"Apa?," Nyx terlihat menaikkan ujung alisnya, menatap tidak percaya ke arah gadis yang ada di hadapannya tersebut di mana gadis itu berani beraninya mencengkeram lengannya dan mencegah dia untuk mendapatkan putranya sendiri."Berlaku lah dengan baik pada anak kecil meskipun kau adalah ayah nya, sir." Egalita bicara dengan penuh penekanan, menatap laki-laki dihadapan dengan tatapan tidak suka.'Kau tahu undang-undang perlindungan anak sir? Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap Anak, jika melakukan nya akan mendapatkan ancaman pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72 juta. Aku tahu kau orang kaya sir, tapi aku bisa menuntut mu agar kehilangan hak asuh jika berlaku kasar pada putra mu," dan Egalita menekan setiap kalimatnya pada laki-laki di hadapannya tersebut, tidak tahu kenapa ya saya melihat laki-laki itu dia menjadi sangat benci dan mual seolah-ola
Kata mafia membuat Egalita memicingkan matanya, menatap dalam wajah dihadapan nya tersebut untuk beberapa waktu namun didetik berikutnya hal tidak terduga terjadi, Egalita tertawa terbahak-bahak."Hahahaha mafia?," Gadis tersebut bicara mengejek, kali ini dia memajukan tubuhnya, mendekat Nyx dimana dia membiarkan bocah kecil yang memegang kaki nya agar mundur kebelakang.Begitu Egalita memajukan tubuhnya, Nyx langsung menatap tajam kearah Egalita, dia pikir apa yang ingin dilakukan oleh gadis tersebut pada dirinya saat ini, Egalita tiba-tiba saja membiarkan telapak tangan kanannya menekan dada laki-laki tersebut dengan gerakan yang begitu kasar kemudian dia membiarkan jemari-jemari telunjuknya menekan-nekan bagian dada laki-laki itu untuk beberapa waktu."Jika kau mafia maka aku psikopat pembunuh berantai," kali ini gadis tersebut bicara seperti itu membuat Nyx langsung mengeluarkan ekspresi anehnya."Apa?," laki-laki tersebut mengerutkan keningnya."Psikopat pembunuh berantai," tany
Satu hari setelah kejadian itu,Sekolah taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Egalita menatap cukup terkejut bocah laki-laki yang ada di hadapan nya itu ketika dia baru saja masuk ke gerbang sekolah dan berniat bergerak kedalam sekolah untuk mengajar anak-anak taman kanak-kanak dimana dia bekerja."Peri baik hati," begitu suara tersebut mengejutkan dirinya, Egalita langsung menoleh ke asal suara yang ternyata terdapat seorang bocah laki-laki yang jelas wajahnya cukup tidak asing untuk dirinya."Hahh," Egalita jelas saja terkejut."Kelinci manis?," dan dia memiliki panggilan tersendiri pada bocah yang dilihatnya saat ini, kelinci manis terdengar begitu indah dan tampan.Yah itu adalah bocah kecil laki-laki yang dia coba perjuangkan dan dia ajak berdebat ayahnya kemarin. Rupanya bocah itu bersekolah di tempat nya mengajar. Egalita belum begitu hapal pada wajah-wajah para murid tahun ajaran baru mengingat mereka baru saja masuk dalam beberapa hari ini. Siapa sangka dunia ini begitu s
Taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Egalita tidak berhenti menatap ke arah J sejak tadi, selama dia mengajar rasanya dia sama sekali tidak bisa fokus pada pekerjaannya, ucapan dari J membuatnya merasa cukup gelisah, rasanya seolah-olah apa ya dia dengar benar-benar membuat dia cukup bersedih atas keadaan bocah tersebut. Apalagi soalnya dia ingat bagaimana cara ayah bocah laki-laki itu memperlakukan J kecil kemarin, terlalu miris bagi dirinya karena masih terlalu kecil untuk seorang anak laki-laki seusia J kehilangan ibunya kemudian diperlakukan dengan sangat tidak baik.seharusnya bocah sekecil itu masih mendapatkan banyak kasih sayang juga perhatian bahkan juga seharusnya bocah sekecil itu tidak dipaksa untuk menjadi besar dan dewasa juga tidak dipaksa diperlakukan dengan sangat buruk tanpa kehangatan sama sekali. Dia pikir dunia terasa tidak adil untuk bocah laki-laki tersebut."Ada apa," sebuah suara mengejutkan dirinya membuat legalitas langsung menoleh ke asal suara karena t
Suara derap langkah kaki tiba-tiba memecah keadaan, sekolah yang awalnya berjalan normal dengan suara-suara yang para guru dan para murid-murid yang saling menyahut tiba-tiba saja berubah menjadi suara kegaduhan, tanpa diduga J kecil hari ini menghilang dan tidak ditemukan di manapun saat bel sekolah berbunyi dan menyatakan sudah saatnya masuk pada jam pulang.Egalita jelas ikut gelagapan saat tahu bocah laki-laki tersebut menghilang tanpa disadari oleh semua orang, dia telah mencoba mencarinya kemana-mana namun gagal untuk mendapatkannya dan hal tersebut benar-benar membuat semua para guru panik saat ini karena sebentar lagi bisa dipastikan jika orang tua dari bocah laki-laki itu akan menjemput nya."Apa kalian mendapatkan nya?," Kepala sekolah bertanya dalam tahap kepanikan yang begitu luar biasa, dia pikir habislah sudah jika bocah itu menghilang dan tidak ditemukan.Bisa dibayangkan bagaimana kemarahan seorang Nyx Zaighum saat mengetahui putra kecilnya menghilang dan keluar dari p
Egalita pada akhirnya bergerak menuju kearah yang berbeda, dia memutar arah dan mencoba untuk berlarian ke satu tempat yang ada di dalam kepalanya. Entahlah apakah ini filling atau bagaimana dia tidak tahu tapi Egalita tiba-tiba saja memikirkan tempat tersebut dalam beberapa detik berikutnya di mana dia meyakinkan diri jika di sanalah J berada saat ini.Gadis tersebut berlarian menuju kearah sisi kanan nya dengan cepat, menuju ke tempat yang dia pikirkan saat ini, cukup jauh hingga pada akhirnya dia menemukan tempat yang ingin dia datangi, bola matanya Egalita langsung menyusuri area sekitar yang ada di hadapannya, mencoba untuk membidik satu pemandangan di salah satu bagian tempat tersebut.Awalnya dia pikir dia tidak akan menemukan apa yang diharapkan di mana ekspresi wajah gadis tersebut seketika berubah dan kembali panik saat dia tidak berhasil melihat sosok yang ingin dia lihat, hingga pada akhirnya bola mata egalita seketika membulat ketika dia menyadari dia menemukan satu sosok
Tangisan J kecil pecah diiringi tangisan Egalita, namun perbedaan nya J kecil terisak-isak didalam dekapan nya tapi Egalita menahan suaranya, memeluk bocah laki-laki tersebut dalam kehangatan, memberikan sedikit ruang agar J melampiaskan seluruh perasaan nya.Sebenarnya ada apa dengan J kecil? Egalita mempertanyakan hal tersebut didalam hati nya tapi mencoba mempertahankan pertanyaan tersebut di atas kepalanya karena dia tahu bocah laki-laki tersebut harus mencurahkan kesedihan nya terlebih dahulu.Cukup lama keadaan tersebut terjadi, hingga akhirnya bocah laki-laki tersebut berhenti menangis, hanya terdengar sisa isap Manis dari balik bibir bocah laki-laki tersebut, dimana secara perlahan Egalita menyentuh kedua belah pipi J lantas membiarkan pandangan mereka bertemu di mana gadis tersebut perlahan bertanya."Katakan pada ibu guru, apa yang sudah terjadi," gadis itu bertanya ingin tahu, dia penasaran kenapa J lari ketempat seperti itu dan menangis."Daddy tidak sayang pada ku," bocah
"Membuang waktu berharga?," Egalita terlihat bicara di dalam hati nya, tapi nada ucapan yang ada di dalam hati nya penuh dengan ejekan.J kecil langsung mengintip dari arah bahu egalita, dia tahu yang datang adalah daddy nya, bocah kecil tersebut langsung mengeratkan kembali pelukannya pada leher Egalita, dia sama sekali tidak ingin melepaskan pelukannya dari sang ibu gurunya.Egalita tahu bagaimana perasaan bocah laki-laki tersebut, dia membiarkan J kecil mengeratkan pelukan kepada dirinya, di mana gadis tersebut pada akhirnya langsung mengangkat J kecil, memeluk dan mendekatnya kemudian dia berbalik untung menatap wajah laki-laki sombong dan pongah yang barusan bicara kepada dirinya."Kamu pikir aku tidak punya waktu yang jauh lebih berharga daripada waktu yang kamu punya, mister Nyx Zaighum?," tanpa sedikitpun rasa takut egalita bicara kepada laki-laki yang ada di hadapannya tersebut.Bisa dia lihat bagaimana ekspresi Nyx Zaighum ketika namanya disebut secara lengkap oleh gadis yan