***
Entah darimana awalnya hingga akhirnya dua perempuan yang berbeda latar belakang itu menjadi akrab.Dokter Saujana yang ramah, dan bisa membuat Andara nyaman bila bersamanya. Sementara itu, bagi Saujana, Andara adalah tipikal perempuan yang lemah.Dia melihat ketidak bahagiaan dalam diri perempuan yang menjadi pasiennya itu. Terlebih, saat dia tahu bahwa suami pasien tidak menghendaki bayi yang ada dalam rahim Andara.Saujana pikir, Andara layak di perhatikan olehnya. Terlebih, dia sedang hamil. Setidaknya, Andara tidak merasa sendirian menghadapi kehamilan pertamanya."Sebenarnya ini semua bukan kesalahan suamiku. Aku yang salah, karena telah mengkhianatinya" ucap Andara pada Saujana satu hari ketika mereka bertemu di luar jam kerjanya.Saujana tentu saja sangat terkejut. Dia tidak menyangka, Andara yang lemah lembut bisa melakukan perselingkuhan. Namun, dia berusaha tetap bijak dalam hal ini, karena belum tahu persoalan yang di hadapi Andara, pasiennya."Aku tidak memgerti, mengapa kau berkata seperti itu?" tanyanya menatap Andara."Ini anak mantan kekasihku. Aku terbuai oleh janji yamg dia ucapkan, hingga mau saja menyerahkan hidupku padanya. Tapi ternyata, dia hanya memanfaatkan aku sebagai balas dendam atas penghinaan yang pernah orang tuaku lakukan terhadapnya dahulu" Ucap Andara mulai menjelaskan."Lalu suamimu?" tanyanya"Dia kecewa dan murka. Terlebih, laki-laki itu adalah sahabat karibnya. Aku tidak tahu jika mereka saling mengenal. Suamiku tetap mempertahankan kehamilan ini untuk menghukumku. Selain itu, dia tidak mau terjadi sesuatu pada kedua orang tua kami, jika sampai mereka tahu hal yang sebenarnya. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Jujur, aku tersiksa dengan keadaan ini, rasanya ingin mati" isak Andara di depan Saujana yang kini menjadi teman baiknyaSaujana sangat iba dengan jalan hidup Andara. Dia memang menyalahkan Andara karena perselingkuhan yang dilakukan olehnya. Namun, bukan berarti suaminya menghukum Andara seperti ini."Aku jadi penasaran dengan suamimu. Bagaimana jika kita makan malam bersama? Sekalian aku mau mengenalkan calon suamiku padamu, Andara" tanya Saujana meminta persetujuan.Andara menatap Saujana. Berusaha mencari kebenaran atas ucapannya tadi. Dia juga berpikir, apakah Galih akan menyetujuinya atau tidak."Apa kau serius dengan usulanmu itu?" tanyanya sekali lagi."Tentu saja. Kau memang pasienku. Tapi, di luar konteks itu kita berteman. Sebagai seorang teman kita harus mengenalkan pasangan masing-masing untuk lebih mengakrabkan diri. Kau setuju dengan usulanku?" katanya antusias."Baiklah, akan ku coba membicarakan hal ini pada suamiku. Akan ku kabari secepatnya" jawab Andara pesimis.***
"Kapan rencana makan malamnya? biar aku yang mempersiapkan, dan memilihkan hotel terbaik untuk momen berharga ini" tanya Galih yang membuat Andara terkejut.
"Jadi, kau setuju? Aku tidak salah dengar?" tanya Andara tidak percaya."Katakan saja pada Dokter itu untuk mempersiapkan dirinya. Aku akan memesan restoran khusus untuk makan malam ini. Anggap saja sebagai tanda terima kasih karena sudah menjadi Dokter terbaik untukmu" ucapnya tersenyum misteriusHal itu membuat Andara curiga, tapi dia menepis perasaan curiga itu. Justru Andara gembira, untuk pertama kalinya setelah kehamilan ini, Galih mau melakukan hal itu."Aku akan menghubungi Dokter Saujana. Bagaimana jika besok malam?" tanyanya antusias."Terserah kau saja. Aku akan memilih restoran di hotel four season untuk makan malam kita. Persiapkan saja diri kalian" ucapnya kembali tersenyum.Andara langsung menghubungi Saujana mengenai berita gembira ini. Dia terlalu bahagia hingga tidak menyadari, akan ada sebuah kejutan besar yang di persiapakn olrh Galih, menantinya di sana.Bukan hanya Andara yang akan terkejut nantinya. Melainkan Dokter Saujana dan juga calon suaminya itu. Galih telah mempersiapkan semuanya dengan sangat matang, hingga mereka semua tidak ada yang menyadarinya.***
"Kau?" ucap Danu terkejut dan pucat.
"Selamat datang Dokter Saujana. Perkenalkan, aku Galih, suami Andara, pasien anda" ucap Galih tersenyum menyambut mereka.Saujana sangat terkejut dengan sambutan baik Galih, suami Andara. Dia tidak melihat gambaran buruk yang ada dalam diri laki-laki itu. Berbeda hal dengan Andara dan Danu saat ini.Mereka terlihat kaku, dan juga pucat. Tidak ada yang menyangka, bahwa makan malam ini akan menjadi hal buruk yang akan mengubah pertemanan Andara dan Saujana menjadi kebencian yang mendalam.Andara menatap suaminya yang membalasnya dengan satu senyuman misterius. Malam ini, untuk pertama kalinya, Andara merasa takut akan Galih yang terlihat berbeda."Kau sengaja melakukan hal ini, Galih" tanya Andara dalam hati."Sesakit inikah melihat dia yang kita cinta bagai manusia tanpa perasaan bila bersama kita?" =Khasmeera=***"Kapan rencana makan malamnya? biar aku yang mempersiapkan, dan memilihkan hotel terbaik untuk momen berharga ini"Aku tidak akan melewatkan rencana makan malam yang di gagas oleh Dokter Saujana, tunangan Danu. Mengajukan diri untuk memilihkan restoran terbaik di Jakarta."Aku tak akan melewatkan momen ketika mereka bertiga saling bertemu. Pasti akan sangat menyenangkan" ucapnya tersenyum.Galih sengaja memilih restoran bintang lima yang berada di sebuah hotel mewah bilangan selatan Jakarta. Dia ingin semua terlihat sempurna. Dengan tujuan mempermalukan Danu di depan tunangannya.***Makan malam yang di tunggu pun tiba. Andara sudah berada di restoran ini semenjak satu jam lalu bersam
"Kecewa, itu adalah hal terbesar dalam perjalanan hidup seorang Saujana" =Khasmeera=***"Saujana, dengarkan penjelasanku dulu. Jangan memutuskan hal yang belum pasti" ucap Danu sehari setelah makan malam itu."Jangan sentuh aku! lebih baik kau pikirkan bagaimana caramu bertanggung jawab atas anak yang ada dalam perut Andara" jawab Saujana muak."Bagaimana bisa kau menyimpulkan sesuatu tanpa dengar penjelasan dariku? Kau hanya dengar dari versi Andara. Beri aku kesempatan untuk menjelaskan padamu tentang hal ini" ucap Danu memohon.Saujana tidak peduli. Dia memilih untuk berlalu dari hadapan Danu, dan tidak menghiraukan panggilan laki-laki yang seharusnya menjadi suaminya kelak. Hatinya terlanjur kecewa atas pengakuan pengakuan Andara tentang bayi yang ada dalam perutnya saat ini.***"Ini adalah anak
"Pernikahan ini berakhir ketika anak itu lahir. Kau bebas memilih jalan hidupmu" =Gilang=***Pada akhirnya, kedua orang tua mereka pun mengetahui segalanya. Tidak terbayang betapa hancurnya mereka. Terutama orang tua Andara.Kedua orang tua Andara tidak mampu menyembunyikan rasa malu pada keluarga Galih. Mereka tidak pernah menyangka putrinya bisa melakukan hal serendah itu. Dengan mengakui bayi dalam kandungannya adalah anak Galih saja itu sebuah aib, ditambah lahi dengan kejadian ini."Ini benar-benar gila, Andara! Apa kau tidak berpikir konsekuensi akibat perbuatan bodohmu?" tanya sang ayah murka.Sementara waktu, Andara tinggal di kediaman mereka. Galih sudah tidak mau lagi melihat Andara di rumah mereka. Rasanya terlalu sakit membayangkan istri yang selama ini terlihat sempurna, ternyata berkhianat."Mengapa kau bodoh sekali, And
"Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Tinggal bagaimana kita melakoni, pertemuan dan perpisahan bagaimana yang ingin kita lalui" =Khasmeera====Akhirnya, perpisahan itu terjadi, setelah Andara melahirkan seorang bayi perempuan. Seharusnya, kelahiran bayi itu membuat Andara bahagia. Namun, dia justru meratapi nasib buruknya karena kelahiran itu.Galih benar-benar tidak peduli akan berita kelahiran yang dia terima dari mertuanya. Mengirimkan sebuah foto, berharap dia akan luluh, dan membatalkan rencana perceraiannya."Kelahiran bayi itu tidak akan mengubah keputusanku, Andara. Nikmati saja kebahagian kalian karena sudah mendapatkan seorang cucu, meski bukan darah dagingku" katanya dengan nada sinis melalui sambungan telepon.Kedua orang tuanya hanya bisa memandang Galih--putranya dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Sisi lain mereka bahagia mendengar kelahiran bayi yang seharusnya menjadi cucu mereka. Namun, di
"Sebaiknya kalian segera meresmikan hubungan demi menjaga nama baik kedua keluarga, dan juga nasib anak kalian" ucap papa ketika Danu dihadirkan dalam rapat keluarga besar Andara.Danu hanya membisu mendengar perkataan orang tua Andara. Dia tidak pernah menyangka akan berada dalam posisi sulit ini, dan itu karena kebodohannya.Niatnya mempermalukan keluarga Andara, kini justru berbalik padanya. Keluarganya ikut merasakan imbas akibat peristiwa ini. Rencana pernikahannya dengan Saujana pun gagal.Saujana kini membenci dirinya. Dia memilih meninggalkan Indonesia karena tidak sanggup menahan beban akibat gagalnya pernikahan mereka.Kini, dia dituntut harus menikahi Andara, demi bayi yang baru saja dia lahirkan. Keluarga mereka tidak mau nama yang tercantum di akta kelahiran cucunya hanya nama Andara."Danu, kenapa kau diam? Apa kau tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatanm
"Dua anak manusia yang terluka akan cinta lebih mengerti arti kesakitan, dari pada dua manusia yang menyatu karena perselingkuhan" =Khasmeera=***Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua puluh enam jam dengan tiga kali transit yang melelahkan, akhirnya sampai juga Saujana di Edinburgh.Edinburgh (dibaca: Edinbrah), menjadi tujuan Saujana untuk menenangkan diri. Kota yang terletak di pesisir timur tanah rendah tengah Skotlandia.Dia memilih St Giles Apartment sebagai tempat menginap, yang lokasinya ada tepat di tengah-tengah daerah Old Town nya dan berada percis di seberang St Giles Cathedral.Sedikit melelahkan harus mengangkat koper menuju kamar yang terletak di lantai dua apartment. Jangan berharap kalian melihat lift, mengingat Edinburgh adalah kota tua.
"Ada dua jenis karma, baik dan buruk. Bagaimana nikmatnya perjalanan manusia menghapus karma buruk yang pernah terjadi dalam masa lalu mereka, sebelum akhirnya kebaikan datang menghampiri" =Khasmeera=***Sementara Galih dan Saujana sedang menikmati perjalanan yang entah berujung bahagia, atau hanya sekedar pertemuan tanpa ada kisah di dalamnya. Andara justru tengah menjalani pernikahan semu bersama Danu. Tabiat asli Danu yang buruk pun mulai terlihat. Dia yang selama menikah dengan Galih tidak pernah sekali pun mendapatkan perlakuan kasar, kini mulai merasakan hal itu.Setiap kali Andara salah bicara atau tidak melayani permintaannya, maka Danu tidak segan memukul dan menghina dirinya. Dia tersiksa lahir batin tiap kali Danu melecehkan harga dirinya."Wanita murahan sepertimu tak pantas mendampingiku. Pantas saja Galih langsung membuang, dan tak peduli aka
"Sejatinya prrnikahan adalah pertemuan dua insan yang punya banyak kekurangan. Disatukan dalam ikatan suci, supaya bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing" =Khasmeera=***"Apakah kau mau menikah denganku, Saujana?"Pertanyaan yang dilontarkan Galih malam itu di depan St Giles Cathedral sontak membuatnya kaget. Saujana tidak tahu jawaban apa yang harus dia katakan pada lelaki yang tiba-tiba saja menyodorkan satu kotak kecil berisi cincin bermata safir padanya."A-aku ... Galih, bagaimana mungkin kau melamarku? Kita belum lama saling kenal. Aku belum tahu siapa dirimu, dan kau pun juga belum mengenalku" ucap Saujana pada Galih."Aku percaya kau adalah jodoh yang dikirim Tuhan untukku. Kita berdua sama-sama pernah terluka, dan tahu bagaimana rasanya. Aku ingin kita saling menutup luka itu dengan satu ikatan suci yang menguatkan satu sama lain" jawab G
"Sah ..."Satu tarikan napas Galih saat ijab kabul telah menyatukan hati keduanya. Saujana telah resmi menjadi istri Gilang, dan itu membuatnya bahagia.Tanpa terasa, air mata kebahagiaan bercampur kesedihan mengalir dari kedua pipinya. Bahagia, karena Galih telah mewujudkan impian dan janji mereka berdua untuk selalu bersama dalam suka duka. Terlebih, setelah mereka melewati halangan dan berbagai peristiwa yang menguji cinta.Sedih, karena sekarang dia sudah milik orang lain. Tanggung jawab kedua orang tua padanya usai sudah setelah mengantar ke gerbang pernikahan bersama lelaki pilihannya.Tangis kebahagiaan kedua keluarga tidak terbendung ketika acara sungkeman, memohon doa restu pada kedua orang tua mereka. Galih dan Saujana larut dalam tangis bahagia, berharap, rumah tangga mereka akan bahagia selamanya."Papa titip Saujana. Jaga dan sayangi dia, seperti kami menjaganya dulu. Pa
"Kami ingin mengabarkan kematian saudara Danu di selnya. Dia memotong urat nadi menggunakan ujung sendok yang secara diam-diam dia sembunyikan dan di buat runcing. Hanya surat ini yang kami temukan."Danu menempuh jalan pintas dengan memgakhiri hidupnya. Dalam surat yang dia tinggalkan, tertulis permohonan maaf atas semua perbuatan yang dia lakukan selama ini.Kematian Siena, dan kegilaan Andara adalah kesalahan terbesar yang dia perbuat. Dia merasa tidak berguna sebagai ayah dan juga suami untuk keluarga kecilnya. Seharusnya, dia bisa melindungi mereka berdua. Namun, dia justru dia penyebab semua kejadian ini."Sampaikan permintaan maafku pada Andara, istriku. Dia pantas bahagia. Katakan padanya, aku lelaki paling bodoh yang tidak bersyukur mendapatkan wanita terbaik seperti Andara."Galih dan Evan yang membaca suray wasiat Danu, sahabat mereka tidak pernah menyangka, dia mampu melakukan kebodohan seperti ini tanpa memikirkan keluarga y
Namaku Evan, hanya cameo dalam kisah rumit dua pasang suami istri yang merupakan sahabatku. Entah mengapa diri ini bisa masuk rerlalu dalam di kisah mereka. Namun, yang pasti, aku belajar arti kesetiaan. juga kejujuran dari mereka.Galih yang ku kenal sebagai pribadi yang humble, dan mempunyai rasa empati tinggi. Harus mengalami begitu banyak kejadian dalam hidupnya. Pernikahan yang awalnya terlihat bahagia, dan membuat iri semua orang, ternyata harus berakhir denga sebuah perpisahan.Miris, ketika tahu, biang kehancuran dalam rumah tangga mereka adalah sahabat kami sendiri, Danu. Dia yang selama hidupnya di bantu perekonomiannya oleh Galih, tega menusuknya dari belakang. Seorang sahabat yang ternyata kekaaig masa lalu istrinya, yang merasa teraniaya oleh sikap kedua mertua Galih.Aku yang membongkar perselingkuhan istrinya dengan sahabat kami, Danu. Hancur, itu yang dirasakan Galih. Kado ulang tahun pernikahan ketig
"Danu sudah tertangkap. Dia sudah di amankan pihak berwajib."Pesan yang Evan kirim membuat Galih bisa bernapas lega. Akhirnya, setelah sekian lama, lelaki bejat itu tertangkap juga. Sebuah kado terindah untuk dirinya juga Saujana. Terutama, Andara.Galih bergegas mengambil kunci mobil. Berpamitan dengan kedua orang tuanya. Setelah itu melajukan mobil membelah jalanan kota Jakarta.Tidak sabar rasanya ingin bertemu dengan Danu. Laki-laki yang telah membuat Andara gila karena tidak kuat menahan beban penderitaan yang menimpanya. Belum lagi peristiwa penculikan yang menimpa. Saujana, calon istrinya. Hal itu telah membuat Galih muak."Hari ini, aku tidak akan memaafkanmu. Kau harus membayar penderitaan yang Andara terima," ucapnya kesal.Panggilan telepon dari Saujana membuat Galih bingung. Dia tidak ingin Saujana mengetahui tentang berita tertangkapnya Danu. Saujana pasti akan menyuruhnya tidak bersikap kasar pada Danu.
Galih dan Saujana memutuskan kembali ke Indonesia. Mereka sudah mengetahui tentang Andara. Evan memberitahukan keadaan Andaea yang saat ini tengah di rawat di rumah sakit jiwa.Ada rasa kasihan sekaligus rasa bersalah dalam hati Galih. Seandainya saja dia tidak menyerahkan Andara begitu saja pada Danu, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.Akan tetapi, setiap peristiwa pasti ada hikmah di dalamnya. Sebuah pembelajaran baginya untuk menjadi lebih baik, dan bertanggung jawab kelak.Pernikahan Galih dengan Saujana tinggal menghitung hari. Sebelum hari bahagia itu tiba, mereka berdua ingin menemui Andara. Memaafkan segala kesalahan yang dia lakukan di masa lalu.Memaafkan diri mereka sendiri, supaya jalan masa depan yang akan mereka jalani sebentar lagi tidak akan mendapatkan halangan berarti. Mungkin, itu jauh lebih baik, daripada menyimpan dendam dan rasa sakit hati atas perbuatan Andara dan Danu dulu."Akan ada ma
"Anak adalah anugerah bagi setiap pasangan yang menikah. Kehilangan buah hati bagi seorang ibu adalah kegagalan. Meski kelak mereka akan bertemu di alam abadi." =Khasmeera=***"Tidak, jangan pendam anakku dengan tanah itu! Siena masih hidup, kalian semua akan ku tuntut karena membunuh anakku!" Teriakan dan rontaan Andara saat pemakaman Aira menjadi momen kesedihan bagi keluarga mereka untuk kesekian kalinya. Andara tidak mampu mengendalikan emosi karena kehilangan.Evan berinisiatif menjauhkan Andara dari tanah pekuburan itu, biar orang-orang bisa lebih tenang menjalankan kewajibannya untuk mengurus jenasah Siena.Sakit rasanya melihat wanita yang lemah lembut seperti Andara, harus mengalami rentetan kejadian yang telah menghancurkan hidupnya. Dan semua itu karena satu nama, Danu. Lelaki bejat yang tidak bertanggung jawab. Mengorbankan Andara hanya karena dendam."Kau
Di saat Galih dan Saujana tengah menikmati liburan. Andara justru tengah berjuang menyelamatkan Siena, Putrinya.Keadaan Siena semakin menurun, dan Dokter pun sudah menyerah. Mereka memutuskan untuk mencabut semua alat bantu pernapasan dari tubuhnya. Namun, Andara mencegahnya.Dia merasa Dokter tidak adil, dan ingin membunuh putrinya. Padahal, dari rekam medis pun diketahui, jika Siena sebenarnya sudah tidak ada.Sel kanker menyebar sangat cepat, hingga menyebabkan tubuh Siena tidak mampu lagi menahan laju pertumbuhannya. Dia masih terlalu kecil untuk bisa kuat menerima setiap kemo, hingga akhirnya dia memilih menyerah."Tidaak ..., Putriku belum mati. Jangan kalian cabut alat-alat itu dari tubuh Siena. Ku mohon, Dokter," tangis histeris Andara tidak membuat pihak rumah sakit mengabulkan permintaannya."Maafkan kami, Bu Andara. Siena sudah tidak ada. Apa ibu tidak kasihan melihat dia menderita dengan alat-alat itu? Ikh
"Seharusnya, kau tidak perlu mengatakan hal itu pada Andara, Sayang. Kasihan. Dia hanya sedang mencari perhatianmu saja," ucap Saujana di dalam mobil yang membawa mereka pergi dari rumah sakit itu."Aku hanya tak sanggup melihat tatapan kebenciannya terhadapmu, Saujana. Dia bukan siapa-siapa untukku. Sementara kau, ... Kau adalah hidup, juga masa depanku," ucap Galih padanya.Saujana menyandarkan kepalanya di bahu Galih yang sedang menyetir. Dia terharu sekaligus bahagia, karena menemukan lelaki yang tepat sebagai calon imamnya di masa depan."Terima kasih atas cinta, dan kasih sayangmu, Mas," ucapnya menahan air mata bahagia."Aku mencintaimu, Saujana ...""I love you to ..."***"Tinggalkan Galih, sebelum aku berbuat kasar padamu, Saujana! Kau ular! Mengambil kesempatan, dan merebut dia dariku," teriak Andara yang menerobos masuk ke dalam ruang pra
Rasanya, belum sempat Saujana dan Galih menghirup udara bebas akibat ulah Danu. Sekarang, cinta mereka kembali harus di uji dengan hadirnya Andara.Andara yang kecewa karena Danu, melampiaskannya dengan berusaha merebut Galih dari sisi Saujana. Dia iri dengan kebahagiaan mantan suami dan juga mantan kekasih suaminya, Danu, yang selalu dipenuhi kebahagiaan.Dulu, dia yang mendapatkan limpahan kasih sayang itu dari Galih. Namun, akibat perselingkuhan yang Andara lakukan, semua itu hilang dalam sekejap mata. Mereka yang dulu mencintai, dan menyayanginya, berubah menjadi benci.Semua karena Saujana, yang telah merebut kebahagiaan itu darinya. Dia tidak menyadari, dirinyalah yang membuat mereka yang dulu meyayangi berbalik membencinya. Hidup bagai seorang Ratu, dia tinggalkan, dan memilih hidup jadi rakyat jelata."Aku akan membuat Galih jatuh cinta kembali. Takkan ku biarkan Saujana menikah dengannya. Ha