Beranda / Romansa / Be Your Guardian / Bab 6 Cocktail Special

Share

Bab 6 Cocktail Special

Penulis: Karmila Aihos
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-26 17:05:02

    Pukul tiga keesokan harinya Shanara memasuki The Heaven bar lewat pintu karyawan setelah berada di dalam dia di sambut ramah oleh rekan kerja yang hampir tiga minggu ini tidak dilihatnya.

    "Shanara.." Akhirnya kamu kembali juga! Bar mulai sepi tanpa kamu. Ucap Vivian yang sudah bekerja disana lebih lama dari Shanara.

    "Maaf.. Aku.. Ucapannya segera di potong oleh Vivian "Kami semua sudah tau dari Clara." Katanya kamu habis kecelakanan." Bagaimana keadaan mu? Tanya Vivian tampak kawatir.

     Walau tidak sedekat Clara, Vivian adalah gadis yang baik dan ramah, Shanara tersenyum lalu berkata "Aku sudah tidak apa-apa." Tidak ada yang serius. Ucapnya

    "Oh syukurlah kalau begitu! Karena kalau kamu libur lebih lama lagi aku takut Daniel akan gulung tikar. Ucapnya sembari terkekeh.

   

     "Ahh ya! dia ada di ruangannya." Sana gih temui dia dulu." Ucap Vivian sembari sedikit mendorong Shanara menuju kantor Danniel yang berada di lantai dua bangunan itu.

    Tiba didepan pintu kantor Danniel, Shanara menghela nafas sebelum mengetuk pintu.

   "Tok..tok..tok!" Shanara menunggu beberapa saat.

    "Masuk" Perintah suara dari dalam

    Shanara membuka pintu perlahan dia melongokan kepala ke dalam ruangan itu, di belakang meja seorang laki-laki awal 30 an sedang duduk memandang laptop di meja tanpa memperhatikan siapa yang masuk.

   

     Shanara berjalan ke arah laki-laki itu, tiga minggu tidak bertemu dia terlihat sedikit kurus dan kelelahan.

    "Sepertinya Bos sedang sibuk ! Aku akan kembali lagi nanti." Ucap Shanara tanpa beranjak dari tempatnya berdiri.

    Saat mendengar suara yang begitu di kenalnya Danniel mengangkat kepala untuk melihat Shanara.

    "Shanara..!! Ucap nya lansung berdiri dengan wajah bersemangat menghampiri karyawan favorit nya itu.

    " Hallo bos." Ucap Shanara sambil nyengir.

    "Kamu ini! Menghilang dua minggu tanpa memberi kabar, apa kamu mau membuat The Heaven ganti nama jadi The Hell?!" Ucap Danniel berpura-pura marah.

     "Maaf bukan maksudku begitu." Ucap Shanara merasa bersalah.

     "Ahh tidak penting." Sekarang bagaimana dengan mu, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Danniel terdengar kawatir.

     "Aku sudah tidak apa-apa." Lihat! Shanara mengerakkan tangannya dari atas ke bawah untuk menunjukan dirinya telah pulih.

     Danniel memperhatikan Shanara dengan seksama, di kening dan siku gadis itu memang ada bekas luka tapi terlihat sudah hampir hilang. Setelah memastikan Shanara benar-benar telah pulih Danniel baru menghela nafas lega.

      "Yah bagus lah! Kalau begitu kamu boleh memulai bekerja kembali. Ucapnya,

<span;>  Shanara mengangguk pelan lalu melangkah menuju pintu. Setibanya di lantai satu area bar, Shanara menuju locker room untuk berganti costum kerja.

  

     Sepuluh menit kemudian Shanara keluar dari ruang ganti mengenakan celana panjang dan kemeja berlengan pendek berwarna hitam, Kemeja tersebut memiliki saku di bagian dada kiri dan kanan berwarna merah hati dan bergaris putih di kedua sisi bahu.

     Di pingganngnya melingkar sebuah apron bersaku ukuran mini mirip rok. Shanara tampak sangat cantik dengan kostumnya saat itu. Rambut panjangnya di kuncir seperti ekor kuda. Make tipis dan lipstik berwarna pink muda membuat panampilan tampak sempurna.

