tahukah kau siapa perempuan yang sudah kau sentuh itu?” geram Vikram. Ia berhasil membuat suaranya tidak berteriak. “Runa itu adalah perempuan licik yang sangat aku benci. Kau tahu kenapa aku membencinya kan? Kau tahu misiku di keluarganya Viza apa? Lalu kenapa kau malah mendekati gadis licik itu? Ini sama saja kau sengaja me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 62

    Fairuz menghela napas. Pandangannya sesekali tampak menerawang. “Ibu dulu juga punya anak perempuan. Tapi terpisah. Laki-laki itu merampas anak ibu.”Viza menghela napas. Pasti yang dimaksud adalah balita yang ada di dalam foto.Pandangan mata Viza fokus ke layar hp. Ia sedang mengirim pesan kepada Vikram. Tapi sejak tadi pesan yang diketik itu dihapus terus karena menganggap kata-katanya tidak tepat.Jika ia minta ijin, bisa-bisa malah dilarang oleh Vikram. Padahal Viza ingin tahu sesuatu yang disembunyikan Vikram dari ikatan ini.Tapi tetap saja, segala sesuatu yang tanpa restu suami, tentu tak akan berkah. Viza akhirnya meneryskan niatnya untuk mengabari suaminya meski berharap chatnya tak akan dibaca.(Mas, aku ijin mengantar ibumu menemui orang tuaku. Aku nggak enak mau nolak. Ibumu memaksa karena pingin ketemu.)Send.Pesan terkirim. Centang dua warna abu-abu. Artinya belum dibaca.Aman. Kalau sudah begini, tak ada alasan untuk Vikram menyalahkan Viza. Soalnya Viza sudah minta i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 63

    Viza membawa air hangat kuku ke kamar Fairuz. Sudah ada Mbok Parmi yang menunggu di sisi kasur, dia memijiti kaki Fairuz.“Apa yang terjadi dengan ibu, Mbak Viza?” tanya Mbok Parmi cemas. “Kok, bisa pingsan begini?”Viza menggeleng saja. Tak tahu harus dari mana menjelaskannya.Viza terdiam sebentar menatap Fairuz yang terpejam, namun sudah dalam keadaan siuman setelah pingsan selama setengah jam.Inilah wanita yang sedang mencari putrinya, apakah benar Fairuz adalah ibu kandungnya Viza?Tatapan Viza lalu tertuju ke foto yang terpajang di atas nakas. Apakah balita yang bibir bawahnya memiliki belahan itu adalah dirinya?“Apakah ibu pernah begini?” Suara Viza sedikit berbisik, takut mengganggu Fairuz.“Dulu. Dulu sekali. Ketika dulu awal-awal Simbok bekerja ikut sama Mas Vikram, keadaan ibu juga begini. Simbok sudah pukuhan tahun bekerja sama Mas Vikram. Jaih sebelum Mas Vikram punya rumah sebagus ini.”Viza menarik lengan Mbok Parmi sedikit menjauh dari Fairuz. Ia lalu berbisik, “Mbo

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 64

    Viza tak sanggup menjawab. Entah harus dari mana ia menjelaskan permasalahan yang sebenarnya.“Apa yang terjadi? Katakan! Aku tidkakmau ada seorang pun yang menyakitimu.” Vikram melepas pelukan, menatap intens wajah sembab istrinya yang dibasuh air mata.Viza menggeleng, sesenggukan. Tak sanggup bicara.“Aku mencintaimu, Viza!” Kata-kata itu sangat lembut dan menenangkan. Akhirnya hati Viza bisa tenang juga.“Ayo, sini duduk! Apa yang terjadi?” tanya Vikram sambil membantu Viza duduk di pinggir kasur.“Aku tadi nge chat Mas Vikram tapi nggak dibalas.”Vikram mengangkat alis. “Hanya itu?” Dia langsung mengambil hp dari saku dan melihat chat masuk. “Maaf, aku tidak lihat hp. Sibuk sekali seharian ini.”Matanya kemudian membelalak saat melihat isi chat. “Kamu ajak ibuku ketemu sama orang tuamu?”Melihat ekspresi wajah Vikram yang menegang ditambah nada suara yang mendominasi, Viza tahu kalau Vikram tak suka ia membawa Fairuz bertemu orang tuanya.“Lalu ibu dan orang tuamu sudah ketemu?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 65

