"Aku tidak akan pernah membiarkan Galih memilikimu, Saujana. Kau hanya milikku, dan tidak ada seorangpun yang bisa mengambilmu dariku!"
Ucapan Danu membuat Saujana bergidik ngeri. Dia tidak pernah menyangka, mantan tunanganya datang, dan membuat kekacauan di depan ruang prakteknya.
"Security, tolong usir dia dari sini. Jangan biarkan dia datang lagi, dan membuat kekacauan" perintah Saujana pada pihak keamanan rumah sakit.
"Baik, Dokter" ucap dua petugas keamanan sambil menyeret Danu keluar dari rumah sakit.
Saujana benar-benar dibuat malu oleh Danu hari ini. Beberapa pasien hanya menatapnya iba karena kejadian itu. Dia memutuskan menghubungi Galih dan menceritakan kejadian yang membuatnya takut.
"Jangan kemana-mana, tetap di sana. Sepuluh menit lagi aku sampai" ucap Galih menutup telepon.
Saujana masih trauma dengan kejadian t
"Masa lalu mengajarkan kita untuk belajar menghargai, betapa berharganya kenangan. Namun, jangan terpaku oleh kenangan masa lalu, ketika masa depanmu jauh lebih berharga, dan lebih indah" =Khasmeera=***"Aku tidak akan membiarkan kau selamat jika sampai terbukti Andara mengalami kekerasan" ucap Galih menahan amarah.Andara memang mantan istrinya. Kesalahan terbesarnya adalah mengkhianati pernikahan mereka. Namun, Galih tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti wanita yang pernah menjadi bagian dalam hidupnya dahulu."Apa kau masih mencintainya?" tanya Saujana saat dia menceritakan kekerasan yang di alami Andara.Galih menatap wajah calon istrinya. Dia tahu, Saujana cemburu. Dia sadar. dirinya tidak boleh melakukan kesalahan yang akan membuat Saujana berpaling dan meninggalkannya."Rasa cinta itu sudah tidak ada lagi dalam hatiku untuk
"Obsesi, terkadang membuat orang menjadi hilang akal sehat, dan menghancurkan diri sendiri" =Khasmeera=***"Aku membencimu, Danu! Lepaskan aku, pengecut!" teriak Saujana."Teriaklah, tidak ada seorangpun yang mendengar. Kau tahu, sudah lama aku menanti saat di mana aku bisa bersamamu lagi. Tidak akan ku biarkan siapapun mengambilmu dari sisiku," ucap Danu tersenyum misterius.Saujana benar-benar jijik melihat kelakuan mantan tunangannya. Dia tidak pernah menyangka, Danu sanggup melakukan hal ini padanya. Dia tidak pernah berpikir resiko yang akan ditanggungnya kelak."Galih tidak akan membiarkan kau selamat, Danu! Kau telah mengobarkan genderang perang padanya," ucap Saujana sinis."Galih, Galih, dan hanya Galih saja yang ada dalam pikiranmu, Saujana! Aku sudab pernah bilang, tidak akan membiarkan siapapun memilikimu," ucapnya setenga berteriak menahan kesal."Wajar saja aku menyebut nama Galih. Dia tunanganku
Rasanya, belum sempat Saujana dan Galih menghirup udara bebas akibat ulah Danu. Sekarang, cinta mereka kembali harus di uji dengan hadirnya Andara.Andara yang kecewa karena Danu, melampiaskannya dengan berusaha merebut Galih dari sisi Saujana. Dia iri dengan kebahagiaan mantan suami dan juga mantan kekasih suaminya, Danu, yang selalu dipenuhi kebahagiaan.Dulu, dia yang mendapatkan limpahan kasih sayang itu dari Galih. Namun, akibat perselingkuhan yang Andara lakukan, semua itu hilang dalam sekejap mata. Mereka yang dulu mencintai, dan menyayanginya, berubah menjadi benci.Semua karena Saujana, yang telah merebut kebahagiaan itu darinya. Dia tidak menyadari, dirinyalah yang membuat mereka yang dulu meyayangi berbalik membencinya. Hidup bagai seorang Ratu, dia tinggalkan, dan memilih hidup jadi rakyat jelata."Aku akan membuat Galih jatuh cinta kembali. Takkan ku biarkan Saujana menikah dengannya. Ha
"Seharusnya, kau tidak perlu mengatakan hal itu pada Andara, Sayang. Kasihan. Dia hanya sedang mencari perhatianmu saja," ucap Saujana di dalam mobil yang membawa mereka pergi dari rumah sakit itu."Aku hanya tak sanggup melihat tatapan kebenciannya terhadapmu, Saujana. Dia bukan siapa-siapa untukku. Sementara kau, ... Kau adalah hidup, juga masa depanku," ucap Galih padanya.Saujana menyandarkan kepalanya di bahu Galih yang sedang menyetir. Dia terharu sekaligus bahagia, karena menemukan lelaki yang tepat sebagai calon imamnya di masa depan."Terima kasih atas cinta, dan kasih sayangmu, Mas," ucapnya menahan air mata bahagia."Aku mencintaimu, Saujana ...""I love you to ..."***"Tinggalkan Galih, sebelum aku berbuat kasar padamu, Saujana! Kau ular! Mengambil kesempatan, dan merebut dia dariku," teriak Andara yang menerobos masuk ke dalam ruang pra
Di saat Galih dan Saujana tengah menikmati liburan. Andara justru tengah berjuang menyelamatkan Siena, Putrinya.Keadaan Siena semakin menurun, dan Dokter pun sudah menyerah. Mereka memutuskan untuk mencabut semua alat bantu pernapasan dari tubuhnya. Namun, Andara mencegahnya.Dia merasa Dokter tidak adil, dan ingin membunuh putrinya. Padahal, dari rekam medis pun diketahui, jika Siena sebenarnya sudah tidak ada.Sel kanker menyebar sangat cepat, hingga menyebabkan tubuh Siena tidak mampu lagi menahan laju pertumbuhannya. Dia masih terlalu kecil untuk bisa kuat menerima setiap kemo, hingga akhirnya dia memilih menyerah."Tidaak ..., Putriku belum mati. Jangan kalian cabut alat-alat itu dari tubuh Siena. Ku mohon, Dokter," tangis histeris Andara tidak membuat pihak rumah sakit mengabulkan permintaannya."Maafkan kami, Bu Andara. Siena sudah tidak ada. Apa ibu tidak kasihan melihat dia menderita dengan alat-alat itu? Ikh
"Anak adalah anugerah bagi setiap pasangan yang menikah. Kehilangan buah hati bagi seorang ibu adalah kegagalan. Meski kelak mereka akan bertemu di alam abadi." =Khasmeera=***"Tidak, jangan pendam anakku dengan tanah itu! Siena masih hidup, kalian semua akan ku tuntut karena membunuh anakku!" Teriakan dan rontaan Andara saat pemakaman Aira menjadi momen kesedihan bagi keluarga mereka untuk kesekian kalinya. Andara tidak mampu mengendalikan emosi karena kehilangan.Evan berinisiatif menjauhkan Andara dari tanah pekuburan itu, biar orang-orang bisa lebih tenang menjalankan kewajibannya untuk mengurus jenasah Siena.Sakit rasanya melihat wanita yang lemah lembut seperti Andara, harus mengalami rentetan kejadian yang telah menghancurkan hidupnya. Dan semua itu karena satu nama, Danu. Lelaki bejat yang tidak bertanggung jawab. Mengorbankan Andara hanya karena dendam."Kau
Galih dan Saujana memutuskan kembali ke Indonesia. Mereka sudah mengetahui tentang Andara. Evan memberitahukan keadaan Andaea yang saat ini tengah di rawat di rumah sakit jiwa.Ada rasa kasihan sekaligus rasa bersalah dalam hati Galih. Seandainya saja dia tidak menyerahkan Andara begitu saja pada Danu, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.Akan tetapi, setiap peristiwa pasti ada hikmah di dalamnya. Sebuah pembelajaran baginya untuk menjadi lebih baik, dan bertanggung jawab kelak.Pernikahan Galih dengan Saujana tinggal menghitung hari. Sebelum hari bahagia itu tiba, mereka berdua ingin menemui Andara. Memaafkan segala kesalahan yang dia lakukan di masa lalu.Memaafkan diri mereka sendiri, supaya jalan masa depan yang akan mereka jalani sebentar lagi tidak akan mendapatkan halangan berarti. Mungkin, itu jauh lebih baik, daripada menyimpan dendam dan rasa sakit hati atas perbuatan Andara dan Danu dulu."Akan ada ma
"Danu sudah tertangkap. Dia sudah di amankan pihak berwajib."Pesan yang Evan kirim membuat Galih bisa bernapas lega. Akhirnya, setelah sekian lama, lelaki bejat itu tertangkap juga. Sebuah kado terindah untuk dirinya juga Saujana. Terutama, Andara.Galih bergegas mengambil kunci mobil. Berpamitan dengan kedua orang tuanya. Setelah itu melajukan mobil membelah jalanan kota Jakarta.Tidak sabar rasanya ingin bertemu dengan Danu. Laki-laki yang telah membuat Andara gila karena tidak kuat menahan beban penderitaan yang menimpanya. Belum lagi peristiwa penculikan yang menimpa. Saujana, calon istrinya. Hal itu telah membuat Galih muak."Hari ini, aku tidak akan memaafkanmu. Kau harus membayar penderitaan yang Andara terima," ucapnya kesal.Panggilan telepon dari Saujana membuat Galih bingung. Dia tidak ingin Saujana mengetahui tentang berita tertangkapnya Danu. Saujana pasti akan menyuruhnya tidak bersikap kasar pada Danu.