Home / Romansa / Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK / Bab 6 Menumpang di Mobil Pria Angkuh

Share

Bab 6 Menumpang di Mobil Pria Angkuh

last update Last Updated: 2021-11-25 13:35:06

Bab 6 Menumpang di Mobil Pria Angkuh

========

Alisya mengeluarkan semua barang-barangnya dari dalam locker lalu  memasukkan semuanya  ke dalam  kantongan kresek besar. Tak  ada tas atau semacamnya. Tak  apa, tak  ada yang perlu digengsikan.

“Syukurlah kita berdua tak dipecat, aku mendapat surat peringatan, dan kamu dipindah tugaskan. Baik-baik bekerja di tempat yang baru, ya! Tetap semangat!”

Sang Mandor grup memeluk Alisya.

“Maafin aku, Kak! Hampir saja Kakak terkena masalah karena aku.”

“Sudah! Tidak apa-apa. Jaga putrimu, ya!”

“Salam sama teman-teman, ya, Kak! Bilang sama Rika, nanti aku telpon pas rehat!”

“Iya.”

“Dadah Ante!”

Rena melambaikan tangan.

“Dadah, Sayang! Jangan nakal, ya! Sayang sama Mama, lho!”

“Iya, Ante.”

Ibu dan anak itu berjalan  pelan menuju   gerbang. Satpam pabrik membukakan pintu untuknya.  Jam segini, belum ada bus karyawan yang berjalan. Angkutan umum pun tak ada yang melintasi kompleks ini. Harus berjalan kaki hampir satu jam, baru bisa menemukan pangkalan ojek, pun persimpangan di mana  angkutan biasa  melintas. 

Satu jam  berjalan kaki? Sangat tidak mungkin. Alisya mungkin sanggup, tetapi Rena? Mengendongnya, Alisya yang tak sanggup. Belum lagi tas kresek besar berisi barang-barangnya.  Alisya berdiri termangu di tepi aspal hitam.

Terik mentari mulai terasa menyengat kulit. Alisya iba melihat wajah putrinya mulai memerah dipanggang sinar mentari. Peluh menetes di kening bocah mungil itu. Ciptakan aroma asem yang menguar dari tubuh kecilnya. Ya, tadi pagi Rena memang belum sempat mandi. Alisya langsung menggendongnya saat masih pulas tidur, ketika sudah terdengar klakson bus jemputan.

“Ma, manas!” Rena mulai mengeluh.

“Iya, Sayang.  Kita tunggu kalau ada mobil melintas, kita numpang, ya sampai depan!”

“Itu, Ma, itu ada mobin!”

“Iya, Sayang!  Kita numpang.  Semoga diizinin.”

Belum sempat Alisya melambaikan tangan, Rena sudah berteriak dan berlari ke tengah jalan.

“Yumpang, Om! Yumpang, ya, Om!”

Mobilpun menepi. Kaca jendela samping diturunkan.

“Pak Deva!” Alisya mendesah.

“Kalian?”

Alisya menundukkan kepala.  Rambut panjang  yang diikat  menjadi satu ke belakang,  jatuh bergerai, menutup sebagian wajah.  Deva  terperangah.  Penampilan   asli  Alisya sekarang terlihat  jelas. Tak  ada lagi seragam pabrik  yang membungkus seluruh tubuh dan kepalanya.

Rena melangkah  mundur demi melihat wajah Deva. Bayangan saat  lelaki itu berteriak di dalam tadi, tergambar lagi di benaknya. Jiwa kanak-kanaknya sempat terluka. Deva yang awalnya sangat dia suka, kini berubah seperti papanya. Kasar, dan suka berteriak.  Rena tak menyukainya.

“Rena, ayo, masuk!” Deva memanggil namanya.

“Ndak mau!” tolak Rena cepat.

“Kenapa,  Rena! Ayo, masuk, cepat! Nanti kamu deman, lho,  main  panas-panasan!” Deva terkejut melihat perubahan  anak kecil itu.  Semula begitu ramah, bahkan  berani memegang jemarinya. Kini bersembunyi di balik pinggang Ibunya. Kenapa?

Tetiba dia teringat akan Tasya, putri kandungnya. Lelah dia membujuk, agar Tasya mau dipeluk olehnya, untuk terakhir kalinya  setelah persidangan. Tetapi, Tasya tak pernah mau. Putri kandungnya, menolak mengucap selamat tinggal, atau sekedar menyalam, menjabat tangan. Deva meradang. Lelaki itu membanting seluruh benda yang bisa dia jangkau saat itu. Hal itu, justru membuat putrinya semakin ketakutan.  Deva bukan sosok Papa yang dirindukan, tetapi  seorang monster yang menakutkan.

“Rena, Sayang! Naik, sini!” bujuknya, seolah melihat Tasya  tengah dipanggang sinar mentari. Sakit terasa di ulu hati. Rasa di remas, menyadari  Rena pun telah membenci.

“Tidak, usah, Pak. Mohon maaf, putri saya telah  mengganggu perjalanan Bapak!”  Alisya merasa tak enak.

“Dengar, Alisya! Besok kamu mulai bekerja merawat Mamaku.  Jangan sampai putri kamu terkena demam, lalu sakit  karena kepanasan hari ini. Aku gak mau, ya, Mamaku tertular! Kalau sampai anak kamu demam, gak usah bekerja lagi besok, paham!” ancamnya kemudian.

Alisya tercekat. Ternyata tak  ada di dalam kamus hidup bosnya ini,  selain  kalimat mengancam. Alisya masih sangat butuh pekerjaan. Kalau tidak,  tentu saja dia tak akan pedulikan lelaki angkuh berhati dingin ini.

“Kita naik, Sayang, yuk!”  Alisya mengalah.

Membuka pintu  tengah mobil. Mengangkat tubuh putrinya, lalu mengehenyakkan tubuhnya sendiri ikut masuk. Rena tak banyak bergerak. Mulutnya juga dia kunci dengan menutup menggunakan telapak tangan mungilnya. Itu dia lakukan hingga turun nanti.

Mobil melaju pelan.

“Alamatnya?” tanya Deva  beberapa menit kemudian.

Alisya tercekat.  “Sampai depan aja, Pak. Di situ udah ada angkutan umum  yang melintasi!”

“Aku nanya alamat kamu, Alisya!”

Alisya tersentak lagi. Segera dia sebut alamat rumahnya. Mencoba memaklumi temperamental majikannya. Semoga ini kali terakhir aku duduk di dalam mobilnya. Begitu doa yang terpanjat di hatinya.

**

“Bilang terima kasih kepada Om, Sayang!” titah Alisya saat mobil mewah itu menepi di depan gang.  Sengaja Alisya minta di turunkan di situ saja. Tak  ingin merepotkan Deva lebih jauh lagi.

“Rena tak memperdulikan titah mamanya. Segera dia berlari menuju rumah, tak hendak menoleh sekali pun.

“Putri kamu kenapa?” Deva geleng kepala.

“Maaf, Pak! Nanti saya akan tegur dia, saya janji akan  mengajarinya  lebih sopan.”

“Ya, sudah! Permisi!”

“Sekali lagi terima kasih, Pak!”

Mobil itu berlalu tanpa sang empu menjawab  lebih dulu.

Gontai Alisya  berjalan, menjingjing barang barangnya. Otaknya sibuk berpikir tentang watak putrinya. Kenapa Rena cenderung ngelawan.  Bahkan dia berani membantah perintah Alisya.   Sang bunda tidak tahu, kalau kesakitan dan kekasaran yang diperbuat anggota keluarganya selama ini pada putrinya, telah merubah watak lemah lembut menjadi kasar  dan  pendendam.  Rena  mulai mendendam pada Deva.

*****

Bersambung

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
cepat kali si rena mendendamnya. kirain trauma krn dibentak ternyata dendam
goodnovel comment avatar
Kamisah Buk Mes
anak kecil kan sepeti kertas putih ,kitalah yang memberinya warna
goodnovel comment avatar
Nanik Setiawati
semoga menjadi awal yang bagus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 7. Pertengkaran Dengan Mertua

    Bab 7. Pertengkaran Dengan Mertua========Gontai Alisya berjalan, menjingjing barang barangnya. Otaknya sibuk berpikir tentang watak putrinya. Kenapa Rena cenderung ngelawan. Bahkan dia berani membantah perintah Alisya. Sang bunda tidak tahu, kalau kesakitan dan kekasaran yang diperbuat anggota keluarganya selama ini pada putrinya, telah merubah watak lemah lembut menjadi kasar dan pendendam. Rena mulai mendendam pada Deva.“Eh, tumben udah pulang? Kamu enggak lembur?” Mama mertua menyambut di depan pintu.“Tidak, Ma.” Alisya menjawab singkat, langsung berjalan menuju kamar utama.“Itu barang-barang kerja pabrik kamu, kok, di bawa pulang semua?” Sang Mertua mengekori.“Ya, saya gak ker

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 8. Stop Menjadi Sapi Perah

    Bab 8. Stop Menjadi Sapi Perah=====“Aku akan pergi dari sini! Berhenti mengharapkan aku menjadi sapi perah kalian!”Alisya memeluk putrinya sambil berjongkok. Meniup dan mengusap bekas cengkaraman sang nenek yang membiru di tangan mungil sang putri.“Mas Fajar! Sayang! Lho, kok, ada Alisya? Dia gak kerja?”Desy berdiri kaku di ambang pintu. Semua melongo, suasana semakin tegang.Tak ada yang berani memulai pembicaraan. Sang mertua bahkan berhenti meringis kerena kesakitan bekas gigitan Rena.Fajar memucat. Desy mematung.“Masuk kamar dulu, Sayang! Rena tunggu Mama di kamar, ya!” Alisya menggendong putrinya masuk ke dalam

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 9. Menunda Minta Talak

    Bab 9. Menunda Minta Talak=======“Keputusan yang sangat tepat, Alisya!” Wanita paru baya itu tersenyum culas.“Ya, keputusanku menunda meminta talak, memang langkah yang paling tepat saat ini. Tapi ini hanya menunda. Perlu Mama ketahui, aku akan mencari cara yang paling tepat untuk menyampaikan hal ini pada orang tuaku di kampung.”“Lakukan saja, kalau kau mau cepat-cepat jadi anak yatim!” ancam mertuanya.“Dan kamu, Mas! Meski aku menunda perpisahan kita, aku tetap menganggap kalau kamu bukan suamiku lagi. Jadi, gak perlu main kucing-kucingan untuk memasukkan kekasihmu ini ke dalam kamar! Silahkan saja! Karena aku sudah tak peduli!”“Alisya

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 10 Mulai Membangkang Kepada Suami dan Mertua

    Bab 10 Mulai Membangkang Kepada Suami dan Mertua======“Kak, dipanggil Mas Fajar!” Intan mengetuk pintu kamar Rena. Alisya tengah menidurkan putrinya di dalam.“Sebentar!” Alisya memastikan putrinya pulas. Setelah yakin, wanita itu melangkah keluar, bukan karena patuh, tetapi karena tak ingin menambah masalah bila dia membangkang.Keluarga benalu itu tengah makan malam rupanya. Mereka berkumpul di meja makan.“Rena mana?” Ramah sang mertua menyambutnya. Tumben, dia perhatian kepada cucunya. Pasti ada maunya. Mungkin mertuanya berpikir sekarang semua sudah baik-baik saja, karena Alisya gagal meminta pisah tadi siang. Namun, bagi Alisya ini bukan suatu kekalahan, melainkan awal dari perjuangan.“Dia sudah tidur.

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 11. Tendangan Alisya Membuat Fajar Meringis Tak Bersuara

    Bab 11. Tendangan Alisya Membuat Fajar Meringis Tak Bersuara==========“Kamu memang udah biasa naik angkot. Perempuan kampung, naik angkot itu udah mewah banget. Dari kecil hidup di lingkungan keluarga miskin, gak kenal apa itu mobil pribadi. Beda dengan Fajar dan Intan. Dari kecil sudah hidup mewah, gak pernah sejarahnya naik angkutan umum!” Sang Mertua makin meradang.Sakit hati Alisya mendengar itu. Jadi, itu sebabnya dia dibabukan selama ini? Begitu rendah harga dirinya di mata mertuanya. Alisya ingat, sejak awal dirinya memang tak disukai oleh ibu mertua. Sudah lebih seribu kali wanita itu mengatai dirinya sebagai perempuan kampung. Memang benar dirinya adalah perempuan yang berasal dari kampung, sama seperti Desy, yang juga bearasal dari kampung. Tetapi kenapa Desy diperlakukan berbeda? Apakah karena Desy putri dari adik kandungnya?

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 12. Tempat Kerja Baru Alisya

    Bab 12. Tempat Kerja Baru Alisya=======“Alisya … apa yang kau lakukan?” Fajar meringis sambil memegangi bagian tubuhnya yang terkena tendangan Alisya. Keringat dingin mengalir deras di kening kepalanya. Mulut lelaki itu mengaduh tetpi tak bersuara. Dia khawatir seisi rumah, terbangun, dan mengetahui kesialan yang tengah menimpanya.“Sya!” lirihnya menyebut nama istrinya sekali lagi.Alisya tak menjawab. Wanita itu beringsut turun dari ranjang. Mengancingkan bra dan seluruh kancing gaun tidurnya yang sudah sempat terbuka, lalu berjalan memungut celana panjang Fajar yang tergeletak di atas lantai.Merogoh setiap saku celana itu, Alisya menemukannya. Anak kunci itu dia keluarkan dari salah satu sakunya. Lalu berjalan menuju pintu tanpa rasa bersalah apalagi penyesal

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 13. Fajar Menjadi Bayangan Kelam Di Tempat Kerja Baru Alisya

    Bab 13. Fajar Menjadi Bayangan Kelam Di Tempat Kerja Baru Alisya=======“Pak Deva, Mas Raja? Satu di panggil Pak dan satu lagi dipanggil Mas?” Alisya mengernyit.“Ya, Pak Deva gak mau dipanggil Mas. Mas Deva gak mau dipanggil Pak. Kebalik. Seperti langit dan bumi perbedaan keduanya.”“Oh.”“Kalian sudah datang?” Pak Dirut menyapa Alisya.Sesaat penghuni meja makan itu menatap Alisya dan putrinya, tetapi tak ada yang merespon keberadaannya. Kecuali lelaki yang dipanggil Bik Siti denga sebutan Mas Raja. Pemuda itu melemparkan senyum ramah pada Alisya dan Rena. Alisya mengangguk sopan.Deva yang semula cuek, kembali menoleh ke arahnya. Lebih tepat kea rah Rena. Ma

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 14 Rena Mencuri Hati Majikan Bunda

    Bab 14 Rena Mencuri Hati Majikan Bunda====Raja menatap lekat wajah Alisya, mencoba membongkar memori di otaknya. Wajah mengetat itu, tiba-tiba mengendur, terang, dan senyumnya pun mengembang. Alisya justru berdebar. Jangan sampai Raja mengenali dirinya sebagai istri Fajar. Alisya tak ingin keluarga majikannya tahu, prihal kehidupan rumah tangganya yang di ambang kehancuran.“Hey, kamu kekasih Fajar, bukan?”Alisya tersentak. Apa yang ditakutkannya terjadi juga. Cari akal, Alisya! Berpikir! Ayo berpikir!”“Iya, aku ingat. Fajar pernah nunjukin foto kamu di facebooknya. Kalau tidak salah, kalian bahkan akan menikah? Atau sudah menikah, ya? Aku gak terlalu ngikutin lagi, sibuk kuliah ngambil Master. Tapi, kok sekarang foto gadis yang di facebook Fajar bukan k

    Last Updated : 2021-11-25

Latest chapter

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 210. Para Benalu Bertaubat (Tamat)

    Bab 210. Para Benalu Bertaubat (Tamat)=============“Yang itu? Sepertinya itu Tante Niken sama siapa, ya, Ma? Ada dua oom oom juga.”“Kita ke sana, yuk Sayang! Biar nampak jelas.”Keduanya mempercepat langkah. Jarak beberapa meter, mereka berhenti. Alisya menahan langkah Tasya, dengan mencengkram lengan gadis kecil itu. Keduanya melongo menatap pemandangan yang mengejutkan di depan mereka. Supir peribadi Niken yang telah lama menghilang, kini ada di sana.Nanar mata Alisya menatap seorang pria satunya. Lelaki kurus, seolah tingggal kulit pembungkus tulang. Mata cekung&nb

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 209. Culik Aku, Mas!

    Bab 209. Culik Aku, Mas!========“Kasihan Intan, Mas.”“Bagaimana dengan aku? Aku juga sudah berjuang melupakan kamu, tapi tetap gak bisa, gimana?”“Mas?”“Ya?”“Aku bingung!”“Kenapa bingung?”“Masih gak percaya dengan ucapan Intan tadi. Gak mungkin Mama setega itu sama kamu!”“Nyatanya seperti itu, Non! Bu Alina menyerahkan selembar cek untukku, agar aku pergi meningalkan kamu. Tapi aku tolak, karena cintaku tak ternila

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 208. Bukan Pagar Makan Tanaman

    Bab 208. Bukan Pagar Makan Tanaman=========“Stop! Stop! Kubilang stop! Kumohon berhenti! Jangan ikuti aku!” Niken berteriak.“Ok, kami berhenti. Tapi, kamu juga berhenti, Ken! Kenapa? Kenapa kamu mau pergi, setelah sekian lama kita tak berjumpa? Ok, aku pernah salah, aku pernah khilaf. Tapi, Mas Deva sudah memaafkan aku. Aku juga sudah menyasali perbuatanku. Aku sudah insyaf, Ken! Mas Deva dan Kak Alisya saja mau memaafkan kesalahanku, kenapa kamu tidak? Padahal kita udah sahabatan sejak kuliah semester satu. Empat tahun bukan waktu singkat untuk membina suatu hungan persahabatan, Niken!” Intan kini berurai air mata.“Sahab

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 207. Kejutan Buat Niken

    Bab 207. Kejutan Buat Niken===========“Rena! Cepat, dong! Ke mana lagi, sih?” Niken memanggil keponakannya.“Bentan, Ante!” teriak gadis kecil berseragam sekolah taman kanak-kanak itu berlari menuju halaman belakang sekolah.“Rena! Ayo, dong! Kak Tasya nanti kelamaan nunggunya, lho!” Niken berusaha mengejar.Hampir setiap hari Rena menuju tempat itu. Rumah penjaga sekolah. Entah apa yang menarik perhatian Rena di sana. Biasanya Dadang yang mengantar dan menjemput Rena. Pak Dadang hanya akan menunggu saja di mobil, di dekat gerbang, tapi hari ini dia 

