Mereka semua kesulitan untuk berkata-kata, semuanya terlalu fokus dan menyentuh pipi mereka cukup kuat. “Akion, kau saintess!?” Harzem bertanya dengan suara yang begitu kuat. Di dalam kuil itu suaranya menggema. Aku menganggukkan kepalaku. Aku paham kenapa dia tidak percaya karena aku ini seorang swordmaster. “Ada banyak swordmaster yang berasal dari ksatria suci. Aku memahami kalau kau mengatakan hal seperti itu. Saintess bukanlah orang yang lemah, kekuatan fisik yang terlatih bisa saja terjadi.” Verion lebih cepat menerima apa yang baru saja aku katakan, dia menilai ku dengan tatapannya yang lembut. Tahi lalatnya seolah melakukan penerimaan atas sesuatu yang terdengar tidak masuk akal.“Jangan lupa kalau aku sendiri adalah pendeta yang sebenarnya adalah penyihir. Konsepnya semuanya pada dasarnya sama, hanya berbeda pada tujuan dan penyaluran. Kalau aku pikirkan ....” Belum lagi Verion bicara, Levian memotongnya dengan satu kalimat yang membuatku cukup terkejut. “Baron adalah s
Sudah lama sekali rasanya aku tidak merasakan hal seperti ini. Pengumpulan para bangsawan yang berjasa katanya, dan itulah yang membuatku bertemu dengan lady berambut perak ini. Tatapannya selalu tajam dan aku semakin tidak takut dengannya. Saintess? Kenyataannya dia bukan saintess, tapi aku masih memanggilnya dengan gelar itu. “Hormat kepada saintess yang agung, Tuan Putri Ophelia. Saya Baron Sanktessy memberi hormat.” Ophelia tidak menjawab ucapanku, aneh sekali biasanya dia memiliki kalimat balasan yang tajam dan membuat orang-orang tertawa. Aku melihat ke arah Ophelia, matanya itu bergetar, apa yang hendak dia lakukan selanjutnya aku tidak tahu, namun baru saja sebentar kami bertemu, dia memuntahkan darah secara tiba-tiba. Padahal hari ini aku hanya melakukan pertemuan sebentar, bertemu dengan Luke, dan kembali ke mansion, itu saja. Tapi malah menyaksikan hal luar biasa ini. Para ksatrianya langsung heboh, memegangi tubuhnya, membuatnya harus menghadapi ini di depanku. Tubuhny
Ada kenangan hebat antara Luke dan Caesar. Aku sangat yakin kalau Luke ingatannya juga terganggu. Karena itulah dia tidak mengingatku walaupun bertemu. Yang sedang kuberikan adalah simbol sihir yang dibuat Luke khusus untuk Caesar. Memory unlock, itulah nama dari simbol sihir tingkat tiga yang digunakan oleh Luke. Dia menggunakan gabungan tiga sihir berbeda dan membuat sihir pengunci semakin aman. Kening Luke berkerut, aku ingat sedikit saat Caesar meminta membuatnya Luke sama sekali tidak memahaminya. “Ingatanku sangat luar biasa. Kenapa aku harus menyimpannya di tempat tak berbentuk bagaikan lubang hitam? Kau meremehkan kepintaranku, Caesar?” Luke saat itu melakukan protes. Memory unlock bisa menyimpan ingatan atau memori seseorang pada tempat sihir tidak terbentuk. Mereka yang tidak memiliki sihir itu sendiri tidak bisa mengambil memori tersebut, sehingga keamanannya sangat tinggi. Apalagi dikunci dengan keamanan tiga lapis. “Aneh ... Aku sangat merasa kenal dengan simbol sihir
Di mansion Marquis Kingston mereka masih saja memperlakukanku seperti biasa. Semua pelayan dan ksatria penuh hormat padaku. Mereka adalah keluarga pertama yang melakukannya, karena hubunganku dan Verion juga baik, maka bisa dibilang hubungan keluarga kami bersuaa akan baik hingga nanti. Dia telah menjadi sekutuku, temanku, dan bahkan ingin mengikat dalam ikrar saudara. Di depanku dia seperti biasa, tersenyum dengan tahi lalat yang ada di bawah matanya. “Ayahku sebentar lagi akan tiba, Akion. Jadi, apa yang kau lakukan tadi di menara sihir penyihir agung Luke?” tanya Verion dengan sopan tapi terlihat jelas dia penasaran. “Dia teman di masa laluku.”“Teman?” Jawabanku ternyata membuatnya terkejut. Tubuhnya condong, sikap alami yang sebenarnya berbahaya jika dia menghadapi bangsawan lain. “Teman perang Caesar atau bisa dibilang aku di masa lalu. Caesar, Cassiel, Luke. Dia pun melupakan apa yang terjadi pada kami berdua, ingatannya terkunci di satu tempat tapi dia sendiri melupakan m
“Nagaimana bisa kau tahu namanya? Aku rasa aku pernah mendengar kalau god’s sword hanyalah karangan.” Radd terlihat pucat, dia kesulitan dalam bicara hingga sedikit terkendala tadinya. “Kau tahu juga, Radd?” tanyaku ingin mendengar penjelasan dari blacksmith ini. “Pedang pembunuh iblis, dan itu hanyalah rumor. Tapi Anda bilang ini adalah ….”“Kau melihatnya sendiri tadi, kan?” tanyaku padanya dan Radd langsung menganggukkan kepalanya. Dia terus memandang dan terlihat cukup aneh. “Apa ada sesuatu? tanyaku padanya. “Aku merasa sangat terharu karena bisa menyentuhnya sebelumnya.” Aku tersenyum. “Pedang ini juga bisa berhasil diselamatkan karena kemampuanmu yang hebat. Terima kasih, Radd.” Verion menatap ke arahku tidak percaya. Ini semua karena apa yang kami lakukan sebelumnya. God’s sword sedang dicari oleh black ring untuk dihancurkan dan hebatnya ternyata aku telah memilikinya sejak dulu. “Akion! Ini luar biasa sekali!” Verion terlalu bersemangat hingga dia berdiri dan mengeju
Dia berlari dengan kakinya yang kecil melihat kedua kakak yang sangat dia sayangi tentu saja dia sangat senang sekali. Tenis melompat tinggi dan aku memeluknya. “Kau bertambah berat ya, Renia.” Renia langsung menatapku dengan tatapan yang begitu tajam. “Kak Akion, mengatakan itu pada seorang lady tidak boleh. Kakak bisa mendapatkan tamparan dari lady karena kakak mengejeknya.” Renia cemberut yang membuatku merasa begitu gemas. “kau tidak merindukan kakak pertamamu? Kakak bisa menangis karena dilupakan oleh adiknya.” Harzem mengusap matanya, dia berpura-pura menghapus air matanya lalu sedikit sesegukan. Renia merentangkan kedua tangannya dan sekarang berpindah ke pelukan Harzem. “Kalian berdua memperlakukanku seperti anak kecil, Kak.” Walaupun dia mengatakannya dengan suara yang ketus, tapi aku tahu dia suka pelukan kami berdua. Tanpa ingin mengukur waktu lagi, aku berjalan ke arah lain. Harzem telah memahami apa yang akan kulakukan, dia menurunkan Renia dan sekarang mereka b
Semuanya telah kembali, awalnya sangat aneh, memuakan dan aku muntah. Ingatan itu tersusun di dalam otakku, ingatan bercampur dalam tiga tahapan, dalam tiga kehidupan. Aku bermeditasi cukup lama di dalam kamarku. Sunny masih terkihat marah denganku karena saat aku bertemu dengannya kembali bukan menghabiskan waktu bersamanya tapi malah menyendiri di dalam kamar. Tepat di hari kedua aku telah menyelesaikan meditasi ku, kekuatan dan sebelumnya tidak ada sama sekali dengan diriku sudah sepenuhnya ada aku bisa merasakan kekuatan dan begitu besar dalam diriku. Tanganku bercahaya, aku bisa melihat dengan jelas aliran kekuatanku. Aura dan divine power yang berjaaln beringin. Ini rasanya berbeda. Untuk sekarang hanya ada aku yang merasakannya. Ksatria suci tapi dengan cara yang berbeda. Aku berdiri, bajuku basah karena keringat yang begitu banyak karena meditasi yang aku lakukan. Ada gejolak energi dan pertempuran di dalamnya.“jadi, apakah kita harus melakukannya sekarang?” Aku sedang m
Pedang yang bercahaya sangat terang itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Dia beresonansi dengan kekuatan yang ada dalam diriku. Getaran itu terasa. “Akion.”“Ayah.” Mereka berdua memanggilku, merasa khawatir dan terpukau secara bersamaan. Aku mengangkat pedang yang aku pegang, dan cahayanya semakin terang. Cahaya platinum itu bisa saja menyakiti mata semua orang yang melihatnya. Tapi tidak, cahaya itu tidak akan menyakiti siapa pun, apa pun. Tapi sebaliknya. Dalam diriku timbul dorongan yang sangat kuat sekali. “Atas nama Dewa Thabium. Blessing Light!” Aku menggerakan tanganku, mengayun seolah aku mengayunkan pedang yang sangat kuat. Lalu cahaya platinum itu menyebar ke seluruh wilayah Sanktessy. Sangat cepat sekali dan cahayanya tidak habis sedikit pun dengan pusat cahaya dari pedang yang aku pegang. Secara ajaib, tanah-tanah tandus yang gersang yang hanya ada pasir tanpa ada tumbuhan di atasnya berubah warna menjadi tanah yang berwarna coklat gelap. Muncul tumbuhan di
Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru
Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel
Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba
Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan
Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku
Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk
Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c
Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi
Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya