Home / Romansa / Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK / Bab 7. Pertengkaran Dengan Mertua

Share

Bab 7. Pertengkaran Dengan Mertua

last update Last Updated: 2021-11-25 13:36:15

Bab 7. Pertengkaran Dengan Mertua

========

Gontai Alisya  berjalan, menjingjing barang barangnya. Otaknya sibuk berpikir tentang watak putrinya. Kenapa Rena cenderung ngelawan.  Bahkan dia berani membantah perintah Alisya.   Sang bunda tidak tahu, kalau kesakitan dan kekasaran yang diperbuat anggota keluarganya selama ini pada putrinya, telah merubah watak lemah lembut menjadi kasar  dan  pendendam.  Rena  mulai mendendam pada Deva.

“Eh, tumben udah pulang? Kamu  enggak  lembur?” Mama mertua menyambut di depan pintu. 

“Tidak, Ma.” Alisya menjawab singkat,  langsung berjalan menuju kamar utama.

“Itu barang-barang kerja pabrik kamu, kok, di bawa pulang semua?” Sang Mertua mengekori.

“Ya,  saya gak kerja lagi.” Alisya sengaja berbohong. Tujuannya agar keluarga benalu ini tak lagi mengharapkannya menyediakan  seluruh biaya rumah ini, pun biaya kuliah Intan. Apalagi biaya tagihan mobil.

“Lho lho lho! Gak kerja lagi, maksudnya apa?”

“Ya, enggak kerja lagi. Saya berhenti.”

“Kamu dipecat?”

“Bisa dibilang begitu juga.”

“Astagaaaaaa! Lalu kita makan apa kalau kau enggak kerja! Makan batu!” Mertuanya  menjerit. Alisya tak peduli.

“Ada apa, Ma?” Fajar yang tengah tenggelam dengan permainan game onlinenya  merasa sangat terganggu.

“Liat istri kamu! Fajar! Liat istri kamu!” Sang ibu mengguncang lengan anaknya.

“Ah, Mama! Kan, udah kalah! Haduuuuh!  Asem! Gara-gara Mama, nih!”

“Liat istrimu! Dia bilang berhenti kerja!”

Fajar tersadar. Meletakkan ponselnya di atas nakas, lalu menghampiri Alisya yang tengah sibuk mengeluarkan semua barang-barangnya dari dalam tas kresek besar.

“Sya? Apa benar yang dibilang Mama? Oh, iya, ini masih jam berapa? Kok kamu sudah pulang?” Fajar akhirnya sadar apa yang terjadi.

“Aneh, aja, Mas. Saat kamu berhenti kerja, Mama sedih tapi lebih seperti menghibur kamu, gitu. Saat aku berhenti kerja, kenapa Mama histeris gitu,  kamu juga? Aneh!  Harusnya kalian itu meghibur aku juga, karena  berhenti kerja! Aku kehilangan pekerjaan aku.”

“Alisya! Jangan bercanda! Ini maksudnya apa, ha?”  Fajar mendelik.

“Aku dipecat, Mas. Aku gak kerja lagi!”

“Kenapa bisa, Sya!”

“Aku juga bingung. Katanya aku kerja gak boleh bawa anak.”

“Itu! Kamu, sih, sok-sok an bawa anak kerja! Liat  apa dampaknya! Kamu dipecat!  Ke depannya kita mau makan apa?”

“Jangankan ke depannya! Makan hari ini aja,  aku udah gak punya uang.”

“Apa?”

“Ya, aku gak punya uang.”

“Alisya, kau jangan main-main! Tadi pagi kamu enggak ninggali uang belanja, gak ninggali uang minyak dan jajan  kuliah Intan, juga uang beli rokok Fajar. Mama sengaja utang di warung, janji, nanti sore kamu yang bayar. Tapi tak ada yang mau ngasi utangan. Terpaksa Mama pakai uang simpanan Mama. Kamu harus ganti! Ganti semuanya! Mama sudah tak punya uang sepeser pun!”

“Sama, dong. Aku juga gak punya uang lagi sepeserpun!” Alisya berdusta.

“Tak mungkin! Ke mana gaji kamu! Mana bonus lembur kamu? Ini masih pertengahan bulan. Tak mungkin sudah habis!”

“Aku bayar utang. Karena aku dipecat, maka semua utang aku pada teman-teman dan  juga  di warung seberang pabrik harus aku bayar.”

“Tidak bisa! Tidak bisa! Kau pasti bohong! Perempuan lugu   dan tidak banyak tingkah seperti kamu, tak mungkin dipecat.”

“Nyatanya aku dipecat.”

“Itu gara-gara kau bawa anak! Kenapa kamu bawa Rena  kerja!”

“Karena  aku tak mau berpisah dengan putriku sedetikpun mulai sekarang.”

“Apa maksud kamu, Alisya!”

“Aku tak mau lagi berpisah dengan putriku! Tidak sedetikpun!”

“Lalu siapa yang akan bekerja mencari uang! Kita butuh biaya hidup! Intan butuh biaya kuliah! Mobil  harus dicicil!” Listrik, air, semuanya, pakai apa bayarnya, Alisya!”

“Mammma!” Rena yang mendengar suara teriakan menyebut nama ibunya, merasa terusik. Dia sudah terbiasa mendengar suara teriakan di rumah ini, tetapi tidak pernah menyebut nama ibunya.  Baru kali ini.  Kenapa  ibunya juga diteriaki oleh penghuni rumah ini seperti  dirinya?”

“Jadi, Mama mengharapkan aku yang bekerja terus menerus, begitu? Sementara Mas Fajar bermalas-malasan di rumah, sudah terlena dengan status penganggurannya? Begitu?”

“Kamu! Sejak kapan kamu jadi pembantah seperti ini! Sejak kapan kamu bernai melawan perintahku!” Mertuanya terkejut melihat Alisya sudah berani melawan.

“Aku gak berubah, dari dulu juga begini.”   Alisya semakin melawan.

“Mammma!”  Rena memeluk ibunya. Wajahnya terlihat begitu khawatir. Ya, bocah kecil itu mengira, ibunya tengah ketakutan seperti dirinya yang dulu selalu ketakutan saat dibentak -bentak seperti itu. Sekarang, Rena sudah mati rasa. Bentakan seperti apapun,  bocah itu sudah tak mempan  bila pelakunya adalah  orang di rumah ini. Namun, bila orang yang baru  dikenalnya seperti Deva yang melakukan, maka akan langsung tumbuh dendam, dia pilih menghindar.

“Oh, aku tahu. Ini, kan yang  membuat  kau berubah? Sini, kamu!” Ibu mertua menarik paksa tubuh Rena.

Alisya dan Rena sama-sama terkejut.

“Apa maksud Mama! Lepaskan  Rena, Ma!”

“Besok kau harus mencari kerjaan baru.  Tak akan mama lepaskan sebelum kau mendapat kerjaan baru!” ancam wanita itu menyeret Rena menuju kamarnya.

“Tidak! Lepasin anakku!” Spontan Alisya mencengkram pergelangan tangan kanan  mertuanya. Renapun menggigit tangan kiri sang Nenek.

“Awwww! Fajar! Tolongin Mama!” Wanita itu menjerit. Rena lepas dari  cengkramannya.  Fajar hanya bisa melongo.

“Aku akan pergi dari sini!  Berhenti mengharapkan aku   menjadi sapi perah kalian!” Alisya memeluk putrinya sambil berjongkok. Meniup dan mengusap  bekas  cengkaraman sang nenek yang membiru di tangan mungil sang putri.

“Mas Fajar! Sayang! Lho, kok, ada Alisya? Dia gak kerja?” Desy berdiri kaku di ambang pintu. Semua melongo, suasana  semakin tegang.

*****

Bersambung.

Comments (59)
goodnovel comment avatar
Sigit Widiatmoko
koin Mulu bentar bentar koin
goodnovel comment avatar
Yanti Sabri
kasian alisya dan Rena korban ke angkuhan mertua. mudah mudahan tidak pernah terjadi dalam keluarga besar kita
goodnovel comment avatar
FrismaMungil
seperti kenyataan brd jadi alisya kasihan sekali ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 8. Stop Menjadi Sapi Perah

    Bab 8. Stop Menjadi Sapi Perah=====“Aku akan pergi dari sini! Berhenti mengharapkan aku menjadi sapi perah kalian!”Alisya memeluk putrinya sambil berjongkok. Meniup dan mengusap bekas cengkaraman sang nenek yang membiru di tangan mungil sang putri.“Mas Fajar! Sayang! Lho, kok, ada Alisya? Dia gak kerja?”Desy berdiri kaku di ambang pintu. Semua melongo, suasana semakin tegang.Tak ada yang berani memulai pembicaraan. Sang mertua bahkan berhenti meringis kerena kesakitan bekas gigitan Rena.Fajar memucat. Desy mematung.“Masuk kamar dulu, Sayang! Rena tunggu Mama di kamar, ya!” Alisya menggendong putrinya masuk ke dalam

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 9. Menunda Minta Talak

    Bab 9. Menunda Minta Talak=======“Keputusan yang sangat tepat, Alisya!” Wanita paru baya itu tersenyum culas.“Ya, keputusanku menunda meminta talak, memang langkah yang paling tepat saat ini. Tapi ini hanya menunda. Perlu Mama ketahui, aku akan mencari cara yang paling tepat untuk menyampaikan hal ini pada orang tuaku di kampung.”“Lakukan saja, kalau kau mau cepat-cepat jadi anak yatim!” ancam mertuanya.“Dan kamu, Mas! Meski aku menunda perpisahan kita, aku tetap menganggap kalau kamu bukan suamiku lagi. Jadi, gak perlu main kucing-kucingan untuk memasukkan kekasihmu ini ke dalam kamar! Silahkan saja! Karena aku sudah tak peduli!”“Alisya

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 10 Mulai Membangkang Kepada Suami dan Mertua

    Bab 10 Mulai Membangkang Kepada Suami dan Mertua======“Kak, dipanggil Mas Fajar!” Intan mengetuk pintu kamar Rena. Alisya tengah menidurkan putrinya di dalam.“Sebentar!” Alisya memastikan putrinya pulas. Setelah yakin, wanita itu melangkah keluar, bukan karena patuh, tetapi karena tak ingin menambah masalah bila dia membangkang.Keluarga benalu itu tengah makan malam rupanya. Mereka berkumpul di meja makan.“Rena mana?” Ramah sang mertua menyambutnya. Tumben, dia perhatian kepada cucunya. Pasti ada maunya. Mungkin mertuanya berpikir sekarang semua sudah baik-baik saja, karena Alisya gagal meminta pisah tadi siang. Namun, bagi Alisya ini bukan suatu kekalahan, melainkan awal dari perjuangan.“Dia sudah tidur.

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 11. Tendangan Alisya Membuat Fajar Meringis Tak Bersuara

    Bab 11. Tendangan Alisya Membuat Fajar Meringis Tak Bersuara==========“Kamu memang udah biasa naik angkot. Perempuan kampung, naik angkot itu udah mewah banget. Dari kecil hidup di lingkungan keluarga miskin, gak kenal apa itu mobil pribadi. Beda dengan Fajar dan Intan. Dari kecil sudah hidup mewah, gak pernah sejarahnya naik angkutan umum!” Sang Mertua makin meradang.Sakit hati Alisya mendengar itu. Jadi, itu sebabnya dia dibabukan selama ini? Begitu rendah harga dirinya di mata mertuanya. Alisya ingat, sejak awal dirinya memang tak disukai oleh ibu mertua. Sudah lebih seribu kali wanita itu mengatai dirinya sebagai perempuan kampung. Memang benar dirinya adalah perempuan yang berasal dari kampung, sama seperti Desy, yang juga bearasal dari kampung. Tetapi kenapa Desy diperlakukan berbeda? Apakah karena Desy putri dari adik kandungnya?

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 12. Tempat Kerja Baru Alisya

    Bab 12. Tempat Kerja Baru Alisya=======“Alisya … apa yang kau lakukan?” Fajar meringis sambil memegangi bagian tubuhnya yang terkena tendangan Alisya. Keringat dingin mengalir deras di kening kepalanya. Mulut lelaki itu mengaduh tetpi tak bersuara. Dia khawatir seisi rumah, terbangun, dan mengetahui kesialan yang tengah menimpanya.“Sya!” lirihnya menyebut nama istrinya sekali lagi.Alisya tak menjawab. Wanita itu beringsut turun dari ranjang. Mengancingkan bra dan seluruh kancing gaun tidurnya yang sudah sempat terbuka, lalu berjalan memungut celana panjang Fajar yang tergeletak di atas lantai.Merogoh setiap saku celana itu, Alisya menemukannya. Anak kunci itu dia keluarkan dari salah satu sakunya. Lalu berjalan menuju pintu tanpa rasa bersalah apalagi penyesal

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 13. Fajar Menjadi Bayangan Kelam Di Tempat Kerja Baru Alisya

    Bab 13. Fajar Menjadi Bayangan Kelam Di Tempat Kerja Baru Alisya=======“Pak Deva, Mas Raja? Satu di panggil Pak dan satu lagi dipanggil Mas?” Alisya mengernyit.“Ya, Pak Deva gak mau dipanggil Mas. Mas Deva gak mau dipanggil Pak. Kebalik. Seperti langit dan bumi perbedaan keduanya.”“Oh.”“Kalian sudah datang?” Pak Dirut menyapa Alisya.Sesaat penghuni meja makan itu menatap Alisya dan putrinya, tetapi tak ada yang merespon keberadaannya. Kecuali lelaki yang dipanggil Bik Siti denga sebutan Mas Raja. Pemuda itu melemparkan senyum ramah pada Alisya dan Rena. Alisya mengangguk sopan.Deva yang semula cuek, kembali menoleh ke arahnya. Lebih tepat kea rah Rena. Ma

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 14 Rena Mencuri Hati Majikan Bunda

    Bab 14 Rena Mencuri Hati Majikan Bunda====Raja menatap lekat wajah Alisya, mencoba membongkar memori di otaknya. Wajah mengetat itu, tiba-tiba mengendur, terang, dan senyumnya pun mengembang. Alisya justru berdebar. Jangan sampai Raja mengenali dirinya sebagai istri Fajar. Alisya tak ingin keluarga majikannya tahu, prihal kehidupan rumah tangganya yang di ambang kehancuran.“Hey, kamu kekasih Fajar, bukan?”Alisya tersentak. Apa yang ditakutkannya terjadi juga. Cari akal, Alisya! Berpikir! Ayo berpikir!”“Iya, aku ingat. Fajar pernah nunjukin foto kamu di facebooknya. Kalau tidak salah, kalian bahkan akan menikah? Atau sudah menikah, ya? Aku gak terlalu ngikutin lagi, sibuk kuliah ngambil Master. Tapi, kok sekarang foto gadis yang di facebook Fajar bukan k

    Last Updated : 2021-11-25
  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 15. Alisya Merebut Kedudukan Fajar

    Bab 15. Alisya Merebut Kedudukan Fajar========“Danan nangis, Nenek!”“Iya, Sayang!”“Oh, iya! Kamu siapa sebetulnya?” Wanita itu menatap Alisya beberapa saat kemudian.Alisya menceritakan semuanya, termasuk apa sebab dia dipindah tugaskan di rumah ini.“Jadi, itu yang membuat putri kamu trauma pada sosok seorang nenek, dan itu alasan kamu membawa dia ke pabrik?”“Ya, seperti itu, Bu, maafkan saya. Tapi sungguh, saya sangat butuh pekerjaan ini. Saya mohon, agar Ibu bisa memakluminya. Tolong jangan pecat saya, Bu.”“Kamu sarjana?” Sang Nyonya Dirut masih menyelidiki.

    Last Updated : 2021-11-25

Latest chapter

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 210. Para Benalu Bertaubat (Tamat)

    Bab 210. Para Benalu Bertaubat (Tamat)=============“Yang itu? Sepertinya itu Tante Niken sama siapa, ya, Ma? Ada dua oom oom juga.”“Kita ke sana, yuk Sayang! Biar nampak jelas.”Keduanya mempercepat langkah. Jarak beberapa meter, mereka berhenti. Alisya menahan langkah Tasya, dengan mencengkram lengan gadis kecil itu. Keduanya melongo menatap pemandangan yang mengejutkan di depan mereka. Supir peribadi Niken yang telah lama menghilang, kini ada di sana.Nanar mata Alisya menatap seorang pria satunya. Lelaki kurus, seolah tingggal kulit pembungkus tulang. Mata cekung&nb

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 209. Culik Aku, Mas!

    Bab 209. Culik Aku, Mas!========“Kasihan Intan, Mas.”“Bagaimana dengan aku? Aku juga sudah berjuang melupakan kamu, tapi tetap gak bisa, gimana?”“Mas?”“Ya?”“Aku bingung!”“Kenapa bingung?”“Masih gak percaya dengan ucapan Intan tadi. Gak mungkin Mama setega itu sama kamu!”“Nyatanya seperti itu, Non! Bu Alina menyerahkan selembar cek untukku, agar aku pergi meningalkan kamu. Tapi aku tolak, karena cintaku tak ternila

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 208. Bukan Pagar Makan Tanaman

    Bab 208. Bukan Pagar Makan Tanaman=========“Stop! Stop! Kubilang stop! Kumohon berhenti! Jangan ikuti aku!” Niken berteriak.“Ok, kami berhenti. Tapi, kamu juga berhenti, Ken! Kenapa? Kenapa kamu mau pergi, setelah sekian lama kita tak berjumpa? Ok, aku pernah salah, aku pernah khilaf. Tapi, Mas Deva sudah memaafkan aku. Aku juga sudah menyasali perbuatanku. Aku sudah insyaf, Ken! Mas Deva dan Kak Alisya saja mau memaafkan kesalahanku, kenapa kamu tidak? Padahal kita udah sahabatan sejak kuliah semester satu. Empat tahun bukan waktu singkat untuk membina suatu hungan persahabatan, Niken!” Intan kini berurai air mata.“Sahab

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 207. Kejutan Buat Niken

    Bab 207. Kejutan Buat Niken===========“Rena! Cepat, dong! Ke mana lagi, sih?” Niken memanggil keponakannya.“Bentan, Ante!” teriak gadis kecil berseragam sekolah taman kanak-kanak itu berlari menuju halaman belakang sekolah.“Rena! Ayo, dong! Kak Tasya nanti kelamaan nunggunya, lho!” Niken berusaha mengejar.Hampir setiap hari Rena menuju tempat itu. Rumah penjaga sekolah. Entah apa yang menarik perhatian Rena di sana. Biasanya Dadang yang mengantar dan menjemput Rena. Pak Dadang hanya akan menunggu saja di mobil, di dekat gerbang, tapi hari ini dia 

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 206. Permintaan Alisya

    Bab 206. Permintaan Alisya===========“Lakukan sesuatu, Mas! Kamu mau Niken seperti itu terus?” pinta Alisya menuntut Deva.“Apa yang bisa kuperbuat, Sya?”Deva menoleh ke arah Alisya. Wanita yang masih berbaring itu menatapnya dengan serius. Deva mendekat. “Aku bisa apa, coba? Mencari Hendra lalu menikahkannya dengan Niken? Lalu apa yang akan terjadi dengan Mama? Belum lagi Papa. Kamu tahu resikonya sangat berat, bukan?”“Ya. Tapi aku tidak tega melihat Niken makin terpuruk seperti itu.”“Aku paham. Aku akan usahakan yang terbaik buat mereka. Jika mereka berjodoh, aku yakin mereka pasti akan bersatu juga. Seperti kita.”“Ya.”“Bedanya, kamu bisa

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 205. Niken memilih Menjadi Perawan Tua

    Bab 205. Niken memilih Menjadi Perawan Tua=======“Gimana, dong?” Aisyah memilin ujung jilbabnya.“Siapa yang suruh merajuk-rajuk segala. Dipaksa nikah sama Mama, bingung, kan?”“Mas Raja, sih. Suka banget buat Ai cemburu!”“Ai, aku baik sama Alisya, hanya sebatas adik kepada kakaknya, gak lebih! Tolong kamu paham, dong, Ai. Aku, sih, ok aja, disuruh nikahi kamu, sekarang, pun aku mau. Tapi, kamu? Belum mau, kan? Nah sekarang siapa yang gak serius dengan hubungan ini?”“Ai serius, Mas. A

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 204. Kejutan Putri Bungsu Haga Wibawa

    Bab 204. Kejutan Putri Bungsu Haga Wibawa==========“Siapa bilang Non Niken tidak punya kekasih, Buk?”“Buktinya, lihat! Hari-hari di rumah saja. Cowok yang datang main ke rumah ini juga tidak pernah ada, kan? kasihan dia, sepertinya kesepian.”“Ibuk salah. Justru Non Niken setiap hari berbunga-bunga. Tapi, saya gak berani bilang siapa orangnya, ya, Buk, jangan paksa saya bicara, ya!”“Siapa? Kamu kenal, Srik?”“Jangan tanya, Buk! Ampun! Ya, Alloh, kanapa mulutku nyeplos, sih! Anggap Ibuk gak pernah dengar apa-

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 203. Alisya Hamil, Aisyah Cemburu

    Bab 203. Alisya Hamil, Aisyah Cemburu==========“Iya. Aku akan belajar untuk berubah. Sabar, ya, Sayang! Aku pasti bisa, meski perlahan.” Deva mengelinjang. Sentuhan Alisya membuatnya kian mengawang. Nalurinya kian menghentak, saat tangan Alisya melepas lilitan handuk di pinggang.“Aku khawatir, Sya! Kalau beneran sudah ada calon bayi kita di rahim kamu, aku takut dia terganggu, Sayang!”“Kamu bisa pelan-pelan, kan, Mas!”“Hem, bisa. Terima kasih, Sayang!”Alisya membuktikan rasa hati yang sesungguhnya. Ungkapan cintanya yang begitu besar yang hanya untuk Deva. Tak ada&nb

  • Benalu di Rumahku Ketika Suamiku Terkena PHK   Bab 202. Perhatian Raja Membakar Cemburu Deva

    Bab 202. Perhatian Raja Membakar Cemburu Deva=========“Tidak, kita ke Dokter spesialis kandungan saja, Sayang! bentar aku pakai baju, dulu, ya! Ops, kamu di situ aja, nanti aku gendong ke mobil. Jangan bergerak, Sayang! Tolong jangan gerak, ya!” titahnya seraya bangkit dan berjalan menuju lemari pakian.“Aku bisa jalan sendiri, Mas! Gak usah berlebihan, deh! Aku gak manja, kok. Seperti yang kamu mau. Kamu kan gak suka perempuan manja!”“Sya?” Deva menatap lembut wajah istrinya. Pria itu urung membuka pintu lemari.Ponsel Alisya berdering.&nbs

DMCA.com Protection Status