“Nagaimana bisa kau tahu namanya? Aku rasa aku pernah mendengar kalau god’s sword hanyalah karangan.” Radd terlihat pucat, dia kesulitan dalam bicara hingga sedikit terkendala tadinya. “Kau tahu juga, Radd?” tanyaku ingin mendengar penjelasan dari blacksmith ini. “Pedang pembunuh iblis, dan itu hanyalah rumor. Tapi Anda bilang ini adalah ….”“Kau melihatnya sendiri tadi, kan?” tanyaku padanya dan Radd langsung menganggukkan kepalanya. Dia terus memandang dan terlihat cukup aneh. “Apa ada sesuatu? tanyaku padanya. “Aku merasa sangat terharu karena bisa menyentuhnya sebelumnya.” Aku tersenyum. “Pedang ini juga bisa berhasil diselamatkan karena kemampuanmu yang hebat. Terima kasih, Radd.” Verion menatap ke arahku tidak percaya. Ini semua karena apa yang kami lakukan sebelumnya. God’s sword sedang dicari oleh black ring untuk dihancurkan dan hebatnya ternyata aku telah memilikinya sejak dulu. “Akion! Ini luar biasa sekali!” Verion terlalu bersemangat hingga dia berdiri dan mengeju
Dia berlari dengan kakinya yang kecil melihat kedua kakak yang sangat dia sayangi tentu saja dia sangat senang sekali. Tenis melompat tinggi dan aku memeluknya. “Kau bertambah berat ya, Renia.” Renia langsung menatapku dengan tatapan yang begitu tajam. “Kak Akion, mengatakan itu pada seorang lady tidak boleh. Kakak bisa mendapatkan tamparan dari lady karena kakak mengejeknya.” Renia cemberut yang membuatku merasa begitu gemas. “kau tidak merindukan kakak pertamamu? Kakak bisa menangis karena dilupakan oleh adiknya.” Harzem mengusap matanya, dia berpura-pura menghapus air matanya lalu sedikit sesegukan. Renia merentangkan kedua tangannya dan sekarang berpindah ke pelukan Harzem. “Kalian berdua memperlakukanku seperti anak kecil, Kak.” Walaupun dia mengatakannya dengan suara yang ketus, tapi aku tahu dia suka pelukan kami berdua. Tanpa ingin mengukur waktu lagi, aku berjalan ke arah lain. Harzem telah memahami apa yang akan kulakukan, dia menurunkan Renia dan sekarang mereka b
Semuanya telah kembali, awalnya sangat aneh, memuakan dan aku muntah. Ingatan itu tersusun di dalam otakku, ingatan bercampur dalam tiga tahapan, dalam tiga kehidupan. Aku bermeditasi cukup lama di dalam kamarku. Sunny masih terkihat marah denganku karena saat aku bertemu dengannya kembali bukan menghabiskan waktu bersamanya tapi malah menyendiri di dalam kamar. Tepat di hari kedua aku telah menyelesaikan meditasi ku, kekuatan dan sebelumnya tidak ada sama sekali dengan diriku sudah sepenuhnya ada aku bisa merasakan kekuatan dan begitu besar dalam diriku. Tanganku bercahaya, aku bisa melihat dengan jelas aliran kekuatanku. Aura dan divine power yang berjaaln beringin. Ini rasanya berbeda. Untuk sekarang hanya ada aku yang merasakannya. Ksatria suci tapi dengan cara yang berbeda. Aku berdiri, bajuku basah karena keringat yang begitu banyak karena meditasi yang aku lakukan. Ada gejolak energi dan pertempuran di dalamnya.“jadi, apakah kita harus melakukannya sekarang?” Aku sedang m
Pedang yang bercahaya sangat terang itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Dia beresonansi dengan kekuatan yang ada dalam diriku. Getaran itu terasa. “Akion.”“Ayah.” Mereka berdua memanggilku, merasa khawatir dan terpukau secara bersamaan. Aku mengangkat pedang yang aku pegang, dan cahayanya semakin terang. Cahaya platinum itu bisa saja menyakiti mata semua orang yang melihatnya. Tapi tidak, cahaya itu tidak akan menyakiti siapa pun, apa pun. Tapi sebaliknya. Dalam diriku timbul dorongan yang sangat kuat sekali. “Atas nama Dewa Thabium. Blessing Light!” Aku menggerakan tanganku, mengayun seolah aku mengayunkan pedang yang sangat kuat. Lalu cahaya platinum itu menyebar ke seluruh wilayah Sanktessy. Sangat cepat sekali dan cahayanya tidak habis sedikit pun dengan pusat cahaya dari pedang yang aku pegang. Secara ajaib, tanah-tanah tandus yang gersang yang hanya ada pasir tanpa ada tumbuhan di atasnya berubah warna menjadi tanah yang berwarna coklat gelap. Muncul tumbuhan di
Surat kabar telah memberitakan apa yang terjadi di Sanktessy. Aku menyambut euforia ini dengan wajah yang gembira. Ada banyak pengunjung yang datang secara tiba-tiba di sanktessy, kebanyakan dari mereka adalah mereka yang tidak menyukai kalau Sanktessy benar-benar bangkit. Aku akan menambahkan sedikit bumbu lagi. Panggung terbaik dan telah terbentuk segala penyusunnya. Di tempat ini ada banyak pemburu berita yang menginginkan kenyataan yang bisa memuaskan segala hasrat mereka. “Anda tidak bisa masuk ke dalam mansion begitu saja. Surat izin dan itulah yang diperlukan.” Willian bicara dengan tegas pada beberapa wartawan yang mencoba menerobos masuk ke dalam mansion Sanktessy. Aku melihat dari atas, menaiki Sunny hingga mereka tidak menyadari kalau aku ada di atas mereka. Malam hari sangat mendukung apa yang aku lakukan. “Kalau begitu berikan surat ini pada Baron Sanktessy, swordmaster terhebat, tuanmu itu. Aku ingin sekali bicara secara langsung.” Para pemburu berita itu memberikan
Penyihir itu ingin menghindar dibantu oleh para pengguna aura. Mereka langsung menunjukkan kekuatan mereka, menekan dan langsung mengambil kesempatan dalam melakukan serangan secara tiba-tiba. “pedang kembar.” Mataku berpendar pada dua orang yang menyerangku, dari balik jubah yang mereka gunakan. Aku bisa melihat wajah mereka yang serupa. Rambut mereka mirip, satu panjang pada bagian kanan dan satu lagi panjang pada bagian kiri. “ku akui keberanian kalian.” Tap!Aku menangkap kedua pedang mereka dengan menggunakan tangan kosong, mereka terkejut, terlebih pedang itu patah sangat mudah seperti aku mematahkan kerupuk. Lalu pedang langsung ku angkat, kulempar dan menangcap di jantung mereka. Suara mereka bahkan tidak bisa keluar, mereka mati seketika sebagai bentuk penghormatanku atas keberanian mereka. Serangan berlanjut walau mereka telah mati. “Dewa, dengan kekuatanmu, aku akan menghukum pendosa ini.” Mereka membentuk pola pentagram bergumam dan memanggil dewa mereka, seolah me
Dengan Mana contact aku menghubungi mereka bertiga secara bersamaan. Kami saling melihat walaupun berada di tempat yang jauh. “Pada akhirnya kau melakukannya seperti seorang bocah yang haus akan perhatian.” uike bicara, dia tampak begitu lesu dengan mata pandanya yang tebal. “Menjadi seorang bocah sebentar tidak masalah. Ini adalah pengumuman yang akan membuat mereka menjadi marah.” Aku membalas ucapannya dengan percaya diri. Lalu memberikan senyum yang lebar. “Itu bisa membahayakan orang lainnya, Akion.” Verion mempertimbangkan aksi yang akan aku lakukan. “Kau sendiri mengatakan siap ikut denganku. Apa kau pada akhirnya meragukan temanmu ini, Verion?” “Aku tidak meragukanku, Kak. Tidak akan. Masalahnya hanya di pusat ibukota saja, wilayah lain bisa kita lindungi.” Altair menjawab dengan sangat serius. Dia memberikan tatapan mata yang berkobar, umurnya yang muda sungguh membuatku iri. Walaupun kenyataannya aku juga masih muda. “Kalian berisik sekali. Tentu saja di pusat ibukota
Aku meminta surat kabar disebarkan seperti dengan apa yang mereka saksikan. Para wartawan memiliki alat sihir yang membuat surat kabar mereka bisa bergerak, hanya dengan itu saja apa yang terjadi di Sanktessy akan menjadikan landasan untuk mereka berpikir apa yang aku katakan benar atau tidak. Penyebaran surat kabarnya juga sangat cepat sekali. “Bagaimana dengan para ksatria, Levian?” tanyaku pada Levian saat kami sedang berjalan cepat di dalam lorong mansion untuk menuju arena latihan yang sangat luas. “Mereka semua dalam keadaan sehat, bersemangat dan semakin kuat, Baron Akion.” Aku tersenyum. Ini berita yang sangat baik sekali. Aku sangat percaya dengan para kesatriaku yang sangat kuat, mereka adalah ksatria yang telah kulatih dan menjalani banyak hal sulit di Medan perang. Jika ada ksatria yang melalui banyak peperangan terbanyak, itu tentu saja para ksatriaku. “Sudah lama sekali aku tidak melihat mereka. Tapi aku yakin sekali kalau mereka berlatih dengan baik.”Saat aku ber
Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru
Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel
Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba
Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan
Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku
Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk
Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c
Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi
Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya