Di tengah-tengah guncangan tanah yang begitu kuat, tiba-tiba saja tubuh Shana lenyap dari pandangan lancer Tiagram. Sesaat saja wujudnya kini sudah ada di depan cleric Tiagram dengan pedang es miliknya sudah menebas tepat di depan wajahnya. Cleric Tiagram tidak dapat menghindar lagi dan dengan telak langsung terkena tebasan skill level 90 milik Shana.Suara dentuman keras seketika terdengar bersamaan dengan tanah ibukota yang berguncang kuat. Riuh angin juga semakin riuh bergemuruh saat tebasan skill swordman Shana sampai menembus tubuh cleric Tiagram dan menghantam permukaan tanah sampai berhamburan ke udara, sorcerer Tiagram yang tak jauh di dekatnya langsung terhempas karena dia tidak menyangka jika Shana mendadak bisa berpindah tempat sekejap mata dengan jarak sejauh itu.Lingkaran sihir warna kuning yang menyelimuti area pertarungan mereka juga langsung lenyap saat tubuh cleric Tiagram hancur berkeping-keping. Tapi archangel yang dia panggil masih ada karena efek skill ultimate y
Shana segera meminum MP potion sebelum akhirnya perlahan mulai melangkah menuju ke arah pixie dan salamander yang sedang diserang oleh archangel yang Reina kendalikan. Shana segera menggenggam erat pedang di tangan kirinya seraya mulai menunggu saat yang tepat untuk menyerang titik lemah dua spirit elemental agar langsung lenyap.“Triple winter reseda,” ucap Shana perlahan sambil berjalan.Saat itu juga pedang es miliknya mulai diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna putih dan aura hitam pekat. Tanah kembali berguncang kuat beriringan dengan deru angin yang bertiup sangat kencang. Debu-debu yang ada di permukaan tanah yang dilewati Shana langsung berhamburan terhempas oleh terpaan angin.Hanya satu kali saja Shana menebaskan pedangnya mengarah kepada dua spirit elemental druid Tiagram yang sedang dikeroyok oleh archangel yang dikendalikan Reina. Saat itu juga tekanan udara padat yang membentuk tiga tebasan pedang melesat mengarah kepada mereka dan dengan telak mengenai titik lemahnya.
“Kelihatannya pertarungan ini tidak akan selesai dalam waktu singkat,” gumam Satria seraya beberapa kali mengeluarkan banyak jarum beracun dari slot tas miliknya.“Tampaknya dia sudah punya rencana untuk mengalahkanku,” batin Antarius saat melihat Satria seperti mengakses slot tasnya.Tanpa membuang waktu lagi Satria langsung melompat menuju kepada Antarius sambil menggenggam erat pedang miliknya. Kali ini Satria menggunakan skill swordman miliknya untuk menyerang Antarius, tapi dengan tangkas Antarius juga menggunakan skill lancer miliknya dan berhasil menahan skill swordman Satria.“Thunder slash!” ucap Satria kembali menggunakan skillnya sambil menebaskan pedang di tangan kanannya.“Air lance!” balas Antarius seraya menghantamkan tombak di tangan kirinya menghalau tebasan Satria.Suara letupan terdengar saat skill serangan mereka beradu, Antarius membalas dengan menggunakan skill lancer miliknya lagi menggunakan tombak di tangan kanannya. Satria dengan gesit mengubah job classnya m
“Kau sebaiknya jangan terlalu percaya diri, buktikan saja jika memang apa yang kau katakan itu benar!” balas Antarius.“Menyedihkan,” gumam Satria sambil tersenyum karena dia sudah cukup mengulur waktu menunggu waktu cooldown skill khususnya. Pisau hitam di tangan kanannya segera dia masukan ke slot tasnya dan menggantinya dengan sebilah pedang, melihat hal itu membuat Antarius heran karena tiba-tiba saja Satria memasukan senjata andalannya lagi.“Blacksmith,” gumam Satria perlahan.“Fusion,” sambung Satria.“Aku akan membuktikannya kepadamu Antarius. Aku bahkan bisa mengalahkanmu tanpa senjata andalanku, meskipun kau menggunakan senjata andalanmu ini,” ucap Satria sambil melemparkan tombak biru yang menjadi senjata andalan Antarius.‘Tap’“Apa yang sebenarnya dia rencanakan?” gumam Antarius seraya menerima tombak yang dilemparkan oleh Satria.“Explode item,” ujar Satria menggunakan skill blacksmithnya lagi.‘Bhaaammmrrrr’‘Dhhooooommrr’Tiba-tiba saja tombak biru Antarius meledak ber
“Aku bukanlah orang yang memanfaatkan nama besar untuk kepentingan tertentu. Lagipula aku tidak akan mengambil resiko yang besar selagi keuntungannya tidak lebih besar dari resikonya. Jika mereka mau berubah maka itu bagus, tapi jika gagal maka kepercayaan terhadap Kerajaan Lunar juga akan menurun drastis, aku bukanlah tipe orang yang bisa mengorbankan orang lain begitu saja,” jelas Satria sambil menangkis serangan balasan Antarius.“Yah, meskipun kau tidak memberitahu alasanmu tapi aku bisa menyimpulkan beberapa hal. Aku yakin kau juga khawatir jika memberitahukan cara menggunakan skill ultimate kepada mereka, jika mereka berbalik melawanmu maka kemungkinan besar kau akan kalah. Bukan begitu?” sambung Satria seraya menyerang balik dengan pedang di tangannya.“Kau akan tahu sendiri nantinya,” balas Antarius seraya menghindari serangan Satria.Wujud Satria kembali lenyap dari pandangan Antarius, hanya dalam sekejap mata saja sosok Satria sudah muncul di belakangnya dengan pedang terhun
“Aku sendirian yang menghadapi bos lantai 80, sisanya menghadapi para monster yang mengganggu. Di saat-saat terakhir mereka bahkan kebanyakan sudah terkapar, tidak ada satupun dari mereka yang tahu cara menggunakan skill ultimate,” jelas Shana sembari menyarungkan pedang es miliknya.“Bagaimana bisa kau mengetahui cara menggunakan skill ultimate di lantai 80?” tanya Satria yang masih penasaran.“Kau sendiri bagaimana bisa kau mengetahui skill ultimate di lantai 70? Padahal setahuku glace tidak dapat berbicara, itu sangat mustahil,” tanya Shana yang malah bertanya balik kepada Satria.“Saat itu aku bersama orang-orang cerdas menjelajahi dungeon, di saat yang tepat salah satu dari mereka paham isyarat dan petunjuk yang diberikan oleh glace saat dia menggunakan skill ultimate miliknya,” jelas Satria.“Itu sulit dipercaya. Baiklah akan aku beritahu beberapa hal yang mungkin akan berguna bagimu nantinya. Bos lantai 80 merupakan slime, dia dapat meniru kekuatan orang yang sedang dia lawan.
“Apakah teman-temanmu yang diculik itu juga memainkan game MW RPG?” tanya Satria lagi untuk memastikan kesimpulannya terdahulu.“Tidak ada, mereka hanya sedang berada di dekatku. Tiba-tiba saja kami terdampar di tempat asing yang jauh berbeda dengan dunia nyata,” jawab Reina seraya menghela nafas dalam, terlihat jelas kalau dia merasa sangat bersalah karena gara-gara dia teman sekelasnya yang berada di dekatnya ikut terbawa ke dunia MW RPG.“Begitu rupanya, kelihatannya kesimpulanku waktu itu memang benar,” batin Satria.“Kami berusaha bertahan di dunia ini, bertemu dengan beberapa monster mengerikan hingga akhirnya berhasil sampai di perbatasan Kerajaan Alf dan mendapatkan pertolongan dari penduduk elf di sana,” ucap Reina.“Kami sudah punya harapan besar untuk dapat bertahan sambil mencari informasi keluar dari dunia ini, kami membantu para petualang di desa untuk menyelesaikan quest yang ada. Tapi petaka itu datang saat ada rombongan dari ibukota kerajaan yang datang ke desa tempat
Suara dentuman demi dentuman keras terdengar di selatan ibukota, lingkaran-lingkaran sihir serta cahaya gradasi yang timbul dari penggunaan skill terlihat menghiasi langit selatan ibukota. Tanah terus bergetar tanpa henti bersamaan dengan riuh angin yang terus bergemuruh. Alexa, dua swordman dan fighter Heptagram terus menahan pergerakan panglima perang yang sangat merepotkan.Beberapa kali mereka harus menyatukan kekuatan untuk menghalau skill tingkat tinggi yang digunakan oleh panglima perang. Terlebih skill khususnya yang mampu melihat pergerakan objek di depannya dalam gerak lambat membuat Alexa dan yang lainnya sulit untuk mendaratkan serangan mereka kepadanya karena selalu saja dapat dihindari atau ditangkis dengan mudahnya.“Dia benar-benar merepotkan,” tutur fighter Heptagram.“Meski begitu kita harus tetap menahannya di sini, akan sangat merepotkan jika dia bergerak dengan bebas,” tukas Alexa seraya melihat panglima perang yang sedang meladeni serangan dua swordman Heptagram.
Beberapa kali bahkan serangan tak terlihat malah berhasil mengenai Beaster Master dan Whitesmith. CeukAing bahkan tidak mampu menangkis semua serangan yang mengarah kepada yang lainnya. Hanya Forestius, CND saja yang tampak belum terkena serangan sedikitpun karena kemampuan bertarung mereka yang mumpuni. Sementara itu tidak hanya serangan fisik saja yang mengincar Claudius dan CeukAing.“Mereka seakan sudah tahu kelemahan kami masing-masing. tapi apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan serangan serasa datang dari tempat yang tidak ada orangnya,” gumam Claudius tatkala tidak ada satupun serangan sihir yang mengincarnya sebab hal itu malah akan memperkuat pertahanan dirinya dan undead miliknya.“Mereka bahkan tidak terlihat menggunakan skill. Tapi serangan skill terus datang menghujani kami. Tidak hanya itu saja, mereka benar-benar paham dengan cara kerja skill khusus milikku ini. Aku tahu Loner King pasti sudah memahaminya. Tapi diluar dugaan sejak tadi dia tidak menggunakan skillnya,” gum
Tujuh undead king milik Claudius dan tujuh spirit elemental milik Forestius yang ada di sana langsung lenyap secara mendadak. Alexa yakin kalau Claudius dan Forestius kembali memanggilnya di tempat pertarungan mereka melawan pasukan khusus yang dipimpin Anniel dan archer Heptagram. Kini perhatian semua anggota regu Satria tertuju kepada serangan satu Al Dragos.Di saat yang bersamaan setiap La Fire memanggil tujuh archangel sekaligus. Kini archangel berjumlah 42 buah seketika muncul dari lingkaran sihir yang ada di sekitar La Fire. Deru angin bertiup begitu kencang bersamaan dengan kemunculan mereka. Al Dragos yang tadi membuka mulutnya juga langsung melepaskan sihir api yang begitu panas mengarah kepada regu Satria.Regu Satria yang memiliki job class guardian langsung menggunakan skill pertahanan miliknya untuk menghalau sihir api yang digunakan Al Dragos. Suara dentuman kuat terdengar dengan jelas saat skill mereka beradu. Tanah kembali bergetar dengan kuatnya seirinng dengan gemur
Forestius kali ini berusaha mengayunkan tongkat sihirnya untuk menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria bisa menghindar sambil membalas dengan tendangannya. Forestius juga menunduk, tapi sejak awal Satria tidak berniat menyerang sebab dia tidak memiliki statistik untuk serangan saat ini hingga tidak akan memberikan damage apapun kepada lawannya.Satria hanya mengecoh saja agar Forestius menunduk dan langsung menempelkan kertas dari Sherry ke pelipis kiri Forestius. Tapi meski begitu Forestius juga berhasil menghantam kaki kiri Satria menggunakan tongkat sihirnya. Satria terlihat kesakitan seiring dengan suara benturan keras yang terjadi.Satria segera menghentakan kaki kanannya ke tubuh undead yang dinaiki Forestius. Sekejap mata saja tubuh Satria yang masih diselimuti aura kuning melesat cepat menuju CND. Namun CND tampak sudah menduga bahwa dia juga akan didekati oleh Satria. dengan cepat CND menggunakan sihir healingnya kepada Satria.Aura ungu mendadak menyelimuti tubuh Satria,
Asap hitam yang membumbung tinggi juga perlahan terlihat mulai bergerak. dari balik asap hitam itu langsung muncul tujuh naga hitam besar yang sekujur tubuhnya dilapisi oleh lava membentuk pola retakan-retakan. Tak hanya tujuh naga lava saja, diantara tujuh naga hitam itu juga terlihat ada enam sosok elf yang terbang dengan sayap api di punggungnya.“Itulah naga yang aku maksud!” ucap Grey dengan wajah cemas.“Mustahil,” ujar para elf di regu Satria.“Tidak mungkin,” kata para dragonoid di regu Satria.“Ada apa?” tanya Noir saat melihat ekspresi para elf dan dragonoid yang tergabung dalam regu Satria.“Menurut legenda, dulu kala leluhur para elf memiliki sayap api yang panasnya mampu mendidihkan sungai. Kisah itu tertuang sebagai dongeng belaka, tapi kami tidak mengira jika ternyata elf bersayap api memanglah ada,” jawab seorang elf dengan wajah pucat.“True volcanic dragon lord. Aku tidak mengira bahwa sosoknya memang ada di dunia ini,” ujar seorang dragonoid assassin.“Apa yang kali
“Sekarang!” teriak Satria dengan lantang. “Fusion!” ucap para blacksmith, semua item yang Satria lemparkan ke arah sepuluh Sliz tadi langsung menyatu dengan armor di tubuh Sliz berkat skill para blacksmith. “Explode item!” teriak para blacksmith langsung menggunakan skillnya. “Yang lain maju bersama!” tambah Satria. ‘Dhoomrr’ Suara ledakan hebat terdengar saat armor tiruan di tubuh Sliz langsung meledak terkena efek skill yang digunakan para blacksmith. Sementara itu wizard, sorcerer, archer dan ranger segera melepaskan serangan terkuat mereka secara bersamaan mengarah kepada Sliz. Para blacksmith yang dapat menggunakan skill giga impact juga seketika mengacungkan tangan kanannya ke udara. Suara dentuman demi dentuman hebat langsung terdengar saat serangan regu Satria dengan telak mengenai sepuluh Sliz. Bongkahan tanah seketika berhamburan ke udara seiring permukaan tanah yang bergetar dan riuh angin yang menderu. Sosok sepuluh Sliz langsung hancur karena pertahanan seorang alche
