Sekian lama Sinta fokus belajar dipelajaran ke 3 dan 4, akhirnya Sinta sudah beristirahat kembali. Tetapi pada waktu istirahat ini Sinta meminta kepada teman sebangkunya untuk mengantarkan dirinya membeli buku tulis.
“Hil anterin gua yuu.”
“Ke mana Sin ?” tanya Hilda sambil merapikan buku.
“Ke koperasi Hil beli buku soalnya buku gua abis nih.”
“Iya udah yu gua anterin.”
Sinta dan Hilda mereka pergi berdua ke tempat koperasi. Sesampainya di koperasi, mereka melihat koperasinya sangat ramai dan Hilda memilih untuk menunggu di luarnya saja karena apabila di dalam malah menambah penuh. Sinta yang sudah berada di dalam koperasi dia mendengar Leo menyapa dirinya.
“Eh lu sin mau beli apa ?” tanya Leo yang melihat Sinta baru saja masuk ke koperasi sekolah.
“Eh Leo gua mau beli buku, lu di sini lagi apa ?” balas Sinta kepada Leo.
“Gua lagi foto copy buat belajar biasa disuruh fotocopy.”
“Pelajaran apaan kok g
Leo masih saja merenung di dalam kamarnya, dia memilih untuk menghibur dirinya sendiri dengan bermain games di handphonenya. Leo merasa sedikit terhibur dan dia lebih semangat dari pada sebelumnya. Di saat Leo sedang bermain games, tiba-tiba ayahnya menelepon dirinya. Tanpa perlu lama Leo langsung mengangkat telepon dari ayahnya itu.Ayah : hallo nak, ibu ada di rumah ngga ? Soalnya ayah telepon ibu ngga diangkatLeo : ada kok yah bentar Leo kasih hpnya ke ibu dulu dehLeo pun berlari keluar dari kamarnya untuk memberikan handphonenya kepada ibunya.“Ibu ayah telepon nih,” teriak Leo sambil menghampiri ibunya itu.“Coba mana Leo.”Handphone Leo sedang dipakai oleh ibunya, dia pun memilih untuk mandi terlihat dahulu saja karena udara di sini juga cukup panas.“Leo hpnya ibu taro di atas meja ya,” ucap ibunya di depan kamar mandi.“Iya bu.”Setel
Di salah satu sekolah yang cukup terkenal di kotanya, terdapat perempuan yang bernama Sinta. Sinta ini anak yang pintar dan selalu berprestasi di sekolahnya dan ia juga selalu menurut kepada ibunya .Di saat Sinta sedang masuk ke dalam gerbang sekolahnya dengan berjalan kaki, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kejauhan masuk ke dalam gerbang sekolahnya dengan terburu-buru. Laki-laki tersebut bernama Leo. Laki-laki yang sangat ganteng tetapi menurut Sinta, Leo itu biasa saja karena sangat menyebalkan.Lalu di saat Leo sedang terburu-buru, dia tidak sengaja terjatuh karena terkena tali sepatunya yang tidak terikat. Dia pun terjatuh mengenai tubuh Sinta sampai Sinta pun ikut terjatuh. Leo merasa tidak peduli dengan wanita yang dia senggol, dia pun langsung bangun dan pergi ke dalam kelas.Sinta merasa kesal sekali dengan Leo karena dia menabrak dirinya sampai terjatuh tanpa meminta maaf. Sinta pun langsung berdiri dan masuk ke kelasnya. Untung saja baju Sinta tidak kotor
“Lu jatoh kenapa bro, terus itu cewe yang ngejar lu siapa ? Soalnya gua baru liat dia.” tanya teman kelas Leo yang merasa bingung wanita yang mengejar-ngejar Leo itu siapa.“Oh itu orang gila bro ngga tau siapa tiba-tiba ngejar gua terus marah-marah.”Leo berbohong kepada temannya itu karena tidak mau dirinya dicap jelek oleh temannya. Di saat Leo sedang melihat kakinya yang sedang sakit, tiba-tiba gurunya datang dan posisi Leo sedang berada di atas meja. Guru yang melihat Leo sedang duduk di meja pun langsung memarahinya.“Leo kamu kenapa duduk di atas meja kamu tahu kan itu ngga boleh !! Ayo cepat turun di kursi kamu sendiri bapa mau kasih informasi nih.”Leo sangat terkejut karena tiba-tiba gurunya datang dan langsung memarahi dirinya. Dia pun meminta maaf kepada gurunya dan langsung turun untuk duduk di kursinya.“Ya pak maaf-maaf.”Setelah Leo sudah duduk di kursinya, guru langsung memberi
