Share

Bab 16

Penulis: SanSan954
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Amy, dengarkan aku, ini semua salah paham," panggil Tesla.

Menggelegak darah Amy dibuatnya, sudah jelas-jelas terpampang di dalam gambar itu, Tesla tanpa sehelai benang menutupi badan. Tengah mendekap tubuh seorang perempuan yang juga bugil, dan sekarang dengan entengnya lelaki itu berkata semua salah paham.

Amy tidak mau lagi berdebat, karena menurutnya itu percuma. Wanita muda yang belum genap kepala tiga itu, memilih untuk membenamkan kepalanya ke bantal dan terlelap dalam tangis kecewa.

"Amy, buka pintunya Sayang. Kamu ikut aku ke rumah sakit gak? Papa masuk rumah sakit!" jeritan disertai gedoran keras pada pintu kamar, membangunkan Amy.

Seperti bermimpi, Amy bangkit dan mencoba mencerna kata-kata yang diucapkan Tesla barusan.

"Amy, aku pergi ya."

Mendengar itu Amy cepat turun dari ranjang dan berjalan mendekati pintu, sempat diliriknya jam yang tergantung di dinding. Jarum pendek jam menunjuk ke angka sepuluh.

"Tesla, tunggu!" panggil Amy, disambarnya jaket yang tergantung di pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Belang si Janda Kembang   Bab 17

    17.Selepas pemakaman Furqon, Tesla duduk sendiri di ruang kerja papanya. Lelaki itu berulang kali menghela napas panjang, ada sesal yang menyelinap di hati atas apa yang telah terjadi.Pertama berita penggerebekan Arem bersama seorang lelaki di sebuah kamar hotel, lalu sekarang papanya meninggal."Siapa yang melakukan ini?" gumam Tesla, dia memperhatikan selembar foto, yang menampilkan dirinya dan Arem. Tesla ingat betul, gambar itu diambil di kamar hotel yang ada di Jogja. "Apa aku laporkan saja manajemen hotel tersebut?" Tesla meraba dagunya sendiri, kebimbangan melanda diri. Satu sisi dia merasa dipecundangi oleh pihak hotel, yang mengambil gambar pribadinya. Namun di sisi yang lain, dia meragu untuk menyeret kasus ini ke muka hukum, mengingat Arem baru saja tertangkap dengan kasus yang sama. Tesla khawatir kemunculannya akan menjadikan berita tentang Arem kembali memanas, dan dia ikut terbawa-bawa."Tapi siapa yang iseng meletakkan kamera di kamar hotel itu? Dan siapa pula yan

  • Belang si Janda Kembang   Bab 18

    "Mengapa, Ma? Memang benar kan Arem itu seorang pelacur? semua orang tahu itu," balas Amy, sambil berbalik menatap Dialin. "Aku penasaran, apa sih alasan Mama menyuruh Tesla menikah lagi?" tanyanya"Aku inginkan cucu, dan kau ... kau tidak bisa memberi itu, kau perempuan mandul!"Kata-kata Dialin bagaikan suara petir, yang menghujam gendang telinga Amy. Air matanya luruh membasahi pipi, tidak menyangka Dialin sanggup mengatakan hal itu kepadanya.Amy menggeleng berulang kali sebagai usaha mengendalikan diri, agar lidahnya tidak lancang mengungkap fakta yang sebenarnya."Maka itu sadarlah Amy, kau tidak punya pilihan lain. Terima Arem sebagai madu atau minta cerai sekarang juga dari Tesla!" Dialin pergi begitu saja setelah menyemburkan kata-kata berbisa, meninggalkan Amy yang terpuruk dengan luka batin nan menganga.Luka Amy semakin dalam, kala Tesla lebih memilih mengejar Dialin daripada menenangkan Amy yang tergugu oleh kata-kata k

  • Belang si Janda Kembang   Bab 19

    "Amy benar-benar keterlaluan, tega dia memfitnah Arem." Dialin mengomel sepanjang perjalanan.Sedangkan Tesla diam saja, otaknya sedang kalut memikirkan suara rekaman yang diperdengarkan Amy tadi."Andri ... Dari mana Amy bisa mengetahui tentang dia?" tanya Tesla dalam hati.Sudah lama dia mengetahui perihal hubungan Arem dan Andri, tetapi semenjak Arem dekat dengannya gadis itu mengaku hubungan dengan Andri telah diakhiri."Ma, kalau benar yang dikatakan Andri, berarti janin Arem itu belum tentu anakku. Benar kata Amy, sebaiknya lakukan tes DNA terlebih dulu, untuk memastikannya." "Halah ku itu kok ya percaya sama omongan Amy, jelas-jelas dia itu tidak mau kehilangan kamu, tidak mau berbagi, melakukan segala cara supaya kamu meninggalkan Arem." balas Dialin sengit.Sejujurnya dia tidak rela, kalau Tesla sampai melepaskan Arem. Dialin yakin 100% kalau janin yang ada di kandungan Arem adalah benih Tesla."Kita sudah sampai, Ma." Tesla menghentikan mobilnya, tapi dia tidak beranjak dari

  • Belang si Janda Kembang   Bab 20

    Tesla membelai tangan Amy yang melingkar di lehernya, lalu dia mengecup mesra jari jemari wanita itu. Akhir-akhir ini Tesla memang sering ke luar kota, bagi Amy hal itu bukan lagi masalah. Ada atu tanpa Tesla di rumah, sama saja, bahkan kalau mau jujur dia malah merasa lebih merdeka apabila Tesla sedang tidak di rumah.Setelah mengantarkan Tesla ke bandara, Amy meluncur menuju tempat kos Ade Irma. Sekarang Ade adalah orang terdekat, yang paling bisa membuatnya nyaman. Bersama si tomboy Amy bisa menumpahkan semua uneg-unegnya, dan dengan sabar Ade menjadi pendengar setia.Sampai di tempat kos Ade, Amy mendapati Si tomboy tengah termenung dan wajahnya sedikit kusut."Kenapa kamu?" tanya Amy heran.Ade mengeluh sambil menyodorkan ponselnya pada Amy.Mata Amy terbelalak, membaca pesan chat yang ada di ponsel si tomboy.“Ini serius?” tanyanya.Ade mengangguk lemah, sambil menyandarkan kepalanya ke sandaran tempat tidur. Mata menatap kosong jauh ke depan, menembus batas terjauh yang dapat d

  • Belang si Janda Kembang   Bab 21

    Mentari menyapa pagi di villa taman bunga Puncak Cipanas, cahayanya memantul kilau pada titik air di ujung daun pohon palem yang semalam tertimpa hujan. Dering ponsel mengalunkan nada akustik aransemen ulang tembang kenangan, sebagai tanda panggilan masuk dari Tesla.“Halo Sayang,” sapa Amy“Kamu di mana?” Tanya Tesla dari seberang sana.“Masih di puncak, maaf semalam gak ngabarin kamu. Amy ketiduran,” jelas Amy.“Ya sudah, pokoknya yang terpenting hati-hati dan jangan telat makan,” pesan Tesla penuh perhatian, tapi terdengar garing di telinga Amy.Setelah panggilan berakhir, diletakkan kembali pada tempat yang semestinya. Amy menggeliat bak penari balet, meregangkan badan yang masih tergolek di pembaringan. Suara gemeretak dari persendian terdengar indah tertangkap pendengarannya.Sosok tubuh lain yang tadi masih terlelap tenang, kini mulai terusik dengan semua kebisingan tanpa suara, yang tercipta hanya dari gerakan saja.Kelopak mata itu membuka seulas senyum ia sunggingkan, sebag

  • Belang si Janda Kembang   Bab 22

    "Kamu sudah tidur, sayang?” tanya Tesla, berbisik pelan dan mesra di telinga Amy.Perempuan itu menggeliat, "Maaf, jam berapa sekarang? Kamu mau makan ya?" tanya Amy.Tesla tersenyum dan menggeleng, "Aku sudah kenyang, makan kue yang ada di lemari." jawabnya.Amy ikut tersenyum, "Enak gak?" tanyanya."Enak banget, kamu yang buat?" Amy menggeleng, "Kami sekarang jualan kue online, Ade yang buat aku yang pasarkan," jelas Amy."Gak jadi buka cafe?" tanya Tesla."Masih direncanakan, Ade sedang mengumpulkan modal," jawab Amy.Tesla mengangguk paham, "Aku doakan semoga bisnis kalian lancar, akur selalu dan jangan sampai selisih paham.""Aaaamiiin," sahut Amy.Tesla menarik wajah istrinya lebih mendekat, dan mengecup bibir wanita itu. Amy terdiam sejenak menikmati sentuhan sang suami, detik berikutnya dia memberikan perlawanan juga.Tesla tersenyum sumringah begitu ia mencapai punc

  • Belang si Janda Kembang   Bab 23

    Amy menarik Ade masuk kedalam dekapannya, membelai lembut punggung sahabatnya itu, berharap tangis Ade segera mereda, agar Ade mampu menceritakan apa yang sebenarnya sedang terjadi.“Papa ... Papa aku jatuh, My. Sekarang beliau tidak sadarkan diri,” ujar Ade di tengah isaknya.“Innalillahi, siapa yang mengabari?” tanya Amy ikut panik.“Sinta, kakak tiriku. Aku harus balik My, tolong antarkan aku ke bandara,” pinta Ade.Amy mengangguk setuju, segera dibantunya gadis itu berkemas. Tidak banyak yang dibawa hanya beberapa lembar pakaian saja, setelah semuanya siap Amy mengantar si tomboy menuju bandara.“Ibu tiri aku punya dua anak dari pernikahan sebelumnya, dua-duanya perempuan. Sinta anak keduanya, Cuma Sinta yang masih memiliki rasa peduli kepadaku. Dulu waktu sekolah menengah pertama, aku pernah sakit tiga hari dan gak bangun sama sekali.Cuma Sinta yang rajin menjenguk ke kamar, mengantarkan makanan dan mengingatkan a

  • Belang si Janda Kembang   Bab 24

    Seperti yang telah dipikirkannya, pagi hari setelah Tesla pergi mengajar, Amy juga pergi ke rumah ibunya. Dia berencana menyelidiki dan mencari bukti baru terkait perselingkuhan Tesla dengan Arem.Dengan mengendarai mobil milik Ade Irma, Amy mendatangi penjara tempat Arem ditahan. Jika mengikuti prosedur yang berlaku, seharusnya Arem masih mendekam di sana. Di jalan Amy singgah di sebuah toko roti, dia hendak membeli buah tangan untuk menjenguk Arem di penjara."Hai Amy," seseorang menyapanya, reflek Amy menoleh untuk melihat siapa gerangan orang itu."Hei," seru Amy tertahan, orang yang menyapanya tersenyum semringah."Yuni, apa kabar?" tanya Amy sambil menyambut uluran tangan perempuan seksi yang baru saja menyapanya."Baik, alhamdulillah," jawab orang yang dipanggil Amy dengan nama Yuni. "Sudah lama banget ya, kita gak ketemu," lanjutnya.Amy mengangguk, "Terakhir kali sewaktu kita sama-sama muke-up wisuda.""Duduk di sana yuk," Yuni menunjuk salah satu meja yang tersedia di toko r

Bab terbaru

  • Belang si Janda Kembang   Bab 42

    Sabtu sore sepulang dari AmyDecafe, Amy segera bersiap pergi ke rumah ibunya, Tesla juga bersiap mengikuti sang istri berkumpul di rumah mertua. Malam ini keluarga Amy, akan memberikan kejutan untuk Ade, mereka akan merayakan ulang tahun si tomboy yang ke tiga puluh.Para karyawan AmyDecafe juga diberitahu, mereka yang menyiapkan kue untuk si tomboy. Ibunda Amy dan Mien Hassel sudah sibuk sejak siang menyiapkan menu untuk dimakan bersama, semua itu mereka lakukan tanpa sepengetahuan si tomboy.Ade sendiri diberitahu untuk datang ke rumah orang tua Amy, karena malam ini adalah perayaan ulang tahun pernikahan ayah dan ibu.Ade sengaja mengajak Yuda untuk datang bersama ke acara tersebut, ada sebuah rencana yang tersusun di benak si tomboy.Pukul delapan malam, rumah orang tua Amy telah ramai oleh keluarga dan anak-anak cafe. Selain mereka juga ada keluarga inti dan kerabat terdekat orang tua Amy, seperti para besan. Kebetulan ulang tahun Ade bertepatan juga dengan tanggal dan bulan per

  • Belang si Janda Kembang   Bab 41

    Lelah menghadapi segala permasalahan di kafe hari ini, membuat Amy berkhayal sampai di rumah nanti dia akan langsung mandi dan tidur. Namun khayalannya punah kala sampai di rumah didapatinya Tesla telah kembali dari luar kota, lebih menyebalkan lagi bagi Amy ketika pria itu memintanya untuk memasak."Kenapa gak telpon sih tadi, kan bisa aku bawakan makanan dari kafe," protes Amy."Ya sudah kalau kamu gak mau masakin aku, gak apa-apa." Jawab Tesla sedikit ketus.Amy menghela napas, mau tidak mau dia harus berurusan dulu dengan wajan dan kompor, demi untuk memuaskan "kampung tengah" suaminya.Sebelum adzan maghrib berkumandang, Amy telah selesai dengan urusan dapurnya. Kini hanya menunggu nasi yang di rice cooker matang sempurna. Sembari menunggu nasinya matang, Amy masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan lagi badannya, dengan cara menyiramkan air dingin ke seluruh tubuh, memijatnya dengan kelembutan busa sabun, lalu menyiramkan air ke wudhu. Perempuan itu menunaikan tiga rakaatnya, set

  • Belang si Janda Kembang   Bab 40

    Setelah Ade menutup panggilan telepon untuk kedua kalinya, Amy hanya bisa tercengang sendiri sambil berpikir apa yang sebenarnya telah terjadi di cafe. Karyawan manakah yang dimaksud oleh si tomboy. Semalaman Amy jadi sulit tidur memikirkan hal itu, saat pagi menyapa wanita itu bergegas mendatangi AmyDecafe.Dia sangat penasaran, apa yang telah terjadi tadi malam di kafe? Mengapa Ade sampai murka, dan kepada siapa si tomboy itu melampiaskan kemarahannya? Beragam pertanyaan itu memenuhi pikiran Amy, selama dirinya berada dalam perjalanan menuju AmuDecafe."Dita tolong kamu datang lebih cepat ya, ada yang mau kakak lihat di rekaman Cctv." Tulis Amy pada pesan singkat yang dikirimkan kepada Dita.Tak lama Amy sampai Dita pun tiba, gadis itu segera membuka rekaman Cctv seperti yang diminta atasannya"Buka bagian kitchen antara pukul 9.00 sampai 10.00 malam" Perintah Amy, Dita menurut berdua mereka melihat kejadian yang terekam cctv semalam. Dari pukul 21.00 WIB sampai 21. 30 WIB, takada

  • Belang si Janda Kembang   Bab 39

    *Seminggu Kemudian*Semenjak pertemuan di warung Soto Betawi hari itu, Tesla menjadi lebih sering mengirimi Ade pesan singkat. Awalnya lelaki itu meminta maaf berulang-ulang soal tuduhannya kepada si tomboy, setelah itu Tesla lebih banyak menceritakan keluhannya tentang keinginan mamanya untuk segera menimang cucu."Sejujurnya, De. Aku sama sekali tidak berniat menikah lagi, aku ingin sehidup semati dengan Amy, ada atau tanpa anak di antara kami. Tapi mamaku, De. Aku kasihan dengan mamaku." Begitulah Tesla kerap mengeluh, dan entah bagaimana alam bawah sadar Ade bisa memaklumi kegalauan hati lelaki itu. "Kenapa kalian tidak mencoba program bayi tabung saja?" tanya Ade suatu hari menanggapi keluhan Tesla yang dikirim lewat pesan singkat."Percuma saja, De. Dokter sudah memvonis Amy mandul," balas Tesla.Ade pun terdiam dibuatnya, selama ini dia tidak pernah menanyakan perihal kesuburan Amy, selain merasa itu bukan wewenangnya, dia juga tidak mau menyinggung perasaan sahabatnya itu.Se

  • Belang si Janda Kembang   Bab 38

    Pagi hari selepas sarapan, Ade dan Amy pergi meninggalkan rumah. Ade mengantarkan Amy ke cafe, setelah itu dia pergi tapi bukan ke hotel karena hari ini jadwalnya dia libur. Si tomboy mendatangi kantor provider telepon seluler, untuk menonaktifkan nomor ponselnya yang dicuri oleh Wulan. "Mbak saya mau minta tolong nonaktifkan nomor ini," Ade menyodorkan selembar kertas, yang bertuliskan beberapa digit angka kepada petugas di ruang pelayanan pelanggan."Maaf Kak, ada KTP dan SIM-card dari nomor yang akan dinonaktifkan?" Tanya petugas cantik tersebut.Ade menyodorkan kartu identitas miliknya, "Sim-card nomornya hilang, Mbak, maka itu saya minta segera dinonaktifkan agar tidak disalah gunakan," Jelasnya."Baiklah, tunggu sebentar ya, Kak." Pinta si petugas, lalu ia pun sibuk dengan layar komputernya."Nomor sudah kami nonaktifkan, Kak. Kami pastikan nomor ini tidak akan digunakan sampai dengan 24 bulan kedepan, selanjutnya kemungkinan nomor ini akan kembali dijual sesuai aturan perusah

