Di sisi lain, Sally masih dalam kondisi terpukul setelah meninggalkan rumah sakit.Apa yang baru saja dilihatnya di rumah sakit masih segar dalam ingatannya dan Sally menertawakan dirinya sendiri. Dia berpikir bahwa dia telah melepaskan semua harapan yang dia miliki terhadap Farrel. Tetapi rasa kecewa masih saja menyelimutinya.Barulah Sally menyadari bahwa dia sama sekali belum melepaskan harapan itu. Jauh di lubuk hatinya, dia percaya bahwa Farrel dan Xander menyukainya dan dia belum berhenti berusaha. Dia berpikir bahwa mungkin suatu hari nanti, orang-orang dari Keluarga Jahn akhirnya akan menerimanya dan dia bisa bersama dengan Farrel.Namun sekarang...Farrel dan Charlotte sudah memiliki rencana untuk mempunyai bayi? Apakah Farrel menginginkannya atau keluarganya yang memaksanya?Satu hal dan yang lainnya, hal itu berarti bahwa tidak ada lagi harapan baginya dan Farrel.Sally menarik napas dalam-dalam. Dia harus melepaskannya sekarang.Mereka berdua tidak memiliki masa depa
Setelah Farrel pergi, Sally kemudian memandikan Xander, lalu membawanya ke tempat tidur. Xander bertanya dengan bingung. "Bibi Sally, kenapa kau menyuruh Ayah pergi?"Sally terkejut dengan pertanyaan itu. Xander lalu melanjutkan. "Bibi Sally, aku tahu tadi malam aku bilang bahwa Ayah akan menikah dengan orang lain, tapi aku percaya padanya. Aku tahu dia menyukaimu seperti aku. Kami berdua ingin bersamamu."Sally tersenyum pahit, tetapi dia yakin bahwa hal itu tidak mungkin terjadi antara dia dan Farrel.Dia ingin memberi tahu Xander bahwa hanya masalah waktu sebelum mereka harus mengucapkan selamat tinggal satu sama lain, tetapi Sally tidak dapat memaksa dirinya untuk mengucapkan kata-kata itu. Sambil mengusap kepala Xander, dia berkata dengan lembut, "Baiklah, Xander, aku mendengarmu. Tapi hal ini masalah orang dewasa dan kau tidak perlu khawatir tentang itu. Sudah larut malam. Tidurlah sekarang."Xander menghela nafas, lalu meringkuk di pelukan Sally dan menutup matanya....Ke
Di restoran, Charlotte berbicara tentang rencana bisnis mereka dengan nada yang cukup tenang.Keluarga Stewart telah memulai dengan rencana yang berbeda untuk penawaran tersebut, tetapi kemudian Sack Group mengusulkan untuk membangun sebuah taman berteknologi tinggi di atas tanah tersebut, yang oleh Sack Group dianggap memiliki banyak potensi. Itulah mengapa mereka memutuskan untuk memberi kesempatan pada Sack Group.Landom berkata, "Percayalah. Sack Group akan melakukan yang terbaik.""Tentu saja. Aku percaya padamu, Tuan Sack," ucap Charlotte.Kesepakatan itu telah dibuat dan suatu perjanjian telah tercapai. Landom Sack tampak senang."Nona Stewart, aku menantikan untuk bekerja sama denganmu."Charlotte tersenyum. "Aku juga. Stewart Group akan segera membuat suatu kontrak dan mengirimkannya ke Sack Group.""Terima kasih banyak."Mereka kemudian menikmati makan malam bersama. Setelah itu, Charlotte menjalankan rencana aslinya. Sebelum dia pergi, dia mengeluarkan kartu dari tas
Xander tersenyum ketika dia mendengar bahwa seseorang mengira Sally adalah ibunya, dan dia tidak menyangkalnya. Sebaliknya, dia berkata dengan bangga, "Benar! Dia ibuku!"Sally tersenyum tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Sally, Xander mengikuti gurunya ke dalam kelas.Mengawasinya dari belakang, Sally merasa bimbang sejenak. Betapa dia berharap Xander adalah bayi yang telah dia lahirkan!Segera, Sally dikejutkan oleh pikirannya sendiri. Dia kemudian tersenyum pasrah. ‘Tentu saja Xander bukan bayi itu. Keluarga Jahn terlalu kaya untuk beralih ke ibu pengganti untuk apa yang mereka butuhkan.’Setelah itu, Sally mulai bertanya-tanya siapa sebenarnya ibu Xander.Tetapi dia tidak membiarkan dirinya untuk merenungkan pertanyaan itu terlalu lama. Dia langsung pergi ke kantornya setelah itu....Selene terang-terangan memarahi beberapa staf selama rapat pagi."Hanna, sudah berapa lama kamu mengerjakan proyek itu? Apa kau pernah menghasilkan re
Wajah Sally muram ketika dia mendengar komentar Hanna yang menghinanya. Dia bisa membayangkan betapa frustrasinya perasaan Hanna saat ini, tetapi dia bukan tipe orang yang menanggung semuanya dengan berdiam diri.Dengan senyuman menyeringai, Sally berkata, "Aku tidak ingat ada aturan yang mengatakan bahwa kita tidak diizinkan untuk bersosialisasi dengan klien di luar pekerjaan. Hanna, aku telah berhasil dalam semua proyekku karena aku bekerja keras untuk proyek-proyek tersebut. Kau boleh tidak memiliiki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan dengan benar, tetapi jangan berpikir bahwa orang lain juga mengalami hal yang sama."Setelah itu, Sally pergi tanpa mendengarkan komentar apapun dari Hanna. Dia malah menghampiri Selene untuk mendapatkan informasi umum tentang klien, lalu kembali ke mejanya.Yang lain juga berpikir bahwa Hanna tidak mengetahui fakta sebenarnya dan mereka yakin bahwa Hanna jelas cemburu pada Sally, itulah sebabnya tidak ada yang mendukung Hanna. Wanita itu duduk d
Keesokan paginya, Sally bertemu dengan Xeevanka, rekan kantornya yang lain, di bandara. Xeevanka telah ditugaskan oleh Selene sebagai asisten sementara Sally.Mereka naik ke pesawat dengan mudah dan menemukan tempat duduk mereka. Sally kemudian mengenali orang yang duduk di sebelah mereka. Dia menyambutnya dengan terkejut. "Halo, Tuan Lynd."Lynd sedang membaca koran dan dia menengadah untuk melihat sumber dari suara itu. Wajahnya berbinar."Sally! Kau ..."Sally tersenyum. "Aku sedang dalam perjalanan bisnis. Ini Xeevanka, rekan kerjaku. Bagaimana denganmu? Apa kau juga sedang dalam perjalanan dinas?""Iya”, Lynd mengangguk. "Sesuatu hal telah terjadi di kantor cabang luar negeri kami dan mereka membutuhkanku di sana.""Begitu. Sungguh suatu kebetulan kita berada di penerbangan yang sama dan duduk bersebelahan.""Benar! Kalau begitu, aku yakin aku tidak akan merasa bosan selama perjalanan."Ekspresi muka Lynd melembut saat dia melihat ke arah Sally. Dia tidak bisa menahan di
Xeevanka kaget. Sangat jelas bahwa Sally tidak tidur sepanjang malam!Dia sekarang mengerti kenapa Sally berhasil dalam semua proyek besar itu. Wanita itu memang bekerja keras.Pada saat Hanna menangani proyek itu, Xeevanka juga terbang ke sini bersamanya. Namun, hal pertama yang dilakukan Hanna saat tiba adalah tidur, dan ketika dia bangun, dia tidak melakukan apa pun selain berbelanja dan makan. Tapi sekarang...Sally meregangkan tubuhnya dan mengusap matanya. "Kita akan bertemu mereka hari ini. Setidaknya yang bisa kutunjukkan pada mereka adalah rencana bisnis yang memuaskan.""Tapi kau bekerja terlalu keras! Itu tidak baik untuk kesehatanmu!" Xeevanka mengerutkan kening. Dia tahu bahwa Sally selalu bertanggung jawab di tempat kerja, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia akan bertanggung jawab sampai seperti ini! Wanita itu luar biasa!Sally tersenyum padanya. Dia kemudian menyimpan dokumen-dokumen di meja dan berkata, "Aku sudah selesai. Aku akan tidur siang sekarang. Bangunk
Felix masih bertanya-tanya mengenai apa yang dimaksud oleh Farrel ketika Farrel berkata dengan tegas, "Kau tidak harus pergi ke New York. Aku yang akan pergi."Felix tercengang."Kakak, ini hanya masalah kecil. Aku bisa mengatasinya. Kau tidak harus pergi."Felix bertanya-tanya apakah kakaknya baru saja berubah menjadi baik hati dan ingin menggantikannya dari penerbangan panjang yang melelahkan ke luar negeri. Ternyata, dia benar-benar salah mengartikannya. Asisten menariknya ke samping dan mengatakan yang sebenarnya. "Tuan Muda Kedua, Nona Jacob sedang dalam perjalanan bisnis di New York."Felix langsung memahami situasi yang ada dan dia berseri-seri pada kakaknya."Baguslah. Kakak, aku lihat kau telah banyak belajar! Menyeberangi lautan untuk istrimu? Kau mendapat restuku!"Farrel mengabaikan adiknya dan hanya menyuruh asistennya untuk memesankan dia tiket pada penerbangan berikutnya ke New York. Charlotte tiba di luar ruangan untuk mengirimkan beberapa dokumen pada saat itu da