Aku duduk di kursi yang ada di tenda. Aku masih merasakan rasa yang tidak nyaman berada di sana. Walaupun aku menyandarkan punggungku ke kursi, aku masih merasakan kelelahan yang hebat.Tanka memperhatikanku, dia menggunakan kekuatannya untuk melindungiku, dan matanya masih terlihat begitu sedih. Apa yang dia lihat memang mempengaruhi psikologis, mereka yang memiliki hati tidak mungkin bisa biasa-biasa saja. “Kau tidak akan diam saja, kan?” tanyaku pada Tanka yang baru saja selesai merapalkan mantra padaku. “Ya, tentu saja. Kita mempunyai bahan-bahan yang hebat. Kau tahu kan.” Tanka tersenyum namun dengan lemah. Dia akan sangat sibuk untuk meracik bahan-bahan yang mahal dan sulit ditemukan, lalu menjadikannya obat bagi semuanya. Aku tidak menyangka kalau bahan yang baru kami dapatkan itu harus digunakan sekarang. Sungguh waktu yang tidak terduga.“Gunakanlah. Kalau bisa jangan sampai habis.” Tanka mengangguk. Setelah mendengar apa yang kukatakan, Tanka langsung keluar dengan seg
Aku masuk ke dalam hutan semakin dalam, hutan yang dingin menyeruak ketakutan di dalamnya.Aku menyadari hawa yang berbeda saat aku masuk ke dalam hutan ini. Sunny beberapa kali ada di atasku, dan aku menyuruhnya untuk terbang tinggi dan menjauh, hingga tidak terlihat dari bawah. Aku tidak mau karena keberadaan Sunny yang bisa menjadi ancaman mereka.Hutan ini sangat luas dan mencari kemungkinan elf hitam itu tidak semudah yang dipikirkan karena mereka menyembunyikan diri mereka dengan baik. Para elf sering menyatu dengan alam karena mereka memang bagian dari alam yang memiliki kekuatan yang sangat hebat. Aku terus berlari di antara pepohonan agar tidak sambil terus mengamati di mana mereka berada. Mungkin juga mereka menggunakan sihir isolasi yang biasa digunakan Tanka. Atau mirip seperti itulah.Aku mendengar suara berdengung dan aku berhenti. Sekarang aku ada di ujung tebing dengan bulan besar di atasku. "Suara dengung apa tadi?” aku melihat sekitar dengan saksama, tapi tidak ad
Aku dan Xidag telah ada di tengah-tengah bagian desa, di mana yang lainnya menunggu di pinggir dengan sangat waspada. Mereka memiliki senjata yang besar dan itj ada ditangan mereka, para elf hitam itu memegangnya dengan tatapan mata yang tajam.Mereka penasaran dengan hasil yang akan diterima. Ya, aku sangat percaya diri. Mereka memang tahu kalau pangeran Xidag adalah pangeran yang kuat. Namun aku yang muncul dan memiliki naga bukanlah hal yang biasa. Yang bisa memiliki naga adalah orang yang sangat kuat. Mereka sangat tahu itu. Jadi, mereka tidak biaa menganggap remeh pria di depan mereka ini.Xidag menggunakan dua pedang yang bentuknya cekung dengan bagian dalamnya yang berkilau, itu pastinya sangat tajam yang bisa membelah apa pun di depannya. Xidag tidak membiarkan aku untuk menyerang lebih dulu, dia langsung menyerang dengan gesit. Saat aku menghindar dari sisi kiri, Xidag melepaskan pedang di tangan kanannya, mataku terpanah, tidak menyangka dengan gerakan Xidag yang tidak
Ini bukan lagi sebuah pertempuran yang tidak seimbang. Semua wajah yang awalnya terlihat sangat sedih dan ketakutan akhirnya mendekati mereka dengan tenang.Sesuatu perubahan yang begitu jelas.Mereka sudah mendengar berita apa yang kulakukan dan melihat dengan sangat tidak percaya. “Bukankah itu Tuan Akion? Kita harus membuatnya begitu nyaman untuk terus ada di sini.”Aku mendengar salah satu percakapan dari mereka. Mereka semua memiliki hal yang sama denganku. Yaitu cara tatap mereka yang kuat, mudah tentu kalau itu memiliki kekuatan yang sangat hebat.Aku memberikan senyumanku dengan sengaja. Lima wanita yang menungguiku untuk bicara dan itu membuatku merinding.“Bagaimana kabar kalian?” aku menggerakkan rahangku, membukanya sambil melihat mereka dengan tenang. Aku senang karena mereka terlihat sangat segar bugar.“Tentu saja sangat luar biasa hebat, Tuan Akion.” Mereka ingin sesuatu yang luar biasa sepertinya, mata milik mereka menatapku dengan cara yang membingungkan. Aku se
