Sore menggelap menuju ke peraduan malam,mobil Nyx Zaighum.Suara halus mesin mobil yang harganya ber'mili-mili memecah keheningan sore menuju ke peraduan malam, Egalita memeluk J kecil sembari mengelus lembut punggung kecilnya. Seperti sebelumnya dia dan Nyx Zaighum sempat saling berdebat tentang keadaan J kecil dan keegoisan Nyx dalam menerapkan pola asuh dan cara mendidik bocah laki-laki tersebut. Belum lagi soal kesedihan dan beban batin yang di rasakan oleh J kecil ketika tahu laki-laki tersebut akan menikah."Kau terlalu egois, ingin menikah dengan perempuan yang tidak benar-benar diinginkan oleh J, seharusnya kau mencari perempuan yang mampu membuat J nyaman terlebih dahulu baru mementingkan ego besar mu," itu kalimat yang ditekankan Egalita pada Nyx tadi saat masih di taman setelah perdebatan panjang mereka.J kecil menangis didalam pelukan nya dan bersikeras tidak mau melepaskan pelukannya dan tidak mau pulang.Nyx sepertinya terlalu putus asa hingga akhirnya laki-laki tersebu
Egalita tahu Nyx benar-benar marah pada keberanian nya tapi laki-laki tersebut mencoba menahan kemarahan nya sebab J menjadi alasan nya untuk berkata jangan lakukan kekerasan pada perempuan."Kau pikir aku takut pada mu," Egalita membatin, dia bergerak menjauhi Nyx yang terlihat benar-benar marah setelah pintu mobilnya dia tutup dengan cara yang kasar tadi."Apa kau tahu berapa harga nya bocah?," Nyx tiba-tiba sudah berada di sampingnya, mensejajar kan langkah dengan wajah masamnya, menoleh kearah Egalita dengan perasaan kesal.Laki-laki tersebut seolah-olah sengaja bertanya kepada Egalita apakah gadis tersebut tahu berapa harga mobilnya.Peduli apa Egalita dengan harga mobil tersebut, dia tahu berapa digit yang dibutuhkan untuk membeli mobil mahal itu, dan itu bukan urusan nya.Dua pelayan tergopoh-gopoh menghampiri mereka, dengan cepat menundukkan kepalanya secara perlahan, bisa dilihat Nyx menaikkan jemarinya meminta kedua pelayan itu mengikuti mereka menuju ke arah kamar atas, sal
Seorang gadis yang wajahnya tidak Egalita kenal terlihat berdiri menatap Egalita dengan tatapan penuh kecemburuan, ekspresi wajahnya jelas menyiratkan kemarahan seolah-olah berkata kenapa kau ada di kamar utama.Yeah dan Egalita yakin gadis itu pasti kekasih dari ayah muridnya tersebut, siapa heran seorang duda memang tidak bisa hidup tanpa perempuan nya.Kaya raya dan bebas bermain-main sesuka hati nya, tidak peduli jika putra nya memerlukan kasih sayang penuh dan tulus dari perempuan yang baik dan benar, dia yakin laki-laki egois tersebut bebas mengeluar masukkan perempuan sesuka hatinya tanpa memandang dan mengingat bagaimana perasaan putra nya sendiri.Bisa Egalita lihat gadis itu menoleh ke arah Nyx Zaighum, bicara dengan gelisah dan marah."Nyx?," dia bertanya seolah-olah butuh sebuah penjelasan."Kenapa kalian di kamar utama?," gadis tersebut bertahan di ambang pintu sejak tadi, ingin melangkah tapi takut salah.Bertahun-tahun mencoba mengambil hati laki-laki dingin dan arogans
Rumah sewaan sederhana Egalita.Gadis tersebut mendongakkan kepalanya untuk beberapa waktu, menatap langit yang benar-benar gelap, dia pikir hujan lebat mungkin akan turun sebentar lagi sebab bintang dan bulan sama sekali tidak terlihat, sapuan angin terlalu kencang mengenai kulit wajah nya. Warna langit terlalu pekat, menandakan hujan bisa jadi akan turun tanpa jeda, ini tidak terlalu baik-baik saja tapi Egalita bersyukur dia sudah kembali kerumah.Egalita menghela nafas nya perlahan, dia baru saja tiba di depan gerbang rumah sewaan nya, pulang menggunakan bus memang pilihan terbaik, dia tidak mampu membayar taxi untuk diri nya saat ini, kebutuhan lain jauh lebih baik daripada membuang uang nya untuk membayar taxi. Ketimbang membayar taxi yang mahal karena jarak rumah duda arogan hingga kerumahnya jelas sangat jauh, dia lebih suka menggunakan uangnya untuk biaya makan esok hari."Dia bahkan tidak bertanggungjawab pada orang yang telah membujuk dan mengantar putranya pulang," Egalita
Taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Egalita terlihat mengencangkan senyumannya, menatap sosok tampan yang bergerak berlarian menuju kearah dirinya. Melihat kehadiran bocah laki-laki tersebut jelas saja membuat Egalita bahagia, entahlah seolah-olah memiliki sebuah ikatan batin yang kuat, dia selalu merasa J kecil adalah bagian dari kehidupan nya, tidak seperti anak-anak lainnya, J terasa terlalu istimewa, setiap kali dia dekat dengan J jiwa keibuan nya muncul secara tiba-tiba."Oh baby kamu datang lebih awal dari biasanya," Egalita langsung menampilkan raut wajah bahagianya ketika dia sadar bocah tersebut datang jauh lebih awal dari anak-anak lainnya.J kecil langsung berhamburan memeluk dirinya dengan penuh kebahagiaan, seolah-olah menyambut seorang ibu untuk dirinya. terlalu bahagia rasanya karena dia seakan-akan mendapatkan orang yang benar-benar tulus menyayangi dirinya.Egalita menepuk-nepuk hangat punggungnya kemudian secara perlahan melepaskan pelukannya sembari menyentu
Masih di taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Bell tanda masuk baru saja terdengar, anak-anak terlihat berhamburan kembali masuk ke kelas mereka masing-masing, disana terdapat 4 kelas yang terpisah, di bagian A rata-rata anak-anak memiliki IQ di atas rata-rata dan disana lah J kecil berada.Daya tangkap bocah laki-laki tersebut jelas sangat cepat, dia tangkas dan memiliki tingkat kecerdasan yang sangat bagus dan menarik, dibandingkan anak-anak lainnya J kecil jelas memiliki IQ di atas rata-rata, dia mampu menghafal dengan baik, sudah bisa menghitung dengan baik bahkan mengenal warna dan mencocokkan gambar. Biasanya anak-anak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan pelajaran, tapi tidak dengan J kecil. Dia benar-benar jenius itu yang selalu para guru bicarakan.Tidak harus mengandalkan kekuasaan orang tuanya untuk bisa mendapatkan nilai yang besar, J kecil memiliki kemampuan sendiri untuk membuat para guru menyukainya dan bangga pada hasil kerja kerasnya.Para guru single berlomb
Ketika bel sekolah tanda masuk setelah jam istirahat berbunyi, semua murid kembali berhamburan masuk ke kelas dengan penuh kebisingan, maklum siapa yang bisa mengontrol suara anak-anak dari kebisingan dan keributan masing-masing, mau bagaimanapun anak-anak tetaplah anak-anak dan tidak ada yang bisa mengontrol mereka 💯% agar tidak mengeluarkan suara bising mereka.Egalita mengambil waktu ke bagian kantor sekolah, jadwal mengajar nya bertukar dengan salah satu guru lainnya, dia harus mengurus beberapa keperluan untuk acara pertemuan dari seluruh guru taman kanak-kanak besok, juga diminta kepala sekolah untuk menyelesaikan seluruh hal hari ini termasuk membuat susunan acaranya."Pastikan tidak ada yang kurang untuk snack nya, Ga," ucap sang ibu kepala sekolah.Egalita menganggukkan kepalanya dengan cepat, dia sudah terbiasa melakukan nya, mengurus Snack dan lain sebagainya, memastikan susunan acara tidak salah, memperhatikan berbagai macam persiapan lainnya. Gadis tersebut bahkan memast
Kembali ke taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Setelah puas melampiaskan seluruh kesedihannya, tangisannya, kemarahan nya dan entah apalagi Egalita tidak tahu, pada akhirnya gadis tersebut menghapus sisa air matanya secara perlahan. Rasya membantu merapikan penampilan gadis dihadapannya tersebut untuk beberapa waktu, memilih diam dan tidak banyak bicara.Dia tahu Egalita melewati masa sulit dalam hidupnya, gadis tersebut memang tidak lahir dari keluarga miskin tapi dia bukan anak yang benar-benar diinginkan. Ayah nya menipu dirinya dan ibunya, menikahi ibu Egalita demi menyelamatkan putrinya dari pernikahan pertamanya. Egalita hidup dalam cengkraman keluarga tidak berperasaan hingga belasan tahun lamanya, di benci ibu tirinya dan diperlakukan dengan tidak manusiawi.Tidak tinggal di tempat yang sama, di asingkan dan di anggap tidak ada, di sembunyikan dan tidak diperkenalkan dengan dunia sebagai putri kedua ayah nya. Bahkan Egalita tidak pernah benar-benar mengenal ayah nya denga
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di