Share

7. Lingerie

Seharusnya kalimat itu yang meluncur dari mulutnya yang kaku. Tetapi sayangnya, kalimat itu hanya menggantung di benaknya.

Atau mungkin dia akan membiarkannya terus mengendap selamanya?

“Apa Tuan?” tanya Kirana, terheran.

Thomas melepaskan lengan Kirana agak kasar. “Sebenarnya…aku enggak bermaksud menyakiti hatimu. Maafkan aku. Pernikahan ini sungguh mendadak."

Kirana mengangguk pelan, lalu kembali menyeret kopernya ke dalam kamar.

Ya, siapapun tidak akan menerima pernikahan mendadak seperti ini. Apalagi, untuk Thomas, kan?

Pria itu jelas merasa menurunkan standar untuk bersamanya. Diam-diam Kirana merasakan hatinya kembali sakit.

Di sisi lain, Thomas memutar tubuhnya, menghela napas lega membiarkan jantungnya kembali berdetak normal.

Malam kian larut.

Thomas dan Kirana sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Setelah makan malam, Kirana menghabiskan waktu di kamar, sementara Thomas mengganti-ganti saluran televisi.

Diliriknya jam yang menempel di dinding. Sudah pukul setengah sepuluh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status