Karena harga dirinya, Charlotte tetap menjalani hari-hari biasa selama dua hari ke depan tanpa memutuskan untuk meminta maaf.Tetapi karena harga dirinya itulah, Stewart Group kini berada di ambang kebangkrutan.Dia takut dan tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Stewart Group benar-benar bangkrut.Dia menjadi takut akan hal-hal yang bisa saja terjadi sehingga dia membuang harga dirinya dan menghubungi Farrel.Dia ingin bertemu dengannya di suatu tempat yang disukainya, tetapi Farrel langsung menolak.Dia tidak punya pilihan lain selain kehilangan muka dan pergi ke Jahn Group.Para penjaga di lobby Jahn Group menghentikan Charlotte ketika dia berjalan ke lift."Apa yang sedang kalian lakukan? Kau tidak tahu siapa aku?" Charlotte menatap mereka. ‘Berani-beraninya kalian?’Para penjaga saling memandang dan bertanya dengan sikap tegas, "Nona Stewart, apa kau sudah memiliki janji dengan Tuan Jahn?"Charlotte menggelengkan kepalanya. "Apa kalian sedang bergurau? Apa aku
Suara ketukan di pintu itu berasal dari Farrel, yang kemudian berjalan melewati pintu."Aku sudah menyiapkan air panas untukmu. Kau bisa mandi sekarang."Sally membeku sesaat karena sebuah alasan di bawah sadarnya, lalu dia mengangguk dan berkata, "Oke."Farrel berjalan ke sisi Sally dan bertanya, "Apa Xander tertidur?"Ketika sedang membicarakan Xander, kelembutan hati yang sangat besar akan terlihat di mata Sally.Dia mengangguk dan menjawab, "Ya, baru saja."Mungkin karena kehadiran Xander telah mengisi kekosongan di hati Sally sebagai sebuah rasa cinta dari ibu untuk anaknya.Sudut mulut Sally selalu terangkat sedikit dan membentuk sebuah senyuman kecil setiap kali nama Xander disebutkan."Tingkahnya tidak menggangguku sama sekali. Dia bertingkah laku sangat manis hari ini""Terima kasih."Farrel tiba-tiba mengatakannya dan itu mengejutkan Sally.Sally membeku dan tidak percaya apa yang baru saja dia dengar."Kau tidak perlu mengatakannya." Sally merasa agak aneh menden
Sally tidak dapat berhenti memikirkan hal romantis yang telah mereka lakukan tadi malam. Pipinya tiba-tiba merona merah seperti ada awan merah tua yang sedang mengambang di pipinya.‘Haruskah aku membangunkannya?’Tepat ketika Sally merasa ragu-ragu, suara yang dalam tiba-tiba terdengar."Pagi.""Ayah," teriak Xander dengan gembira.Sally menoleh untuk melihat bahwa dia sudah berjalan mendekatinya. Dia menurunkan tubuhnya untuk mencium keningnya. Dia kemudian menatapnya dengan kebahagiaan di matanya. "Pagi, Sally."Rasanya keningnya seperti terbakar oleh sesuatu yang panas. Sally menunduk untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya yang berkulit terang.Ciuman itu begitu spontan sehingga mereka serasa sudah menikah bertahun-tahun."Pagi."Suara Sally terdengar sangat kecil tapi dia masih merasa malu. Dia tidak bisa bertindak sealami yang dia lakukan saat bersama dengan Xander.Farrel tidak terlalu banyak mempermasalahkannya. Dia percaya bahwa dia akan terbiasa dengan itu."B
’Diretas?’Sally merasakan suatu beban di hatinya. ‘Tidak mungkin aku akan duduk di sini dan tidak melakukan apa-apa. Aku harus pergi ke perusahaan untuk melihat apa yang terjadi sekarang.’Dia menutup telepon dan bergegas ke bawah.Pengurus rumah tangga baru saja akan pergi ke atas untuk memberitahunya bahwa sekarang sudah waktunya makan siang. Dia melihatnya turun, jadi dia berkata padanya, "Nona Jacob, makan siang sudah siap.""Old Zach, aku harus pergi sekarang. Aku akan makan siang saat aku kembali."Pengurus rumah tangga khawatir setelah mendengar bahwa dia akan keluar rumah. "Nona Jacob, luka di tubuhmu belum pulih benar. Tuan Muda telah memerintahkan kita untuk memastikan bahwa kau beristirahat dengan baik di sini.""Aku akan segera kembali.""Nona Jacob ..."Pengurus rumah tangga tidak berhasil menghentikannya. Dia hanya berdiri di sana dan mengawasinya menghilang dari pintu.Sally tiba di perusahaan. Semua orang menatapnya ketika dia menginjakkan kaki di kantor.D
"Kau adalah wanita bermuka dua. Setelah kau dewasa, aku membiarkan kau memiliki tunanganku dan bagian dari warisanku, tetapi kau tidak akan pernah berhenti menggangguku, bukan? Apakah kau bersenang-senang karena melihatku hidup dalam kesengsaraan?"Sebelumnya di acara perjamuan makan, kau juga tidak akan berhenti berusaha untuk mengungkapkan rahasiaku! Dan sekarang, kau cukup berani untuk menyalahkan orang lain!"Sally memelototi Nathalie dengan keras, yang menutupi pipinya dengan tangannya, dengan mata yang menyemburkan api. Kemarahan menggelegak di dalam diri Sally, dan dia ingin merobek Nathalie hingga berkeping-keping.Sally percaya bahwa satu-satunya asalan kenapa dia dalam keadaan yang selalu membebaninya ini karena Nathalie tidak akan pernah berhenti mengganggunya."Kau ... Kau bohong! Aku tidak!" Nathalie masih mencoba mencari alasan untuk dirinya sendiri.Bahkan jika dia benar-benar orang yang melakukan semua hal itu, dia masih harus menyangkalnya di depan ayahnya, tapi k
Orang lain mungkin akan mempercayainya.Tapi Lynd sudah mengenalnya selama beberapa tahun dan bisa dengan mudah mengenali kepahitan dalam senyumannya.Tetapi karena dia tidak ingin menjelaskan lebih lanjut, dia tidak bertanya."Bertemu secara kebetulan selalu lebih menyenangkan daripada pertemuan yang direncanakan! Karena kita sudah bertemu di tempat ini, izinkan aku minum bersama denganmu." Mengangkat gelasnya, Lynd tersenyum lembut padanya.Faktanya, dia tetap tinggal karena dia khawatir tentang keselamatannya jika dia duduk sendirian di bar ini.Sally hanya tersenyum, tetapi tidak mengucapkan sepatah kata pun....Setelah menimbang-nimbang sepanjang sore, Felix akhirnya memutuskan untuk memberi tahu kakaknya tentang segalanya.Bagaimanapun, berita itu akan menentukan kebahagiaan saudaranya selama sisa hidupnya, dan dia memiliki hak untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.Jika Farrel putus dengan Sally karena ini, itu mungkin lebih baik daripada terlambat.Setelah men
Setelah sampai di rumah, Farrel naik ke lantai atas, tetapi dia tidak menemukan Sally di kamarnya.Dan dia juga tidak ada di ruang kerja.Dia memeriksa semua kamar, tapi dia tidak menemukan Sally.Karena bingung, dia buru-buru turun ke bawah, menemukan pengurus rumah tangga itu, dan bertanya, "Paman Zach, di mana Sally?""Nona Jacob telah keluar. Dia berkata bahwa ada urusan yang harus diselesaikan.""Keluar?"Sambil mengernyitkan dahi, Farrel memarahinya. "Bukankah aku sudah bilang untuk mengawasinya dan memastikan dia untuk beristirahat yang cukup?"Melihat dia marah, pengurus rumah tangga itu buru-buru menjelaskan, berkata, "Aku telah mencoba menghentikan Nona Jacob, tetapi dia pergi begitu cepat sehingga tidak ada yang bisa aku lakukan."Mendengar penjelasan dari pengurus rumah tangga itu, sepertinya Sally telah pergi pergi dengan tergesa-gesa.Itu pasti karena artikel itu.Dari apa yang dia ketahui tentangnya, dia yakin bahwa dia akan memilih untuk bersembunyi darinya la
Sally tidak bisa tidur nyenyak malam itu.Dia memimpikan masa lalunya, bayinya, dan Farrel. Mimpi itu tidak jelas.Dia bangun dengan sakit kepala yang hebat.Setelah berjuang keras, dia duduk dan melihat sekeliling ruangan hanya untuk menyadari bahwa dia berada di sebuah hotel.Ingatan dari semalam muncul di kepalanya dan dia ingat bertemu dengan Lynd di bar.Dia berpikir bahwa Lynd-lah yang telah membawanya ke hotel.Dia merasa seolah kepalanya dipukul oleh sebuah palu sehingga mengakibatkan sakit kepala yang sangat berat.Dia merasa tidak enak!Dia mendengar ketukan di pintu ketika dia mengangkat tangannya untuk menggosok pelipisnya yang berdenyut."Sally, apakah kau sudah bangun?"Itu adalah Lynd."Ya, aku sudah bangun."Dia bergegas turun dari tempat tidur, lalu berlari untuk membuka pintu.Ada senyum lembut di wajah tampan Lynd saat melihatnya. Dia bertanya, "Apakah kau tidur nyenyak tadi malam?"Sally balas tersenyum padanya. "Lumayan."Setelah itu, dia mengangkat