Leo pun langsung membantu membenarkan motor Sinta yang sedang mogok. Di saat Leo sedang membantunya, tiba-tiba ada oli yang mengenai Sinta lalu Leo pun cepat-cepat membersihkannya.“Aduh lu betulin tapi malah kena gua, gimana sih lu,” jawab Sinta yang merasa kesal karena baju seragamnya terkena oli.“Sorry sorry abis lu disitu sih jadi kena oli kan.”Leo pun langsung membersihkan oli yang berada di baju Sinta. Sinta langsung terkejut karena tiba-tiba Leo begitu dekat dengan dirinya dan dia merasa jantungnya berdebar di saat dekat dengan Leo. “Aduh mimpi apa gua tadi malam ditolongin sama cowo ganteng.” Sinta tidak sadar mengucap itu di dalam hatinya sambil melihat mata Leo.“Woi diem aja lu kenapa ? Gua ganteng yah makannya lu lihatin terus.”“Kata siapa ganteng mana ada gua lihatin lu.”“Ah alesan mulu, nih motor lu udah bener kalau mogok lagi jual aja haha.”&ld
Sinta pun langsung memberikan garamnya kepada ibunya itu dan dia pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang masih berkumpul di tongkrongan, dia pun mengajak teman-temannya untuk summori pada hari Minggu yang akan datang ke taman kota. Teman-temannya pun menyetujuinya karena sudah lama juga mereka semua tidak sunmori. Beberapa lama kemudian, Leo mengobrol dengan temannya dia pun izin pulang terlebih dahulu karena sudah sore.“Bro gua pulang dulu yah.”“Mau ke mana lu bro masih sore gini.”“Gua mau mandi dulu bro nanti malam kesini lagi soalnya gerah banget.”“Oke siap gua juga mau pulang deh.”“Yu gua juga pulang deh,” ucap teman leo yang lain.“Iya udah yu kita pulang dulu.”Leo dan temannya pun langsung pulang ke rumah masing-masing. Beberapa lama Sinta mandi dia langsung pergi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas. Sesampainya di rumah, Leo langsung masuk ke dalam
Di pagi hari, Leo sudah bangun dan dia merasa badannya sangat enak sekali. Dia pun langsung bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi karena dia harus berangkat sekolah. Di sisi lain Sinta yang sudah bangun sejak tadi, dia pun tidak langsung mandi karena harus rapi-rapi kamarnya terlebih dahulu sebelum mandi.Setelah semuanya sudah rapi, Sinta langsung mandi dan kebetulan ini sudah waktunya Sinta mandi. Beberapa menit mereka berdua mandi, akhirnya mereka berdua pun selesai dan langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Leo yang sudah siap untuk berangkat sekolah, dia pun berpamitan terlebih dahulu kepada ibunya karena ayahnya sedang bekerja di luar kota dan dia hanya bersama ibu serta pembantunya. Setelah Leo berpamitan, dia pun langsung berangkat ke sekolah menaiki motor kesayangannya. Sesampainya di sekolah Leo bertemu dengan Sinta di parkiran dan dia pun ribut kembali.“Woi gua mau parkir di situ Minggu lu,” ucap Leo yang pagi-pagi sudah m
