Di restoran, Charlotte berbicara tentang rencana bisnis mereka dengan nada yang cukup tenang.Keluarga Stewart telah memulai dengan rencana yang berbeda untuk penawaran tersebut, tetapi kemudian Sack Group mengusulkan untuk membangun sebuah taman berteknologi tinggi di atas tanah tersebut, yang oleh Sack Group dianggap memiliki banyak potensi. Itulah mengapa mereka memutuskan untuk memberi kesempatan pada Sack Group.Landom berkata, "Percayalah. Sack Group akan melakukan yang terbaik.""Tentu saja. Aku percaya padamu, Tuan Sack," ucap Charlotte.Kesepakatan itu telah dibuat dan suatu perjanjian telah tercapai. Landom Sack tampak senang."Nona Stewart, aku menantikan untuk bekerja sama denganmu."Charlotte tersenyum. "Aku juga. Stewart Group akan segera membuat suatu kontrak dan mengirimkannya ke Sack Group.""Terima kasih banyak."Mereka kemudian menikmati makan malam bersama. Setelah itu, Charlotte menjalankan rencana aslinya. Sebelum dia pergi, dia mengeluarkan kartu dari tas
Xander tersenyum ketika dia mendengar bahwa seseorang mengira Sally adalah ibunya, dan dia tidak menyangkalnya. Sebaliknya, dia berkata dengan bangga, "Benar! Dia ibuku!"Sally tersenyum tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Sally, Xander mengikuti gurunya ke dalam kelas.Mengawasinya dari belakang, Sally merasa bimbang sejenak. Betapa dia berharap Xander adalah bayi yang telah dia lahirkan!Segera, Sally dikejutkan oleh pikirannya sendiri. Dia kemudian tersenyum pasrah. ‘Tentu saja Xander bukan bayi itu. Keluarga Jahn terlalu kaya untuk beralih ke ibu pengganti untuk apa yang mereka butuhkan.’Setelah itu, Sally mulai bertanya-tanya siapa sebenarnya ibu Xander.Tetapi dia tidak membiarkan dirinya untuk merenungkan pertanyaan itu terlalu lama. Dia langsung pergi ke kantornya setelah itu....Selene terang-terangan memarahi beberapa staf selama rapat pagi."Hanna, sudah berapa lama kamu mengerjakan proyek itu? Apa kau pernah menghasilkan re
Wajah Sally muram ketika dia mendengar komentar Hanna yang menghinanya. Dia bisa membayangkan betapa frustrasinya perasaan Hanna saat ini, tetapi dia bukan tipe orang yang menanggung semuanya dengan berdiam diri.Dengan senyuman menyeringai, Sally berkata, "Aku tidak ingat ada aturan yang mengatakan bahwa kita tidak diizinkan untuk bersosialisasi dengan klien di luar pekerjaan. Hanna, aku telah berhasil dalam semua proyekku karena aku bekerja keras untuk proyek-proyek tersebut. Kau boleh tidak memiliiki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan dengan benar, tetapi jangan berpikir bahwa orang lain juga mengalami hal yang sama."Setelah itu, Sally pergi tanpa mendengarkan komentar apapun dari Hanna. Dia malah menghampiri Selene untuk mendapatkan informasi umum tentang klien, lalu kembali ke mejanya.Yang lain juga berpikir bahwa Hanna tidak mengetahui fakta sebenarnya dan mereka yakin bahwa Hanna jelas cemburu pada Sally, itulah sebabnya tidak ada yang mendukung Hanna. Wanita itu duduk d
Keesokan paginya, Sally bertemu dengan Xeevanka, rekan kantornya yang lain, di bandara. Xeevanka telah ditugaskan oleh Selene sebagai asisten sementara Sally.Mereka naik ke pesawat dengan mudah dan menemukan tempat duduk mereka. Sally kemudian mengenali orang yang duduk di sebelah mereka. Dia menyambutnya dengan terkejut. "Halo, Tuan Lynd."Lynd sedang membaca koran dan dia menengadah untuk melihat sumber dari suara itu. Wajahnya berbinar."Sally! Kau ..."Sally tersenyum. "Aku sedang dalam perjalanan bisnis. Ini Xeevanka, rekan kerjaku. Bagaimana denganmu? Apa kau juga sedang dalam perjalanan dinas?""Iya”, Lynd mengangguk. "Sesuatu hal telah terjadi di kantor cabang luar negeri kami dan mereka membutuhkanku di sana.""Begitu. Sungguh suatu kebetulan kita berada di penerbangan yang sama dan duduk bersebelahan.""Benar! Kalau begitu, aku yakin aku tidak akan merasa bosan selama perjalanan."Ekspresi muka Lynd melembut saat dia melihat ke arah Sally. Dia tidak bisa menahan di
Xeevanka kaget. Sangat jelas bahwa Sally tidak tidur sepanjang malam!Dia sekarang mengerti kenapa Sally berhasil dalam semua proyek besar itu. Wanita itu memang bekerja keras.Pada saat Hanna menangani proyek itu, Xeevanka juga terbang ke sini bersamanya. Namun, hal pertama yang dilakukan Hanna saat tiba adalah tidur, dan ketika dia bangun, dia tidak melakukan apa pun selain berbelanja dan makan. Tapi sekarang...Sally meregangkan tubuhnya dan mengusap matanya. "Kita akan bertemu mereka hari ini. Setidaknya yang bisa kutunjukkan pada mereka adalah rencana bisnis yang memuaskan.""Tapi kau bekerja terlalu keras! Itu tidak baik untuk kesehatanmu!" Xeevanka mengerutkan kening. Dia tahu bahwa Sally selalu bertanggung jawab di tempat kerja, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia akan bertanggung jawab sampai seperti ini! Wanita itu luar biasa!Sally tersenyum padanya. Dia kemudian menyimpan dokumen-dokumen di meja dan berkata, "Aku sudah selesai. Aku akan tidur siang sekarang. Bangunk
Felix masih bertanya-tanya mengenai apa yang dimaksud oleh Farrel ketika Farrel berkata dengan tegas, "Kau tidak harus pergi ke New York. Aku yang akan pergi."Felix tercengang."Kakak, ini hanya masalah kecil. Aku bisa mengatasinya. Kau tidak harus pergi."Felix bertanya-tanya apakah kakaknya baru saja berubah menjadi baik hati dan ingin menggantikannya dari penerbangan panjang yang melelahkan ke luar negeri. Ternyata, dia benar-benar salah mengartikannya. Asisten menariknya ke samping dan mengatakan yang sebenarnya. "Tuan Muda Kedua, Nona Jacob sedang dalam perjalanan bisnis di New York."Felix langsung memahami situasi yang ada dan dia berseri-seri pada kakaknya."Baguslah. Kakak, aku lihat kau telah banyak belajar! Menyeberangi lautan untuk istrimu? Kau mendapat restuku!"Farrel mengabaikan adiknya dan hanya menyuruh asistennya untuk memesankan dia tiket pada penerbangan berikutnya ke New York. Charlotte tiba di luar ruangan untuk mengirimkan beberapa dokumen pada saat itu da
Charlotte tepat berada di sebelah Farrel dan dia sama terkejutnya ketika melihat Sally. Dia tidak bisa menahan untuk tidak mengepalkan tinjunya.Dia tidak menyangka bahwa Farrel akan bergegas ke hotel tempat dimana Sally menginap segera setelah mereka turun dari pesawat. ‘Apa dia begitu peduli pada wanita itu?’Sebelum dia menyadarinya, Farrel sudah berjalan menuju Sally. Charlotte mengikutinya dengan tergesa-gesa.Mereka berempat melihat satu sama lain di pintu masuk hotel, dan keberadaan Farrel di situ hampir membuat Sally bingung. ‘Apa yang dilakukannya di sini? Apa aku sedang bermimpi di siang hari? Kenapa Farrel ada di New York?’Sally kemudian tersentak dari rasa tidak percayanya dan mulai merasa gugup dan malu-malu.Namun, ketika dia melihat Charlotte di sebelah Farrel, Sally bertanya tanpa sadar, "Apa yang kau lakukan di sini?"Farrel menjawab, "Aku sedang dalam perjalanan bisnis."Nadanya acuh tak acuh dan tanpa emosi yang spesial, tetapi Sally bisa merasakannya. Pr
Sally hanya bisa pasrah saat Farrel memesan makanan. Dia tidak tahu harus berkata apa. Tuan Muda yang sedang ada di depannya tidak akan menjadi melarat hanya karena dia membayar tagihan makan malam kali ini.Sementara mereka menunggu hidangan disajikan, Farrel bertanya kepada Sally tentang pekerjaannya, karena sejak pertama kali melihatnya malam ini dia memiliki firasat bahwa ada sesuatu yang mengganggunya."Bagaimana dengan proyekmu?"Farrel telah mendengar dari Selene sebelum dia datang ke sini bahwa Sally telah diberikan pemberitahuan yang cukup mendadak untuk menangani suatu proyek. Kliennya tampaknya cukup menyusahkan dan dia bertanya-tanya bagaimana keadaan Sally saat ini.Sally menghela napas, dan kemudian berkata, "Mereka sengaja menyulitkanku. Aku sama sekali belum pernah bertemu dengan mereka, dan tadi sore asisten mereka baru saja mengambil rencana bisnis yang telah aku buat. Aku tidak tahu apa yang bisa kuharapkan."Sally tampak kecewa setelah Farrel membicarakan topik