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 206. Permintaan Alisya

    Bab 206. Permintaan Alisya===========“Lakukan sesuatu, Mas! Kamu mau Niken seperti itu terus?” pinta Alisya menuntut Deva.“Apa yang bisa kuperbuat, Sya?”Deva menoleh ke arah Alisya. Wanita yang masih berbaring itu menatapnya dengan serius. Deva mendekat. “Aku bisa apa, coba? Mencari Hendra lalu menikahkannya dengan Niken? Lalu apa yang akan terjadi dengan Mama? Belum lagi Papa. Kamu tahu resikonya sangat berat, bukan?”“Ya. Tapi aku tidak tega melihat Niken makin terpuruk seperti itu.”“Aku paham. Aku akan usahakan yang terbaik buat mereka. Jika mereka berjodoh, aku yakin mereka pasti akan bersatu juga. Seperti kita.”“Ya.”“Bedanya, kamu bisa

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 205. Niken memilih Menjadi Perawan Tua

    Bab 205. Niken memilih Menjadi Perawan Tua=======“Gimana, dong?” Aisyah memilin ujung jilbabnya.“Siapa yang suruh merajuk-rajuk segala. Dipaksa nikah sama Mama, bingung, kan?”“Mas Raja, sih. Suka banget buat Ai cemburu!”“Ai, aku baik sama Alisya, hanya sebatas adik kepada kakaknya, gak lebih! Tolong kamu paham, dong, Ai. Aku, sih, ok aja, disuruh nikahi kamu, sekarang, pun aku mau. Tapi, kamu? Belum mau, kan? Nah sekarang siapa yang gak serius dengan hubungan ini?”“Ai serius, Mas. A

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 204. Kejutan Putri Bungsu Haga Wibawa

    Bab 204. Kejutan Putri Bungsu Haga Wibawa==========“Siapa bilang Non Niken tidak punya kekasih, Buk?”“Buktinya, lihat! Hari-hari di rumah saja. Cowok yang datang main ke rumah ini juga tidak pernah ada, kan? kasihan dia, sepertinya kesepian.”“Ibuk salah. Justru Non Niken setiap hari berbunga-bunga. Tapi, saya gak berani bilang siapa orangnya, ya, Buk, jangan paksa saya bicara, ya!”“Siapa? Kamu kenal, Srik?”“Jangan tanya, Buk! Ampun! Ya, Alloh, kanapa mulutku nyeplos, sih! Anggap Ibuk gak pernah dengar apa-

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 203. Alisya Hamil, Aisyah Cemburu

    Bab 203. Alisya Hamil, Aisyah Cemburu==========“Iya. Aku akan belajar untuk berubah. Sabar, ya, Sayang! Aku pasti bisa, meski perlahan.” Deva mengelinjang. Sentuhan Alisya membuatnya kian mengawang. Nalurinya kian menghentak, saat tangan Alisya melepas lilitan handuk di pinggang.“Aku khawatir, Sya! Kalau beneran sudah ada calon bayi kita di rahim kamu, aku takut dia terganggu, Sayang!”“Kamu bisa pelan-pelan, kan, Mas!”“Hem, bisa. Terima kasih, Sayang!”Alisya membuktikan rasa hati yang sesungguhnya. Ungkapan cintanya yang begitu besar yang hanya untuk Deva. Tak ada&nb

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 202. Perhatian Raja Membakar Cemburu Deva

    Bab 202. Perhatian Raja Membakar Cemburu Deva=========“Tidak, kita ke Dokter spesialis kandungan saja, Sayang! bentar aku pakai baju, dulu, ya! Ops, kamu di situ aja, nanti aku gendong ke mobil. Jangan bergerak, Sayang! Tolong jangan gerak, ya!” titahnya seraya bangkit dan berjalan menuju lemari pakian.“Aku bisa jalan sendiri, Mas! Gak usah berlebihan, deh! Aku gak manja, kok. Seperti yang kamu mau. Kamu kan gak suka perempuan manja!”“Sya?” Deva menatap lembut wajah istrinya. Pria itu urung membuka pintu lemari.Ponsel Alisya berdering.&nbs

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status