"Yav?,""Apa yang kamu lakukan?,"Jessica baru saja ingin bicara tapi nyatanya Yavuz malah memotong ucapan nya, terlihat cukup kesal pada dirinya diiringi wajah penuh cemas dan khawatir yang menghantam jadi satu."Jangan melakukan hal yang bisa membahayakan dirimu, jika seperti ini lagi itu akan membuatku khawatir dan tidak percaya untuk meninggalkanmu seorang diri di rumah," Yavuz kembali bicara dengan jutaan rasa khawatir yang menghantam dirinya."Aku hanya ingin mencari sesuatu di atas sana tapi-," gadis tersebut menghentikan kata-katanya seolah-olah baru menyadari ternyata dia berbuat sebuah kesalahan besar di mana dia seakan-akan lupa jika dia sedang hamil dan memanjat sebuah kursi padahal itu jelas cukup berbahaya untuk dirinya dan janin yang dia kandung."Maafkan aku,". pada akhirnya gadis tersebut menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan, dia akhirnya mengabaikan tas yang ingin di ambilnya tadi.Padahal barang didalam nya tidak terlalu berharga, dia malah nyaris mencelaka
Mansion utama YavuzKamar utama Yavuz.Setelah dia mematikan panggilan Vidio dari Tiffany, Jessica langsung bergerak dari posisi duduknya, memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur.Yavuz sendiri memilih membersihkan dirinya saat pulang dan menyapa Jessica yang tengah mengubungi Tiffany tadi.Jessica mencoba untuk mencari posisi paling nyaman dalam berbaring nya, dia pikir semakin besar perutnya semakin sulit dia mencari posisi lelap dan tidur, telungkup jelas tidak mungkin, terlentang terlalu sesak, menyamping kadang tidak nyaman, seringkali merasa resah dengan posisi nya sendiri dalam berbaring. Sebenarnya ingin bermanja-manja dengan mommy Ayana tapi apalah daya mereka berada di negara yang berbeda, andaikan diperbolehkan pulang ke Indonesia, dia ingin sekali berada di rumah mommy ayana, memanjakan diri dalam kehamilan.Jessica mencoba mencari posisi nyaman untuk beberapa waktu, bolak-balik sejak tadi pada akhirnya dia memutuskan menghadap ke arah kanan, memeluk bantal gulin
"Oke sebentar." Yavuz kembali berbaring, dia memajukan tubuhnya dan membiarkan diri berbaring sejajar dengan sang istri."Apakah terasa enakan sekarang?." Laki-laki tersebut bertanya, suara nya sedikit lembut dan ditahan, membiarkan dirinya tenggelam dalam tatapan netra indah Jessica.Demi apapun Yavuz selalu senang dan berdebar-debar melihat istri polos nya tersebut.Jessica menganggukkan kepalanya dengan cepat."Cukup nyaman.""Dia mulai nakal seperti nya," ucap Yavuz kemudian."Sedikit, tapi setiap kali kamu datang dia senang, beberapa kali menendang dengan agak keras." Jessica bercerita dengan senang.Yavuz mengelus lembut perut istrinya tersebut, mencoba merasakan siapa tahu calon bayi menendang nya. Benar saja, selang beberapa waktu bisa dia rasakan tendangan manis dari sang bayi."Dia menendang." Jessica terlihat senang, spontan bicara dengan senyum lebar yang mengembang.Yavuz jelas ikut seneng, dia menatap dalam bola mata Jessica yang menatap nya dalam senyum kebahagiaan."Ta
Percayalah jantung Jessica tidak baik-baik saja, dia menegang dan cukup terkejut saat Yavuz tiba-tiba menciumnya saat ini. secara refleks dia menggenggam erat lengannya apapun dia merasa tidak bisa bernafas saat ini karena laki-laki itu memberikan nya ciuman tanpa aba-aba.Tapi rasanya tidak dipungkiri ciuman yang laki-laki tersebut begitu lembut dan hangat, membuat Jessica yang awalnya terkejut seketika tenggelam kedalam ciuman yang diberikan oleh Yavuz.Dusta jika dia tidak terbuai akan ciuman manis dan lembut yang dipersembahkan oleh Yavuz, laki-laki tersebut benar-benar sangat ahli memberikan dia ciuman yang tidak biasa, ditambah tangan laki-laki tersebut seketika bergerak menjelajahi perutnya secara perlahan, kemudian tanpa sadar bergerak perlahan naik hingga ke bagian dadanya dan hal itu membuat Jessica agak gelagapan, dia mencoba menarik diri dan menyadarkan dirinya, memukul dada Yavuz dengan cepat.Yavuz yang mulai tidak dapat mengontrol hasratnya sejak tadi di mana dia member