    Viza takut. Ia tak berani bicara. Viza tak mau mengakui kalau lelaki yang bertemu dengan Fairuz adalah Johan, bapaknya.“Apa kamu melihat ibu bertengkar dengan seseorang?” tanya Vikram. “Iya, ibu memang marah-marah sama seseorang, tapi aku nggak tahu duduk perkaranya apa. Aku bingung,” sahut Viza gugup.“Kamu bilang ibu pingsan karena terjatuh. Nyatanya penyebab ibu pingsan itu karena ketemu sama seseorang yang membuat jiwanya terguncang. Asal kamu tau, ibu ini berbeda. Ada masa lalu yang membuatnya trauma dan jiwanya terguncang. Kalau kamu tidak bisa menjaga ibu, maka jangan bawa ibu kemana pun tanpa sepengetahuanku!” hardik Vikram membuat Viza tertegun.Hati Viza nyeri sekali dibentak begitu. Ada benda tak kasat mata menyayat di dalam sana. Air matanya menetes begitu saja. “Satu lagi, aku tidak suka kebohongan. Kamu sedang berusaha menutupi keadaan ini dariku! Kamu mencoba membohongiku. Pembohong!” Vikram marah sekali. Tatapannya tajam membuat Viza ketakutan.Kepala Viza tertunduk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 66

    Langkah Vikram kini tertuju ke sebuah kamar. Tak lain kamar kosong yang biasanya digunakan untuk kamar tamu. Lampunya menyala. Siapa yang menyalakannya?Vikram menekan handle pintu dan membukanya. Seketika alisnya terangkat sempurna melihat sosok yang berbaring miring membelakanginya. Selimut menutup sampai ke pinggang. Viza?Vikram tersenyum lega. Akhirnya ia menemukan wanitanya. Ia melupakan kamar yang satu itu saat mencari Viza. Vikram duduk di kasur, tepat di belakang Viza. Ia meletakkan tangannya ke pinggang Viza. Viza yang merasakan sentuhan itu pun terkejut. Ia belum tidur. Seharian mengurung diri di kamar, hanya makan roti saja untuk mengganjal lapar.Mau keluar kamar tapi takut ketemu Vikram, takut dihardik dan dimarahi lagi. “Viza, maafkan aku. Aku sebenarnya sayang sama kamu. Aku khilaf karena terlalu sayang sama ibu.” Vikram menyelinap masuk ke dalam selimut, menyusul berbaring di belakang Viza. Tangannya memeluk dari arah belakang.Viza merasakan pelukan lengan itu m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27

Bab terbaru

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 127

    “Rejeki itu Allah hadirkan nggak hanya melalui tangan Vikram saja, ada banyak cara untuk kamu bisa bertahan hidup tanpa melibatkan Vikram maupun Viza,” sahut Fairuz. “Aku hanya tidak ingin berurusan dengan keluarga Bu Mulan lagi. Hubungan yang tidak baik maka lebih baik disudahi atau dijauhi, ini sama dengan menjauhi mudharat. Jadi inilah keputusanku!” Vikram lalu melenggang pergi. “Mbak Viza, kamu nggak kasian sama Bapak? Bapak lagi sakit. Ibu dan bapak nggak punya rumah hingga menumpang di rumahnya Mas Leo. Kami bahkan sekarang nggak punya penghasilan. Aku pun sedang hamil. Tolong bantu kami!” Runa memohon pada Viza, takut hidupnya akana sengsara jika tanpa pendapatan. “Mbak Viza diam-diam bisa kirimin aku uang, tolonglah Mbak. Bantu bapak berobat juga.” “Aku taat sama suamiku. Aku nggak berani berkhianat di belakangnya,” sahut Viza. “Mbak, tapi keadaan kami benar-benar down.” Wajah Runa memelas. “Kamu punya suami yang sempurna secara fisik, dia juga sehat walafiat. Insyaa

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 126

    Viza ikutan membaca tulisan itu. (Teruntuk Viza tersayang, Saat kamu membaca tulisan ini, mungkin aku sudah tiada. Atau mungkin aku telah celaka dan dalam keadaan kritis. Atau bisa saja baik-baik saja. Kemungkinan buruk itu bisa saja terjadi padaku saat aku menabrak suamimu, biarkan dia m4ti. Aku pun tak masalah jka harus meregang nyaw4 untuk kematirn Vikram. Jika bukan aku yang memilikimu, maka orang lain pun tidak boleh. Sudah sangat lama aku rencanakan kematiannya, biarlah aku ikut m4ti jika memang dikehendaki m4ti. Viza, aku sudah sangat lama memendam rasa cintaku kepadamu. Bagaimana mungkin aku merelakanmu dimiliki lelaki lain? Hidupmu hanyalah untukku. Itulah cita-citaku selama ini. Surat kaleng itu kiriman dariku. Tujuanku hanya satu, memberikan kebahagiaan untukmu. Leo telah memberikan informasi akurat untukku bisa menuliskan surat itu. Tentu saja dengan bertukar keuntungan. Aku ijinkan Leo menikahi wanita yang diam-diam dia cintai, yaitu Runa. Aku pun mendapatkan keuntun

