Share

Bab 107. Memberikan Peringatan

Sebuah mobil sport yang dilajukan Liam meluncur membelah kota Jakarta dengan kecepatan di atas rata-rata. Sepasang iris mata Liam terhunus tajam menatap ke hamparan jalan yang luas. Fokus pria itu melihat ke arah jalanan. Akan tetapi, pikirannya tampak tengah memikirkan sesuatu hal. Tentu dipikiran Liam saat ini adalah Livia. Hingga detik ini Liam tidak menyangka Livia berani berbuat nekat membakar rumah Kaivan, bahkan membuat istri dan adik Kaivan harus menjadi korban. Andai posisi itu dibalik, Liam pun tidak akan pernah mungkin melepaskan pelaku. Namun, kali ini Liam tetap harus membela Livia meski dalang kejahatan pada semuanya adalah Livia.

“Sialan!” Liam memukul setir mobilnya. Ketika dia tengah memikirkan Livia, sekelebat ingatan Liam muncul tentang dirinya dan Kaivan yang tadi sempat berdebat. Ini sudah Liam duga, dia yakin Kaivan tidak akan pernah mungkin membebaskan Livia. Pun Liam tak memungkiri apa yang dilakukan Livia telah kelewatan batas.

Didetik selanjutnya, Liam mengam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status