Setelah beberapa hari kami ada di wilayah yang terjangkit oleh penyakit kutukan, akhirnya kami menyaksikan kesibukan seperti desa pada umumnya. Mereka yang telah terbebas dari kutukan menjalani hari-hari seperti biasa dengan mengubur kesedihan mereka akan yang lainnya yang telah gugur. Karena mereka memiliki kehidupan yang harus mereka jalaniAndai saja waktu itu aku datang lebih cepat, mungkin orang yang selamat akan lebih banyak dari ini. Atau Andai saja sejak awal aku mengikuti penaklukan elf hitam, maka kutukan itu tidak terjadi menurut yang lainnya. Ya, walaupun aku telah melakukan sesuatu yang baik, tetap saja aku tidak bisa terbebas dari banyak hal buruk yang menyerangku. Seperti mereka yang mengatakan kalau aku adalah orang yang tidak cepat tanggap. Tch!Begitu mereka selalu mengkritik pencapaian orang lain, namun di saat ada yang mengkritik ku akan selalu ada yang membelaku. Ada gosip yang tersebar tentang betapa acuhnya pihak kekaisaran dengan penduduknya sendiri. Bahkan
Aku tersenyum dengan kaku, sudah lama aku tidak pernah mengalami hal seperti ini yang membuatku meraaa tidak nyaman dan aneh.Sesuatu yang mirip dengan roller coaster dengan air dibawahnya, terkejut dan dingin setelah itu.Di Kehidupanku sebelumnya aku hanya pernah merasakan hal seperti ini saat kedua orang tuaku masih asa.Ini adalah sebuah pesta dengan orang-orang yang terlihat gembira dengan apa yang aku lakukan. Dulu, orang tuaku merayakan hal seperti ini saat aku memenangkan perlombaan. Bahkan kalau itu pun adalah perlombaan yang sederhana sekali pun, kedua orang tuaku akan merayakan keberhasilan itu yang membuatku begitu senang. Mereka menghargai dan membuat aku bertambah semangat.“Tanpamu di sini, kami tidak akan bisa melewati masa kritis ini. Jadi, jangan sungkan untuk menghabiskan semua yang kami siapkan untukmu ini.” Dame Genie menatapku saat bicara, matanya yang terlihat sangat cerah dan berkilau. Setelah menatapnya selama beberapa detik, aku menatap semua makanan dan mi
Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sejak tadi aku beberapa kali melihatnya menatapku dengan cara yang berbeda, berbeda sekali dengan tatapan lainnya. Dia memberikan tatapan yang sangat tajam, yang dipenuhi dengan membenciku. Itu seketika membuatku merinding. Bagaimana bisa saat yang lainnya menatapku dengan tatapan yang lembut dan dia tidak aku mengabaikannya begitu saja. Dia seolah memburuku sejak tadi. Karena itulah, akhirnya aku mendatangi dirinya yang merasakan kelelahan setelah menatapku dengan sangat tajam. “Hei, ada apa? Aku tahu sejak tadi kau melihatku dengan tatapan yang tajam.” Di depan danau yang terlihat berwarna biru terang ini, aku melihat anak kecil laki-laki itu sedang duduk meringkuk sambil melempari batu di danau. Dia melihat ke arahku, dengan tatapan mata yang tajam. Kemudian baru yang hendak dia lempar ke danau dilemparkannya ke arahku. Tap! Aku menangkap batu itu dan menghancurkannya begitu saja., walaupun anak laki-laki kurus itu menatapku tajam, a
Langit malam yang saat itu sangat gelap seketika menjadi sangat terang karena apa yang kulakukan. Aku juga tidak begitu tahu kenapa aku bisa terlepas dari serangan ilusinya, dia memang memiliki kekuatan yang lebih lemah, namun aku saja belum melakukan apa pun yang membuat kekuatan itu hilang.Anehnya, Aku malah membayangkan semua orang yang kutemukan di sini, semua orang yang membekas di ingatan ku dan memiliki hubungan baik dengan aku—Akion Naal Sanktessy atau Leon Wijayah. Seketika aku langsung melepaskan aura yang sangat kuat dan mengayunkan pedangku dan langsung menebas ke arah Linch tengkorak tersebut. Tepat di bagian batu Mana berwarna ungu kegelapan di bagian dadanya, aku menebas di sana, merusak sumber kehidupannya sehingga Linch tersebut meledak di langit dan menghiasi langit malam seperti kembang api. Para Undead itu langsung menghilang dan batu Mana kehidupannya yang tertempel di dada Linch tengkorang tadi terjatuh ke tanah, cahayanya menghilang dari batu tersebut. Ak
Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru
Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel
Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba
Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan
Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku
Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk
Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c
Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi
Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya