Share

BAB 36

Author: Wijaya Kusuma
last update Last Updated: 2024-01-04 23:15:04

Daren terdiam sesaat setelah melihat kehadiran Danisa yang baru keluar dari ruang fitting bersama dengan Marissa dan seorang pegawai yang sebelumnya membantu Danisa berhias.

Meski tak banyak sapuan make up yang Danisa gunakan. Namun berhasil menyulap wajah cantik Danisa dan membuat Daren sempat terpaku sejenak. Sebelum akhirnya pria itu memilih untuk memalingkan wajah. Dia tidak ingin ketahuan, jika memperhatikan kecantikan sekretarisnya tersebut.

Namun, keterpakuan yang sedang dialami oleh Daren berhasil teralihkan dengan kalimat Danisa yang mempermasalahkan soal harga gaun yang sedang digunakannya saat ini.

Bisa-bisanya di saat seperti ini, wanita yang ada di sampingnya itu mempermasalahkan soal harga yang dia sendiri tahu, jika uang yang Daren miliki tak akan pernah habis.

“Jauhkan pikiran kau itu dari uang, Danis.”

Daren mendengus kesal, menatap sinis pada Danisa. Tatapan matanya pun berubah tak senang dengan sikap Danisa tersebut.

“Aku kan berkata benar, Pak. Harga gaun yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Dengan kata lain,Marissa berharap untuk dapat mengenakan gaun pengantin rancangannya itu saat dirinya menikah dengan Darren Namun,kenyataannya sungguh mengecewakan.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 37

    Urusan gaun sudah usai. Daren selalu setuju dengan keputusan mamanya tersebut. Sedang Danisa, dia kembali beraktivitas seperti semula. Waktu yang mereka butuhkan untuk pesta yang Riana buat semakin dekat. Dua hari lagi, mereka akan melangsungkan pesta yang akan Daren dan Danisa lakukan. Tetapi, Riana sangat kesal, saat mendapati putranya itu terus saja pulang larut malam. Hari ini, Riana yang memang selalu menunggu kepulauan sang putra. Selayaknya seorang istri menunggu kepulauan suaminya. Akan tetapi, kali ini yang Riana lakukan bukan untuk suaminya. Dia menunggu kedatangan putra kesayangannya yang sudah berbuat banyak padanya hanya untuk kebahagiaannya semata. Kini, waktu sudah menunjukkan tepat pukul sebelas malam. Riana belum kunjung mendapati sang putra kembali ke rumahnya. Dia sangat cemas, Daren yang belum kembali. Membuat dia berpikir jika Danisa pun akan sama pulang di jam yang sama dengan putranya itu. Hal itu semakin membuat Riana menjadi gemas. Karena khawatir jika

    Last Updated : 2024-01-04
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 38

    Sambutan pertama yang Daren dapatkan setiba di rumah adalah tatapan tajam dari sang mama yang tengah menunggu kehadirannya. Waktu yang sudah malam, pernikahan yang tinggal menghitung hari masih membuat Daren harus bekerja hingga larut malam. Kesal dan cemas, pasti itu dirasakan oleh Riana. Namun, kekesalannya itu semakin meningkat kala mendapati Daren kembali dalam keadaan kusut dan menyetir mobilnya seorang diri. “Kau bandel sekali, Daren. Bukankah sudah berulang kali mama bilang, jika kau pulang larut. Pulanglah bersama Leo!” Bukan nada sambutan ramah yang Daren dapatkan. Melainkan sang mama yang biasa sayang dan ramah padanya. Kali ini berubah galak selayaknya seekor singa yang mengaung hendak memaksa mangsanya. Daren harus bersabar, kala mendapati sikap mamanya dalam mode cemas berlebih. Dia tahu, tidak pernah menginginkan kehilangan karena hanya dirinya yang dimiliki di negara ini. Daren menghela nafas panjang, kemudian menghembuskan secara perlahan. Dia harus berusaha mena

    Last Updated : 2024-01-05
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 39

    Malam yang semakin larut, Daren baru saja keluar dari kamar mandinya dengan celana selutut dan bertelanjang dada. Setelah menaruh asal handuk yang dikenakannya untuk mengusap rambut basahnya. Daren memilih mengambil benda pipih yang tergeletak di atas nakas untuk menghubungi seseorang.Panggilan pertama, kedua, ketiga belum juga diangkat. Dan berhasil membuat Daren membuang kasar nafasnya karena sedikit kecewa, sebab panggilan telepon yang dia lakukan tidak diangkat.Dia melirik pada jam yang menempel pada dinding kamarnya, menunjukkan waktu yang sudah pukul 12.00 malam. Menyadari waktu yang sudah tidak sore, dia pun menghembuskan nafas kasarnya.“Pasti sudah tidur. Makanya dia tidak angkat panggilan teleponku,” kata Daren ketika tersadar waktu yang sudah sangat larut. Baru saja Daren hendak meletakkan ponselnya. Benda pipih itu sudah berdering, menunjukkan nama seseorang yang sebelumnya sempat ia hubungi.“Bapak ada apa hubungi aku?” Tanya seorang wanita di seberang panggilan yang

    Last Updated : 2024-01-05
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 40

    “Apa semua sudah siap?” Tanya Riana saat melihat sebuah gedung pernikahan yang sudah dihiasi rapi pada sebuah hotel mewah di pusat kota Singapura. Riana sangat puas, saat melihat hasil kinerja pihak WO yang sudah bekerja dengan sangat baik tersebut.Meski waktu persiapan yang dilakukan oleh mereka sangatlah singkat. Dengan banyaknya uang yang ia gelontorkan, mampu membuat semua yang ia inginkan itu berjalan sesuai dengan yang ia harapkan dengan sangat mudah. Menatap ke sekeliling area. Senyum wanita yang masih sangat cantik itu merekah memindai ke segala penjuru atas keindahan dan kemewahan yang tersaji dari setiap desain dekorasi yang begitu sempurna. Semua mata yang memandang pasti akan dibuat takjub dengan pesta dadakan yang dibuatnya ini. Victoria, salah satu pihak WO terbaik yang ada di kota itu menatap kehadiran Riana yang sudah berdiri tepat di sampingnya.Victoria dapat melihat, kekaguman yang terpancar dari kedua mata Riana saat memindai hasil dekorasi oleh anak buahnya t

    Last Updated : 2024-01-05
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAb 41

    Langkah Daren terhenti saat mendengar bisik-bisik percakapan tamu yang datang di acara pernikahannya tersebut. Menatap dari belakang, Daren sama sekali tidak mengenal wanita yang sedang membicarakan dirinya itu. Wajar Darem tidak mengenal tamu yang sedang membicarakan dirinya itu. Karena memang Daren yang sama sekali tidak pernah mau tahu dengan wanita mana pun. Bahkan. Karya wanita yang dia kenal dan sering beriteraksi dengannya saat di kantor hanya Danisa. Sedang karyawan yang lain, Daren sama sekali tidak pernah peduli. Hanya melihat wajah, setelah itu Daren sama sekali tidak pernah tertarik dengan yang lain. Jika karyawan wanita menyapa, jangankan menjawab. Bahkan Daren sama sekali tidak melirik sama sekali. Jadi, hal wajar jika Daren tidak mengenal karyawan wanita yang bekerja di perusahaannya tersebut. “Pak,” panggil Leo. Panggilan yang Leo lakukan berhasil mengalihkan perhatian para wanita yang sedang bergunjing tentang Daren. Daren tahu siapa yang memanggil, ia pun menj

    Last Updated : 2024-01-06
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 42

    Acara berlangsung dengan sangat sakral. Tidak ada sesuatu yang menjadi penghalang berlangsungnya acara pernikahan tersebut. Semua tamu undangan yang hadir, terenyuh dalam keheningan berlangsungnya ijab kabul yang Darren ucapkan untuk Danisa. Meski hanya sebatas nikah kontrak. Tapi, Riana menyiapkan semuanya dengan sangat baik. Bukan hanya pemuka agama yang hadir. Karena memang Riana yang tidak tahu perjanjian yang terjadi antara Riana dan juga Danisa. Semua dokumen yang Riana pinta pun turut ada sebagai pelengkap sebuah pernikahan yang dilangsungkan untuk beda negara tersebut. “Selamat ya, Sayang. Mama sangat bahagia sekali hari ini. Keinginan terbesar mama untuk melihat Daren menikah sudah terlaksana,” kata Riana pada sang putra kesayangan. Bukan hanya kesayangan, karena yang Riana punya sebagai keluarga adalah Daren seorang setelah penghianatan yang dilakukan oleh sang suami sebelumnya. Riana memeluk sang putra penuh kelegaan. Begitu juga Daren, dia membalas pelukan sang mama

    Last Updated : 2024-01-07
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 43

    “Tamu sudah mulai kembali. Sebaiknya kau naik ke kamar yang sudah mama siapkan. Kau pasti lelah melewatkan hari panjang ini,” kata Riana pada Danisa saat tamu yang hadir mulai pamit undur diri dari pesta mewah yang ia buat. Daren dan Leo terlihat masih berbincang dengan Mr. Alex dan Mr. David.Keduanya adalah partner kerja yang solid bagi Darren dalam hal pengembangan perusahaan masing-masing. “Tapi Daren belum naik, Ma. Dia masih berbincang dengan temannya. Tak enak, kalau aku naik duluan,” jawab Danisa. Dia melirik di mana Daren sedang berbincang. Merasa tak nyaman kalau harus ke kamar hotel lebih dulu. Maka Danisa memutuskan untuk menunggu pria yang sudah sah menjadi suaminya tersebut. Suami sesungguhnya bagi Riana. Tetapi bagi Danisa adalah suami kontrak 10 miliar selama 9 bulan nanti lamanya. Yakin sekali jika proses yang akan mereka jalani nanti akan berhasil. Bahkan Danisa masih khawatir, jika program yang akan mereka lakukan tidak sesuai ekspektasi. “Justru karena Daren

    Last Updated : 2024-01-07
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 44

    Tangan Danisa menjadi ragu, mengulur untuk mengambil salah satu pakaian yang menggantung di dalam lemari tersebut. Matanya membulat sempurna saat mendapati model baju lingerie kehabisan bahan yang ada di dalam lemari itu semua. Dari yang berwarna marun, dengan model yang sangat transparan dengan tali kecil yang menggantung di bahu. Banyak sekali model yang ada di dalam lemari tersebut. Tetapi mengapa tak ada satupun yang bisa membuatnya nyaman untuk tidur. Memang hal biasa di menggunakan pakaian setengah bahan jika sedang di kamar atau di apartemennya seorang diri. Yang menjadi masalah Danisa kali ini adalah dia yang harus satu kamar dengan Daren, suaminya. “Mana mungkin aku harus tidur dengan pakaian seperti ini dengan Pak Daren? Pasti Nyonya Riana melakukan ini semua karena berpikir dengan menggunakan pakaian seperti ini dengan harapan agar aku dan Pak Daren bisa langsung malam pertama dan cepat punya anak,” kata Danisa berguman pada dirinya sendiri. Meski dengan kesal, tanga

    Last Updated : 2024-01-08

Latest chapter

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status