Home / Romansa / Behind The Close Door / Permintaan yang Mengejutkan

Share

Permintaan yang Mengejutkan

Author: nura0484
last update Last Updated: 2023-09-13 15:00:03

"Menikah?!" Kedua orang tuanya mengatakan secara bersamaan dengan suara keras.

Dona menganggukkan kepalanya tanpa ragu kearah kedua orang tuanya, Bima memijat kepalanya perlahan untuk menghilangkan rasa pusing. Berita yang disampaikan Dona seketika membuat seluruh anggota tubuhnya sakit, Bima sudah prediksi itu semua tapi tidak secepat ini. Dalam bayangan Bima adalah mereka akan membutuhkan waktu yang lama untuk kearah yang serius, maka dari itu sedikit santai dalam memeriksa Fandi tentang semuanya.

"Sayang, kamu sudah memikirkan baik-baik?" Via bertanya dengan nada lembut "Kalian baru saling kenal jadi..."

"Ayah sama bunda aja baru bertemu udah begituan, jadi ada yang salah kalau kami ingin menikah cepat?" tanya Dona dengan nada santai setelah memotong kalimat Via.

Via menatap Bima yang masih memijat keningnya sambil menggelengkan kepalanya tanda jika tidak bisa membantu apapun untuk saat ini, Via hanya berdecih pelan melihat sikap Bima yang sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Behind The Close Door   Keinginan Sembuh

    "Kamu yakin?" Fandi memegang tangan Dona yang hanya diam "Kamu pernah melakukannya?" Dona menganggukkan kepalanya "Kalau memang itu yang terbaik buatmu maka lakukan, tapi aku tidak memaksa."Dona tahu sikap dewasa Fandi yang mengikat hatinya, tidak hanya itu saja Fandi tahu bagaimana membuatnya lupa saat berhubungan intim dimana yang ada didalam pikirannya hanya mendesahkan nama pria yang ada dihadapannya ini."Mau aku temani?" Fandi membuka suaranya yang dijawab gelengan kepala."Apa rencanamu setelah lulus?" Dona sedikit penasaran dengan rencana Fandi setelah menyelesaikan pendidikannya."Balik ke tanah air, melanjutkan pekerjaan sebagai dosen dan firma hukum. Kamu pasti disini melanjutkan perusahaan." Dona menganggukkan kepalanya "Apa kamu ingin aku disini juga? Apa kamu yang ikut aku? Kita harus membahas ini lebih dalam karena bagaimanapun berkaitan dengan masa depan kita." Fandi mengatakannya dengan menggenggam tangan Dona."Aku belu

    Last Updated : 2023-09-15
  • Behind The Close Door   Ujian Dadakan

    "Kita rapat hari ini!"Fandi menatap Bima dengan tatapan bingung "Rapat, pak? Rapat apa?"Bima menghentikan langkahnya "Kamu nggak baca email yang dikirim Vivi?" Fandi menggelengkan kepalanya "Kamu baca lima menit, setelah itu siapkan ruangan meeting."Fandi membuka emailnya dan terdapat email dari Vivi, membacanya dengan sangat cepat dan saat ini baru merasakan apa yang dirasakan mahasiswa jika diberikan sesuatu yang mendadak. Menatap jam yang sudah mendekati lima menit, Fandi menekan nomer Vivi untuk bertanya tentang ruang rapat dan hembusan napas lega dikeluarkan setelah tahu Vivi sudah menyiapkannya. Melangkahkan kakinya menuju ruang rapat untuk memastikan terlebih dahulu, hembusan napas panjang dikeluarkan Fandi saat melihat Vivi yang menyiapkan berkas diatas meja."Dona nggak kasih tahu?" tanya Vivi yang dijawab Fandi dengan menggelengkan kepalanya "Mungkin udah letakin note di lemari es.""Mungkin, ada yang bisa dibantu?"

