Share

Akhirnya

Penulis: Andrea Jevan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-05 18:00:31

Bab 46

Terlalu sulit bagi Lovita untuk menjabarkan perasaannya saat ini. Iya, Lovita memang sudah menduga bahwa Leo akan merasa berat menerima kehamilannya dengan dalih karir laki-laki itu. Tapi sedikit pun Lovita tidak mengira kalau Leo benar-benar akan menyuruhnya aborsi.

Kenapa Leo setega itu? Lovita tetap tidak akan mau apa pun alasannya.

"Le, terlepas anak ini adalah anak kita berdua, lo mikir nggak kalau aborsi dosanya besar. Aborsi sama dengan membunuh, Le. Dan mirisnya yang bakal lo bunuh adalah anak kita berdua." Lovita mengatakannya dengan perasaan sedih. Kekecewaannya tidak lagi terdefinisikan dengan kata-kata.

"Aku nggak bermaksud gitu, Lov. Aku harap kamu ngerti kalau situasi ini sulit untuk kita," erang Leo frustasi.

"Aku nggak bakal koar-koar ke orang-orang tentang anak ini. Mereka nggak akan tahu kalau kamu punya anak. Aku juga nggak akan senekat itu. Apa tujuannya coba?"

"Tapi lama-lama perut kamu bakalan gede. Kamu mau jawab apa kalau orang-orang pada nanya?"

Lovita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Be My Wife   Tertangkap Basah

    Bab 47"Kondisi janin Ibu sehat. Dia berkembang sesuai dengan usianya. Saat ini panjangnya sekitar 7,5 sentimeter, dan beratnya sekitar 100 gram. Dia berkembang sangat baik, Bu."Seulas senyum terkembang di bibir Lovita mendengar penuturan dokter yang menerangkan perkembangan janin yang saat ini sedang tumbuh dalam rahimnya.Sudah beberapa kali Lovita mengunjungi dokter kandungan. Dan sejauh ini Leo tidak pernah satu kali pun menemaninya. Tentu saja hal itu tidak akan terjadi. Terlalu berisiko.Memang tidak semua orang mengenal Leo. Tapi di industri modelling pria muda itu begitu populer. Seringkali Lovita menerima pertanyaan dari dokter yang menanganinya. Kenapa suami Lovita tidak mendampingi. Dan Lovita selalu menjawab bahwa suaminya sedang bekerja di luar kota dan belum bisa pulang sehingga Lovita senantiasa sendiri.Setiap kali menanti antrian di ruang tunggu poli kandungan Lovita juga sering menahan cemburu melihat para wanita hamil lainnya datang bersama suami mereka. Lovita se

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • Be My Wife   Pemandangan Menyakitkan

    Bab 48Tahu dirinya tidak lagi menjadi pusat perhatian Leo, Michelle lantas mengalihkan pandangannya searah tatapan Leo. Perempuan itu juga terkejut ketika wajah Lovita muncul dalam penglihatannya. Ia merasa kesal tapi terlalu pandai berpura-pura menyembunyikan perasaan itu. Dilambaikannya tangan memanggil Lovita dan memberi isyarat agar mendekat padanya sembari mengembangkan senyum lebar.Lovita terpaku di tempatnya berdiri. Cara Michelle bersikap seolah hubungan mereka baik-baik saja. Seakan tidak pernah terjadi sesuatu yang buruk di antara mereka."Lov, itu Michelle kan? Ngapain dia manggil lo?" tegur Gina sambil menyikut lengan Lovita."Nggak tahu juga.""Terus lo bilang Leo lagi di Bali, kenapa bisa ada di sini? Dia bohongin lo?" tanya Gina lagi tanpa bermaksud memprovokasi."Entahlah," jawab Lovita setengah kesal. Kata-kata Gina mulai meracuninya. Jangan-jangan yang dikatakan sahabatnya itu benar. Leo membohonginya agar bisa leluasa dengan Michelle.Tanpa keduanya duga Michelle

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Be My Wife   Menjadi Istri Simpanan

    Bab 49Leo ingin menghindar dengan cara memundurkan tubuhnya, tapi sudah terlambat. Michelle terlanjur mengelap sudut bibirnya."Oh." Hanya yang itu yang bisa Leo katakan. Lalu dipandanginya Lovita yang berada persis di hadapannya.Perempuan itu balas menatapnya. Ada luka di matanya. Tapi dalam keadaan genting seperti saat ini apa memangnya yang bisa Leo lakukan selain terus melanjutkan skenario?Gina yang duduk di sebelah Lovita merasa ikut tegang. Disikutnya lengan Lovita. Sahabatnya itu tidak bereaksi. Dia hanya menunduk sambil buru-buru menghabiskan makanannya.Lovita tidak sanggup lagi. Sambil terus menyuap sebelah tangannya mengelus perut, seakan sedang meminta anaknya untuk sabar sepertinya."Kita duluan ya," ujar Lovita setelah piringnya kosong."Buru-buru amat. Mau ke mana, Lov?" tanya Michelle."Masih ada urusan."Setelah mengucapkannya Lovita berdiri dengan cepat. Satu-satunya hal yang ingin dilakukannya adalah lenyap dari hadapan Leo dan Michelle."Lov, lo nggak apa-apa?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Be My Wife   Pergi Tanpa Izin

    Bab 50Lovita mengusap perutnya sambil bercermin mematut diri di kaca. Perempuan itu mengganti-ganti posisi berdirinya beberapa kali mulai dari menghadap ke kaca, menyamping ke kanan, menyerong ke kiri. Dan hasilnya adalah sama. Ukuran perutnya tersamarkan akibat blouse longgar yang dikenakannya. Tidak akan ada orang-orang yang akan tahu bahwa dirinya sedang berbadan dua kecuali orang-orang terdekatnya yang juga ada dua. Yaitu suami dan sahabatnya sendiri.Lovita masih mematut diri di cermin ketika mendengar pintu kamarnya diketuk. Bersamaan dengan itu suara Gina terdengar memanggilnya."Lov, lo udah siap?""Udah, bentar!"Lovita beranjak dari depan cermin, menyambar tas, kemudian membuka pintu kamar yang sebenarnya tidak dikunci."Orang yang jemput lo udah datang," kata Gina memberitahu.Hari ini Lovita akan menggantikan teman Gina untuk merias klien. Utusan dari klien itulah yang saat ini sedang menjemputnya.Lovita mengangguk."Cakep banget, anjir," ujar Gina sebelum Lovita melangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Be My Wife   Pulang Malam

    Bab 51Lovita: Yang bener aja, Le. Aku nggak mungkin cancel. Itu namanya nggak profesional. Aku minta kamu ngerti, Le.Balasan pesan dari Leo muncul di handphone Lovita dalam hitungan detik.Leo: Ini bukan masalah aku nggak ngerti, Lov. Aku minta kamu batalin job itu justru karena aku sangat mengerti. Saat ini kamu sedang hamil.Lovita: Orang hamil bukannya nggak boleh beraktivitas, Le. Lagian kandunganku tergolong aman. Aku nggak ada masalah apa-apa. Dokter bilang calon anak kita sehat.Setelah pesan Lovita terkirim beberapa detik setelahnya Leo langsung menelepon. Ponsel Lovita bergetar di dalam genggaman perempuan itu.Lovita tidak langsung menjawab. Ia tengah mempertimbangkan. Jika menerima panggilan dari Leo mungkin saja mereka akan berdebat kemudian bertengkar. Sedangkan saat ini ada Juna di sebelah Lovita. Maka Lovita kirimkan satu pesan lagi pada Leo setelah mereject panggilan suaminya itu.Lovita: Le, nggak usah telepon. Aku lagi sama klien. Nggak enak. Nanti kalo job-ku udah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Be My Wife   Penawaran Menarik

    Bab 52Lovita menunggu sampai Juna masuk ke dalam mobilnya. Begitu kendaraan pria tersebut meninggalkan halaman rumah barulah Lovita melangkahkan kakinya.Gerakan Lovita terhenti begitu saja ketika menyaksikan siapa yang saat ini sedang duduk di kursi kayu beranda rumah. Lampu beranda memang redup sehingga apa pun tidak terlihat terlalu jelas. Bahkan Lovita tidak tahu entah sejak kapan suaminya itu berada di sana.Yang Lovita tahu, saat ini, melalui temaram cahaya ia bisa melihat wajah Leo yang terlihat datar dan dingin. Leo yang tertangkap oleh lensa mata Lovita sekarang bukanlah Leo yang suaminya yang hangat. Tapi sosok Leo yang lain. Leo yang dulu menjadi musuh Lovita."Le, kamu di sini? Kapan datang? Aku nggak tahu kalau ada kamu. Kok nggak bilang dulu kalau mau ke sini?" tanya Lovita."Sejak kapan aku harus minta izin kalau mau ke sini?" balas Leo. Suara dan wajah lelaki itu sedingin wajahnya."Maksudku bukan begitu. Biasanya kamu kan ngasih tahu aku dulu." Dalam kondisi normal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Be My Wife   Sebuah Ide Konyol

    Bab 53Penawaran menarik? Hal menarik apa yang sedang ditawarkan oleh Juna padanya? "Maaf, Mas, maksud Mas penawaran menarik apa ya?" tanya Lovita penasaran."Begini. Orang tua saya memiliki stasiun televisi dan saya juga bekerja di sana. Saya tertarik buat merekrut kamu sebagai salah satu tim tata rias. Soal gaji saya jamin cukup memuaskan. Nanti selain gaji akan ada juga bonus yang nilainya tidak sedikit. Bagaimana kira-kira, apa kamu tertarik?"Sejujurnya, Lovita begitu tertarik oleh tawaran yang menggiurkan itu. Sudah lama ia ingin kembali menekuni dunia yang bukan hanya sekadar passion baginya, namun juga tempatnya mengais rezeki. Hanya saja Lovita belum bisa memutuskan sekarang, meski sebesar apa pun keinginannya saat ini."Maaf, Mas, bisa kasih saya waktu? Saya harus memikirkannya dulu," jawab Lovita sopan. Lovita harap Juna mau memberinya kesempatan. Semoga saja."Oh boleh. Tapi kalau bisa jangan terlalu lama.""Baik, Mas.""Saya tunggu ya."Lovita mengangguk tanda mengangg

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Be My Wife   Takut Ketahuan

    Bab 54Pagi-pagi sekali Lovita sudah siap. Ia berdandan secantik mungkin. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja dan bergabung menjadi tim tata rias Best TV. Lovita nggak mau tampil malu-maluin di hari pertamanya ini. Apalagi kesan pertama adalah penentu segalanya.Kemarin saat Lovita mengirimkan pesan pada Juna mengenai jawabannya, pria itu langsung menelepon. Mereka berbicara cukup banyak. Di antara perbincangan mereka yang panjang Lovita menanyakan tentang kasusnya bersama Michelle dulu. Juna bilang itu nggak akan menjadi masalah."Mas Juna sekarang sudah tahu kenapa saya sempat vakum jadi MUA. Apa itu nggak akan menjadi masalah jika saya kerja di tempat Mas Juna?""Kenapa harus jadi masalah?" Pria itu balik bertanya."Nama saya sudah buruk. Buktinya saya nggak diterima di mana-mana. Orang-orang udah nggak percaya sama saya," beber Lovita melepaskan sesak di dada."Semua orang pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Bukan hanya kamu, tapi juga saya. Dan saya nggak pernah melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23

Bab terbaru

  • Be My Wife   Dikerjai Lovita

    Bab 84Hal pertama yang dirasakan Lovita adalah rasa berat di matanya bagai diberi perekat. Lalu dengan perlahan-lahan kelopak matanya terbuka sedikit demi sedikit hingga ia benar-benar bisa membuka matanya. Hal berikut yang Lovita rasakan adalah rasa dingin dan kosong.Ia tidak tahu di mana tempatnya berada saat ini. Semua terasa asing.Yang bisa Lovita lakukan adalah menatap ke sekelilingnya sembari berpikir ini di mana tempatnya berada sekarang dan kenapa ia berada di sana."Lov ... Lovita ..." Saat ia tengah bergumul dengan kebingungannya Lovita mendengar suara seseorang memanggilnya, merasuki gendang telinganya.Lovita menggerakkan kepalanya perlahan. Di saat itulah perempuan tersebut menyadari bahwa ia tidak sendiri. Ada orang lain di sebelahnya. Sedang menggenggam tangannya dengan wajah penuh kekhawatiran."Kamu sudah sadar, Sayang?"Lovita tak segera berikan jawaban. Ditatapnya raut gagah berselimut kecemasan itu dengan pandangan kurang yakin."Lov, ini aku Leo, suami kamu. Ka

  • Be My Wife   Kondisi Terakhir Lovita Dan Pengakuan Jujur Leo

    Bab 83Jerry melunak setelah Leo ceritakan mengenai kondisi Lovita yang kritis dan hingga saat ini tidak sadarkan diri. Setelah penjelasan panjang kali lebar itu Jerry bersedia diajak ke rumah sakit untuk membesuk Lovita. Meski perjalananan tersebut tidaklah semulus itu. Selama di mobil Jerry terus meracau menyesali kebodohan Leo dengan kata-kata kasar."Udah dong, Jer. Pusing kepala gue dengerin lo ngomel melulu," ujar Leo agar Jerry berhenti mengoceh seperti ibu-ibu kalah arisan."Kepala lo cuma sakit kan, Nyet? Ini kepala gue berasa mau pecah mikirin masalah lo yang nggak ada habis-habisnya. Brand udah mutusin kerjasama dengan kita. Lo bakal kena sanksi dan gue ..." Jerry yang sedang menyetir sengaja menggantung perkataannya untuk memberi efek dramatis.Leo menolehkan kepalanya menatap laki-laki itu, menanti apa yang akan disampaikannnya."Gua nggak bakal dapet apa-apa. Gue nggak bakal dapet cuan. Yang ada cuma omelan dan tekanan dari Mas Jackie. Lo sih enak duit lo banyak. Nah gue

  • Be My Wife   Membuka Rahasia

    Bab 82Taksi yang membawa Leo berhenti di depan gedung apartemennya. Pria itu bergegas keluar dari sana. Tepat di saat itu ponselnya berdering. Leo berdecak ketika menyaksikan nama Jerry di sana. Pria itu tidak berhenti menerornya."Halo.""Di mana lo, Nyet? Gue udah jamuran nunggu lo dari tadi!" Jerry langsung menyembur.Ingin rasanya Leo membalas emosi Jerry dengan kemarahan yang sama. Namun ia tahu dirinyalah yang salah, jadi sekuat apa pun ia melawan hasilnya adalah percuma."Gue udah nyampe," jawab Leo pelan sembari melangkah ke parkiran basement.Tampak olehnya Jerry sedang berdiri dengan tangan berkacak pinggang beberapa meter di depan sana.Leo terus melangkah mendekati lelaki itu. Ketika jarak mereka tidak kurang dari satu meter lelaki itu langsung melayangkan tinjunya memberi Leo bogem mentah bertubi-tubi."Sialan lo, Njing! Lo pikir diri lo siapa? Udah ngerasa hebat? Tanpa gue lo nggak bakal jadi apa-apa. Orang-orang nggak bakal kenal sama lo. Lo nggak lebih dari sekadar sa

  • Be My Wife   Papa Sayang Kamu

    Bab 81Mengurus bayi baru lahir seperti Cantik betul-betul menguras energi Leo dan Gina. Apalagi keduanya sama-sama tidak berpengalaman. Hari itu Cantik tidak mandi sama sekali. Gina hanya menyeka anak itu dengan tisu basah. Meskipun Leo sudah mempelajari tutorialnya dari internet tapi ia masih belum berani memandikan putri mungilnya. Begitu pun dengan Gina.Cantik baru saja selesai menyusu. Gina mendapat bagian membuat susunya sedangkan Leo bertugas memegang botol susu."Le, besok lo bisa sendiri kan?" tanya Gina setelah Cantik tertidur. Anak itu sudah kenyang menyusu. Besok Gina ada job pagi. Ia tidak bisa menemani Leo mengurus Cantik."Bisa nggak bisa gue usahain bisalah, Gin.""Terus mandiin Cantik gimana? Gue masih nggak berani. Gue masih nervous parah. Gue takut tiba-tiba aja dia jatuh dari tangan gue.""Gue juga gitu," timpal Leo."Tapi Cantik nggak mungkin nggak mandi dan cuma dilap-lap pake tisu mulu kan?"Keduanya terpingkal menertawai kekonyolan mereka."Gini deh, besok pag

  • Be My Wife   Susahnya Menjadi Orang Tua

    Bab 80Leo tergesa-gesa ke kamar begitu mendengar teriakan Gina. Gadis itu semakin panik karena Cantik yang terus menangis."Gin, ini susunya." Leo memberikan botol susu pada Gina."Udah nggak panas lagi kan?""Nggak, tadi udah gue coba sedikit, udah pas kok."Gina meletakkan Cantik di atas tempat tidur dan mendekatkan ujung dot ke mulut anak itu. Cantik langsung diam begitu mendapat sumber asupannya yang membuat Leo dan Gina merasa lega.Keduanya memandangi bayi mungil itu bersamaan. Ketika susunya habis Cantik kembali menangis."Dia mau apa lagi ya, Le?" Gina bertanya bingung."Mungkin dia masih belum kenyang," duga Leo."Ya udah, lo bikinin lagi."Dengan sigap Leo beranjak ke belakang, membuatkan susu seperti tadi. Tapi ketika kembali memberikannya, Cantik masih menangis dan menolak."Dia kok nggak mau ya? Dia mau apa lagi sih?" Gina kebingungan, begitu pun dengan Leo."Gin, mungkin dia pup."Gina spontan memeriksa dan tertawa ketika mendapati dugaan Leo menjadi kenyataan."Bersi

  • Be My Wife   Coba Lo Susuin Dia

    Bab 79Leo dan Gina sudah berada di rumah. Keduanya sibuk mengurus bayi mungil yang mereka panggil Cantik.Saat ini Cantik sedang tidur dengan anteng di box-nya. Leo dan Gina memerhatikan anak itu sejak tadi. Kulit anak itu putih bersih. Hidungnya bangir. Bibirnya merah."Manis banget. Gedenya pasti bakal jadi idola cowok-cowok." Sejak tadi tidak ada habisnya Gina memuji Cantik."Dan gue nggak bakal ngebiarin cowok-cowok brengsek itu ngeganggu princess gue." Leo menimpali tanpa sadar yang membuat Gina terkekeh."Ini anak masih merah lo udah posesif banget. Gimana gedenya?""Gedenya gue bakal sewa sekuriti buat jaga dia dan nganterin ke mana-mana."Tawa Gina pecah berderai. Ketika Leo melebarkan mata memberi isyarat bahwa Cantik bisa bangun karena kebisingannya barulah Gina menurunkan volume suaranya."Eh, Le, gue baru ingat, kalo ntar Cantik bangun pasti dia minta susu. Sana gih lo beliin susu formula dulu. Jangan lupa beli botolnya juga sama cairan pembersih botol.""Susunya merek a

  • Be My Wife   Pengorbanan Besar Leo

    Bab 78Setelah perdebatan dengan Juna barusan Leo meminta agar pria itu mengantarnya ke ruang bayi.Lantaran kasihan akhirnya Juna mempertemukan Leo dengan anaknya. Walau bagaimanapun Leo adalah bapaknya. Leo berhak atas anak itu.Juna membawa Leo ke ruangan bayi. Mereka masuk ke sana dan berhenti tepat di dekat box seorang bayi perempuan. Bayi itu masih belum memiliki nama. Hanya ada nama Lovita sebagai ibunya serta hari dan tanggal lahir anak itu beserta panjang dan beratnya saat dilahirkan.Leo terpaku di tempatnya berdiri dengan mata menatap sendu pada bayi itu. Bayi berumur dua hari tersebut baru saja terlelap setelah seharian ini terus menangis. Kulit wajahnya putih kemerahan, serupa dengan warna bibirnya. Matanya tertutup rapat sehingga Leo tidak tahu apa warna iris matanya.“Dia baru saja tidur. Sejak lahir dia nggak berhenti nangis. Paling hanya saat tidur kayak gini. Mungkin dia tahu apa yang saat ini sedang dialami ibunya,” kata Juna memberitahu. Juna berdiri di sebelah Leo,

  • Be My Wife   Pertemuan Di Rumah Sakit

    Bab 77Ponsel Leo tidak berhenti berdering selagi lelaki itu di dalam taksi. Jerry tidak berhenti meneror dan tampaknya belum akan puas kalau Leo belum menjawabnya.Melihat supir taksi yang sepertinya terganggu oleh suara handphonenya, Leo terpaksa menjawab panggilan dari Jerry. Lagipula Leo yakin pria itu belum akan berhenti jika Leo belum meladeninya."Halo," sapa Leo pelan yang disambut amukan emosi Jerry."Eh, Le, lo jangan main-main dong! Lo mau ke mana? Kerjaan lo belum kelar.""Kayak yang udah gue bilang tadi gue balik ke Jakarta, Jer.""Ngapain lo balik sekarang?""Ada hal penting yang harus gue selesaiin di sana," jawab Leo tanpa menjelaskan dengan detail apa hal penting tersebut."Hal penting apa yang lo maksud? Dengerin gue, Le. Nggak ada yang lebih penting selain ngelanjutin pekerjaan lo. Pemotretan belum selesai. Lo jangan main kabur sembarangan, bangsat!" Di balik ponselnya Jerry mengumpat sejadinya melampiaskan emosi pada Leo."Sorry, Jer, gue minta maaf banget. Bukann

  • Be My Wife   Kamu Yang Lebih Penting

    Bab 76"Kenapa, Le? Nggak enak?" tanya Michelle memandangi Leo yang duduk di hadapannya. Leo menusuk-nusuk pizza dengan garpu seperti tanpa minat untuk memakannya. Saat ini keduanya sedang makan malam setelah pemotretan panjang sejak tadi pagi."Enak," jawab Leo sekenanya."Kalau enak kenapa nggak dimakan?"Leo menjejalkan sepotong pizza ke dalam mulut dan mencoba untuk menikmatinya. Tapi sungguh ia tidak bisa. Dari tadi perasaannya tidak enak. Pikirannya terus tertuju pada Lovita. Entah kenapa.Tadi ketika Leo mendapat kesempatan untuk istirahat, ia menggunakannya untuk menghubungi istrinya itu. Tapi nomor yang dituju tidak memberi respon. "Tadi kamu juga kayak nggak fokus lho, Le, kayak lagi ada yang dipikirin. Lagi mikir apa sih?" tanya Michelle lembut.Tadi saat pemotretan berlangsung Leo memang tidak bisa fokus. Akibatnya ia sering mendapat teguran lantaran harus take berkali-kali."Nggak ada. Cuma lagi nggak fokus aja."Leo nggak mungkin mengatakan yang sejujurnya kan?"Seriusa

DMCA.com Protection Status