"Maksud nya Yav? aku benar-benar tidak mengerti," gadis tersebut bertanya sedikit gelisah sembari mengerutkan keningnya ke arah laki-laki di hadapannya tersebut.Tsar bomba nuklir rusia dan berkunjung untuk melihat baby Yav, dua baris kata-kata tersebut membuat dia cukup tidak bisa mengartikan maksud dari laki-laki yang ada di hadapannya tersebut. bola mata mereka kini bertemu antara satu dengan yang lainnya dan bisa Jessica rasakan jantungnya terasa tidak baik-baik saja saat ini ketika menatap bola mata laki-laki tersebut."Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata karena ini jauh lebih baik jika dipraktikkan, sangat sulit untuk menjelaskannya kepadamu Issi, mungkin sebaiknya aku memberitahukanmu dengan jalur yang berbeda dan melakukannya secara langsung agar kamu paham dengan apa yang aku maksud," pada akhirnya laki-laki dihadapan tersebut berkata seperti itu.Jesica masih menatap bola matanya yang terus bicara kepada dirinya tersebut dimana laki-laki itu kini secara perlahan m
Yavuz dengan gerakan begitu hati-hati memberikan ciuman kepada sang istrinya tersebut, dia tidak ingin begitu terburu-buru tapi menciptakan sebuah kesan yang begitu manis juga membuat Jessica terhanyut dalam buaian nya.Ciuman tersebut jelas tidak menggebu-gebu dan juga tidak memaksa, begitu lembut dan hangat dan bahkan bibirnya bergerak mengikuti irama membuat sang istrinya terbiasa dengan ciuman yang diberikan oleh dirinya. sedangkan jemari-jemari laki-laki tersebut secara perlahan bergerak mulai menyentuh sedikit demi sedikit tiap lapisan kulit dari Jessica, awalnya dia hanya menyentuh di bagian cuping telinganya, hingga pada akhirnya gerakan jemari tersebut mulai menjelajah dengan nakal bergerak menuju ke arah bagian perut gadis tersebut. Dia melakukan gerakan tersebut dengan cara yang begitu lembut dan juga tidak tergesa-gesa memberikan sentuhan demi sentuhan yang bisa membuat garis itu mengeluarkan suara syahdu dan manisnya dia mulai menjelajahi dari bagian perut hingga pada ak
Jessica terlalu pening dengan perlakuan yang diberikan Yavuz, sensasi demi sensasi yang dipersembahkan terasa terlalu asing untuk dirinya, nyatanya meskipun asing ini terlalu manis dan membuat nya terbakar gairah, dia ingin laki-laki tersebut berhenti mempermainkan dirinya tapi apalah daya dia tidak mampu melakukannya, tubuhnya terlalu menikmati tiap perbuatan yang diberikan Yavuz pada nya.Sapuan, sentuhan, sensasi rasa nikmat, kelembutan dan perlakuan demi perlakuan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Jessica tidak tahu apakah yang dilakukan Yavuz boleh atau melampaui batasan nya, apakah ini salah atau benar, apakah ini berlebihan atau tidak. Dia tidak bisa berpikir dengan jernih dan baik soal Yavuz yang mencintai seorang laki-laki tapi laki-laki tersebut menyentuh dirinya. Yang jelas laki-laki tersebut mempersembahkan sesuatu yang membuat dia melayang-layang ke udara bahkan membuatnya naik ke atas langit cakrawala.Terlalu indah dan membuai kan, sehingga dia lengah untuk mamp
Demi apapun Jessica terkejut setengah mati, ada yang memaksa masuk dan menghantam bagian inti nya di bawah sana, terlalu dahsyat seolah-olah membelah dirinya menjadi dua saking menyakitkan nya, semua terlalu tiba-tiba, kenikmatan yang dia terima langsung berubah drastis menjadi sesuatu yang luar biasa menyakitkan. Ini pertama kalinya dia merasakan sesuatu yang begitu besar memaksa menyeruak masuk kedalam milik nya. Jessica langsung mencoba mendorong dada Yavuz, dia meringis dan air matanya tumpah."Yav, apa yang terjadi hikssss," terlalu cengeng, tapi demi apapun rasanya sakit luar biasa, dia ingin laki-laki tersebut melepaskan dirinya saat ini juga."Ini sakit, sumpah," air matanya jatuh tidak tertahankan, dia memaksa laki-laki tersebut untuk pergi dan melepaskan dirinya.Yavuz sudah kepalang basah, rasanya dia sudah di ujung tanduk, meskipun tidak dipungkiri dia sudah perlahan masuk ke sana dan milik Jessica menjepit nya dengan keras."Oh baby maafkan aku," laki-laki tersebut selalu