    Shanara memasuki area bar dengan senyum mengembang di bibir tipis nya, hampir tiga minggu dia tidak kesini Shanara merindukan tempat ini. Kedatangan nya di sambut Ramah Jordan dan Matthew mereka berdua adalah rekan kerja Shanara sebagai bartender.

     "Sha.." Lama tidak bertemu kamu semakin cantik saja." Ucap Matthew yang memang telah lama menaruh hati pada Shanara tapi tidak pernah berani untuk mengungkapkan perasaannya itu.

    Shanara ramah dan periang semua rekan kerja menyukainya namun tidak ada yang bisa menebak isi hati manusia. Di pojok bar seorang waitress berdiri menatap tajam ke arah Shanara, gadis itu adalah Chelsea dia selalu iri terhadap Shanara yang di sukai semua orang termasuk Danniel yang selalu menomor satukan Shanara.

    

     Chelsea menyukai Matthew tapi cintanya itu di tolak mentah-mentah oleh laki-laki itu, dia tau Matthew menyukai Shanara, itu menambah kebenciannya pada Shanara. Tiga minggu ini Shanara menghilang Chelsea adalah satu-satunya orang yang mengharap gadis itu tidak kembali tapi saat ini melihat Shanara bercanda dan tertawa riang berkumpul bersama rekan-rekan yang lain, tangan nya mengepalkan tinju.

    "Shanara lihat saja nanti apa kamu masih bisa tertawa seperti itu. Ucapnya dalam hati lalu menghilang di balik tembok.

   Shanara memulai pekerjaannya seperti biasa, tapi karena masih sore keadaan bar masih sepi hanya ada beberapa pelanggan saja yang nonggkrong dan minum kopi sambil menikmati makanan ringan dan mengobrol.

     Ketika hari sudah mulai gelap, satu persatu pelanggan berdatangan hingga tanpa terasa bar yang berukuran cukup luas yang berisi 30 meja berukuran 90 meter yang masing-masing mejanya di lengkapi dengan empat kursi berukuran 70 meter itu mulai perlahan terisi.

     Shanara terlihat sangat sibuk di belakang bar bersama kedua rekannya Jordan dan Matthew. Meja bar yang berukuran besar yang membentuk huruf D itu telah di penuhi pelanggan beberapa dari mereka adalah pelanggan lama yang bersikeras meminta Coctail buatan Shanara.

     Jordan dan Matthew hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

    "Nona Shanara ayolah buatkan kami cocktail special mu, hari ini aku membawa beberapa teman untuk mencoba." Jadi jangan kecewakan kami ya! Ucap Brad sambil tersenyum, dia adalah pelanggan tetap The Heaven, Hari ini saat mendapat berita Shanara telah kembali bekerja dia lansung mengajak ke enam rekan kerja nya untuk minum-minum disana.

     "Iya..iya.. Sabar ya." Karena kalian hanya mau minuman yang aku buat maka kalian harus bersiap menunggu." Ucap Shanara melempar senyum

   "Sha.. Sini aku bantu." Ucap Jordan seraya mempersiapkan semua keperluan membuat cocktail special Shanara yang dia beri nama Tomb Rider itu. Jordan tau beberapa pelanggan lama hanya mau minuman yang di buat Shanara salah satunya adalah Brad.

    Mereka sedikit kasihan dengan Shanara yang menjadi sangat sibuk, entah kekuatan apa yang di miliki gadis itu pikir nya.

    Beberapa minggu ini The Heaven sedikit sepi, tapi baru hari pertama Shanara kembali dirinya seperti magnet yang menarik semua pelanggan yang kini keadaan bar sangat ramai. Jordan dan Matthew sebenarnya sudah tidak kaget dengan hal itu tapi mereka tidak dapat berhenti merasa heran kenapa bisa begitu.

   ''Terimakasih Jordan.'' Ucap Shanara dia merasa bersyukur memiliki rekan kerja seperti mereka.

   ''Tidak apa-apa Sha.'' aku senang bisa membantu, paling tidak hanya ini yang bisa kami lakukan untuk meringan kan sedikit beban mu menghadapi pelanggan-pelanggan lama yang tetap memilih menu specialmu. Ucap Jordan tulus.

    ''Iya Sha.'' Kita sudah berkerja bersama cukup lama, jadi kamu tidak perlu sungkan.'' Ucap Matthew menimpali.

    ''Kalian memang rekan kerja yang pengertian.'' Terimakasih! Ucap Shanara tersenyum sambil tangan nya masih tetap bekerja.

     Dalam sekejap enam gelas Cocktail Tomb Rider telah siap dan di sajikan di depan para pelanggan.

     ''Terimakasih nona Shanara. Ucap Brad menyambut minuman-minuman itu dengan senyum merekah di bibir.

     ''Ayo teman-teman silahkan di coba Cocktail special di The Heaven Bar Kreasi nona Shanara. Ucap Brad mengangkat gelas mengajak teman-teman nya untuk bersulang dia tidak lupa melempar senyum  aprisiasi kepada Shanara.

    ''Wow!" Brad.'' Kamu benar ini cocktail ternikmat yang pernah ku coba ! Ucap Aron salah satu rekan Brad sambil mengecap-ngecap bibirnya.

     ''So pasti man.'' Mana aku pernah bohong pada kalian. Ucap Brad bangga.

   ''Benar-benar nikmat.'' Aku penggemar cocktail dan biasanya tidak begitu suka dengan yang manis, tapi ini benar-benar berbeda. Kirk menimpali

     ''Ha..ha..ha..! Tapi hati-hati dengan minuman ini. Ucap Brad mengingatkan

    ''Oh?!'' Kenapa? Tanya Aron penasaran

  ''Dari namanya saja sudah pasti ini bukan minuman yang bisa kalian anggap enteng.'' Dulu saat aku pertama kali mencoba minuman ini aku terus meminta lagi dan lagi.

    ''Rasa yang enak membuat aku lupa diri, entah sudah berapa gelas aku minum saat itu.'' Aku tidak merasa mabuk tapi saat akan berdiri, entah di mana kaki ku saat itu.'' Ucap Brad sambil mengenang saat pertama kali dia mencoba minuman ini.

    ''Ha..ha..hah..'' Brad Aku rasa semua minuman yang mengandung alcohol akan membuat orang seperti itu jika mengkonsumi terlalu banyak. Ucap salah satu rekan Brad yang lain.

    ''Memang benar yang kita tau semua alcohol begitu tapi ini benar-benar berbeda.'' Aku tidak merasa mabuk, tidak merasa kehilangan ingatan dan yang lebih aneh lagi. Keesokan harinya saat bangun aku tidak merasa hangover. Ucap Brad menjelaskan

     ''Oh! Apa benar bisa begitu?'' Tanya Kirk tertarik.

Bab terkait

  • Be Your Guardian   Bab 7 Maling Teriak Maling

    "Silangkan kalau kalian mau mencoba." Tapi jangan lupa aku sudah mengingatkan kalian." Ucap Brad Masih tetap sibuk di belakang bar Shanara hanya mendengarkan komentar para pelanggan tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Cocktail Tomb Rider yang ia ciptakan itu memang memiliki kemampuan membuat orang yang minum lemas secara perlahan. Karena rasa yang enak dan naiknya perlahan membuat orang terus memesan tanpa mendapat effek yang cepat. Tapi setiap alcohol pasti memabukan jika di konsumsi berlebihan. Saat sudah hampir pukul 10 keadaan bar sedikit santai. "Matt, Jordan." Aku tinggal sebentar." Ucapnya segera menuju kekamar mandi. Tiga menit kemudian dia keluar setelah mencuci tangan dan merapikan diri dia berniat kembali ke belakang bar, tinggal satu jam lagi dia sudah bisa pulang, hari pertama cukup melelahkan pikirnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-27
  • Be Your Guardian   Bab 8 Di Manfaatkan

    Melihat adegan itu spontan semua menatap tajam ke arah Shanara terutama para wanita kesal sekaligus iri bisa berada dalam dekapan pria setampan itu. "Hey..!!! Bu..bukan kah dia..dia itu Gillian..?" Pekik salah satu wanita dari kerumunan orang. "Maksud mu?" Gillian Anderson?" Jerit wanita di samping wanita tadi. "Benar! Aku yakin sekali itu dia." Walau tidak seratus persen karena laki-laki itu sangat jarang muncul di media tapi laki-laki itu pernah muncul dalam sebuah interview ekslusive beberapa tahun lalu saat dia mengambil Alih kendali perusahaan raksasa milik keluarganya. Di kota Adelite siapa yang tidak kenal dengan keluarga Anderson, keluarga yang paling mendominasi dan merupakan keluarga terkaya nomor satu disana. Berita mengenai pengalihan hak kuasa Anderson Corp pada putra tunggal mereka Gillian Anderson itu cukup menggemparkan beberapa tahun lalu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Be Your Guardian   Bab 9 Menodai Prince Charming

    Di balik tembok dekat pintu keluar Hellen menyentuh bagian dadanya, hatinya terasa sakit, saat keluar dari ruangan VIP The Heaven tadi dia tidak secara lansung meninggalkan tempat itu, dengan bersandar di tembok ruang VIP yang tidak kedap suara itu dia dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan. Hellen baru menyadari selama ini dirinya hanya di manfaatkan oleh mereka, Dia merasa sangat kecewa karena selama ini orang-orang yang dia anggap teman itu tidak pernah tulus padanya. Hellen melangkah keluar The Heaven dengan wajah tertunduk dan hati yang penuh emosi. Di tempat lain di sebuah Villa mewah kawasan A, Gillian duduk di ruang kerjanya menghadapi setumpuk dokumen namun pikiran laki-laki itu tidak berada di sana, sepasang mata nya yang tajam menatap jari-jari tangan nya, dia kembali teringat insiden di bar tadi, dia begitu dekat dengan gadis itu hingga menyentuh pinggang dan lengan nya, Tapi yang membuat Gillian merasa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Be Your Guardian   Bab 10 Ingin Melindungi

    Shanara memandang sambungan telepon yang telah terputus itu sambil geleng-geleng kepala, Begitulah hubungannya dengan Clara mereka tidak akan memperdulikan waktu jika ada hal yang cukup mendesak. Shanara meletakkan ponsel itu di meja samping ranjangnyanya, kemudian mematikan lampu, Beberapa saat kemudian dia pun terlelap dan bermimpi. Dalam mimpinya itu Shanara melihat seorang bocah laki-laki yang di dorong seseorang dari atas jembatan, bocah itu tercebur ke dalam sungai, Shanara mencoba mengenali kedua pria yang mendorong anak itu tapi pandangannya itu kabur dan kedua orang itu menghilang dengan cepat. Shanara berlari ketepi sungai untuk melihat bocah laki-laki tadi, entah kenapa saat ini tubuhnya tiba-tiba mengecil. Dia kembali ke saat usianya masih lima tahun. Melihat bocah laki-laki itu menggapai-gapai dan hampir tenggelam Shanara menjadi panik, tanpa berfikir panjang dia terjun kesungai u

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • Be Your Guardian   Bab 11 Ingin Dia Kembali

    lain yang lebih baik dari Jackob maka dia tidak terlalu keberatan melepaskan laki-laki itu walau dia nanti akan memilih kembali pada Shanara. Maggie teringat kejadian di The Heaven Bar minggu lalu, "Gillian" bisiknya, senyum merekah dibibir merahnya. Jika dia bisa mendapatkan pria itu maka dia tidak akan berfikir dua kali untuk mencampakan Jackob." Dan jika dia kembali pada Shanara maka perempuan sial itu akan mendapat bekas nya. Senyum di bibir Maggie semakin melebar. Dia menyusun rencana untuk tinggal beberapa saat di kota Adelite dan akan lebih baik jika dia bisa membuat sedikit masalah dengan Jackob, dia bisa menjadikan itu sebuah alasan untuk meminta waktu sendiri pikirnya. Maggie mengambil ponsel dari dalam tasnya dan segera menelpon sahabatnya Nancy. "Nan." Aku mau berlibur di kota Adelite untuk beberapa minggu." Uca

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-01
  • Be Your Guardian   Bab 12 Pool Party

    Saat dia memasuki ruang tamu dia terkejut melihat siapa yang kini sedang duduk bersama kedua orang tuanya. "Maggie !!" Apa yang kamu lakukan disini?" Jackob kaget melihat Maggie yang tengah duduk santai mengobrol bersama kedua orang tua Jackob Tuan dan Nyonya Persley. "Jack! Kebetulan kamu kembali, Papa baru saja mau menelpon mu. Ucap Jarrot Persley yang lansung menghampiri dan merangkul pundak Jackob "Jack ! Kenapa tidak bilang papa dan mama kalau kamu di luar sana sudah memiliki kekasih dan sudah memberi kami cucu." Clarrise Persley menimpali seraya menuntun Jackob untuk duduk di tengah-tengah mereka. Mendengar kedua ucapan papa dan mamanya wajah Jackob seketika berubah, sepasang mata tajamnya menatap Maggie penuh tanda tanya dan kemarahan, tatapannya itu membuat bulu kuduk Maggie merinding. "Sebentar ma, pa ! Jackob ingin bicara pribadi deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04
  • Be Your Guardian   Bab 13 Single Premium

    Clara sangat mengagumi kegigihan Shanara dalam bekerja, dia sama sekali tidak tertarik mengunakan penampilan nya untuk menggaet pria kaya demi status dan harta. "Ra! Bagaimana menurutmu?" Tanya Shanara pada Clara yang tampak sedang melamun. Clara sedikit gugup, lalu memperhatikan Shanara dari atas kebawah, Shanara yang kini mengenakan dress motif bunga tanpa lengan sebatas lutut itu tampak jauh lebih muda dari usianya. "Kamu benar-benar cantik Sha." Aku jadi makin iri! Puji Clara yang tampak sangat kagum. "Kamu bisa aja! Sahut Shanara malu-malu. Dia memang jarang mengenakan pakaian-pakaian seperti saat ini, dia lebih senang bercelana pendek dan kaos sedikit longgar. "Bener Sha, kamu terlihat sangat anggun dengan dress itu. Ucap Clara tulus. Shanara memandang dirinya di dalam cermin dia terlihat sep

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Be Your Guardian   Bab 14 Gadis Cuek

    Teressa tampak mencoba mengingat-ingat ucapan Ray tadi malam, memang benar laki-laki itu tidak memaksa nya, tidak menjanjikan apa-apa padanya dan dia juga berterus-terang dari awal padanya. Tapi dia tidak dapat menerima kenyataan itu, dia ingin dapat menaklukan hati Ray tapi melihat sifat laki-laki playboy itu, apakah dia mampu bersabar dan terus menerus menelan sakit hati. Tapi demi perubahan status dia pikir dia harus berusaha menaklukan sang playboy itu. Saat ini di kota Adelite pria-pria luar biasa yang termasuk golongan top 10 tidak banyak lagi yang tersisa, selain Ray ada dua lagi pria lainnya, dia adalah Jimmy Lewis dan Zander Smith. Keluarga Smith termasuk keluarga kaya top sepuluh, sedang kan keluarga Lewis tidak ada yang tau jelas karena Jimmy Lewis tidak lagi memiliki keluarga. Kabar mengatakan kedua orang tua Jimmy meninggal dalam sebuah kecelakaan dan dia di paksa mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-19

Bab terbaru

  • Be Your Guardian   Bab 18 Makan Bersama

    Shanara dapat merasakan nafas mint laki-laki itu yang membuat jantung nya berdegup tak beraturan. Memang benar yang dia ucap kan, ini yang kedua kalinya mereka bertemu dan selalu saja saat dia akan terjatuh dan berakhir dalam pelukan pria itu. "Eeh maaf.'' Ucap Shanara gugup sembari kembali berdiri. Kamu tidak apa-apakan? Tanya laki-laki itu dengan sikap yang amat lembut sambil memperhatikan Shanara dari atas ke bawah untuk memastikan kulit gadis itu tidak terkena kuah panas tadi. " Tidak aku tidak apa-apa.'' Terimakasih! Ucap Shanara sedikit bergetar karena gugup. Untung saja dia tadi bergerak cepat melempar mangkuk itu kesamping karena kalau tidak, tubuh dan wajahnya pasti terkena kuah panas itu. "Sha..'' Kamu tidak apa-apa?" Tanya Oma menghampiri seraya memandang Shanara dari atas ke bawah memeriksa keadaan gadis itu dengan raut panik masih melekat di wajahnya yang mulai keriput. "Ahh..eeh Oma.. Iya.. Maaf telah membuat mu kawatir, tadi Saya terpel

  • Be Your Guardian   Bab 17 Bertemu Lagi

    "Sha.." Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Elizabeth ketika dia melihat wajah murung Shanara setelah menatap lekat pada lukisan di ruang tamunya itu. "Aah Oma." Iya Saya tidak apa-apa." Jawab Shanara sedikit gugup. Elizabeth menatap lekat wajah Shanara yang tiba-tiba berubah murung itu. "Apa kamu yakin Sha.?" Tanya Elizabeth untuk memastikan. "Iya oma, maaf sudah membuat oma kawatir, tadi saya hanya teringat masa lalu. Ucapnya menjelaskan. "Oh baiklah kalau begitu kita duduk dan minum dulu.'' Ajak Elizabeth sembari menuntun Shanara menuju Sofa. Sepertinya lukisan itu telah mengingatkan Shanara pada masa lalunya yang sepertinya bukanlah hal yang menyenangkan pikir Elizabeth. Dan dia pun tidak ingin memperpanjang masalah itu. Apa sebenarnya yang di alami gadis ini sehingga dia jadi tampak begitu sedih. Mungkin sebaiknya aku menyelidiki latar belakang Shanara. Pikir Elizabeth, walau status dan latar belakang keluarga tidak begitu penting baginya dan keluarga Ander

  • Be Your Guardian   Bab 16 Sebuah Rencana

    Sementara itu di kediaman nyonya Anderson suasana terlihat kembali tenang para pelayan telah selesai mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh kepala pelayan. "Apa kamu tidak kangen sama Oma?! Sudah hampir dua minggu kamu tidak menjenguk Oma loh! Suara berat Elizabeth terdengar memelas sambil menempelkan handphone ke telinganya. "Pokoknya Oma tidak mau tau, hari ini kamu harus datang menjenguk Oma! Titik!! Elizabeth menggunakan nada sedikit tinggi. Di seberang telepon Gillian tampak kehabisan alasan dia memijit keningnya, dia tau betul jika Oma sudah ngotot maka tidak ada yang bisa dia lakukan kecuali menuruti kehendak beliau, walau saat ini pekerjaan nya menumpuk. Gillian menghela nafas menyerah, dia lalu berkata " Baiklah oma." Nanti Gillian akan mengunjungi Oma. Mendengar cucu semata wayang nya itu telah se

  • Be Your Guardian   Bab 15 Tamu Istimewa

    "Tuan Ryan maaf aku permisi dulu." Jika ada kesempatan kita mengobrol lagi lain kali ucap Danniel memohon diri. Walau dalam hati Ray masih ingin bersama gadis cantik itu tapi dia tau Danniel adalah atasan Shanara dan urusan mereka pasti bersangkutan dengan pekerjaan. "Oh ya, silahkan, aku akan sering berkunjung nanti. Ray mengangguk Shanara menarik lengan Clara yang masih bengong memandang wajah Ray. Ketiga orang itu berjalan menuju area dalam restoran. Pandangan Ray terus tertuju pada punggung Shanara, pikiran dan hatinya di penuhi oleh bayangan gadis itu. Dia pikir baru kali ini ada gadis yang tidak terpana oleh ketampan yang dimiliki Seorang Ryan. Di dalam restoran Danniel mengajak Shanara dan Clara masuk dalam restoran di lantai utama, ruangan itu berukuran sangat luas. "Sha." Sekarang Seaview telah resmi di buk

  • Be Your Guardian   Bab 14 Gadis Cuek

    Teressa tampak mencoba mengingat-ingat ucapan Ray tadi malam, memang benar laki-laki itu tidak memaksa nya, tidak menjanjikan apa-apa padanya dan dia juga berterus-terang dari awal padanya. Tapi dia tidak dapat menerima kenyataan itu, dia ingin dapat menaklukan hati Ray tapi melihat sifat laki-laki playboy itu, apakah dia mampu bersabar dan terus menerus menelan sakit hati. Tapi demi perubahan status dia pikir dia harus berusaha menaklukan sang playboy itu. Saat ini di kota Adelite pria-pria luar biasa yang termasuk golongan top 10 tidak banyak lagi yang tersisa, selain Ray ada dua lagi pria lainnya, dia adalah Jimmy Lewis dan Zander Smith. Keluarga Smith termasuk keluarga kaya top sepuluh, sedang kan keluarga Lewis tidak ada yang tau jelas karena Jimmy Lewis tidak lagi memiliki keluarga. Kabar mengatakan kedua orang tua Jimmy meninggal dalam sebuah kecelakaan dan dia di paksa mengambil

  • Be Your Guardian   Bab 13 Single Premium

    Clara sangat mengagumi kegigihan Shanara dalam bekerja, dia sama sekali tidak tertarik mengunakan penampilan nya untuk menggaet pria kaya demi status dan harta. "Ra! Bagaimana menurutmu?" Tanya Shanara pada Clara yang tampak sedang melamun. Clara sedikit gugup, lalu memperhatikan Shanara dari atas kebawah, Shanara yang kini mengenakan dress motif bunga tanpa lengan sebatas lutut itu tampak jauh lebih muda dari usianya. "Kamu benar-benar cantik Sha." Aku jadi makin iri! Puji Clara yang tampak sangat kagum. "Kamu bisa aja! Sahut Shanara malu-malu. Dia memang jarang mengenakan pakaian-pakaian seperti saat ini, dia lebih senang bercelana pendek dan kaos sedikit longgar. "Bener Sha, kamu terlihat sangat anggun dengan dress itu. Ucap Clara tulus. Shanara memandang dirinya di dalam cermin dia terlihat sep

  • Be Your Guardian   Bab 12 Pool Party

    Saat dia memasuki ruang tamu dia terkejut melihat siapa yang kini sedang duduk bersama kedua orang tuanya. "Maggie !!" Apa yang kamu lakukan disini?" Jackob kaget melihat Maggie yang tengah duduk santai mengobrol bersama kedua orang tua Jackob Tuan dan Nyonya Persley. "Jack! Kebetulan kamu kembali, Papa baru saja mau menelpon mu. Ucap Jarrot Persley yang lansung menghampiri dan merangkul pundak Jackob "Jack ! Kenapa tidak bilang papa dan mama kalau kamu di luar sana sudah memiliki kekasih dan sudah memberi kami cucu." Clarrise Persley menimpali seraya menuntun Jackob untuk duduk di tengah-tengah mereka. Mendengar kedua ucapan papa dan mamanya wajah Jackob seketika berubah, sepasang mata tajamnya menatap Maggie penuh tanda tanya dan kemarahan, tatapannya itu membuat bulu kuduk Maggie merinding. "Sebentar ma, pa ! Jackob ingin bicara pribadi deng

  • Be Your Guardian   Bab 11 Ingin Dia Kembali

    lain yang lebih baik dari Jackob maka dia tidak terlalu keberatan melepaskan laki-laki itu walau dia nanti akan memilih kembali pada Shanara. Maggie teringat kejadian di The Heaven Bar minggu lalu, "Gillian" bisiknya, senyum merekah dibibir merahnya. Jika dia bisa mendapatkan pria itu maka dia tidak akan berfikir dua kali untuk mencampakan Jackob." Dan jika dia kembali pada Shanara maka perempuan sial itu akan mendapat bekas nya. Senyum di bibir Maggie semakin melebar. Dia menyusun rencana untuk tinggal beberapa saat di kota Adelite dan akan lebih baik jika dia bisa membuat sedikit masalah dengan Jackob, dia bisa menjadikan itu sebuah alasan untuk meminta waktu sendiri pikirnya. Maggie mengambil ponsel dari dalam tasnya dan segera menelpon sahabatnya Nancy. "Nan." Aku mau berlibur di kota Adelite untuk beberapa minggu." Uca

  • Be Your Guardian   Bab 10 Ingin Melindungi

    Shanara memandang sambungan telepon yang telah terputus itu sambil geleng-geleng kepala, Begitulah hubungannya dengan Clara mereka tidak akan memperdulikan waktu jika ada hal yang cukup mendesak. Shanara meletakkan ponsel itu di meja samping ranjangnyanya, kemudian mematikan lampu, Beberapa saat kemudian dia pun terlelap dan bermimpi. Dalam mimpinya itu Shanara melihat seorang bocah laki-laki yang di dorong seseorang dari atas jembatan, bocah itu tercebur ke dalam sungai, Shanara mencoba mengenali kedua pria yang mendorong anak itu tapi pandangannya itu kabur dan kedua orang itu menghilang dengan cepat. Shanara berlari ketepi sungai untuk melihat bocah laki-laki tadi, entah kenapa saat ini tubuhnya tiba-tiba mengecil. Dia kembali ke saat usianya masih lima tahun. Melihat bocah laki-laki itu menggapai-gapai dan hampir tenggelam Shanara menjadi panik, tanpa berfikir panjang dia terjun kesungai u

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status