  • Belang si Janda Kembang   Bab 37

    Setelah mengakhiri panggilannya, Ade buru-buru meletakkan kembali ponsel Wulan pada tempatnya. Tampak gadis bertubuh tinggi semampai itu melangkah ringan menghampirinya."Kak, Teriyaki sauce chicken satu porsi." Wulan berkata sambil menyerahkan nota pemesanan kepada Ade "Oke," Jawab Ade santai, si tomboy segera berdiri dan melangkah ke arah dapur menuju meja kerjanya.Wulan mengikuti di belakang, saat Ade sibuk meracik bumbu di atas perapian, Wulan terus memandangi si tomboy dengan tatapan mesra. Ade tidak memperdulikan dia tetap fokus dengan pekerjaannya, selain itu benaknya juga dibebani sebuah pertanyaan, mengapa nomor teleponnya bisa berpindah ke ponsel Wulan?"Woi biasa aja ngeliatnya!" Sorak Dona—asisten Ade, sambil mengibaskan tangannya yang basah ke muka Wulan. Dona baru saja mencuci tangannya, setelah selesai menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan Ade."Apaan sih rese Lo!" Wulan menggerutu, sambil menyeka wajahnya yang terkena percikan air dari tangan Dona.Ade mengabaikan k

  • Belang si Janda Kembang   Bab 36

    Yuda meneliti daftar menu yang tertulis, tidak ada makanan berat hanya cemilan dan minuman saja. "Air kelapa dua, satunya tidak usah pakai es dan beri perisa leci, yang satunya pakai es dan susu." Ujar Yuda menyebutkan pesanannya.Ade tersipuendemgar Yuda masih hapal dengan minuman kesukaannya, air kelapa muda tanpa es dan diberi perisa leci."Abang pikir kamu sudah lupa sama Abang, pas kemarin kita ketemu, ucap Yuda sambil tersenyum menatap Ade.Si tomboy menggeleng, "Kemarin aku cuma kaget saja, tidak menyangka akan bertemu Abang," jawabnya."Bumi ini memang kecil ya, De?" Gumam Yuda."Nggak blBang, bagiku bumi ini begitu besar hingga untuk bertemu Abang kembali aku harus menunggu belasan tahun," bantah Ade."Hahahaha bisa saja kamu, De," Yuda tergelak, ada perasaan tak enak di hatinya, "Aku egois ya?" tanya.Ade kembali menggeleng, "Tidak, Abang mungkin mempertahankan harga diri Abang sebagai lelaki dewasa, di hadapan gadis kecil yang tidak tau menghargai perasaan orang." Yuda m

  • Belang si Janda Kembang   Bab 35

    "Haaaa!" Ade menghela napas panjang, bayangan kenangan silam kembali menggores perasaan. Dia teringat beberapa hari setelah malam itu, Een kembali menemuinya di halte sekolah saat jam pulang sekolah."Mbak sudah bicara dengan Yuda, sepertinya dia benar-benar kecewa dengan kamu. Dia berkata, kamu sekarang sudah besar dan tidak butuh dia lagi, karena itu lebih baik kalau dia menghindar. Lagi pula usia kalian terpaut jauh sekali, kamu bisa mencari cowok lain yang seumuran dengan kamu."Mendengar itu Ade tergugu menangis, dia tidak berpikir tentang cowok lain yang dia mau hanya Yuda seorang."Tolong bilang sama Abang, Mbak. Kapan pun waktunya, beri aku kesempatan untuk bertemu. Aku tidak akan memaksa Abang untuk bersamaku, kalau Abang tidak mau. Aku hanya ingin meminta maaf secara langsung kepadanya, itu saja." ujar Ade.Een mengangguk dan berjanji akan menyampaikan hal itu kepada Yuda. Semenjak hari itu, harapan Ade benar-benar hancur. Gadis cantik berambut panjang itu akhirnya memilih m

  • Belang si Janda Kembang   Bab 34

    Setelah berdebat dengan Amy perkara dia ingin menikah lagi, Tesla menenangkan diri dengan pergi ke kampus tempatnya mengajar. Di sana dia bertemu Handoko—rekan sejawat, yang juga dianggapnya sebagai guru spiritual.Handoko pria muda berusia empat puluh tahunan, paham tentang agama dan praktisi poligami. Dia memiliki dua istri, dari keduanya Handoko mendapatkan empat orang anak. Istri keduanya seorang janda dengan satu anak, anak inilah yang kemarin menikah dan Tesla hadir di sana. Istri kedua Handoko adalah kerabat dekat orang tua Yuni, dari Handoko jugalah, Tesla mengenal Yuni."Aku bertengkar dengan Amy," Tesla mengadukan perdebatannya tadi kepada Handoko."Soal apa?" tanya Handoko tanpa maksud menyelidik."Soal menikah lagi, susah sekali ternyata untuk mendapatkan izin," keluhnya.Handoko tertawa, "Kamu tau hal apa yang ditakuti wanita ketika kita memutuskan untuk poligami?" Tesla menggeleng, "Yang pasti mereka tidak mau berbagi," jawabnya.Handoko ikut menggeleng, "Kamu salah, wa

DMCA.com Protection Status