Aku tersenyum dengan kaku, sudah lama aku tidak pernah mengalami hal seperti ini yang membuatku meraaa tidak nyaman dan aneh.Sesuatu yang mirip dengan roller coaster dengan air dibawahnya, terkejut dan dingin setelah itu.Di Kehidupanku sebelumnya aku hanya pernah merasakan hal seperti ini saat kedua orang tuaku masih asa.Ini adalah sebuah pesta dengan orang-orang yang terlihat gembira dengan apa yang aku lakukan. Dulu, orang tuaku merayakan hal seperti ini saat aku memenangkan perlombaan. Bahkan kalau itu pun adalah perlombaan yang sederhana sekali pun, kedua orang tuaku akan merayakan keberhasilan itu yang membuatku begitu senang. Mereka menghargai dan membuat aku bertambah semangat.“Tanpamu di sini, kami tidak akan bisa melewati masa kritis ini. Jadi, jangan sungkan untuk menghabiskan semua yang kami siapkan untukmu ini.” Dame Genie menatapku saat bicara, matanya yang terlihat sangat cerah dan berkilau. Setelah menatapnya selama beberapa detik, aku menatap semua makanan dan mi
Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sejak tadi aku beberapa kali melihatnya menatapku dengan cara yang berbeda, berbeda sekali dengan tatapan lainnya. Dia memberikan tatapan yang sangat tajam, yang dipenuhi dengan membenciku. Itu seketika membuatku merinding. Bagaimana bisa saat yang lainnya menatapku dengan tatapan yang lembut dan dia tidak aku mengabaikannya begitu saja. Dia seolah memburuku sejak tadi. Karena itulah, akhirnya aku mendatangi dirinya yang merasakan kelelahan setelah menatapku dengan sangat tajam. “Hei, ada apa? Aku tahu sejak tadi kau melihatku dengan tatapan yang tajam.” Di depan danau yang terlihat berwarna biru terang ini, aku melihat anak kecil laki-laki itu sedang duduk meringkuk sambil melempari batu di danau. Dia melihat ke arahku, dengan tatapan mata yang tajam. Kemudian baru yang hendak dia lempar ke danau dilemparkannya ke arahku. Tap! Aku menangkap batu itu dan menghancurkannya begitu saja., walaupun anak laki-laki kurus itu menatapku tajam, a
Langit malam yang saat itu sangat gelap seketika menjadi sangat terang karena apa yang kulakukan. Aku juga tidak begitu tahu kenapa aku bisa terlepas dari serangan ilusinya, dia memang memiliki kekuatan yang lebih lemah, namun aku saja belum melakukan apa pun yang membuat kekuatan itu hilang.Anehnya, Aku malah membayangkan semua orang yang kutemukan di sini, semua orang yang membekas di ingatan ku dan memiliki hubungan baik dengan aku—Akion Naal Sanktessy atau Leon Wijayah. Seketika aku langsung melepaskan aura yang sangat kuat dan mengayunkan pedangku dan langsung menebas ke arah Linch tengkorak tersebut. Tepat di bagian batu Mana berwarna ungu kegelapan di bagian dadanya, aku menebas di sana, merusak sumber kehidupannya sehingga Linch tersebut meledak di langit dan menghiasi langit malam seperti kembang api. Para Undead itu langsung menghilang dan batu Mana kehidupannya yang tertempel di dada Linch tengkorang tadi terjatuh ke tanah, cahayanya menghilang dari batu tersebut. Ak
Aku duduk di kursiku dengan tenang. Wajah memerahku telah hilang dan Tanka tidak berisik seperti tadi. Dia sedang menyibukkan dirinya untuk mengetahui stok dari ramuan dan bahan-bahannya. Terlihat sangat serius. Seperti seekor kucing yang siap mencakar. Dia sangat menganggap berharga semua bahan penelitiannya, siapa pun yang mencoba mengambilnya akan kena marah olehnya.Lucu, karena dia sering kali mengambil bahan penelitian orang lain. Ya, dia sering kali dihukum oleh Luke karena ulahnya.Aku mengeluarkan Mana Contact yang tidak diketahui oleh siapa pun kecuali keluargaku, Luke, dan Tanka. Aku yakin kalau mereka terus menghidupkan alat komunikasi ini berharap aku segera menghubungi mereka, bahkan ketika aku tidak menghubungi mereka, pasti mereka mencoba menghubungiku dan sayang sekali karena aku tidak menghidupkan alat komunikasi ini.Aku sibuk dengan urusanku yang membuatku sulit untuk memikirkan tentang Mana contact. Untungnya sekarang sudah selesai urusannya. Aku telah meneka
“Sialan!”Hujan turun dengan sangat deras, itu membasahi tanah dan semuanya. Udara dingin begitu terasa, kereta kuda melewati kubangan air, semua wajah menegang. Aku begitu marah saat mendengar kabar yang baru aku dengar. Sangat kacau“Sunny!” aku berteriak, dan sunny langsung turun dan aku melompat di atasnya. Tidak ada ucapan apa pun yang kukatakan pada para ksatria. Mereka juga tidak mendesak ku dan hanya menatap dengan kepanikan dan ketakutan secara bersamaan!Tanka yang ada di sampingku juga berwajah sama, dia sedikit pucat dan kami terbang dengan cepat membela udara yang diisi dengan tetesan air hujan yang deras. Kami melesat dengan sangat cepat, kemudian tidak butuh waktu lama kami telah tiba di tempat yang aku inginkan. Dua pilar besar dengan bagian tengah yang membulat, dua orang yang menjaganya telah bersiap. Seorang penyihir berjubah dengan tongkat di tangannya langsung mendatangiku ketika aku mendarat. Mereka semua paham dengan apa yang kuinginkan. “Ke Sanktessy!”"C
Mataku memandang dengan tidak percaya. Tidak ada kengerinan yang selama ini yang bisa mengalahkan apa yang kulihat sekarang. Ini sungguh menyayat hatiku, menghancurkan perasaanku dan membuatku kacau. Sangat kacau hingga aku tidak bisa berpikir apa pun.Aku melihat mansion utama Sanktessy menjadi sebuah reruntuhan, bahkan asap masih tersisa, bisa terlihat dengan sangat jelas yang membuat tubuhku lemah. Tanganku gemetar, semua ucapan yang kukatakan pada anak itu kemarin berbalik padaku.Semua orang masih sibuk, dan ketika mereka melihatku, suara teriakan terjadi, mereka mendatangiku dengan wajah yang begitu sedih. Mereka semua bersimpuh padaku dengan wajah lelah dan bersalah.“Maafkan kami tuan Akion ... kami tidak bisa melindungi Sanktessy.” Aku tidak bisa berkata apa pun walaupun mendengar suara menyesal mereka. Aku mendengar langkah kaki lebar lainnya, dan ketika aku berpaling aku melihat Harzem dan Renia yang berlari ke arahku dengan keadaan yang sangat berantakan.“Akion!”“Kakak
Perbaikan yang dilakukan pada Mansion Sanktessy sangatlah cepat, ini semua karena bantuan dari Marquis Kingston dan pihak menara sihir. Mereka telah banyak membantu dengan memberikan bantuan berupa material dan juga tenaga bantuan.Sekarang aku dan Harzem sedang duduk berdua di ruanganku dengan teh di depan kami. Sudah selama sepuluh menit kami duduk tanpa mengatakan apa pun. “Berhenti menyalahkan dirimu sendiri Harzem.”Kenyataannya, dibandingkan aku yang ada di luar wilayah Sanktessy, Harzem yang merupakan penyihir lingkaran enam, yang ada di samping ayahku dan gagal melindungi ayahku adalah orang yang sangat menderita. Apalagi saat kami bertemu, dia tidak meneteskan satu air mata pun yang membuat banyak orang mengkhawatirkannya. Dia bersikap sangat seperti seorang kakak, bersikap begitu kuat dan memberikan kekuatan pada adik-adiknya walaupun sebenarnya dia begitu rapuh.Ucapanku barusan itu membuyarkan lamunan Harzem, dia melihatku dengan mata yang dia coba lembutkan agar aku ti
“Altair, bagaimana bisa kau meninggalkan wilayahmu?” tanyaku khawatir. Dia yang akan mengurus dan menjadi Count Elbram selanjutnya malah mendatangi wilayahku. Apalagi wilayahnya masih dalam keadaan yang tidak terlalu bagus. Sejak ibunya meninggal, Count Elbram mengalami penurunan kesehatan. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan bagi pihak keluarga mereka,“Tidak apa, kak. Semuanya sudah baik-baik saja dan aku hanya ada di sini sebentar saja.” Altair dengan tubuh yang lebih tinggi dari sebelumnya menatapku dengan tenang. Dia telah mempelajari banyak hal di waktu kami berpisah sebentar ini. Memang pubertas adalah hal yang mengerikan dan bisa mengubah manusia seolah mereka . “Jadi, besok kau pulang?” tanya Verion penasaran. Mereka duduk saling berhadapan, dan Verion sama sepertiku, sedang mengamati pertumbuhan anak kecil ini yang telah menjadi dewasaAltair memberikan tatapannya yang cukup dingin pada Verion. “Tentu saja tidak, Kak Verion. Seminggu lagi aku akan pulang dari sini.
Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru
Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel
Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba
Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan
Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku
Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk
Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c
Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi
Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya