Leo terpaksa melakukan ini semua agar ibunya tidak marah-marah walaupun dia tidak bisa melakukannya. Leo memulai merapikan rumahnya dengan menyapu terlebih dahulu sedangkan ibunya dia langsung pergi ke dapur. Di saat baru saja mulai menyapu Leo sudah merasa lelah, “hadeh cape banget baru juga mulai pantesan aja ibu suka marah-marah ngga jelas kalau lagi beresin rumah ngga taunya secape ini ya, padahal ini aja baru mulai nyapu lagi loh masih ada 2 lagi yang harus dikerjain.”
Leo yang menyapu akhirnya selesai juga dan dia langsung melanjutkan ngepelnya agar cepat selesai. Di saat Leo sedang mengepel, Leo merasa tangannya sudah sangat pegal sekali, tetapi dia harus tetap semangat agar bisa cepat selesai kerjaannya.Beberapa menit Leo mengepel, dia langsung merapikan kamar orang tuanya. Leo sudah ingin pingsan karena pekerjaan yang ibu berikan sangat melelahkan, untung saja merapikan kamarnya telah selesai. Leo langsung mengambil minumnya di dapur dan langsung mengDi saat Leo dan supirnya sedang mengobrol-ngobrol, tiba-tiba ayahnya keluar dari rumahnya dan langsung menghampiri mereka berdua.“Ada apa nih kok ada sebutan ayah ?” tanya ayah kepada supir dan anaknya karena ayah Leo mendengar sebutan ayah.“Itu pak den Leo katanya mau ikut gym,” ucap pak supir yang menjawab pertanyaan bosnya.“Oh ngga apa-apa nak ikut aja bagus tuh, nanti Minggu depan kita gym bareng yah.”“Benar nih yah ?”“Iya nak benar kok tapi jangan buat main-main ikut gymnya.”“Ngga buat main-main kok yah, asik nanti Leo punya otot yang gede haha,” Leo yang merasa senang karena ayahnya mendukung kalau dia ikut gym.“Iya itu kalau kamu ikut gym terus nak baru kamu punya otot gede.”“Iya sih yah, nanti deh Leo ajak teman Leo juga buat gym terus jadi Leo ada temannya yah,” ucap Leo yang berniat ingin mengajak Doni juga untuk gy
“Eh lu Sin, berisik tau sampai kuping gua pengang denger belnya bunyi terus, untung aja orang tua gua ngga ada,” ucap Dewi yang merasa kesal dengan Sinta karena Sinta malah mempermainkan bel rumahnya.“Haha sorry sorry Dew abis gua pencet bel sekali ngga keluar-keluar, pak satpam rumah lu juga ngga ada lagi.”“Pak satpam lagi sakit Sin terus pembantu gua juga anaknya sakit jadi gua di rumah lagi sendiri nih.”“Sama kaya gua orang tua gua juga berangkat, oh iya Dew lu masak belnya kapan ?” tanya Sinta yang penasaran dengan bel rumah Dewi karena dia baru melihatnya.“Udah dari kemarin-kemarin Sin papah gua yang masang, soalnya kalau ngga masang bel ada yang ngetuk pintu kadang ngga kedengaran kan kasian.”“Iya bagus Dew gua juga jadinya bisa mainin bel terus kalau kesini,” ucap Sinta sambil tertawa kecil.“Ngga gitu juga kali Sin kalau misalkan ada orang tua gua bisa
Dewi pun kembali lagi ke motornya untuk menghampiri teman-temannya karena dia ingin menanyakan apakah temannya ingin membeli bunga apa tidak.“Sin, Clar ?” ucap Dewi yang menghampiri mereka berdua karena kebetulan mereka sejak tadi menunggu Dewi.“Iya Dew kenapa ?”“Kalian mah beli bunga ngga kan lumayan kalau beli 3 cuman 40k,” ucap Dewi kepada teman-temannya karena dia biasanya membeli bunga di atas segitu harganya.“Lah memang satunya berapa ?” tanya Sinta kepada Dewi.“Satunya 15k tapi kalau beli 3 harganya cuman 40k kan lumayan tuh.”“Mahal bagi gua Dew, iya udah gua beli nih tapi gua 10k aja ya haha,” ucap Sinta yang langsung memberikan uang 10knya kepada Dewi.“Iya udah ngga apa-apa dah, lu juga beli dong Clar kasihan tahu tukang masih banyak banget bunganya ngga apa-apa lu 10k aja biar gua yang 20k,” kata Dewi yang meminta Clara untuk membeli j
Leo dan Doni langsung mengeluarkan motor Leo dari bengkel tersebut dan pulang ke rumahnya masing-masing. Sesampainya di rumah, Leo masuk ke dalam rumahnya dan bertemu ibunya yang sedang bersantai sambil menonton televisi.“Ibuuuu,” teriak Leo yang memanggil ibunya.“Iya nak, kamu udah pulang ?” ucap ibu yang langsung menengok ke arah anaknya.“Udah kok Bu baru aja Leo pulang, ayah ke mana Bu kok ngga keliatan ?”“Ayah lagi ke rumah temannya nak katanya ada yang mau diobrolin tentang kerjaan.”“Oh pantes aja Leo ngga liat aja Bu, iya udah Leo ke kamar dulu yah Bu pengen ganti baju.“Iya nak.”Lalu Leo pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang sudah kotor selepas jalan-jalan bersama Doni. Setelah mengganti pakaiannya, Leo langsung rebahan di kasurnya sambil memainkan handphonenya. Beberapa lama Leo di kamar, ibu Leo menyuruh anaknya untuk makan terlebih dahulu.
Leo pun berlari ke kamar mandinya, sedangkan ayahnya dia pamit terlebih dahulu kepada istrinya.“Ibu ayah berangkat dulu yah soalnya mau ada meeting di kantor,” teriak ayah Leo kepada istrinya yang sedang di dapur.“Iya ayah tapi ayah belum sarapan gimana nanti laper loh,” ucap ibu yang cepat-cepat menghampiri suaminya di ruang keluarga.“Gampang Bu nanti ayah sarapan di kantor aja, ayah buru-buru soalnya.”“Iya udah hati-hati ya yah,” kata ibu sambil salim kepada suaminya.“Iya bu.”Lalu ayah Leo langsung berangkat ke tempat kerjanya menaiki mobil yang disupirkan oleh supir pribadinya tersebut. Di sisi lain Sinta yang baru saja selesai mandi di rumah Dewi, dia lupa kalau dirinya tidak membawa baju seragamnya. Dia pun langsung menanyakan kepada Dewi tentang baju sekolahnya.“Dew lu punya seragam sekolah berapa ? Gua lupa kan ngga bawa baju seragam gimana dong ?” u
“Assalamualaikum bu,” ucap Sinta sambil salim kepada ibunya.“Wa'alaikumsalam kamu kok baru pulang nak ?” tanya ibunya yang sedang meminum teh di teras rumah.“Iya Bu tadi kan Sinta ada latihan basket dulu latihan pertama tadi.”“Oh gitu iya udah mending kamu mandi dulu aja nak pasti lengket tuh badan kamu.”“Iya Bu ini singa mau mandi kok, Sinta masuk ke dalam rumah dulu yah Bu mau ke kamar sekalian mandi.”Sinta pun langsung masuk ke dalam kamarnya untuk menaruh tasnya terlebih dahulu sebelum mandi. Setelah menaruh tasnya, Sinta kembali lagi keluar kamarnya untuk mengambil handuk dan mandi agar badannya tidak lengket lagi. Sinta yang mandi dia merasa badannya menjadi segar sekali. Beberapa lama Sinta mandi, dia pun selesai juga dan dia langsung menanyakan kepada ibunya ada makanan apa tidak karena dia sudah merasa lapar.“Buu ada makanan ngga ?” tanya Sinta sambil berjalan ke tera
Sinta yang chattingan dengan Leo dia pun tertawa sendiri sampai-sampai Sinta semakin nyaman dengan Leo. Sinta berpikir ternyata Leo tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya, dia jadi merasa bersalah selalu marah-marah kepada Leo. Di saat Sinta masih chattingan dengan Leo, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ibunya Sinta pun menyuruh anaknya untuk membukakan pintunya karena ibunya sedang mencuci baju.“Sintaa tolong itu lihat ada siapa di depan, soalnya ibu dengar kaya ada orang yang ngetuk-ngetuk pintu,” teriak ibu Sinta dari dalam kamar mandi karena dia sedang mencuci.“Iya Bu Sinta buka.”Sebelum dia membuka pintunya, Sinta meminta izin kepada Leo terlebih dahulu agar tidak dianggap sombong olehnyaSinta : Leo sebentar yah gua disuruh dulu nih sama ibu guaLeo : oke ngga apa-apa kok tenang aja kaliSinta pun langsung menaruh handphonenya itu tanpa membalas kembali chatting dari Leo. Lalu Sinta pun keluar d
Di saat Sinta sedang chattingan dengan teman-temannya di grup, leo pun menchatting dirinya kembali.Leo : halloSinta langsung terkejut dan tiba-tiba senyum sendiri karena dia melihat ada notif dari cowo yang awalnya dia benci. Lalu Sinta pun memberi kabar kepada teman-temannya karena ada seorang cowo yang selalu menchatting dirinya sekarang.Sinta : guyss guyss masa ada yang chatting gua cowoDewi : ciee siapa tuh Sin jadi kepo gua ?Sinta : cowo yang selalu ribut sama gua itu loh inget ngga Dew ?Hilda : ciaa sejak kapan dia chatting lu terus ?Sinta : tadi sore Hil pas abis pulang sekolahClara : ciee ciee Sinta, kayanya ada tanda-tanda yang mau jadian jangan lupa nanti traktir kita yaSinta : hstt kaga lah Clar, gua aja ngga suka sama diaDewi : kan lama-lama nanti jadi suka Sin hahaSementara itu Leo yang menunggu balasan dari Sinta, dia merasa perutnya lapae dan dia pun langsung keluar dari kamarnya u
Leo masih saja merenung di dalam kamarnya, dia memilih untuk menghibur dirinya sendiri dengan bermain games di handphonenya. Leo merasa sedikit terhibur dan dia lebih semangat dari pada sebelumnya. Di saat Leo sedang bermain games, tiba-tiba ayahnya menelepon dirinya. Tanpa perlu lama Leo langsung mengangkat telepon dari ayahnya itu.Ayah : hallo nak, ibu ada di rumah ngga ? Soalnya ayah telepon ibu ngga diangkatLeo : ada kok yah bentar Leo kasih hpnya ke ibu dulu dehLeo pun berlari keluar dari kamarnya untuk memberikan handphonenya kepada ibunya.“Ibu ayah telepon nih,” teriak Leo sambil menghampiri ibunya itu.“Coba mana Leo.”Handphone Leo sedang dipakai oleh ibunya, dia pun memilih untuk mandi terlihat dahulu saja karena udara di sini juga cukup panas.“Leo hpnya ibu taro di atas meja ya,” ucap ibunya di depan kamar mandi.“Iya bu.”Setel
Sekian lama Sinta fokus belajar dipelajaran ke 3 dan 4, akhirnya Sinta sudah beristirahat kembali. Tetapi pada waktu istirahat ini Sinta meminta kepada teman sebangkunya untuk mengantarkan dirinya membeli buku tulis. “Hil anterin gua yuu.” “Ke mana Sin ?” tanya Hilda sambil merapikan buku. “Ke koperasi Hil beli buku soalnya buku gua abis nih.” “Iya udah yu gua anterin.” Sinta dan Hilda mereka pergi berdua ke tempat koperasi. Sesampainya di koperasi, mereka melihat koperasinya sangat ramai dan Hilda memilih untuk menunggu di luarnya saja karena apabila di dalam malah menambah penuh. Sinta yang sudah berada di dalam koperasi dia mendengar Leo menyapa dirinya. “Eh lu sin mau beli apa ?” tanya Leo yang melihat Sinta baru saja masuk ke koperasi sekolah. “Eh Leo gua mau beli buku, lu di sini lagi apa ?” balas Sinta kepada Leo. “Gua lagi foto copy buat belajar biasa disuruh fotocopy.” “Pelajaran apaan kok g
Leo yang berdebat dengan Doni, tiba-tiba gurunya kembali lagi ke kelasnya dan meminta tugas yang dia berikan dikumpulkan di depan.“Ayo semuanya yang udah dikumpulin di meja ibu ya,” ucap guru Leo sambil mengarah ke meja guru di kelas Leo.“Iya bu.”Leo yang mendengar omongan gurunya dia pun langsung panik.“Duh gimana nih Don gua belum lagi.”“Tuh kan gua bilang makannya kalau guru ngasih tugas langsung kerjain,” ucap Doni yang merasa kesal dengan Leo.“Iya kan gua kira tuh memang ngga dikumpulin bro, gimana ya gua jadi bingung.”“Ngga tau lah lu gimana kalau gua mah udah beres jadi tenang.”“Aduh iya udah gua nyontek ke lu aja deh ya terus nanti ada jawaban yang gua ganti,” ucap Leo yang memilih untuk menyontek kepada temannya saja.“Iya udah nih bro cepet ya.”Leo pun langsung menyalin jawaban Doni
Leo pun langsung berangkat ke sekolahnya dengan menaiki motor kesayangannya. Beberapa lama Leo berjalan ke sekolahnya, akhirnya dia sampai juga dan dia pun langsung memakirkan motornya tersebut di parkiran sekolah. Di saat Leo sedang memarkirkan motornya, dia melihat Sinta juga sedang memarkirkan motornya. Leo pun langsung menghampiri Sinta untuk mengobrol-ngobrol sebentar karena sekarang mereka sudah bertemu dan bukan musuh lagi.“Hallo Sinta selamat pagi,” ucap Leo yang mendekatinya Sinta.“Selamat pagi juga Leo, lu baru sampai ?” tanya Sinta yang baru saja selesai memarkirkan motornya.“Iya gua baru sampe nih, kok tumben sih lu juga baru sampai bukannya lu biasa berangkat pagi banget ya ?”“Haha ngga kok gua biasanya berangkat jam segini terus menang kemarin mah gua lagi rajin aja.”“Pasti karena takut telat kan haha gua tahu kok pas lu berangkat telat.”Di saat Leo dan Sinta sed
Di saat Sinta sedang chattingan dengan teman-temannya di grup, leo pun menchatting dirinya kembali.Leo : halloSinta langsung terkejut dan tiba-tiba senyum sendiri karena dia melihat ada notif dari cowo yang awalnya dia benci. Lalu Sinta pun memberi kabar kepada teman-temannya karena ada seorang cowo yang selalu menchatting dirinya sekarang.Sinta : guyss guyss masa ada yang chatting gua cowoDewi : ciee siapa tuh Sin jadi kepo gua ?Sinta : cowo yang selalu ribut sama gua itu loh inget ngga Dew ?Hilda : ciaa sejak kapan dia chatting lu terus ?Sinta : tadi sore Hil pas abis pulang sekolahClara : ciee ciee Sinta, kayanya ada tanda-tanda yang mau jadian jangan lupa nanti traktir kita yaSinta : hstt kaga lah Clar, gua aja ngga suka sama diaDewi : kan lama-lama nanti jadi suka Sin hahaSementara itu Leo yang menunggu balasan dari Sinta, dia merasa perutnya lapae dan dia pun langsung keluar dari kamarnya u
Sinta yang chattingan dengan Leo dia pun tertawa sendiri sampai-sampai Sinta semakin nyaman dengan Leo. Sinta berpikir ternyata Leo tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya, dia jadi merasa bersalah selalu marah-marah kepada Leo. Di saat Sinta masih chattingan dengan Leo, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ibunya Sinta pun menyuruh anaknya untuk membukakan pintunya karena ibunya sedang mencuci baju.“Sintaa tolong itu lihat ada siapa di depan, soalnya ibu dengar kaya ada orang yang ngetuk-ngetuk pintu,” teriak ibu Sinta dari dalam kamar mandi karena dia sedang mencuci.“Iya Bu Sinta buka.”Sebelum dia membuka pintunya, Sinta meminta izin kepada Leo terlebih dahulu agar tidak dianggap sombong olehnyaSinta : Leo sebentar yah gua disuruh dulu nih sama ibu guaLeo : oke ngga apa-apa kok tenang aja kaliSinta pun langsung menaruh handphonenya itu tanpa membalas kembali chatting dari Leo. Lalu Sinta pun keluar d
“Assalamualaikum bu,” ucap Sinta sambil salim kepada ibunya.“Wa'alaikumsalam kamu kok baru pulang nak ?” tanya ibunya yang sedang meminum teh di teras rumah.“Iya Bu tadi kan Sinta ada latihan basket dulu latihan pertama tadi.”“Oh gitu iya udah mending kamu mandi dulu aja nak pasti lengket tuh badan kamu.”“Iya Bu ini singa mau mandi kok, Sinta masuk ke dalam rumah dulu yah Bu mau ke kamar sekalian mandi.”Sinta pun langsung masuk ke dalam kamarnya untuk menaruh tasnya terlebih dahulu sebelum mandi. Setelah menaruh tasnya, Sinta kembali lagi keluar kamarnya untuk mengambil handuk dan mandi agar badannya tidak lengket lagi. Sinta yang mandi dia merasa badannya menjadi segar sekali. Beberapa lama Sinta mandi, dia pun selesai juga dan dia langsung menanyakan kepada ibunya ada makanan apa tidak karena dia sudah merasa lapar.“Buu ada makanan ngga ?” tanya Sinta sambil berjalan ke tera
Leo pun berlari ke kamar mandinya, sedangkan ayahnya dia pamit terlebih dahulu kepada istrinya.“Ibu ayah berangkat dulu yah soalnya mau ada meeting di kantor,” teriak ayah Leo kepada istrinya yang sedang di dapur.“Iya ayah tapi ayah belum sarapan gimana nanti laper loh,” ucap ibu yang cepat-cepat menghampiri suaminya di ruang keluarga.“Gampang Bu nanti ayah sarapan di kantor aja, ayah buru-buru soalnya.”“Iya udah hati-hati ya yah,” kata ibu sambil salim kepada suaminya.“Iya bu.”Lalu ayah Leo langsung berangkat ke tempat kerjanya menaiki mobil yang disupirkan oleh supir pribadinya tersebut. Di sisi lain Sinta yang baru saja selesai mandi di rumah Dewi, dia lupa kalau dirinya tidak membawa baju seragamnya. Dia pun langsung menanyakan kepada Dewi tentang baju sekolahnya.“Dew lu punya seragam sekolah berapa ? Gua lupa kan ngga bawa baju seragam gimana dong ?” u
Leo dan Doni langsung mengeluarkan motor Leo dari bengkel tersebut dan pulang ke rumahnya masing-masing. Sesampainya di rumah, Leo masuk ke dalam rumahnya dan bertemu ibunya yang sedang bersantai sambil menonton televisi.“Ibuuuu,” teriak Leo yang memanggil ibunya.“Iya nak, kamu udah pulang ?” ucap ibu yang langsung menengok ke arah anaknya.“Udah kok Bu baru aja Leo pulang, ayah ke mana Bu kok ngga keliatan ?”“Ayah lagi ke rumah temannya nak katanya ada yang mau diobrolin tentang kerjaan.”“Oh pantes aja Leo ngga liat aja Bu, iya udah Leo ke kamar dulu yah Bu pengen ganti baju.“Iya nak.”Lalu Leo pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang sudah kotor selepas jalan-jalan bersama Doni. Setelah mengganti pakaiannya, Leo langsung rebahan di kasurnya sambil memainkan handphonenya. Beberapa lama Leo di kamar, ibu Leo menyuruh anaknya untuk makan terlebih dahulu.