“Leo kantin yu dari pada di kelas terus ngga ada apa-apa mending di kantin kita makan.”“Boleh deh yu bro kebetulan gua juga lapar.”Leo dan temannya pun langsung pergi ke kantin untuk makan karena sama-sama lapar. Sesampainya di kantin, Leo membeli bakso untuk mengganjal perutnya yang lapar. Leo pun membawa bakso itu sendiri ke meja makan yang berada di kantin. Di saat menuju meja kantin, Leo merasa kalau tangannya gatal dan akhirnya dia pun menggaruknya. Tiba-tiba baksonya pun tumpah dan kebetulan kuah bakso itu mengenai pakaian Sinta yang sedang berdiri di sebelah Leo. Sinta pun terkejut dan merasa kesal sekali dengan Leo karena kuah baksonya mengenai dirinya.“Woi lu lagi lu lagi, bosan banget gua lihat lu terus. Ini gimana sih lu bawa baksonya masa bisa tumpah kena baju gua,” Sinta pun marah kepada Leo karena baju seragamnya terkena kuah bakso.“Sorry sorry ngga sengaja soalnya tadi tangan gua gatel banget jadi gua g
“Guys masih bau bakso ngga baju gua ?” tanya Sinta kepada teman sebangkunya itu sambil mencium-cium bajunya.“Udah ngga kok Sin.”“Syukurlah soalnya gua takut kalau masih bau, untung aja ini udah kering kalau belum kering bisa-bisa gua ditanya guru.”Tidak lama kemudian, guru pun masuk ke dalam kelasnya Rani dan langsung memulai pembelajaran terakhir. Sinta sangat senang sekali sudah masuk pelajaran terakhir, dia merasa tidak betah dengan bajunya dan ingin cepat-cepat pulang untuk mengganti baju seragamnya. Beberapa jam kemudian, akhirnya Sinta sudah selesai belajarnya dan dia langsung cepat-cepat memasukkan bukunya ke dalam tas. Setelah sudah tidak ada yang tertinggal, Sinta pun pergi ke parkiran untuk pulang ke rumahnya. Di parkiran Sinta bertemu dengan Leo, kemungkinan dia menunggu dirinya untuk meminta maaf.“Hey cewe ntah siapa nama lu yang penting gua minta maaf yah kejadian di kantin tadi gua bener-bener ng
Leo masih saja merenung di dalam kamarnya, dia memilih untuk menghibur dirinya sendiri dengan bermain games di handphonenya. Leo merasa sedikit terhibur dan dia lebih semangat dari pada sebelumnya. Di saat Leo sedang bermain games, tiba-tiba ayahnya menelepon dirinya. Tanpa perlu lama Leo langsung mengangkat telepon dari ayahnya itu.Ayah : hallo nak, ibu ada di rumah ngga ? Soalnya ayah telepon ibu ngga diangkatLeo : ada kok yah bentar Leo kasih hpnya ke ibu dulu dehLeo pun berlari keluar dari kamarnya untuk memberikan handphonenya kepada ibunya.“Ibu ayah telepon nih,” teriak Leo sambil menghampiri ibunya itu.“Coba mana Leo.”Handphone Leo sedang dipakai oleh ibunya, dia pun memilih untuk mandi terlihat dahulu saja karena udara di sini juga cukup panas.“Leo hpnya ibu taro di atas meja ya,” ucap ibunya di depan kamar mandi.“Iya bu.”Setel
Sekian lama Sinta fokus belajar dipelajaran ke 3 dan 4, akhirnya Sinta sudah beristirahat kembali. Tetapi pada waktu istirahat ini Sinta meminta kepada teman sebangkunya untuk mengantarkan dirinya membeli buku tulis. “Hil anterin gua yuu.” “Ke mana Sin ?” tanya Hilda sambil merapikan buku. “Ke koperasi Hil beli buku soalnya buku gua abis nih.” “Iya udah yu gua anterin.” Sinta dan Hilda mereka pergi berdua ke tempat koperasi. Sesampainya di koperasi, mereka melihat koperasinya sangat ramai dan Hilda memilih untuk menunggu di luarnya saja karena apabila di dalam malah menambah penuh. Sinta yang sudah berada di dalam koperasi dia mendengar Leo menyapa dirinya. “Eh lu sin mau beli apa ?” tanya Leo yang melihat Sinta baru saja masuk ke koperasi sekolah. “Eh Leo gua mau beli buku, lu di sini lagi apa ?” balas Sinta kepada Leo. “Gua lagi foto copy buat belajar biasa disuruh fotocopy.” “Pelajaran apaan kok g