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 125

    “Mas Vikram!” Viza menghambur dan memeluk erat suaminya. Tangisnya kembali pecah.Tubuhnya gemetar hebat dalam pelukan sang suami. Ia tak menyangka masih bisa bertemu dengan Vikram setelah mengira sang suami tak akan pernah kembali lagi.Dan kini, Viza bahkan masih bisa memegang suaminya, memeluk pria itu dengan erat.Tak lama Viza merasakan elusan di punggungnya. Deraian air mata Viza semakin deras merasakan elusan lembut itu. Artinya sang suami masih mau menerimanya dengan baik.“Mas, kupikir kita nggak akan ketemu lagi. Kupikir kamu pergi meninggalkan aku. Kamu udah janji mau menjagaku. Aku nggak mau kamu pergi. Kamu harus tepati janjiku.” Viza sesenggukan.“Tidak. Aku tidak pergi. Aku di sini,” lembut Vikram.Hati Viza basah mendengar suara lembut itu.“Mas Vikram masih sayang sama aku kan?” tanya Viza.Tak menjawab, Vikram malah mengerang. “Aaargggkh….”Viza mengernyit. Ia melepas pelukan dan memundurkan wajah, menatap sang suami bingung. “Sakit? Mana yang sakit?”“Punggung dan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 124

    Viza memegang kepalanya, jantungnya berdetak sangat kencang. Takut sekali. Kemungkinan buruk itu sudah bertengger di kepala Viza. Tangannya gemetar saat menggeser tombol hijau. “Ha haloo…” Suara Viza lirih. “Nyonya, sebaiknya Anda segera ke rumah sakit sekarang. Maaf, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi….” Mendengar kalimat yang diucapkan dokter, Viza sudah tahu sambungannya. Dia menjauhkan hp dari telinga. Menurunkan benda pipih itu ke bawah. Ia tak perlu mendengar sambungan kalimat dari dokter. Dengan langkah gemetar, Viza menuju ke kamar yang dituju. Tubuhnya mendadak terasa dingin. Ia menerobos masuk ke kamar sesaat setelah mendorong pintu. Suster menutup bagian wajah pasien dengan kain. Dokter melepas handscoon dan bersiap hendak keluar kamar. Dokter menunjuk Viza dan berkata, “Anda…” “Istri korban,” lirih Viza menatap sayu. “Maaf, kami sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi sudah terlalu jauh dari kata selamat. Nyawa suami Anda tidak bisa diselamatkan. Tuhan b

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 123

    “Semua kesalahan masih bisa dimaafkan.” Fairuz berusaha menenangkan putrinya. “Vikram memang kecewa berat sama kamu, tapi pasti dia akan kembali kepadamu. Jangan khawatir ya. Ibu tahu kok bagaimana Vikram. Dia anak yang baik.” “Bagaimana kalau Mas Vikram membatalkan pesta pernikahan kami? Dia pasti nggak peduli meskipun uang milyaran yang dia gunakan untuk pesta pernikahan terbuang sia-sia.” “Nanti bisa kamu bicarakan baik-baik dengannya. Kalau hati Vikram sudah lega, dia pasti bisa diajak bicara secara dewasa kok. Ini hanya karena dia lagi emosi aja.” Viza menghela napas. “Sebenarnya, yang paling aku takutkan itu satu hal, bagaimana kalau rasa sayangnya ke aku jadi hilang gara-gara ini?” “Nggak semudah itu.” Fairuz mengusap punggung tangan putrinya dengan senyum. Perkataan Fairuz berhasil mengurangi sedikit kecemasan Viza. Meski itu hanyalah kata-kata sekedar menghibur saja, atau memang sungguhan pendapat Fairuz benar, yang jelas Viza merasa mendapat support. Brrrt brrrrt…

