Share

Bab 460

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-04 18:00:00
Belum lama, Theo mengirimkan pesan kepada Dokter Subandi dan menjelaskan kondisi Anisa kepadanya. Berdasarkan tebakan Dokter Subandi, jangan-jangan Anisa sakit atau hamil.

Anisa tidak mungkin sakit, dia adalah seorang dokter. Kalaupun Anisa sakit, dia pasti segera mencari cara untuk menyembuhkan penyakitnya. Jika Anisa sakit, dia tidak mungkin menghadiri pesta lajang dan pesta pernikahannya Sania.

Namun kalau tidak sakit, kenapa berat badan Anisa turun drastis dalam waktu sesingkat ini? Ditambah, nafsu makannya juga menurun dan hanya mau makan sayur-sayuran.

Bukankah ini tanda-tanda orang hamil?

Begitu mendengar pertanyaan Theo, semua orang yang duduk di meja itu pun langsung tercengang!

Mike tidak menyangka Theo bisa menebaknya secepat ini. Tidak, Theo tidak boleh tahu!

"Anisa nggak hamil," kata Mike.

Meskipun tidak menatap Theo, Anisa bisa merasakan tatapannya yang dingin dan tajam. Anisa bisa saja membohongi Theo seperti dia membohongi Mike, tetapi Anisa tak sanggup membuka mulutnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 461

    Anisa menatap kedua mata Theo yang memerah karena marah. "Theo, kamu selalu punya cara untuk merendahkanku."Anisa tak percaya mendengar pertanyaan Theo. Kalau bukan anaknya Theo, lantas anak siapa? Anak Evan? Anak Mike?"Kalau memang anak ini anakku, kenapa kamu tidak memberi tahu aku?" Theo merasa bahwa dirinya berhak menyalahkan Anisa. Di saat bersamaan, berbagai kenangan buruk pun muncul di ingatan Theo.Ini bukanlah pertama kalinya Anisa membohongi Theo. Theo paling tidak suka dipermainkan."Theo, kamu nggak capek?" Anisa menatap Theo dengan putus asa. "Aku capek, aku capek banget. Setiap ada masalah, kamu selalu menyalahkan aku, kamu selalu melampiaskan kemarahanmu kepada aku. Kamu anggap apa aku? Hah?"Anisa memencet tombol lift.Lantai tiga? Theo melihat nomor lantai yang tertera di samping pintu lift.Begitu pintu lift terbuka, Anisa langsung berjalan keluar.Melihat Anisa yang berjalan tergesa-gesa, Theo langsung ketakutan dan menahannya. "Kamu mau ke mana?""Menggugurkan ana

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 462

    Theo membuat Anisa marah sampai menangis."Bagaimana kalau kandungannya keguguran sendiri?" tanya Anisa.Pertanyaan Anisa sontak membuat Theo terdiam. Theo tidak tahu harus menjawab apa."Belum 3 bulan, anak ini belum tentu bisa dipertahankan. Kalau setiap hari kamu membuat aku marah, aku jamin anak ini tidak akan bisa bertahan hidup." Anisa puas melihat Theo yang tercengang.Tenggorokan Theo tampak bergulir, tetapi dia tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun. Theo teringat dengan ekspresi Anisa yang tampak putus asa. Theo tak seharusnya membuat Anisa marah.Theo merenungkan semua tuduhan-tuduhannya yang membuat Anisa murka. Kalau Anisa memang ingin menggugurkan kandungannya, dia bisa melakukannya sejak kemarin. Anisa bisa saja menggugurkan kandungannya secara diam-diam, untuk apa dia mempertahankan kandungan ini sampai 2 bulan?Apalagi, masa kehamilan membuat Anisa sangat tersiksa. Dia kehilangan nafsu makan hingga berat badannya turun drastis. Meskipun tersiksa, Anisa tidak menggu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 463

    Theo berjalan ke ruang tamu dan menunggu Anisa."Apa lagi yang mau dibicarakan?" tanya Anisa sambil berjalan ke tangga."Kamu mau tidur?" Theo terenyuh melihat tubuh Anisa yang kurus."Em, kamu mau ngomong apa? Cepat!" Anisa berdiri di tangga untuk menjaga jarak dengan Theo.Anisa sedih setiap mencium aroma tubuh Theo. Jelas-jelas mereka dekat, tetapi kenapa jarak terasa sangat jauh?"Kamu tidur saja." Theo duduk di sofa. "Aku mau duduk sebentar, lalu pulang.""Oh." Anisa membalikkan badan dan naik ke kamar.Setelah Anisa masuk ke kamar, Theo bangkit dari sofa dan berjalan mondar-mandir.Theo baru sadar, selama ini dia yang terlalu egois. Dia tidak pernah berusaha untuk memahami keinginan Anisa. Theo merasa kalau dirinya sudah banyak berkorban, tetapi Anisa yang selalu menyia-nyiakannya. Faktanya, bukan pengorbanan seperti itu yang Anisa inginkan.Theo tidak pernah memberikan yang Anisa benar-benar inginkan.Setengah jam telah berlalu. Theo mengeluarkan ponselnya dan menelepon Dokter

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 464

    Sekujur tubuh Anisa terasa tegang.Anisa berbaring membelakangi Theo sehingga dia tidak bisa melihat ekspresi Theo.Hati Anisa memberontak. Bagaimana kalau Theo melakukan hal yang tidak-tidak?Setelah berbaring, Theo hanya memeluk Anisa dari belakang. Theo tidak melakukan hal-hal yang kelewatan.Perlahan-lahan, Anisa dapat mendengar detak jantung Theo. Napas Theo yang lembut berembus mengenai kulit Anisa.Theo memeluk pinggan Anisa dengan lembut, sama seperti 5 tahun yang lalu.Tiba-tiba, Anisa membuka kedua matanya. Dia tak bisa mengontrol pikirannya yang sedang mengingat kenangan-kenangan indah dulu.Tak berapa lama, Anisa pun meneteskan air mata, sedangkan Theo terlelap di sampingnya.Anisa melepaskan pelukan Theo, lalu bangkit dan duduk di tempat tidur. Anisa menyeka air matanya sambil memperhatikan wajah Theo.Ketika melihat dada Theo, Anisa mengulurkan tangannya secara spontan. Anisa ingin melihat luka di dada Theo.Di saat Anisa hendak membuka kancing kemeja Theo, Theo mengerutk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 465

    "Kenapa tiba-tiba membahas masalah ini?" Theo tidak ingin bertengkar karena Anisa sedang mengandung."Kenapa tidak boleh dibahas? Hanya karena tidak dibahas, bukan berarti semuanya sudah berlalu." Anisa tahu, membuka luka lamanya hanya akan saling menyakiti, tetapi kalau tidak dibahas, Anisa tidak punya kesempatan untuk menjelaskan semuanya.Theo memeluk Anisa dan berkata, "Bukannya kamu mau tidur? Aku mengganggu kamu, ya?"Anisa gugup saat wajahnya menempel di dada Theo yang hangat. Anisa pun panik, lalu melepaskan pelukan Theo dan kembali berbaring sambil membelakanginya.Hati Theo selalu terenyuh setiap melihat tubuh Anisa yang kurus.Sampai sekarang, Anisa masih belum memberi tahu Theo mengenai isi percakapannya dengan Sabrina. Namun Theo juga tidak mau memaksa Anisa untuk mengatakannya.Tidak ditanya saja Anisa bisa marah, apalagi kalau ditanya? Yang ada Anisa malah makin marah.Theo menyelimuti Anisa dan kembali berbaring di sampingnya.....Pukul 6 sore.Mike, Eden, Wilona, dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 466

    Anisa melirik Mike. "Aku mau makan. Aku belum bicara sama dia."Mike sulit memercayai jawaban Anisa. "Terus kalian ngapain saja dari tadi? Kenapa dia bisa muncul dari atas? Dia tidur di kamarmu? Hah?"Anisa mengerutkan alis. "Kamu ribut banget.""Oke, oke, aku diam." Mike tak tega melihat tubuh Anisa yang hanya tersisa tulang.Anisa mengambil sendok dan menyantap makanannya.William dan Wilona menatap Anisa sambil tercengang.Sesaat menyadari tatapan kedua anaknya, Anisa pun tersipu malu dan bertanya, "Kenapa kalian melihat Ibu seperti itu?""Bu, kalau Ibu punya anak lagi, apakah Ibu masih akan menyayangi aku dan Kak William?" tanya Wilona."Tentu saja. Ibu selalu menyayangi kalian." Justru karena sayang, makanya Anisa tidak ingin Theo mengetahui identitas mereka.Wilona menghela napas lega. Dia mengedipkan kedua matanya yang indah dan bertanya, "Adik bayinya cewek atau cowok?""Sayang, adik bayi di perut Ibu masih sangat kecil. Belum tahu cewek atau cowok," Anisa menjawab dengan sabar

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 467

    "Em. Kamu sudah makan makan?" tanya Theo."Sudah. Aku makan sama William," jawab Thea."Thea, kenapa kamu suka bermain dengan William?" Theo teringat saat Thea mengajak Mike bertukar tempat.Biasanya Thea selalu duduk di samping Theo, tetapi hari ini dia malah lebih memilih duduk bersama William."Aku suka main sama William dan Wilona." Thea memiliki firasat yang kuat, William dan Wilona adalah keponakannya. Thea bisa merasakan kedekatan William dan Wilona.Tiba-tiba, Theo teringat kejadian di vila yang ada di tengah hutan. Saat itu Theo hampir membunuh William.Hari ini Theo dan William tidak berinteraksi. Tampaknya William sengaja menghindari Theo.Theo yakin, William pasti trauma. Bagaimanapun, dia masih anak kecil.Kalau diingat kembali, sejujurnya Theo menyesali perbuatannya.Theo yang dulu tidak akan menyesali perbuatannya. Jika Theo tidak ditantang, dia tidak mungkin menyakiti orang lain.Ketika William menantang Theo, Theo langsung kehilangan akal sehatnya dan menyakiti William

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 468

    Anisa hampir pingsan saat melihat komentar-komentar di internet, bukan karena komentar yang menilai kehidupan pribadinya berantakan, tetapi karena ada oknum tidak bertanggung jawab yang menyebarkan foto William dan Wilona.Tak hanya foto, oknum tersebut juga membocorkan tempat William dan Wilona bersekolah.Anisa langsung bangkit dari tempat tidur dan pergi memanggil Mike, "Mike, bangun!"Mike tidak mengenakan sehelai baju pun. Dia hanya memakai sehelai celana dalam."Ada apa?" Mike mengangkat kepalanya. "Sudah pagi?""Sudah pagi." Anisa menunjukkan berita-berita yang beredar di internet. "Kamu bisa menghapus foto William dan Wilona? Aku tidak tahu bagaimana cara menghapus foto ini. Ada oknum yang menyebarkan foto anak-anak."Begitu melihat foto William dan Wilona, Mike langsung membuka mata dan bangun dari tempat tidur."Tenang, serahkan kepadaku." Mike mengenakan baju, lalu membuka komputernya dan mulai menghapus foto-foto yang beredar di internet. "Kayaknya ada yang menyerang kamu."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status