Share

58

Penulis: ANGELA HIKARU
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Siapapun yang duluan juga tidak masalah," balas William Randolph yang menarik puncak dada Bella Saphira dengan sebelah tangan.

"Hmmmppp," pekik Bella Saphira dengan suara nyaring hingga tubuhnya melengkung karena gairah yang mengalir di dalam tubuhnya.

"Kalau begitu aku duluan," balas Ricky yang sudah tidak sabaran mencicipi tubuh Bella Saphira yang kini tidak berdaya sama sekali.

Ricky menundukkan kepalanya, ia mengeluarkan lidahnya untuk mengoda bagian kecil dan lembut itu.

"Hmmmppp," Bella Saphira masih berjuang untuk berteriak dan tanpa sengaja mengoyangkan bokongnya yang ternyata memancing gairah William Randolph.

Ricky menahan kedua kaki Bella Saphira yang berusaha menutup. Ia membuka lipatan demi lipatan dengan lidahnya. Kemudian menjulurkan lidahnya di dalam celah inti Bella Saphira yang sudah lembab.

"Hmmmppp," Bella Saphira mengoyakkan bokongnya semakin cepat, ia tidak tahan dengan lidah Ricky yang kini bermain di wilayah sensitif.

Tidak hanya jilatan vdan hisapan yang di l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Benci Berbuah Cinta   59

    "Aku mohon jangan," pinta Bella Saphira memohon pilu kepada pria jelek dan gemuk yang berhasil menyetubuhinya dari arah belakang."Kau pikir aku perduli dengan permohonan mu itu," balas William Randolph yang menepuk-nepuk bokong Bella Saphira dengan tepukan kuat hingga meninggalkan cap lima jari di bokong yang putih mulus itu."Ahhh sakit," pekik Bella Saphira yang tidak tahan dengan pukulan William Randolph yang berulang kali ke arah bokongnya dengan tenaga kuat."Bersiaplah manis," ucap William Clanton yang mengusapkan badan rudalnya ke arah celah inti Bella Saphira yang masih terdapat cairan perlepasan."Jangan," pinta Bella Saphira kembali memohon pilu.William Clanton menulikan telinganya. Ia membuka lipatan demi lipatan. Kemudian memasukkan kepala rudalnya ke dalam celah inti Bella Saphira."Ahhh.." pekik Bella Saphira dengan air mata berlinang. Ketika merasakan kepala tumpul itu memasuki celah intinya."Sial," umpat William Randolph yang berhasil memasukkan setengah rudalnya ke

  • Benci Berbuah Cinta   60

    William Randolph yang di tendang keluar oleh Ricky. Ia duduk di tanah dengan wajah bodoh."Keparatt kau Ricky," seru William Randolph yang tidak terima dengan apa yang di lakukan oleh Ricky barusan kepada dirinya.Ricky menulikan telinga, ia langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi keluar dari kediaman Randolph.Sepanjang perjalanan pulang, Ricky terus mengumpat kepada saudara tirinya yang berusaha menjatuhkan dirinya dari perusahaan Leonard."Aku tidak akan membiarkan rencana kalian sukses," seru Ricky yang mencengkram stir mobil dengan jemari.Kuatnya cengkeraman jemari Ricky telah mengeluarkan suara perpaduan antara tulang jemari.***William Randolph yang memasuki rumah dengan sebelah tangan mengusap bokongnya. Tetiba ia melihat ayahnya sedang duduk dengan wajah hitam dan firasatnya mengatakan ini merupakan hal yang tidak baik sama sekali. Tepatnya akan bernasib seperti Ricky."Kemana saja kau ini?" tanya Robert Randolph dengan suara meninggi kepada William Randolph

  • Benci Berbuah Cinta   61

    "Sudah malam, ayo tidur. Jangan pikirkan tentang Bella Sapira dulu," nasehat James Arthur yang tidak ingin Cintya banyak berpikir dan juga ia tidak tahan menemani Cintya yang mempunyai sikap manja."Jika bukan karena cinta, sudah aku tinggalkan jauh-jauh hari. Daripada harus seperti ini," batin James Arthur yang tersiksa akan sikap Cintya."Ieeehhh..." gerutu Cintya dengan sikap manjanya sembari memukul dada bidang James Arthur berapa kali.James Arthur memilih untuk diam dengan menutup kedua mata. Karena ia sangat lelah menjaga Cintya semalaman di tambah lagi harus menghadapi sikap Cintya yang seperti ini. Benar-benar menguras tenaga bagi James Arthur yang mempunyai stock kesabaran tipis.Cintya masih mendengus kesal. Mau tidak mau ia melakukan apa yang di perintahkan oleh James Arthur padanya. Sebelum tidur, Cintya menatapi wajah tampan James Arthur yang nampak lelah dengan kedua kantong mata menghiasi bawah mata."Kau akan menjadi milik aku selamanya," batin Cintya yang tidak ingin

  • Benci Berbuah Cinta   62

    “Masa sisa secuil?” gumam William Randolph yang kaget melihat terongnya super pendek dan mini dengan tinggi tubuh 190cm.Jantung William Randolph berdetak lebih kencang dari biasanya. Kecemasan dan ketakutan menghantui hatinya. Di tambah lagi dengan perkataan Ricky yang selalu terngiang-ngiang di kepalanya belakang ini.Kedua mata William Clanton menatapi lemak di perut melalui samping kaca yang tergantung di dinding kamar mandi. Kemudian melihat ukuran tubuhnya yang lebih besar dua kali lipat dari tubuh Ricky.Syock berat, itulah yang di rasakan oleh William Randolph hari ini. Hingga otaknya terasa buntuh dan tidak bisa berpikir jernih.William Randolph menjambak rambutnya dengan kedua tangan. Ia mengerutu berapa kali dengan berjalan mondar-mandir di dalam kamar mandi. Kemudian kembali ke posisi semula. Di tataplah kaca yang memantulkan bentuk tubuhnya yang besar dan jelek."Sial jadi ini penyebab terong aku kurang panjang. Karena di tutupi lemak di perut," seru William Randolph men

  • Benci Berbuah Cinta   63

    "Ini lagi menikmati salah satu jalang baru. Jalang yang masih sempit, bentuk tubuhnya lumayan lah. Jalang itu terus bergerak di atas tubuh aku dengan lihai," jelas Ricky dengan apa yang sedang ia lakukan dan tidak lupa mengirimkan satu video jalang yang mendesah kenikmatan di atas tubuhnya. William Randolph malas melirik video yang di kirimkan oleh Ricky. Karena semua trik berhubungan intim sudah melekat di dalam otaknya. Jadi mudah baginya untuk membayangkan apa ada di benaknya. "Kapan-kapan kita trisome dengan Bella Saphira," ucap Ricky yang d mengakhiri percakapan yang semakin membuat William Randolph semakin kesal. "Sial," umpat William Randolph yang menderita secara batin dan fisik. Sedangkan Ricky bersenang-senang di atas penderitaan dirinya. Ricky yang masih di salah satu klub malam, ia terus menghentakkan miliknya berulang-ulang kali dari bawah. Wanita itu terus menjerit-jerit kesakitan akan permainan kasar Ricky yang tanpa belas kasihan. Malam ini Ricky benar-benar mel

  • Benci Berbuah Cinta   64

    Ricky yang sedang sibuk melampiaskan kemarahan di dalam hatinya. Ia tidak menyadari suara ponsel sedang berdering nyaring berapa kali. Termasuk suara ponsel panggilan dari seseorang.Wanita itu masih berteriak nyaring, hingga suaranya sudah menghiasi ruangan kamar hotel mewah.Ricky yang dalam pengaruh obat perangsang, ia terus menyiksa tubuh wanita itu hingga tidak berdaya di atas ranjang.Wanita itu yang sudah tidak bisa mengikuti kegilaan Ricky. Ia sudah terkapar duluan di atas ranjang dengan nafas tersengal-sengal."Lemah," cibir Ricky yang memilih untuk menuruni ranjang. Ia berjalan ke arah kamar mandi dengan meninggalkan wanita itu yang sudah kelelahan hingga tidak bertenaga di atas ranjang dengan tubuh polos bermandikan cairan kental milik Ricky.Wanita itu bernafas lega dan sekaligus bersyukur Ricky telah mengakhiri permainan brutal tersebut. Walau bagian bawahnya terasa perih dan tubuhnya terasa remuk semuanya."Aku yakin pria itu akan memberikan aku banyak uang dan tips mala

  • Benci Berbuah Cinta   65

    "Busyet perubahan yang dratis. Kini berapa berat badanmu sekarang?" tanya Ricky yang masih kaget dengan perubahan tubuh William Randolph yang mendadak seperti ini. Tidak lupa ia menepuk-nepuk bahu William Randolph dengan tepukkan yang kuat.William Randolph tersenyum penuh kebanggaan akan pujian Ricky padanya dan sekaligus senang dengan tubuhnya yang sekarang ini. Tidak seperti gajah yang susah jalan dan mencari pakaian ukuran super jumbo di berbagai tempat."Sisa 90kg sekarang, Mau turunkan 20 lagi dan membentuk otot di tubuh. Kemudian membalaskan sakit hatiku kepada Bella Saphira," jelas William Randolph dengan senyuman jahat akan rencana kedepannya yang ingin mempunyai tubuh atletis. Ricky yang sudah bisa menebak tujuan gila William Randolph yang ingin mempunyai tubuh atletis. "Kau ingin jadi incaran para wanita?" tanya Ricky yang menarik salah satu kursi. Kemudian duduk di sana dengan wajah tenang.William Randolph menarik kursi di hadapan Ricky. Kemudian duduk di hadapan Ricky

  • Benci Berbuah Cinta   66

    Pria itu semakin suka dengan wajah kesal Bella Saphira. Ia memberanikan diri untuk meremas salah satu dada Bella Saphira dengan gemas."Singkirkan tangan kotor mu," desis Bella Saphira yang menyingkirkan tangan pria tua itu yang sejak tadi meremas salah satu dadanya secara kasar.Pria tua itu tidak terima akan penolakan Bella Saphira. Ia langsung meremas kedua dada Bella Saphira dengan kedua tangan.Merasakan empuk dan nikmatnya kedua dada Bella Saphira. Pria itu tertawa bahagia."Kau wanita genit yang tidak memakai bra," seru pria tua itu dengan suara nyaring. Hingga semua mata melihat ke arah Bella Saphira dengan tatapan mata penuh nafsu.Kebanyakan para pria yang melihat juga ingin menikmati tubuh Bella Saphira dan juga merasakan empuknya dada tersebut."Aku yakin kau juga tidak memakai dalaman," ucap pria jelek itu yang berusaha menaikkan rok ketat yang di kenakan oleh Bella Saphira."Jangan kurang ajar," seru Bella Saphira yang melayang tendangan ke arah rudal pria itu. Hingga pr

Bab terbaru

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kembar

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

  • Benci Berbuah Cinta   176

    Di salah satu ruangan, Adam Levine mendudukan kedua kembar. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua kembar."Mengapa kalian menagis, apa karena dad dan mom tidak ikut kalian pergi main ke pantai?" Adam Levine berusaha menghibur kedua kembar tersebut."Rumah kita terbakar habis," Shimon yang mengambil ahli untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh kedua kembar yang masih sibuk menagis.Wajah Adam Levine memperlihatkan sedikit ketakutan, apa yang ia takutkan menjadi kenyataan."Itu hanya rumah sementara untuk di tempati, sekarang kita semua balik ke Italia. Liburan sudah selesai," timpal Erick Stephen yang ingin menjauhkan kedua kembar dari ayah biologis."Baiklah," kedua kembar menjawab perkataan Erick Stephen secara bersamaan. Karena mereka tahu keegoisan telah menyebabkan banyak hal terjadi. Sedangkan Adam Levine hanya bisa diam tanpa protes atau apapun.Shimon merasa semua ini tidak sederhana, ia yakin ada yang sengaja membakar rumah sebagai peringatan u

  • Benci Berbuah Cinta   175

    "Mau apa kau menghubungi aku," William Randolph menaikkan volume suara lebih tinggi dari biasanya saat berbicara dengan Ricky di balik ponsel."Dasar bodoh, apa yang kau lakukan di sana. Otak udangmu itu di pakai sedikit bisa tidak? Karena kebodohan mu itu telah menyebabkan banyak masalah di banyak pihak,"William Randolph menaikkan sebelah alisnya. Ia merasa semua ini pantas di dapatkan oleh para pecundang seperti Adam Levine dan Erick Stephen.Ricky yang di balik ponsel hanya menghela nafas panjang. Ia tidak bisa membantu banyak atas kebodohan yang di sebabkan oleh William Randolph.Seorang pria tua berdiri di hadapan Ricky. Ia menunjukkan sikap tidak senang.Sadar posisi dalam bahaya, Ricky memutuskan panggilan dengan William Randolph saat itu juga."Berapa kali aku katakan padamu untuk tidak berteman dengan bajingan itu yang bisa menghancurkan karir dan nama keluarga kita!" ucap pria tua itu yang tak lain adalah Adam Leonard.Ricky menghela nafas panjang, ia beralasan orang yang i

  • Benci Berbuah Cinta   174

    "Sial, terkutuk kau...." William Randolph melampiaskan kekesalan di dalam hati ke arah salah satu kaki meja. "Sial..sial.." tidak puas mengumpat, William Randolph membanting meja tersebut dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan kekesalan di dalam hati yang masih ada api yang kebencian yang membara kian tinggi. Tidak puas melampiaskan kekesalannya itu, William Randolph memilih untuk keluar dari dalam rumah. Ia memutuskan untuk mencari Erick Stephen atau Adam Levine untuk membuat perhitungan karena selama ini berani menyembunyikan keberadaan Bella Saphira tanpa seizinnya. "Wanita sialan itu harus diberikan pelajaran berlipat-lipat dari sebelumnya," batin William Randolph yang masih penuh amarah kepada Adam Levine dan Erick Stephen. Sehingga melupakan nasehat Ricky. Pintu rumah di buka secara tiba-tiba oleh William Randolph. Seketika dahi William Randolph berkerut dalam saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Wanita itu menampilkan senyuman manis dengan bagian dada yang hampir te

DMCA.com Protection Status