    Last Updated : 2023-09-17
  • Behind The Close Door   Intrograsi

    Memberikan janji akan menjawab lain waktu, tempat yang mereka gunakan untuk berbicara sangat tidak memungkinkan, semua sudut bisa mendengar walaupun mereka menggunakan bahasa sendiri."Aku kira akang nggak akan datang," ucap Clara saat Fandi duduk dihadapannya.Memilih memesan makanan terlebih dahulu dengan memanggil pelayan, tatapan penasaran masih diberikan Clara pada dirinya."Gilbert mana?" tanya Fandi menatap sekitar."Nggak usah mengalihkan pembicaraan, kang. Jawab pertanyaan yang tadi di kantin!""Aku harus tahu dimana Gilbert terlebih dahulu, malas menjawab pertanyaan yang sama.""Akang!" Clara memberikan tatapan tajam dan kesalnya yang tidak dipedulikan Fandi "Gilbert...""Nungguin? Kamar mandi antri banget." Gilbert duduk disamping Fandi "Udah pesan?" Fandi menganggukkan kepalanya."Sekarang jawab!" Clara mengatakan dengan kesal pada Fandi.Menatap mereka berdua bergantian, cepat atau lambat m

    Last Updated : 2023-09-19
  • Behind The Close Door   Ujian Menjadi Menantu

    "Aku nggak ke kantor, habis dari terapi langsung kesini." Dona mematikan kompor yang dipakai untuk membuat makan malam mereka, melihat Fandi yang hanya diam di tempat secara perlahan melangkahkan kakinya kearahnya. Dona mengambil tas yang dibawa Fandi, gerakannya terhenti saat Fandi menariknya kedalam pelukan."Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" "Bagaimana terapimu?" Mengeluarkan suara secara bersamaan, suara tawa memenuhi ruangan yang secara perlahan melepaskan pelukan. Dona meletakkan tas yang dibawanya kedalam kamar, Fandi mengikutinya dari belakang."Jadi bagaimana terapinya?" "Berjalan lancar.""Tidak terjadi sesuatu?" Dona mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan Fandi "Kamu baik-baik saja selama sesi terapi?""Baik-baik saja, aku lanjutkan masak dulu dan kamu langsung mandi."Meninggalkan Fandi yang menatap punggung Dona menjauh, perkataan Clara masih terngiang di telinganya. Fandi memang ti

    Last Updated : 2023-09-20
  • Behind The Close Door   Nasehat Dalam

    "Ayah akuin dia bagus, nggak salah kalau jadi dosen." "Jadi lolos ini jadi kandidat calon suami?" Dona menaik turunkan alisnya."Baru seperempat, belum sepenuhnya karena masih ada banyak tes lagi." Dona memutar bola matanya malas mendengar jawaban Bima."Opa dulu nggak pakai nyeleksi ayah, kenapa sekarang calonku di seleksi?" Dona menatap malas pada Bima. "Opa yang nyuruh ayah melakukan seleksi buat calon kamu, tanpa diminta sama opa pastinya ayah akan melakukannya." Bima melakukan pembelaan diri "Kita nggak mau wanita di keluarga ini mengalami kekerasan. Nisa, Zee dan terakhir kamu yang mengalami kekerasan, maka itu ketika Tere dan Endi saling cinta opa langsung meminta Tian menyetujui mereka dan langsung menikahkannya, kita semua yakin Endi nggak akan menyakiti Tere."Dona menyandarkan tubuhnya di sofa, jawaban yang sama setiap kali dirinya melakukan protes tentang perlakuan mereka pada Fandi. Mereka tidak memikirkan sikap keluarga Fa

    Last Updated : 2023-09-21
  • Behind The Close Door   Ingin Lebih

    "Akang serius sama wanita itu?" Fandi menganggukkan kepala mendengar pertanyaan Clara "Hubungan kita?"Fandi menghentikan gerakan tangannya di keyboard laptop mengalihkan pandangan kearah Clara dengan mengernyitkan keningnya "Hubungan? Ah...yang di apartemen? Bukannya sudah sepakat nggak ada apa-apa?"Clara mengrucutkan bibirnya mendengar pertanyaan Fandi dan juga eksprsi wajahnya "Memang aku nggak menarik? Lebih hot siapa?""Jangan buat pertanyaan kalau belum menjawab pertanyaan sebelumnya," ucap Fandi dengan nada tegasnya."Kita memang sepakat tidak ada hubungan, tapi aku penasaran saja kenapa milih dia bukan aku?" "No hard feeling."Clara menatap tidak percaya mendengar jawaban Fandi "Apa aku nggak menarik makanya akang...""Kamu menarik tapi aku nggak ada perasaan sama sekali, lagipula kita melakukan atas dasar suka sama suka." Fandi menjawabnya dengan nada santainya "Kamu nggak mengharapkan hubungan lebih, kan?" Fa

    Last Updated : 2023-09-23
  • Behind The Close Door   Diuji Lagi

    "Kegiatan magang mereka akan selesai?" Dona menatap Vivi yang menganggukkan kepalanya "Ayah nggak kasih sesuatu ke Fandi?""Aku nggak tahu, kamu tahu sendiri om nggak pernah terbuka kalau masalah perusahaan. Kamu tanya sendiri sama om masa aku yang tanya," ucap Vivi yang mendapatkan decapan pelan dari Dona "Om nggak akan ngapa-ngapain kamu juga.""Endi kasih tugas apaan?" Dona mengalihkan pembicaraan dengan memberikan tatatapan penasaran dengan tugas yang diberikan Endi pada Vivi, walaupun bukan pertama kali tetap saja penasaran."Misi rahasia." Vivi mengedipkan matanya "Jangan GR! Nggak ada kaitannya sama kamu."Dona mengangkat bahunya "Aku kenal mereka jadi nggak salah kalau penasaran."Pekerjaan yang Vivi berikan sangat menyita waktu, tidak ada istirahat yang didapat Dona dan semua itu membayar waktunya yang tidak datang. Banyak yang menganggap jika menjadi bagian keluarga Hadinata secara otomatis hidupnya akan senang, tidak sepenuhnya

    Last Updated : 2023-09-25
  • Behind The Close Door   Pesan Misterius

    "Aku tahu kok."Dona menatap tidak percaya dengan kalimat yang keluar dari bibir Fandi beserta ekspresi wajahnya yang tidak terlalu terkejut saat diberitahu jika semua itu adalah tes yang dilakukan ayahnya."Kamu harusnya menolak.""Buat apa? Nilaiku akan minus depan ayah dan keluargamu." Fandi memberikan jawaban dan reaksi santai "Anggap saja aku belajar bisnis."Dona melipat kedua tangannya di dada, memberikan tatapan lelah pada Fandi yang masih terlihat santai. Pertemuan dengan pemegang saham beberapa jam lalu dimana sebenarnya Fandi bisa mengatasinya dengan baik, Dona juga melihat ekspresi puas yang terpancar dari kedua orang tuanya."Aku nggak tahu akan di tes apalagi," ucap Fandi yang menarik perhatian Dona."Kamu harusnya nggak mengalami semua ini, kedua orang tuaku hanya takut aku..." Dona menundukkan kepalanya tidak bisa melanjutkan kalimatnya."Aku beneran nggak masalah, aku paham dengan apa yang orang tuamu la

    Last Updated : 2023-09-27

Latest chapter

  • Behind The Close Door   End

    "Sudah tidur mereka?""Barusan, ada apa?" "Aku nggak menyangka kita bisa melewati semua masalah, punya anak-anak yang lucu.""Kamu nggak kasih aku istirahat, masa setiap tahun melahirkan kaya kejar target aja." Dona mengerucutkan bibirnya yang langsung mendapatkan ciuman singkat dari Fandi."Kamu hebat dan luar biasa, melahirkan tiga anak setiap tahun." "Kamu yang kebangetan nggak biarin aku istirahat." Dona mengerucutkan bibirnya "Tapi...waktu lihat mereka lahir rasa sakit seketika hilang, aku langsung jadi penasaran kalau punya lagi akan mirip siapa.""Tapi...kenapa anak kita dan Azka nggak ada yang kembar ya?" "Mau kembar?" Dona menatap tanda tanya."Bukan gitu, kalian berdua kan kembar terus kenapa anak kalian nggak ada yang kembar?"Dona mengangkat bahunya "Belum mungkin, sekarang juga nggak kembar.""Apa kita buat kembar setelah ini lahir?" Dona membelalakkan matanya mendengar kalimat

  • Behind The Close Door   Bicara Tidak Jelas

    "Kamu mau ke Singapore aja? Sudah yakin? Memang nggak pecah itu kepala diisi belajar mulu?""Aku buat karya ilmiah disana, setidaknya sampai anak kita lahir.""Kita disini juga nggak ada masalah.""Kasihan ayah sama bunda kamu, mereka pastinya butuh anak disana. Anggap aja sebagai bakti ke orang tua.""Gimana sama mama dan papa?""Disini ada banyak anak-anaknya, beda sama ayah dan bunda. Anaknya cuman kamu sama Azka, apalagi Azka lebih senang di agency daripada ngurus perusahaan disana. Azka bilang pecah kepalanya kalau urus perusahaan disana, dia coba udah gatal pengen keluar."Dona berdecih mendengar kata-kata yang Azka ucapkan ke Fandi, Azka memang nggak suka lihat angka atau apapun itu. Azka lebih menyukai suara musik, membuat musik membuat jiwanya tenang, tidak salah jika opanya menyiapkan masa depan mereka masing-masing."Dia bukan pecah kepala aja, tapi gatal pantatnya kalau kelamaan duduk lihat angka dan baca per

  • Behind The Close Door   Hamil

    "Tokcer juga.""Jelas!" Fandi berkata dengan nada bangga dan penuh kesombongan."Kita sama sekali nggak membayangkan kamu bakal hamil lebih cepat.""Sama, ma. Kita sama sekali nggak nyangka bakal secepat ini.""Kita jadi ikut bahagia waktu Fandi kasih kabar lewat pesan, percaya nggak percaya. Apalagi kalian langsung pisah, kamu sibuk sama kerjaan dan Fandi juga sama."Dona dan Fandi hanya tersenyum mendengar kalimat sang mama, sebenarnya memang tidak bisa ditebak sama sekali. Dona tidak merasakan apapun sama sekali ketika di Singapore, masalah pekerjaan membuat Dona yang tidak merasakan tanda-tandanya. Saat bertemu Fandi seketika terjadi perubahan dan mereka segera memutuskan perika menggunakan alat tes kehamilan yang dijual umum, hasilnya positif dan tanpa menunggu waktu langsung menuju dokter kandungan di rumah sakit. Hasilnya tidak jauh berbeda, tapi bagusnya mereka langsung mengetahui usia kehamilan yang ternyata sudah ada dari sebelu

  • Behind The Close Door   Pembicaraan Dalam

    "Kenapa, bang?""Masih lama Dona?""Abang ini aneh, masih ada satu jam kali."Fandi menghirup udara banyak agar sedikit lebih tenang, biarkan Lita menganggap dirinya merindukan Dona padahal memikirkan hal yang tidak penting."Pekerjaanmu bagaimana?" Fandi membuka pembicaraan terlebih dahulu.Lita menghembuskan napas panjangnya "Aku masuk waktu lagi banyak event, makanya aku sering pulang malam. Apartemen yang diminta Mbak Dona tempati bisa membuat aku nggak perlu dengar mama ngomel.""Kamu jadi kerja di H&D?" Fandi memastikan kembali.Lita menganggukkan kepala tanpa ragu "Kurang dua tahap lagi, bang. Aku juga sering ketemu Tama buat tanya-tanya, kadang kalau luang juga ke cafenya Mbak Naila buat belajar.""Memang ditempatin dimana?" Fandi tidak tahu pembicaraan kedua wanita tersebut."Rencananya sih agency, Mbak Dona minta aku disana bantuin Mas Azka. Mbak Reina yang mantan istrinya sudah nggak disana,

  • Behind The Close Door   MDR

    "Hubungan jarak jauh? Memang enak? Sudah menikah tapi pisah.""Sementara, lagian cuman beberapa hari.""Tetap saja nggak enak secara nggak ada yang menghangatkan, hubungi Ratih aja.""Kami sudah berakhir lama."Fandi meninggalkan meja setelah tidak ada pembicaraan lebih lanjut, pembicaraan yang tidak memberikan manfaat apapun. Dua hari setelah di rumah Vivi memberi kabar untuk ke Singapore dimana ada perusahaan yang membutuhkan dipastikan dan Dona sangat ahli dalam hal itu. Disamping itu harus melakukan rapat bulanan yang mengharuskan Dona dan ayahnya berada disana."Maaf, pak.""Pras, sudah mau wisuda?" Fandi menatap mahasiswa yang baru lulus atau bisa dikatakan telat."Ya, akhirnya.""Kemana setelah ini?" "Belum tahu, pak. Saya sudah bekerja di event organizer, bukan pekerjaan di firma hukum tapi setidaknya saya bekerja dengan posisi bagus.""Bagus kalau begitu, apa kamu nggak ingin melanjut

  • Behind The Close Door   Bulan Madu (21+)