Leo yang berdebat dengan Doni, tiba-tiba gurunya kembali lagi ke kelasnya dan meminta tugas yang dia berikan dikumpulkan di depan.“Ayo semuanya yang udah dikumpulin di meja ibu ya,” ucap guru Leo sambil mengarah ke meja guru di kelas Leo.“Iya bu.”Leo yang mendengar omongan gurunya dia pun langsung panik.“Duh gimana nih Don gua belum lagi.”“Tuh kan gua bilang makannya kalau guru ngasih tugas langsung kerjain,” ucap Doni yang merasa kesal dengan Leo.“Iya kan gua kira tuh memang ngga dikumpulin bro, gimana ya gua jadi bingung.”“Ngga tau lah lu gimana kalau gua mah udah beres jadi tenang.”“Aduh iya udah gua nyontek ke lu aja deh ya terus nanti ada jawaban yang gua ganti,” ucap Leo yang memilih untuk menyontek kepada temannya saja.“Iya udah nih bro cepet ya.”Leo pun langsung menyalin jawaban Doni
Leo pun langsung berangkat ke sekolahnya dengan menaiki motor kesayangannya. Beberapa lama Leo berjalan ke sekolahnya, akhirnya dia sampai juga dan dia pun langsung memakirkan motornya tersebut di parkiran sekolah. Di saat Leo sedang memarkirkan motornya, dia melihat Sinta juga sedang memarkirkan motornya. Leo pun langsung menghampiri Sinta untuk mengobrol-ngobrol sebentar karena sekarang mereka sudah bertemu dan bukan musuh lagi.“Hallo Sinta selamat pagi,” ucap Leo yang mendekatinya Sinta.“Selamat pagi juga Leo, lu baru sampai ?” tanya Sinta yang baru saja selesai memarkirkan motornya.“Iya gua baru sampe nih, kok tumben sih lu juga baru sampai bukannya lu biasa berangkat pagi banget ya ?”“Haha ngga kok gua biasanya berangkat jam segini terus menang kemarin mah gua lagi rajin aja.”“Pasti karena takut telat kan haha gua tahu kok pas lu berangkat telat.”Di saat Leo dan Sinta sed
Di saat Sinta sedang chattingan dengan teman-temannya di grup, leo pun menchatting dirinya kembali.Leo : halloSinta langsung terkejut dan tiba-tiba senyum sendiri karena dia melihat ada notif dari cowo yang awalnya dia benci. Lalu Sinta pun memberi kabar kepada teman-temannya karena ada seorang cowo yang selalu menchatting dirinya sekarang.Sinta : guyss guyss masa ada yang chatting gua cowoDewi : ciee siapa tuh Sin jadi kepo gua ?Sinta : cowo yang selalu ribut sama gua itu loh inget ngga Dew ?Hilda : ciaa sejak kapan dia chatting lu terus ?Sinta : tadi sore Hil pas abis pulang sekolahClara : ciee ciee Sinta, kayanya ada tanda-tanda yang mau jadian jangan lupa nanti traktir kita yaSinta : hstt kaga lah Clar, gua aja ngga suka sama diaDewi : kan lama-lama nanti jadi suka Sin hahaSementara itu Leo yang menunggu balasan dari Sinta, dia merasa perutnya lapae dan dia pun langsung keluar dari kamarnya u