“Aku ingin kalian fokus kepada Glace de Rouge seperti yang direncanakan. Sisanya bantu aku menghadapi para slime yang menyerupai diriku itu, sebagai pembeda aku akan memakai kain ini di lengan kiriku,” kata Satria seraya mengikatkan kain di lengan kirinya.“Para blacksmith pinjamkan aku item milik kalian masing-masing. lemparkan saja ke permukaan tanah biar nanti aku akan mengambilnya sendiri. Jika aku meminta kalian menghancurkan itemnya maka langsung bersamaan menggunakan skill explode item. Jika ada dari kalian yang menguasai giga impact maka acungkan tangan kalian,” tambah Satria.“Baik!” jawab regu Satria serentak.Saat itu juga sepuluh peniru Satria melesat menyerang mereka semua dalam kecepatan tinggi. Namun Noir dengan cepat menggunakan skill khususnya menciptakan penghalang yang terbuat dari akar-akar dan rumput untuk mengelilingi mereka. Namun dengan mudah sepuluh Sliz menembus penghalang yang dibuat oleh Noir.Tapi ternyata ranger di regu Satria sudah menggunakan skillnya h
“Ya. Tuan Loner King selalu bilang bahwa musuh tipe yang sangat waspada. Dia mungkin sadar dengan kecerdasan tuan Loner King, karena itulah dia tidak akan berani menurunkan pasukan terkuatnya dari dungeon. Sebab dia pasti khawatir kalau tuan Loner King akan dengan bebas mengamuk di medan perang dan mengincarnya nanti,” tukas Irishviel.“Terlebih tuan Loner King telah membuktikan bahwa dirinya yang berada di urutan sepuluh petualang legendaris nyatanya mampu mengalahkan petualang legendaris yang ada di urutan kedua terkuat. Yah, sebenarnya tuan Loner King juga telah menyiapkan rencana walaupun pada akhirnya musuh menurunkan pasukan terkuatnya untuk menyerang kota lewat dungeon. Karena itu kalian tidak perlu cemas,” sambung Irishviel sambil tersenyum.Terlihat jelas bahwa Irishviel tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Satria. melihat reaksi Irishviel seperti itu membuat pemimpin Luxurie kembali terdiam. Sementara itu Foxi tampak tidak bisa tenang dan beberapa kali terus mondar mandir
Sementara itu di sisi medan perang lain kini perang juga sudah pecah. Para petualang dan prajurit aliansi mulai melesat ke barisan monster yang datang. Suara dentuman, ledakan dan riuh angin yang bergemuruh mulai terdengar bersahutan. Percikan-percikan bunga api dan elemen lainnya mulai terlihat menyambar di berbagai titik dari skill yang mereka gunakan.Senjata-senjata pelempar batu, pelempar tombak api dan jenis senjata berat lainnya mulai digunakan untuk menghujani monster yang mendekat. Serangan sihir dan skill jarak jauh juga terus terlihat secara beruntun tanpa henti. Sesekali dentuman keras dan getaran tanah juga terasa tatkala serangan tingkat tinggi digunakan oleh mereka.Monster-monster tingkat rendah dapat dengan mudahnya dihancurkan tanpa perlawanan. Meskipun begitu, jumlah mereka yang sangat banyak tetap membuat pasukan aliansi harus waspada. Beberapa petualang dan prajurit yang ceroboh dan terlalu meremehkan lawan bahkan tewas dikepung puluhan monster tingkat rendah yang
Tak lama kemudian terdengar suara dentuman dahsyat tatkala tujuh sihir tingkat tujuh milik Carmilla beradu dengan skill pertahanan dan sihir balasan yang digunakan oleh para prajurit aliansi. Tanah mulai bergetar kuat dikala sambaran-sambaran petir menyebar ke berbagai arah. Tak lama kemudian terdengar suara lantang Durrandal yang memberikan komando untuk menyerang.“Perang telah dimulai! Angkat senjata kalian! Demi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini, demi leluhur kita dan demi masa depan anak cucu kita. Maju! Sambutlah kematian kalian dengan penuh kebanggaan! Buktikan bahwa kebenaran tidak akan pernah tunduk kepada kejahatan!” teriak Durrandal hingga suaranya menggema di seantero hutan.“Ya!” sahut seluruh pasukan aliansi tanpa ada rasa ragu sedikitpun.Di depan regu Satria kini sudah terlihat jelas pasukan skeleton, orc, goblin dan monster level rendah lainnya melesat mengarah kepada pasukan aliansi. Jumlah mereka sangatlah banyak hingga terlihat seperti hamparan sejauh mat