Home / Rumah Tangga / Be My Wife / Hidup Tanpa Dia

Share

Hidup Tanpa Dia

Author: Andrea Jevan
last update Last Updated: 2024-02-18 20:32:27

Bab 64

"Lesu banget muka lo. Kenapa lagi sih?" Pertanyaan tersebut Lovita dengar begitu menginjakkan kakinya di rumah. Gina, sang sahabat tengah menatapnya dengan heran.

Lovita mengempaskan diri dengan lesu di sofa di sebelah Gina. Berdetik-detik lamanya Lovita di sana tanpa mengeluarkan sepotong kata pun. Terang saja tingkah best friend forever-nya itu membuat Gina khawatir bukan main.

"Lov, is everything okay?" Gina menyentuh pundak Lovita. Sejak tadi Lovita lemas seperti kehilangan semangat hidup.

"Hari ini berat banget buat gue, Gin." Lovita mengeluarkan suara pada akhirnya.

"What happened? Cerita sama gue. Seberat apa pun gue bakal dengerin. Kalaupun nggak ada solusinya, at least lo ngerasa lega karena udah sharing."

Gina benar. Meskipun nanti sahabatnya itu tidak bisa memberinya jalan keluar tapi setidaknya sesak di dada tidak lagi disimpannya sendiri.

"Tadi gue ketemu Leo. Dia nggak sendiri. Ada Michelle juga. Mereka syuting buat acara gosip gitu. Rumpi Sore-sore namanya."

"Iya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ulil Ciamix
lama bgt upnya
goodnovel comment avatar
Nurmala Sari
kapan up lg kak
goodnovel comment avatar
Nurmala Sari
dikit sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Be My Wife   Pengakuan Part 2

    Bab 65Hari ini sangat mendebarkan bagi Lovita. Masalahnya hari ini ia akan berterus terang pada semua orang mengenai keadaannya yang sebenarnya.Sejak menginjakkan kaki di halaman Best TV jantung Lovita menghentak dengan cepat. Berbagai kekhawatiran memenuhi kepalanya. Ia takut akan dicecar, dihakimi atau di-bullly habis-habisan atas ketidakjujurannya."Lesu banget lo, Lov, kayak orang puasa seminggu. Kenapa sih?" tegur Disa ketika melihat Lovita muncul.Lovita tersenyum bercampur ringisan."Eh, perasaan hari ini jadwal lo agak siangan deh. Kenapa udah datang jam segini?" tanya Disa yang baru menyadarinya."Suntuk gue di rumah.""Mending di sini nggak sih bisa ngeliat Mas Juna," timpal Disa dengan senyum menggoda.Lovita ikut tersenyum."Lov, lo nyadar nggak sih kalo Mas Juna suka sama lo?""Please deh, jangan aneh-aneh. Ntar kalo yang lain pada dengar bisa jadi fitnah." Lovita memutar bola matanya."Itu bukan fitnah hei! Itu faktanya."Lovita mengibaskan tangan, menghentikan raca

    Last Updated : 2024-02-21
  • Be My Wife   Gantung

    Bab 66Seluruh yang berada di pantry tentu saja kaget bukan main mendengar pengakuan lugas Lovita. Selama ini mereka pikir perempuan itu masih gadis. Nyatanya prasangka mereka meleset. Alih-alih masih sendiri Lovita malah sedang berbadan dua."Oh my God, oh my God, oh my God! Lo bilang apa tadi, Lov?" Nathan yang pertama kali memberi respon. Pria kemayu itu pucat pasi. Padahal seharusnya Lovitalah yang ketakutan."Lo nggak salah dengar. Gue memang hamil," aku Lovita sekali lagi yang membuat orang-orang ternganga."How could?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Disa. Gadis itu merasa betul-betul syok. Selama ini dirinya begitu dekat dengan Lovita. Tapi ternyata ia tidak benar-benar mengenal sang teman."Yang bener dong, Lov. Nggak lucu banget lo ngeprank-nya imbuh Laras sambil memijit-mijit dahi.Lovita tersenyum tipis. Ia sangat mengerti keheranan rekan-rekannya. Bisa dipahami mereka bereaksi seperti ini.Lovita pandangi teman-temanya tersebut satu demi satu. Entah apa penilaian mereka

    Last Updated : 2024-02-26
  • Be My Wife   Salah Sangka

    Bab 67Tanpa terasa sudah memasuki bulan ke delapan usia kandungan Lovita. Perutnya yang semakin besar dan membola membuat Lovita mulai kesulitan berjalan.Lovita juga masih bekerja di Best TV. Dia butuh uang untuk hidup dan menghidupi anaknya nanti. Dia juga butuh biaya yang tidak sedikit untuk persalinan. Hanya dari sana sumber dananya. Sedangkan transferan uang dari Leo sudah berhenti sejak beberapa bulan yang lalu. Atau lebih tepatnya sejak hubungan mereka retak lalu lost contact hingga saat ini.Lovita masih sering melihat wajah Leo wara-wiri di media sosial. Atau terkadang jika saat weekend Lovita jalan dengan Gina ke mal, ia juga akan melihat wajah Leo di iklan pakaian, sepatu atau pewarna rambut. "Laki lo tuh, Lov," ujar Gina saat melihat poster Leo. Waktu itu mereka baru memasuki counter kosmetik. Wajah Leo terpampang besar mengiklankan sebuah produk lipstik. Di sana Leo terlihat benar-benar seperti wanita. Tidak ada yang menduga jika dia adalah laki-laki tulen kalau tidak ke

    Last Updated : 2024-02-27
  • Be My Wife   Perhatian Dari Lelaki Lain

    Bab 68"Kamu duduk aja, Lov. Biar saya yang urus," ujar Juna setelah mereka berada di apotik. Setelah mendapat resep dari dokter mereka langsung ke tempat itu untuk mengambil obat.Lovita mengedarkan mata mencari tempat duduk kosong. Sedangkan Juna meletakkan resep obat ke bagian penerimaan resep.Segala ucapan lelaki itu dan sang obgyn di ruangan dokter tadi masih membekas dengan jelas di benak Lovita. Dan itu membuat pipinya kembali hangat. "Emang biasanya nggak ramai ya, Lov?" Juna sudah kembali lalu duduk di sebelah Lovita."Apanya, Mas?""Orang yang ngambil obat di sini," jawab Juna sembari menyebar mata ke sekelilingnya. Sore itu suasana di apotik tidak terlalu ramai sehingga mereka dengan mudah mendapatkan tempat duduk."Random sih, Mas. Kadang ramai, kadang ramai banget. Dan kadang biasa aja kayak sekarang."Juna mengembalikan pandangan pada Lovita kemudian berkata, "Lov, mengenai perkataan saya di ruangan dokter tadi jangan diambil hati ya. Tadi saya hanya asal iyain aja.""

    Last Updated : 2024-02-28
  • Be My Wife   Kejutan Di Lift

    Bab 69Mobil yang dikendarai Juna berbelok memasuki kawasan sebuah pusat perbelanjaan besar. Di dalam sana terdapat berbagai tenant. Mulai dari pakaian, alas kaki, elektronik, kosmetik, sampai perlengkapan bayi. Setelah mendapat tempat parkir Juna membukakan pintu mobil untuk Lovita. Pria itu mengulurkan tangannya, membantu Lovita keluar dari sana. "Kita makan dulu atau shopping?" Juna menanyakan tujuan mereka sembari meninggalkan area parkir.Sejujurnya Lovita lapar. Tapi kalau dia menerima ajakan Juna pasti lelaki itu lagi yang mentraktirnya. Beberapa kali mereka makan bersama Juna selalu menolak untuk dibayari. Setiap kali Lovita hendak mengeluarkan uang Juna lebih dulu mengambil dompetnya."Saya lapar sih, Mas, dan mau makan dulu. Tapi kalau kita makan ada syaratnya, Mas."Dahi pria yang sedang melangkah bersamanya berkerut mendengar ucapan Lovita."Syarat apa, Lov?" tanyanya heran."Saya yang traktir," ucap Lovita lugas.Seketika tawa Juna berderai."Syaratnya kok gini banget?

    Last Updated : 2024-02-29
  • Be My Wife   Kedatangan Leo

    Bab 70Bagaimana tidak terkejut? Di dalam lift tersebut Lovita bertemu dengan Leo. Pria itu tidak sendiri. Ada Michelle bersamanya. Lovita sontak melepaskan gandengan tangannya dari Juna ketika menyadari arah pandang Leo yang tertuju pada tangannya.Sedangkan Michelle, perempuan itu tidak dapat menyembunyikan rasa terkejut menyaksikan perut Lovita yang menggembung besar."Lo Lovita kan?"Lovita mendengkus di dalam hati. Bagaimana mungkin Michelle bersikap seolah hampir melupakannya setelah begitu banyak hal yang terjadi di antara mereka?"Ya ampun, Lov! Lo lagi hamil?" cerocos Michelle dengan ekspresi yang dilebay-lebaykan seakan menunjukkan betapa syoknya dia. "Kayak yang lo lihat," jawab Lovita membalas pertanyaan retoris tersebut."Emang lo udah nikah lagi? Wow, express banget ya! Perasaan baru kemarin lo cerai tapi sekarang udah hamil. Eh ini laki lo?" Michelle menggeser mata pada Juna yang berdiri di sebelah Lovita. Walau Michelle pernah syuting di studio Best TV tapi perempuan

    Last Updated : 2024-03-02
  • Be My Wife   Menyelesaikan Kesalahpahaman

    Bab 71"Gue mau ketemu Lovita," kata Leo to the point.Awalnya Gina bermaksud untuk menceramahi Leo atas segala tingkahnya yang telah menyakiti Lovita. Tapi Gina juga tahu bahwa ia tidak berhak ikut campur terlalu jauh ke dalam urusan keduanya. Biarlah Lovita menyelesaikan urusannya berdua dengan Leo."Siapa, Gin?" tanya Lovita karena sudah terlalu lama Gina berada di depan."Aku."Lovita yang tadinya bermain ponsel mengangkat wajah. Di detik itu juga perempuan itu terkejut ketika tahu siapa yang saat ini sedang berdiri di hadapannya.Leo."Le, kamu di sini?" Lovita masih belum percaya jika pria yang menjadi suaminya itu berdiri tegak di hadapannya."We need to talk, Lov."Lovita mengangguk. Begitu banyak hal yang harus mereka bicarakan, terlebih mengenai hubungan mereka."Duduk dulu, Le.""Di kamar kamu bisa?" Leo ingin tempat yang lebih privat untuk memperbincangkan privasi mereka. Bukan berarti dia menuduh Gina akan menguping.Lovita berdiri dari tempat duduknya kemudian menuntun L

    Last Updated : 2024-03-03
  • Be My Wife   Setelah Sekian Lama

    Bab 72"Aku lihat di luar ada banyak kantong belanjaan. Tadi kamu belanja apa aja?" tanya Leo setelah pelukannya dan Lovita terurai."Aku beli perlengkapan untuk anak kita. Lucu-lucu deh. Tadi aku hampir kalap pengen beli semua. Coba sana kamu lihat sendiri."Leo tersenyum. Dibelainya kepala Lovita lalu pria itu bangkit dari duduknya kemudian melangkah keluar kamar. Diambilnya kantong-kantong belanjaan tersebut lalu menjinjingnya kembali ke kamar."Aku buka boleh?""Ya buka aja sih, ngapain minta izin. Kamu kan bukan orang lain kali, Le."Leo membuka kantong berwarna putih dengan logo toko perlengkapan bayi ternama di kota mereka. Seketika aneka pakaian bayi yang lucu-lucu memenuhi ruang matanya. Lovita benar. Pakaian itu lucu-lucu. Imut, mungil, dengan motif-motif menggemaskan. Tanpa sadar seulas senyum bahagia terkembang di bibir Leo. Aneka baju mungil bak baju boneka itu menyadarkan Leo pada satu hal, bahwa tidak lama lagi ia akan menjadi orang tua. Mendadak perasaannya jadi meng

    Last Updated : 2024-03-04

Latest chapter

  • Be My Wife   Dikerjai Lovita

    Bab 84Hal pertama yang dirasakan Lovita adalah rasa berat di matanya bagai diberi perekat. Lalu dengan perlahan-lahan kelopak matanya terbuka sedikit demi sedikit hingga ia benar-benar bisa membuka matanya. Hal berikut yang Lovita rasakan adalah rasa dingin dan kosong.Ia tidak tahu di mana tempatnya berada saat ini. Semua terasa asing.Yang bisa Lovita lakukan adalah menatap ke sekelilingnya sembari berpikir ini di mana tempatnya berada sekarang dan kenapa ia berada di sana."Lov ... Lovita ..." Saat ia tengah bergumul dengan kebingungannya Lovita mendengar suara seseorang memanggilnya, merasuki gendang telinganya.Lovita menggerakkan kepalanya perlahan. Di saat itulah perempuan tersebut menyadari bahwa ia tidak sendiri. Ada orang lain di sebelahnya. Sedang menggenggam tangannya dengan wajah penuh kekhawatiran."Kamu sudah sadar, Sayang?"Lovita tak segera berikan jawaban. Ditatapnya raut gagah berselimut kecemasan itu dengan pandangan kurang yakin."Lov, ini aku Leo, suami kamu. Ka

  • Be My Wife   Kondisi Terakhir Lovita Dan Pengakuan Jujur Leo

    Bab 83Jerry melunak setelah Leo ceritakan mengenai kondisi Lovita yang kritis dan hingga saat ini tidak sadarkan diri. Setelah penjelasan panjang kali lebar itu Jerry bersedia diajak ke rumah sakit untuk membesuk Lovita. Meski perjalananan tersebut tidaklah semulus itu. Selama di mobil Jerry terus meracau menyesali kebodohan Leo dengan kata-kata kasar."Udah dong, Jer. Pusing kepala gue dengerin lo ngomel melulu," ujar Leo agar Jerry berhenti mengoceh seperti ibu-ibu kalah arisan."Kepala lo cuma sakit kan, Nyet? Ini kepala gue berasa mau pecah mikirin masalah lo yang nggak ada habis-habisnya. Brand udah mutusin kerjasama dengan kita. Lo bakal kena sanksi dan gue ..." Jerry yang sedang menyetir sengaja menggantung perkataannya untuk memberi efek dramatis.Leo menolehkan kepalanya menatap laki-laki itu, menanti apa yang akan disampaikannnya."Gua nggak bakal dapet apa-apa. Gue nggak bakal dapet cuan. Yang ada cuma omelan dan tekanan dari Mas Jackie. Lo sih enak duit lo banyak. Nah gue

  • Be My Wife   Membuka Rahasia

    Bab 82Taksi yang membawa Leo berhenti di depan gedung apartemennya. Pria itu bergegas keluar dari sana. Tepat di saat itu ponselnya berdering. Leo berdecak ketika menyaksikan nama Jerry di sana. Pria itu tidak berhenti menerornya."Halo.""Di mana lo, Nyet? Gue udah jamuran nunggu lo dari tadi!" Jerry langsung menyembur.Ingin rasanya Leo membalas emosi Jerry dengan kemarahan yang sama. Namun ia tahu dirinyalah yang salah, jadi sekuat apa pun ia melawan hasilnya adalah percuma."Gue udah nyampe," jawab Leo pelan sembari melangkah ke parkiran basement.Tampak olehnya Jerry sedang berdiri dengan tangan berkacak pinggang beberapa meter di depan sana.Leo terus melangkah mendekati lelaki itu. Ketika jarak mereka tidak kurang dari satu meter lelaki itu langsung melayangkan tinjunya memberi Leo bogem mentah bertubi-tubi."Sialan lo, Njing! Lo pikir diri lo siapa? Udah ngerasa hebat? Tanpa gue lo nggak bakal jadi apa-apa. Orang-orang nggak bakal kenal sama lo. Lo nggak lebih dari sekadar sa

  • Be My Wife   Papa Sayang Kamu

    Bab 81Mengurus bayi baru lahir seperti Cantik betul-betul menguras energi Leo dan Gina. Apalagi keduanya sama-sama tidak berpengalaman. Hari itu Cantik tidak mandi sama sekali. Gina hanya menyeka anak itu dengan tisu basah. Meskipun Leo sudah mempelajari tutorialnya dari internet tapi ia masih belum berani memandikan putri mungilnya. Begitu pun dengan Gina.Cantik baru saja selesai menyusu. Gina mendapat bagian membuat susunya sedangkan Leo bertugas memegang botol susu."Le, besok lo bisa sendiri kan?" tanya Gina setelah Cantik tertidur. Anak itu sudah kenyang menyusu. Besok Gina ada job pagi. Ia tidak bisa menemani Leo mengurus Cantik."Bisa nggak bisa gue usahain bisalah, Gin.""Terus mandiin Cantik gimana? Gue masih nggak berani. Gue masih nervous parah. Gue takut tiba-tiba aja dia jatuh dari tangan gue.""Gue juga gitu," timpal Leo."Tapi Cantik nggak mungkin nggak mandi dan cuma dilap-lap pake tisu mulu kan?"Keduanya terpingkal menertawai kekonyolan mereka."Gini deh, besok pag

  • Be My Wife   Susahnya Menjadi Orang Tua

    Bab 80Leo tergesa-gesa ke kamar begitu mendengar teriakan Gina. Gadis itu semakin panik karena Cantik yang terus menangis."Gin, ini susunya." Leo memberikan botol susu pada Gina."Udah nggak panas lagi kan?""Nggak, tadi udah gue coba sedikit, udah pas kok."Gina meletakkan Cantik di atas tempat tidur dan mendekatkan ujung dot ke mulut anak itu. Cantik langsung diam begitu mendapat sumber asupannya yang membuat Leo dan Gina merasa lega.Keduanya memandangi bayi mungil itu bersamaan. Ketika susunya habis Cantik kembali menangis."Dia mau apa lagi ya, Le?" Gina bertanya bingung."Mungkin dia masih belum kenyang," duga Leo."Ya udah, lo bikinin lagi."Dengan sigap Leo beranjak ke belakang, membuatkan susu seperti tadi. Tapi ketika kembali memberikannya, Cantik masih menangis dan menolak."Dia kok nggak mau ya? Dia mau apa lagi sih?" Gina kebingungan, begitu pun dengan Leo."Gin, mungkin dia pup."Gina spontan memeriksa dan tertawa ketika mendapati dugaan Leo menjadi kenyataan."Bersi

  • Be My Wife   Coba Lo Susuin Dia

    Bab 79Leo dan Gina sudah berada di rumah. Keduanya sibuk mengurus bayi mungil yang mereka panggil Cantik.Saat ini Cantik sedang tidur dengan anteng di box-nya. Leo dan Gina memerhatikan anak itu sejak tadi. Kulit anak itu putih bersih. Hidungnya bangir. Bibirnya merah."Manis banget. Gedenya pasti bakal jadi idola cowok-cowok." Sejak tadi tidak ada habisnya Gina memuji Cantik."Dan gue nggak bakal ngebiarin cowok-cowok brengsek itu ngeganggu princess gue." Leo menimpali tanpa sadar yang membuat Gina terkekeh."Ini anak masih merah lo udah posesif banget. Gimana gedenya?""Gedenya gue bakal sewa sekuriti buat jaga dia dan nganterin ke mana-mana."Tawa Gina pecah berderai. Ketika Leo melebarkan mata memberi isyarat bahwa Cantik bisa bangun karena kebisingannya barulah Gina menurunkan volume suaranya."Eh, Le, gue baru ingat, kalo ntar Cantik bangun pasti dia minta susu. Sana gih lo beliin susu formula dulu. Jangan lupa beli botolnya juga sama cairan pembersih botol.""Susunya merek a

  • Be My Wife   Pengorbanan Besar Leo

    Bab 78Setelah perdebatan dengan Juna barusan Leo meminta agar pria itu mengantarnya ke ruang bayi.Lantaran kasihan akhirnya Juna mempertemukan Leo dengan anaknya. Walau bagaimanapun Leo adalah bapaknya. Leo berhak atas anak itu.Juna membawa Leo ke ruangan bayi. Mereka masuk ke sana dan berhenti tepat di dekat box seorang bayi perempuan. Bayi itu masih belum memiliki nama. Hanya ada nama Lovita sebagai ibunya serta hari dan tanggal lahir anak itu beserta panjang dan beratnya saat dilahirkan.Leo terpaku di tempatnya berdiri dengan mata menatap sendu pada bayi itu. Bayi berumur dua hari tersebut baru saja terlelap setelah seharian ini terus menangis. Kulit wajahnya putih kemerahan, serupa dengan warna bibirnya. Matanya tertutup rapat sehingga Leo tidak tahu apa warna iris matanya.“Dia baru saja tidur. Sejak lahir dia nggak berhenti nangis. Paling hanya saat tidur kayak gini. Mungkin dia tahu apa yang saat ini sedang dialami ibunya,” kata Juna memberitahu. Juna berdiri di sebelah Leo,

  • Be My Wife   Pertemuan Di Rumah Sakit

    Bab 77Ponsel Leo tidak berhenti berdering selagi lelaki itu di dalam taksi. Jerry tidak berhenti meneror dan tampaknya belum akan puas kalau Leo belum menjawabnya.Melihat supir taksi yang sepertinya terganggu oleh suara handphonenya, Leo terpaksa menjawab panggilan dari Jerry. Lagipula Leo yakin pria itu belum akan berhenti jika Leo belum meladeninya."Halo," sapa Leo pelan yang disambut amukan emosi Jerry."Eh, Le, lo jangan main-main dong! Lo mau ke mana? Kerjaan lo belum kelar.""Kayak yang udah gue bilang tadi gue balik ke Jakarta, Jer.""Ngapain lo balik sekarang?""Ada hal penting yang harus gue selesaiin di sana," jawab Leo tanpa menjelaskan dengan detail apa hal penting tersebut."Hal penting apa yang lo maksud? Dengerin gue, Le. Nggak ada yang lebih penting selain ngelanjutin pekerjaan lo. Pemotretan belum selesai. Lo jangan main kabur sembarangan, bangsat!" Di balik ponselnya Jerry mengumpat sejadinya melampiaskan emosi pada Leo."Sorry, Jer, gue minta maaf banget. Bukann

  • Be My Wife   Kamu Yang Lebih Penting

    Bab 76"Kenapa, Le? Nggak enak?" tanya Michelle memandangi Leo yang duduk di hadapannya. Leo menusuk-nusuk pizza dengan garpu seperti tanpa minat untuk memakannya. Saat ini keduanya sedang makan malam setelah pemotretan panjang sejak tadi pagi."Enak," jawab Leo sekenanya."Kalau enak kenapa nggak dimakan?"Leo menjejalkan sepotong pizza ke dalam mulut dan mencoba untuk menikmatinya. Tapi sungguh ia tidak bisa. Dari tadi perasaannya tidak enak. Pikirannya terus tertuju pada Lovita. Entah kenapa.Tadi ketika Leo mendapat kesempatan untuk istirahat, ia menggunakannya untuk menghubungi istrinya itu. Tapi nomor yang dituju tidak memberi respon. "Tadi kamu juga kayak nggak fokus lho, Le, kayak lagi ada yang dipikirin. Lagi mikir apa sih?" tanya Michelle lembut.Tadi saat pemotretan berlangsung Leo memang tidak bisa fokus. Akibatnya ia sering mendapat teguran lantaran harus take berkali-kali."Nggak ada. Cuma lagi nggak fokus aja."Leo nggak mungkin mengatakan yang sejujurnya kan?"Seriusa

DMCA.com Protection Status