Sinta yang chattingan dengan Leo dia pun tertawa sendiri sampai-sampai Sinta semakin nyaman dengan Leo. Sinta berpikir ternyata Leo tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya, dia jadi merasa bersalah selalu marah-marah kepada Leo. Di saat Sinta masih chattingan dengan Leo, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ibunya Sinta pun menyuruh anaknya untuk membukakan pintunya karena ibunya sedang mencuci baju.“Sintaa tolong itu lihat ada siapa di depan, soalnya ibu dengar kaya ada orang yang ngetuk-ngetuk pintu,” teriak ibu Sinta dari dalam kamar mandi karena dia sedang mencuci.“Iya Bu Sinta buka.”Sebelum dia membuka pintunya, Sinta meminta izin kepada Leo terlebih dahulu agar tidak dianggap sombong olehnyaSinta : Leo sebentar yah gua disuruh dulu nih sama ibu guaLeo : oke ngga apa-apa kok tenang aja kaliSinta pun langsung menaruh handphonenya itu tanpa membalas kembali chatting dari Leo. Lalu Sinta pun keluar d
“Assalamualaikum bu,” ucap Sinta sambil salim kepada ibunya.“Wa'alaikumsalam kamu kok baru pulang nak ?” tanya ibunya yang sedang meminum teh di teras rumah.“Iya Bu tadi kan Sinta ada latihan basket dulu latihan pertama tadi.”“Oh gitu iya udah mending kamu mandi dulu aja nak pasti lengket tuh badan kamu.”“Iya Bu ini singa mau mandi kok, Sinta masuk ke dalam rumah dulu yah Bu mau ke kamar sekalian mandi.”Sinta pun langsung masuk ke dalam kamarnya untuk menaruh tasnya terlebih dahulu sebelum mandi. Setelah menaruh tasnya, Sinta kembali lagi keluar kamarnya untuk mengambil handuk dan mandi agar badannya tidak lengket lagi. Sinta yang mandi dia merasa badannya menjadi segar sekali. Beberapa lama Sinta mandi, dia pun selesai juga dan dia langsung menanyakan kepada ibunya ada makanan apa tidak karena dia sudah merasa lapar.“Buu ada makanan ngga ?” tanya Sinta sambil berjalan ke tera
Leo pun berlari ke kamar mandinya, sedangkan ayahnya dia pamit terlebih dahulu kepada istrinya.“Ibu ayah berangkat dulu yah soalnya mau ada meeting di kantor,” teriak ayah Leo kepada istrinya yang sedang di dapur.“Iya ayah tapi ayah belum sarapan gimana nanti laper loh,” ucap ibu yang cepat-cepat menghampiri suaminya di ruang keluarga.“Gampang Bu nanti ayah sarapan di kantor aja, ayah buru-buru soalnya.”“Iya udah hati-hati ya yah,” kata ibu sambil salim kepada suaminya.“Iya bu.”Lalu ayah Leo langsung berangkat ke tempat kerjanya menaiki mobil yang disupirkan oleh supir pribadinya tersebut. Di sisi lain Sinta yang baru saja selesai mandi di rumah Dewi, dia lupa kalau dirinya tidak membawa baju seragamnya. Dia pun langsung menanyakan kepada Dewi tentang baju sekolahnya.“Dew lu punya seragam sekolah berapa ? Gua lupa kan ngga bawa baju seragam gimana dong ?” u
Leo dan Doni langsung mengeluarkan motor Leo dari bengkel tersebut dan pulang ke rumahnya masing-masing. Sesampainya di rumah, Leo masuk ke dalam rumahnya dan bertemu ibunya yang sedang bersantai sambil menonton televisi.“Ibuuuu,” teriak Leo yang memanggil ibunya.“Iya nak, kamu udah pulang ?” ucap ibu yang langsung menengok ke arah anaknya.“Udah kok Bu baru aja Leo pulang, ayah ke mana Bu kok ngga keliatan ?”“Ayah lagi ke rumah temannya nak katanya ada yang mau diobrolin tentang kerjaan.”“Oh pantes aja Leo ngga liat aja Bu, iya udah Leo ke kamar dulu yah Bu pengen ganti baju.“Iya nak.”Lalu Leo pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang sudah kotor selepas jalan-jalan bersama Doni. Setelah mengganti pakaiannya, Leo langsung rebahan di kasurnya sambil memainkan handphonenya. Beberapa lama Leo di kamar, ibu Leo menyuruh anaknya untuk makan terlebih dahulu.