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 122

    Cekrek cekrek. Kilatan kamera memotret wajahnya dari berbagai sisi dan berbagai gaya pula. Bibir dibikin manyun, dibikin tersenyum, jari membingkai wajah, dan berbagai macam gaya. Viza memilih beberapa gambar dan mengirimkannya ke nomer Vikram. Tak mengapa nakal sedikit sama suami. Halal. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Caption di gambar juga dibikin nakal. ‘Mas gk pingin ketemu nih?’ ‘Aku salah, tapi aku kangen. Gimana dong?’ ‘Maafin aku ya, sayang. Pulang dong. Mau peluk.’ ‘Kalau Mas Vikram di sini, aku lepas semuanya deh.’ Pesan terkirim. Centang dua. Tapi tidak dilihat juga. Lama menunggu, bolak balik mengecek, tetap saja tidak dibaca. Duh, kok jadi cemas ya? *** Viza menggeliat di atas kasur empuk. Kasur ini memang nyaman sekali. Bikin betah berguling bebas di sini. Eh, tunggu dulu. Kok Viza sudah berada di atas kasur? Seingatnya, tadi malam ia ketiduran di kursi dekat jendela. Lalu siapa yang mengangkat badannya ke kasur dan bahkan menyelimuti dengan bed co

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 121

    Gubrak! Viza tersungkur setelah tersandung. Duh, Vikram kali ini lengah, dia tidak menangkap badan Viza. Entah pria itu sedang tidak sigap, atau memang dia sengaja tak mau menangkap badan Viza. Dada Viza yang masih dalam masa perkembangan itu sakit sekali. Kalau suami marah, efeknya Viza jatuh sendiri, bangkit pun sendiri. Tanpa bantuan. Eh, Viza melihat tangan terjulur ke depan wajahnya. Pandangan Viza naik dari telapak tangan menuju ke wajah. Wajah datar Vikram dingin sekali. Viza tersenyum menyambut tangan suaminya. “Terima kasih, Mas.” Meski dibantu dengan muma dingin, namun Viza tetap menunjukkan sikap manis. Viza sedang berusaha melukuhkan hati suaminya, maka jangan putus asa. “Diamlah supaya tidak terjatuh!” titah Vikram kemudian melenggang keluar rumah. Pria itu masih terluhat dingin. “Mas…… Tunggu….!” Viza mengejar Vikram. “Aku minta maaf. Plis, jangan marah! Mas, aku sayang kamu.” Vikram masuk ke mobil. Senyum Viza perlahan lenyap menatap mobil yang kemudian

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 120

    Hening.Beberapa detik benar-benar sunyi.Lalu terdengar suara sepatu melangkah mendekat. Vikram berada tepat di belakang Viza.Caruk leher Viza sempurna meremang. Ia kemudian bangkit berdiri, memutar badan hingga menghadap dengan Vikram. Mereka bertukar pandang.Wajah Vikram tak seperti biasanya. Pria yang selalu terlihat manis dan hangat, kini dingin. Tatapannya pun dingin.“Mas, aku…”“Aku bahkan telah membatalkan meeting dengan dua klien besar untuk makan malam kita di restoran kemarin,” potong Vikram datar. Viza semakin merasa bersalah. Aduh, bagaimana ini? Vikram pasti merasa sangat kecewa. Begitu banyak hal besar telah dia korbankan demi hal kecil bersama dengan keluarga kecilnya, tapi istrinya ini malah memporak-porandakannya.Demi apa Vikram melakukan hal itu? Tentu demi rasa sayangnya pada Viza. Huh, kenapa Viza bisa termakan ucapan si pengirim surat kaleng itu?“Maaf, aku sudah mengacaukan semuanya.” Viza berucap lirih.“Tidak ada bulan madu ke Mesir, tidak ada pesta.”“Ta

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 119

    “Ucapanku ini berlaku jika memang tuduhanmu benar, tapi kenyataannya tuduhanmu ini keliru. Kamu salah paham, Viza.” “Kalau begitu jelaskan dan luruskan dimana letak kesalahpahamanku supaya aku mengerti.” Mones mengusap air mata, tangisnya sudah terhenti. Ia menarik napas untuk menenangkan diri. “Memang benar aku mencintai Vikram sejak lama, aku menyimpan perasaan itu, aku memendamnya karena takut persahabatan kami akan rusak oleh perasaan yang nggak seharusnya. Juga karena aku takut dia akan menjauhiku saat tahu aku mencintainya,” jelas Mones. “Setahuku, Vikram hanya mencintaimu. Dia nggak pernah mencintaiku. Bahkan setelah dia mendengar pengakuanku di restoran waktu itu, bahwa aku mencintainya, responnya sangat datar. Dia bilang supaya aku profesional kerja. Sebab dia sudah beristri.” “Lalu, kartu undangan itu apa?” Viza menunjuk kartu undangan di tangan Mones. “Ini?” Mones mengangkat kartu itu. “Ini adalah salah satu bentuk dan caraku menuangkan rasa cintaku ke Vikram. Ini car

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status