Rumah sewaan sederhana Egalita.Gadis tersebut mendongakkan kepalanya untuk beberapa waktu, menatap langit yang benar-benar gelap, dia pikir hujan lebat mungkin akan turun sebentar lagi sebab bintang dan bulan sama sekali tidak terlihat, sapuan angin terlalu kencang mengenai kulit wajah nya. Warna langit terlalu pekat, menandakan hujan bisa jadi akan turun tanpa jeda, ini tidak terlalu baik-baik saja tapi Egalita bersyukur dia sudah kembali kerumah.Egalita menghela nafas nya perlahan, dia baru saja tiba di depan gerbang rumah sewaan nya, pulang menggunakan bus memang pilihan terbaik, dia tidak mampu membayar taxi untuk diri nya saat ini, kebutuhan lain jauh lebih baik daripada membuang uang nya untuk membayar taxi. Ketimbang membayar taxi yang mahal karena jarak rumah duda arogan hingga kerumahnya jelas sangat jauh, dia lebih suka menggunakan uangnya untuk biaya makan esok hari."Dia bahkan tidak bertanggungjawab pada orang yang telah membujuk dan mengantar putranya pulang," Egalita
Taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Egalita terlihat mengencangkan senyumannya, menatap sosok tampan yang bergerak berlarian menuju kearah dirinya. Melihat kehadiran bocah laki-laki tersebut jelas saja membuat Egalita bahagia, entahlah seolah-olah memiliki sebuah ikatan batin yang kuat, dia selalu merasa J kecil adalah bagian dari kehidupan nya, tidak seperti anak-anak lainnya, J terasa terlalu istimewa, setiap kali dia dekat dengan J jiwa keibuan nya muncul secara tiba-tiba."Oh baby kamu datang lebih awal dari biasanya," Egalita langsung menampilkan raut wajah bahagianya ketika dia sadar bocah tersebut datang jauh lebih awal dari anak-anak lainnya.J kecil langsung berhamburan memeluk dirinya dengan penuh kebahagiaan, seolah-olah menyambut seorang ibu untuk dirinya. terlalu bahagia rasanya karena dia seakan-akan mendapatkan orang yang benar-benar tulus menyayangi dirinya.Egalita menepuk-nepuk hangat punggungnya kemudian secara perlahan melepaskan pelukannya sembari menyentu
Masih di taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Bell tanda masuk baru saja terdengar, anak-anak terlihat berhamburan kembali masuk ke kelas mereka masing-masing, disana terdapat 4 kelas yang terpisah, di bagian A rata-rata anak-anak memiliki IQ di atas rata-rata dan disana lah J kecil berada.Daya tangkap bocah laki-laki tersebut jelas sangat cepat, dia tangkas dan memiliki tingkat kecerdasan yang sangat bagus dan menarik, dibandingkan anak-anak lainnya J kecil jelas memiliki IQ di atas rata-rata, dia mampu menghafal dengan baik, sudah bisa menghitung dengan baik bahkan mengenal warna dan mencocokkan gambar. Biasanya anak-anak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan pelajaran, tapi tidak dengan J kecil. Dia benar-benar jenius itu yang selalu para guru bicarakan.Tidak harus mengandalkan kekuasaan orang tuanya untuk bisa mendapatkan nilai yang besar, J kecil memiliki kemampuan sendiri untuk membuat para guru menyukainya dan bangga pada hasil kerja kerasnya.Para guru single berlomb
Ketika bel sekolah tanda masuk setelah jam istirahat berbunyi, semua murid kembali berhamburan masuk ke kelas dengan penuh kebisingan, maklum siapa yang bisa mengontrol suara anak-anak dari kebisingan dan keributan masing-masing, mau bagaimanapun anak-anak tetaplah anak-anak dan tidak ada yang bisa mengontrol mereka 💯% agar tidak mengeluarkan suara bising mereka.Egalita mengambil waktu ke bagian kantor sekolah, jadwal mengajar nya bertukar dengan salah satu guru lainnya, dia harus mengurus beberapa keperluan untuk acara pertemuan dari seluruh guru taman kanak-kanak besok, juga diminta kepala sekolah untuk menyelesaikan seluruh hal hari ini termasuk membuat susunan acaranya."Pastikan tidak ada yang kurang untuk snack nya, Ga," ucap sang ibu kepala sekolah.Egalita menganggukkan kepalanya dengan cepat, dia sudah terbiasa melakukan nya, mengurus Snack dan lain sebagainya, memastikan susunan acara tidak salah, memperhatikan berbagai macam persiapan lainnya. Gadis tersebut bahkan memast
Kembali ke taman kanak-kanak xxxxxxxxx,pusat kota.Setelah puas melampiaskan seluruh kesedihannya, tangisannya, kemarahan nya dan entah apalagi Egalita tidak tahu, pada akhirnya gadis tersebut menghapus sisa air matanya secara perlahan. Rasya membantu merapikan penampilan gadis dihadapannya tersebut untuk beberapa waktu, memilih diam dan tidak banyak bicara.Dia tahu Egalita melewati masa sulit dalam hidupnya, gadis tersebut memang tidak lahir dari keluarga miskin tapi dia bukan anak yang benar-benar diinginkan. Ayah nya menipu dirinya dan ibunya, menikahi ibu Egalita demi menyelamatkan putrinya dari pernikahan pertamanya. Egalita hidup dalam cengkraman keluarga tidak berperasaan hingga belasan tahun lamanya, di benci ibu tirinya dan diperlakukan dengan tidak manusiawi.Tidak tinggal di tempat yang sama, di asingkan dan di anggap tidak ada, di sembunyikan dan tidak diperkenalkan dengan dunia sebagai putri kedua ayah nya. Bahkan Egalita tidak pernah benar-benar mengenal ayah nya denga
Demi apapun kekacauan besar benar-benar terjadi saat ini di mana gadis yang ada di hadapan egalita menjambak rambutnya dan mencoba menarik rambutnya dengan cara yang begitu kasar, Egalita jelas saja terkejut karena dia tidak memiliki persiapan dan juga tidak menyangka jika dia akan ditarik dan dijamak rambutnya oleh gadis di hadapannya itu."Benar-benar gadis murahan," lawan egalita bicara dengan cepat sembari mencoba untuk menarik rambutnya hingga ke arah depan, seolah-olah berniat untuk menyiksa Egalita saat ini juga.Semua orang jelas saja panik, orang-orang berusaha untuk memisahkan dan melepaskan cengkraman gadis tersebut dari rambut Egalita, nyatanya sia-sia. Gadis itu sama sekali tidak mau melepaskan genggamannya dan dia tampak begitu marah dan sangat puas sekali mampu melampiaskan perasaannya saat ini pada Egalita. Dia seolah-olah sengaja untuk mempermalukan egalita dengan caranya, dia sengaja untuk membuktikan jika dia mampu membuat Egalita mendapatkan malu yang begitu luar b
"Sayang dia menjambak ku, mendorong ku, memukul ku dan lihat dia membuat tangan ku memerah karena plintiran nya," gadis tersebut mengadu, menampilkan sisi lemah nya pada Nyx Zaighum.Egalita terlihat menatap tidak percaya kearah gadis tersebut, dia mendengus sambil membuka sedikit mulut nya, dia pikir sungguh gadis tersebut benar-benar ular kepala dua, rubah berekor sembilan, wajah tembok dan ah entahlah apa lagi julukan paling tepat yang bisa dia sematkan untuk gadis sialan tersebut."Apa?," Nyx bertanya saat mendengar ucapan katerina.Kali ini pandangannya tertuju pada gadis yang berdiri di hadapannya tersebut dimana bisa melihat ekspresi egelita tanpa sedikit aneh sembari menatap jijik ke arah katerina."Dia benar-benar gadis gila, dia cemburu pada diriku dan berkata jika aku ini tidak pantas memiliki hubungan dengan mu, aku bilang kau dan aku akan menikah dan dia tidak terima, Nyx ini sangat menyakitkan sekali, kau harus nya mengeluarkan dia dari sekolah ini," lanjut katerina lagi
Egalita sengaja menjambak rambut gadis dihadapannya tersebut, dia pikir bagaimana bisa gadis bernama katerina tersebut mencoba untuk mencari gara-gara dengan nya. Sejauh ini dia tidak pernah peduli dengan urusan orang lain, tapi tiba-tiba saja datang hasutan kepada dirinya dan membuat dia tidak nyaman jelas saja membuat Egalita meradang.Hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja, mencoba mencari pelampiasan sempurna, dan luar biasa Katerina mencari gara-gara dengan nya dan Egalita punya alasan untuk melampiaskan perasaannya.Nyx Zaighum jelas mematung mendengar ucapan Egalita, kata banci jelas saja membuat dia mendengus tidak percaya, laki-laki tersebut berusaha untuk menahan seluruh perasaan nya, pada akhirnya memilih untuk tidak membela siapapun di sana."Yeah ini seharusnya menjadi urusan perempuan," batin Nyx Zaighum di dalam hati nya.Egalita semakin mengencangkan jambakan nya, dia pikir dia harus memberikan pelajaran pada sundel bolong tersebut."Nyx.. akhhhhh tolong aku," ka