    "Dalam...ahh...lebih....ahh...."Dona meremas rambut Fandi atas apa yang dilakukan dibawah, jilatan yang dilakukan dengan memasukkan jemarinya membuat Dona bergerak tidak menentu, menarik kepala Fandi menghentikan kegaiatannya dibawah sana. Melumat kasar bibirnya menyalurkan hasrat dan gairahnya, mendorong tubuh Fandi agar berbaring dan berganti dengannya.Memberikan sentuhan pada tubuh Fandi dengan gerakan sensual, melihat itu Fandi hanya bisa mendesah dengan meremas rambut Dona, bibirnya sudah beralih ke bawah dengan memegang milik Fandi. Memasukkan kedalam mulut, memberikan jilatan pada kepalanya sebelum memasukkan kedalam mulut, gerakan maju mundur dilakukan yang membuat Fandi mendesah keras atas perbuatan Dona, mendengar suara Fandi membuat Don semangat.Memberikan tatapan menggoda dibawah sana disertai dengan jilatan kasar pada milik Fandi yang diikuti dengan gerakan tangannya yang bermain pada telurnya, Fandi mendesah keras atas semua yang Dona laku

  • Behind The Close Door   Menggoda (21+)

    "Habis menikah itu wajahnya bahagia, masa daritadi cemberut.""Berisik!""Kenapa memang dia, Don?"Dona memilih tersenyum mendengar pertanyaan Reno, setelah proses akad kemarin dimana Dona memberitahukan jika palang merah seketika Fandi berubah. Fandi tetap perhatian padanya, tapi ekspresi wajahnya seperti orang lemas dan tidak ada gairah."Kalau lihat ekspresinya bisa dibilang Dona lagi palang merah," ucap Lucas yang tidak tahu darimana "Memang yakin? Apa jangan alasan aja biar kalian...""Abang, tolong mulutnya! Ada anak-anak disini." Anggi langsung menegur Lucas yang membuatnya terdiam "Jangan gangguin Dona, mending disini bantuin aku."Dona menahan tawa melihat ekspresi wajah Lucas, pria itu berjalan mendekati Anggi yang sedang bersama anak-anak. Pemandangan yang selalu dilihat setiap kali mereka berkumpul, tahta tertinggi saat berada di rumah adalah wanita. Lucas sangat mengikuti apa yang opa katakan, berbeda dengan Leo yang

  • Behind The Close Door   Sah

    "SAH!"Suara teriakan terdengar keras ketika proses selesai, lantunan doa mereka semua panjatkan setelah mendengar satu kata yang membuat napas lega. Beberapa menit lalu jantungnya berdetak kencang, memegang tangan Bima dan mengucapkan kalimat sakral.Menunggu kedatangan Dona yang berada dalam kamar, jantung Fandi semakin berdetak kencang. Acara pingitan yang dilakukan orang tua mereka membuatnya tidak saling bertemu, tapi mereka berdua selalu mempunyai cara bisa berhubungan walaupun tidak bisa lama.Suara musik terdengar, Fandi berdiri menatap pintu masuk menunggu kedatangan Dona. Pintu terbuka, menahan napas ketika membayangkan apa yang akan dilihatnya nanti. Senyum lebar menghiasi wajah mereka berdua, tidak melepaskan tatapan satu sama lain dan hanya fokus pada satu objek. Langkah Dona semakin dekat sampai akhirnya dihadapan Fandi, dokumentasi diambil dan mereka memulai langsung apa yang menjadi susunan acara dari wedding organizer.Tanda tanga

  • Behind The Close Door   Keluarga Konglomerat

    "Kang, makasih banyak."Membalas pelukan Lita saat melingkarkan tangannya di perut, membelai rambut Lita dengan memberikan ciuman lembut. "Kenapa jadi melow gini?" Lita melepaskan pelukan dengan tatapan selidik."Memang salah kalau cium adik sendiri?" Fandi melangkahkan kakinya menuju ranjang."Ya udah, aku mau ke penginapan sebelah. Kang, Dara tidur sini memang nggak boleh?" Lita memberikan tatapan memohon."Mau tidur dimana? Kamu aja tidur kalau nggak sama mama ya disini, kamu mau tidur disana nanti? Kalau itu ijin mama bukan aku.""Enaknya jadi orang dewasa, aku juga pengen nikah.""Lulus dulu sana baru nikah." Fandi memperingati Lita "Ingat jadi cewek harus punya harga diri! Jangan mau disentuh seenaknya." "Pengalaman banget," goda Lita yang membuat Fandi mengacak rambutnya "Aku pergi dulu."Matanya tidak lepas melihat punggung Lita yang semakin menjauh, banyak hal yang sudah terjadi didalam hidup

DMCA.com Protection Status