"Membuang waktu berharga?," Egalita terlihat bicara di dalam hati nya, tapi nada ucapan yang ada di dalam hati nya penuh dengan ejekan.J kecil langsung mengintip dari arah bahu egalita, dia tahu yang datang adalah daddy nya, bocah kecil tersebut langsung mengeratkan kembali pelukannya pada leher Egalita, dia sama sekali tidak ingin melepaskan pelukannya dari sang ibu gurunya.Egalita tahu bagaimana perasaan bocah laki-laki tersebut, dia membiarkan J kecil mengeratkan pelukan kepada dirinya, di mana gadis tersebut pada akhirnya langsung mengangkat J kecil, memeluk dan mendekatnya kemudian dia berbalik untung menatap wajah laki-laki sombong dan pongah yang barusan bicara kepada dirinya."Kamu pikir aku tidak punya waktu yang jauh lebih berharga daripada waktu yang kamu punya, mister Nyx Zaighum?," tanpa sedikitpun rasa takut egalita bicara kepada laki-laki yang ada di hadapannya tersebut.Bisa dia lihat bagaimana ekspresi Nyx Zaighum ketika namanya disebut secara lengkap oleh gadis yan
Sore menggelap menuju ke peraduan malam,mobil Nyx Zaighum.Suara halus mesin mobil yang harganya ber'mili-mili memecah keheningan sore menuju ke peraduan malam, Egalita memeluk J kecil sembari mengelus lembut punggung kecilnya. Seperti sebelumnya dia dan Nyx Zaighum sempat saling berdebat tentang keadaan J kecil dan keegoisan Nyx dalam menerapkan pola asuh dan cara mendidik bocah laki-laki tersebut. Belum lagi soal kesedihan dan beban batin yang di rasakan oleh J kecil ketika tahu laki-laki tersebut akan menikah."Kau terlalu egois, ingin menikah dengan perempuan yang tidak benar-benar diinginkan oleh J, seharusnya kau mencari perempuan yang mampu membuat J nyaman terlebih dahulu baru mementingkan ego besar mu," itu kalimat yang ditekankan Egalita pada Nyx tadi saat masih di taman setelah perdebatan panjang mereka.J kecil menangis didalam pelukan nya dan bersikeras tidak mau melepaskan pelukannya dan tidak mau pulang.Nyx sepertinya terlalu putus asa hingga akhirnya laki-laki tersebu
Egalita tahu Nyx benar-benar marah pada keberanian nya tapi laki-laki tersebut mencoba menahan kemarahan nya sebab J menjadi alasan nya untuk berkata jangan lakukan kekerasan pada perempuan."Kau pikir aku takut pada mu," Egalita membatin, dia bergerak menjauhi Nyx yang terlihat benar-benar marah setelah pintu mobilnya dia tutup dengan cara yang kasar tadi."Apa kau tahu berapa harga nya bocah?," Nyx tiba-tiba sudah berada di sampingnya, mensejajar kan langkah dengan wajah masamnya, menoleh kearah Egalita dengan perasaan kesal.Laki-laki tersebut seolah-olah sengaja bertanya kepada Egalita apakah gadis tersebut tahu berapa harga mobilnya.Peduli apa Egalita dengan harga mobil tersebut, dia tahu berapa digit yang dibutuhkan untuk membeli mobil mahal itu, dan itu bukan urusan nya.Dua pelayan tergopoh-gopoh menghampiri mereka, dengan cepat menundukkan kepalanya secara perlahan, bisa dilihat Nyx menaikkan jemarinya meminta kedua pelayan itu mengikuti mereka menuju ke arah kamar atas, sal
Seorang gadis yang wajahnya tidak Egalita kenal terlihat berdiri menatap Egalita dengan tatapan penuh kecemburuan, ekspresi wajahnya jelas menyiratkan kemarahan seolah-olah berkata kenapa kau ada di kamar utama.Yeah dan Egalita yakin gadis itu pasti kekasih dari ayah muridnya tersebut, siapa heran seorang duda memang tidak bisa hidup tanpa perempuan nya.Kaya raya dan bebas bermain-main sesuka hati nya, tidak peduli jika putra nya memerlukan kasih sayang penuh dan tulus dari perempuan yang baik dan benar, dia yakin laki-laki egois tersebut bebas mengeluar masukkan perempuan sesuka hatinya tanpa memandang dan mengingat bagaimana perasaan putra nya sendiri.Bisa Egalita lihat gadis itu menoleh ke arah Nyx Zaighum, bicara dengan gelisah dan marah."Nyx?," dia bertanya seolah-olah butuh sebuah penjelasan."Kenapa kalian di kamar utama?," gadis tersebut bertahan di ambang pintu sejak tadi, ingin melangkah tapi takut salah.Bertahun-tahun mencoba mengambil hati laki-laki dingin dan arogans
Rumah sewaan sederhana Egalita.Gadis tersebut mendongakkan kepalanya untuk beberapa waktu, menatap langit yang benar-benar gelap, dia pikir hujan lebat mungkin akan turun sebentar lagi sebab bintang dan bulan sama sekali tidak terlihat, sapuan angin terlalu kencang mengenai kulit wajah nya. Warna langit terlalu pekat, menandakan hujan bisa jadi akan turun tanpa jeda, ini tidak terlalu baik-baik saja tapi Egalita bersyukur dia sudah kembali kerumah.Egalita menghela nafas nya perlahan, dia baru saja tiba di depan gerbang rumah sewaan nya, pulang menggunakan bus memang pilihan terbaik, dia tidak mampu membayar taxi untuk diri nya saat ini, kebutuhan lain jauh lebih baik daripada membuang uang nya untuk membayar taxi. Ketimbang membayar taxi yang mahal karena jarak rumah duda arogan hingga kerumahnya jelas sangat jauh, dia lebih suka menggunakan uangnya untuk biaya makan esok hari."Dia bahkan tidak bertanggungjawab pada orang yang telah membujuk dan mengantar putranya pulang," Egalita
Taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Egalita terlihat mengencangkan senyumannya, menatap sosok tampan yang bergerak berlarian menuju kearah dirinya. Melihat kehadiran bocah laki-laki tersebut jelas saja membuat Egalita bahagia, entahlah seolah-olah memiliki sebuah ikatan batin yang kuat, dia selalu merasa J kecil adalah bagian dari kehidupan nya, tidak seperti anak-anak lainnya, J terasa terlalu istimewa, setiap kali dia dekat dengan J jiwa keibuan nya muncul secara tiba-tiba."Oh baby kamu datang lebih awal dari biasanya," Egalita langsung menampilkan raut wajah bahagianya ketika dia sadar bocah tersebut datang jauh lebih awal dari anak-anak lainnya.J kecil langsung berhamburan memeluk dirinya dengan penuh kebahagiaan, seolah-olah menyambut seorang ibu untuk dirinya. terlalu bahagia rasanya karena dia seakan-akan mendapatkan orang yang benar-benar tulus menyayangi dirinya.Egalita menepuk-nepuk hangat punggungnya kemudian secara perlahan melepaskan pelukannya sembari menyentu
Masih di taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Bell tanda masuk baru saja terdengar, anak-anak terlihat berhamburan kembali masuk ke kelas mereka masing-masing, disana terdapat 4 kelas yang terpisah, di bagian A rata-rata anak-anak memiliki IQ di atas rata-rata dan disana lah J kecil berada.Daya tangkap bocah laki-laki tersebut jelas sangat cepat, dia tangkas dan memiliki tingkat kecerdasan yang sangat bagus dan menarik, dibandingkan anak-anak lainnya J kecil jelas memiliki IQ di atas rata-rata, dia mampu menghafal dengan baik, sudah bisa menghitung dengan baik bahkan mengenal warna dan mencocokkan gambar. Biasanya anak-anak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan pelajaran, tapi tidak dengan J kecil. Dia benar-benar jenius itu yang selalu para guru bicarakan.Tidak harus mengandalkan kekuasaan orang tuanya untuk bisa mendapatkan nilai yang besar, J kecil memiliki kemampuan sendiri untuk membuat para guru menyukainya dan bangga pada hasil kerja kerasnya.Para guru single berlomb
Ketika bel sekolah tanda masuk setelah jam istirahat berbunyi, semua murid kembali berhamburan masuk ke kelas dengan penuh kebisingan, maklum siapa yang bisa mengontrol suara anak-anak dari kebisingan dan keributan masing-masing, mau bagaimanapun anak-anak tetaplah anak-anak dan tidak ada yang bisa mengontrol mereka 💯% agar tidak mengeluarkan suara bising mereka.Egalita mengambil waktu ke bagian kantor sekolah, jadwal mengajar nya bertukar dengan salah satu guru lainnya, dia harus mengurus beberapa keperluan untuk acara pertemuan dari seluruh guru taman kanak-kanak besok, juga diminta kepala sekolah untuk menyelesaikan seluruh hal hari ini termasuk membuat susunan acaranya."Pastikan tidak ada yang kurang untuk snack nya, Ga," ucap sang ibu kepala sekolah.Egalita menganggukkan kepalanya dengan cepat, dia sudah terbiasa melakukan nya, mengurus Snack dan lain sebagainya, memastikan susunan acara tidak salah, memperhatikan berbagai macam persiapan lainnya. Gadis tersebut bahkan memast