Home / All / Bangkitnya Sang Ahli Pedang / Kau Melihatnya, Kan?

Share

Kau Melihatnya, Kan?

Author: Viens Aisling
last update Last Updated: 2022-11-19 21:53:07

Penyihir itu ingin menghindar dibantu oleh para pengguna aura. Mereka langsung menunjukkan kekuatan mereka, menekan dan langsung mengambil kesempatan dalam melakukan serangan secara tiba-tiba.

“pedang kembar.”

Mataku berpendar pada dua orang yang menyerangku, dari balik jubah yang mereka gunakan. Aku bisa melihat wajah mereka yang serupa. Rambut mereka mirip, satu panjang pada bagian kanan dan satu lagi panjang pada bagian kiri.

“ku akui keberanian kalian.”

Tap!

Aku menangkap kedua pedang mereka dengan menggunakan tangan kosong, mereka terkejut, terlebih pedang itu patah sangat mudah seperti aku mematahkan kerupuk.

Lalu pedang langsung ku angkat, kulempar dan menangcap di jantung mereka. Suara mereka bahkan tidak bisa keluar, mereka mati seketika sebagai bentuk penghormatanku atas keberanian mereka.

Serangan berlanjut walau mereka telah mati.

“Dewa, dengan kekuatanmu, aku akan menghukum pendosa ini.”

Mereka membentuk pola pentagram bergumam dan memanggil dewa mereka, seolah me
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Senja Temaram
I love it. hope updating soon
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Pernyataan Berani

    Dengan Mana contact aku menghubungi mereka bertiga secara bersamaan. Kami saling melihat walaupun berada di tempat yang jauh. “Pada akhirnya kau melakukannya seperti seorang bocah yang haus akan perhatian.” uike bicara, dia tampak begitu lesu dengan mata pandanya yang tebal. “Menjadi seorang bocah sebentar tidak masalah. Ini adalah pengumuman yang akan membuat mereka menjadi marah.” Aku membalas ucapannya dengan percaya diri. Lalu memberikan senyum yang lebar. “Itu bisa membahayakan orang lainnya, Akion.” Verion mempertimbangkan aksi yang akan aku lakukan. “Kau sendiri mengatakan siap ikut denganku. Apa kau pada akhirnya meragukan temanmu ini, Verion?” “Aku tidak meragukanku, Kak. Tidak akan. Masalahnya hanya di pusat ibukota saja, wilayah lain bisa kita lindungi.” Altair menjawab dengan sangat serius. Dia memberikan tatapan mata yang berkobar, umurnya yang muda sungguh membuatku iri. Walaupun kenyataannya aku juga masih muda. “Kalian berisik sekali. Tentu saja di pusat ibukota

    Last Updated : 2022-11-20
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Bara Di Sanktessy

    Aku meminta surat kabar disebarkan seperti dengan apa yang mereka saksikan. Para wartawan memiliki alat sihir yang membuat surat kabar mereka bisa bergerak, hanya dengan itu saja apa yang terjadi di Sanktessy akan menjadikan landasan untuk mereka berpikir apa yang aku katakan benar atau tidak. Penyebaran surat kabarnya juga sangat cepat sekali. “Bagaimana dengan para ksatria, Levian?” tanyaku pada Levian saat kami sedang berjalan cepat di dalam lorong mansion untuk menuju arena latihan yang sangat luas. “Mereka semua dalam keadaan sehat, bersemangat dan semakin kuat, Baron Akion.” Aku tersenyum. Ini berita yang sangat baik sekali. Aku sangat percaya dengan para kesatriaku yang sangat kuat, mereka adalah ksatria yang telah kulatih dan menjalani banyak hal sulit di Medan perang. Jika ada ksatria yang melalui banyak peperangan terbanyak, itu tentu saja para ksatriaku. “Sudah lama sekali aku tidak melihat mereka. Tapi aku yakin sekali kalau mereka berlatih dengan baik.”Saat aku ber

    Last Updated : 2022-11-21
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Tenggara Yang Bergerak

    “Aku telah melihat semuanya dari surat kabar. Aku tahu kau pasti memiliki rencana, karena kau itulah mencoba menghubungiku seperti ini, kan?” “Ya, bukankah kita akan beraliansi, Kak Abel?” tanyaku padanya. Senyum percaya diriku yang sungguh membuatnya tersenyum. Dia cocok sekali dengan senyum yang menenangkan itu. “Tenggara akan membantumu, ada banyak bangsawan yang membantumu, Akion. Dame Genie juga pasti akan membantumu, wilayah mereka telah memutuskan itu dan aku menerima surat nya baru tadi pagi.” Wilayah kekuasaan Duchy Rakkalan dengan Dame Genie memang lebih dekat dibandingkan wilayah Sanktessy. Mendapatkan informasi ini sangat membantuku. “kalau begitu bergeraklah, Kak. Pihak sana juga pasti sangat sibuk sekali mempersiapkan segalanya untuk melakukan pertempuran.” Aku dengar dari Verion, ibukota sangat sibuk sekali. Ada banyak perdebatan antar bangsawan dan penduduk tentang apa yang harus mereka lakukan. Hingga katanya, pilihan terbaik adalah pertempuran di luar ibukota.

    Last Updated : 2022-11-23
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Serangan Pertama

    Di langit yang luas ini, sekelompok iblis terbang di langit. Mereka hampir menutupi langit saat kami di desa pinggiran, bisa dikatakan itu adalah desa buangan yang tidak pernah dipikirkan oleh sang kaisar. “Mereka iblis tingkat menekan, mereka menyebarkan wabah dan membunuh seluruh manusia di desa ini.” Harzem menjelaskan, tatapan mataku begitu tajam. Mereka memiliki dua tanduk kecil di atas kepala mereka, tingkat iblis juga dinilai dari ukuran tanduk mereka dan kesempurnaan tanduk itu, semakin gelap warnanya mereka adalah iblis yang kuat. Yang paling berbahay dibandingkan itu, jika mereka memiliki dua kaki berdiri seperti manusia. Ya, mereka hampir menyerupai manusia, iblis seperti itulah yang lebih berbahaya. Sedangkan para iblis itu memiliki dua kaki yang berdiri,Di bagian bawah, kami melihat pasukan black ring, mereka memiliki simbol yang dipamerkan sekarang. Menggunakan seragam berwarna hitam dengan lambang jelas mahkota tertusuk pedang. Bau anyir darah dan busuk begitu pek

    Last Updated : 2022-11-24
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Tanah Kematian

    Seekor burung besar di langit yang cerah terbang di atas kami yang sedang mendirikan tenda. Wangi teh seadanya tercium, cukup mewah untuk di tempat perang yang penuh dengan aura kegelapan. Burung itu mendarat di depanku, burung berwarna biru yang bersinar, merupakan burung sihir yang digunakan untuk mengirimkan berita. Levian telah berangkat lebih dulu, memutuskan untuk mengecek apa yang akan dihadapi di depan kami. Burung ini adalah laporan yang dia kirimkan, dengan menggunakan mantra maka burung biasa akan diliputi dengan energi sihir yang membuat burung akan bergerak lebih cepat. Surat sudah ada di tanganku, saat aku membuka surat, aku melihat sedikit tulisan, dia memberikan info dengan singkat, padat, dan jelas. “Baron, persis seperti yang Anda katakan.” Hanya itulah yang dituliskan oleh Levian. Kami berada di daerah gersang antara tiga perbatasan wilayah. Di antara County Invit, County Elbram, dan Duchy Lexier. Tiga wilayah ini bagaikan segitiga, mereka semua adalah wilayah

    Last Updated : 2022-11-26
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Marionette

    Akhirnya Altair tiba. Dia menggunakan baju resmi yang gagah, terakhir kali bertemu saja dia telah tumbuh dengan cepat, dan sekarang pun dia masih tumbuh sehingga tubuhnya secara perlahan tampak menjadi seorang ksatria yang hebat. “Kak Akion!” teriaknya sama seperti dulu. Dia mendekatiku setelah melompat dari kuda dengan sangat cepat. “Apa kabar?” tanyaku pelan.“Biak-baik saja, kak. Maafkan aku datang sedikit terlambat.”“Hanya setengah hari sedikit terlambat. Sudahlah, aku akan menjelaskan situasi padamu.” Altair menganggukkan kepalanya. Dia segera mengikutiku masuk ke dalam tenda di mana ada Harzem serta Levian di sana. Dia memberikan senyuman pada mereka berdua.“Ini adalah tanah kematian, bahkan kalau kau melempar sekuntum mawar di sana, mawar tersebut akan menjadi debu, begitu juga dengan kaki manusia.” Altair telah merasakan kengerian setelah mendengar penjelasan ku tadi. Dia menahan sedikit napasnya. “jadi, menghadapi mereka akan cukup sulit terutama kalau di pusatnya.”

    Last Updated : 2022-11-27
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Boneka Dan Sang Pengendali

    Tali-tali yang kulihat terlihat semakin besar dari skala sebelumnya. Tampak seperti sebuah ketegasan kalau apa yang sedang kuhadapi akan menjadi sangat berbahaya. Tiga iblis berukuran besar itu jelas adalah bonekanya. Mereka memiliki wajah dan ciri fisik yang berbeda. Satu memiliki kepala sapi dengan tanduk berukuran besar, senjata yang dia gunakan kapak besar, tubuhnya sangat berotot. Di posisi tengah, iblis itu berbentuk seperti ogre yang pernah aku lawan di gunung Berk. Dengan tongkat kayu besar berdiri, dia terlihat sangat menakutkan. Sedangkan iblis ketiga, dia memiliki kepala seperti manusia, tapi panjang dengan rambut yang panjang. “Marionette.” Iblis wanita berpakaian seksi itu mulai menyerang, ketiga iblis yang dia kendalikan langsung bergerak mengarahku. Iblis sapi menggunakan kapak besarnya, mengayun sangat kuat hingga suara ledakan dahsyat terdengar. Baik mayat hidup yang baru saja keluar dan para ksatria yang bekerjasama, berada di dekatku sangat buruk. Mereka terpen

    Last Updated : 2022-11-29
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Di Mana Jantungnya?

    Tubuhnya menyatu lagi, suasana menjadi lebih mencekam dibandingkan tadi. Para mayat hidup semakin terlihat gila dalam menyerang walaupun gerakan mereka tidak terarah dengan baik. Dia tersenyum kecil. “Kau tahu apa yang disukai oleh Tuan Beill yang agung padaku?” Dia memegang dirinya sendiri, tersenyum dengan bangga dengan kedua ujung bibir yang menyentuh telinga. “Itu karena aku sulit MATI!” Dia berteriak pada bagian terakhirnya, membuat gelombang suara yang kuat dan menghancurkan tanah serta apa pun yang mencoba menghalanginya. “Sunny!”Aku memanggil Sunny menggunakan telepati yang kuat. Bahkan saat itu karena sangat kuat nya telepati, aku bisa mengetahui itu terhubung juga dengan Tanka. Dia pasti kebingungan, tapi apa yang kuinginkan untungnya segera terjadi. Sunny yang memahami keinginanku langsung mendarat, dia berada di tengah-tengah posisi depan para ksatria, dengan kedua sayap yang lebar. Sunny mengepakkan sayapnya dan menghantam gelombang suara dengan kekuatannya. Tepat

    Last Updated : 2022-11-29

Latest chapter

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Burung Orang Suci

    Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Sombong

    Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Ketiga

    Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Whits Hole

    Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Eganor

    Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Serangan Kejutan

    Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Countess

    Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kami Juga Berkembang

    Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kau Diam Saja!

    Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status