Beranda / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 186 - Pak Raka Tertusuk Belati

Share

Bab 186 - Pak Raka Tertusuk Belati

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-25 19:50:54

Aliando memberi kesempatan kepada Pak Raka untuk berdiri.

Menunggu respon dari lelaki tua itu -mau lanjut bertarung atau mau menyerah saja.

Pak Raka terlihat sedang berusaha beranjak berdiri sembari merintih kesakitan, dengan keadaan mulut yang berdarah.

Pak Raka menggeram, menyeka mulutnya, dia tidak terima dikalahkan dengan mudah oleh seorang lelaki yang sepertinya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki nama sama sekali.

Ternyata Pak Raka belum menyerah, mau lanjut, meskipun sebenarnya dia telah terdesak.

Ia sempat tak menanggapi serius serangan lawannya tadi.

Ia berpikir bahwa Aliando tidak akan mungkin bisa menjatuhkannya.

Tapi ternyata dugaanya salah. Lawannya itu tidak main-main. Memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Baik lah. Ia akan menganggap pertarungan ini lebih serius lagi daripada sebelumnya.

Ia akan mengerahkan seluruh kekuatan dan kemampuannya.

Ia akan membuat lelaki itu bonyok bukan main.

"Jangan senang dulu kau bocah kemarin sore. Seperti apa yang kau katak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 187 - Pak Raka Benar-Benar Berakhir

    Ternyata yang tertembak adalah salah satu tukang pukul Pak Raka yang kebetulan masih hidup (namun kondisinya sudah mengenaskan), ia mau membantu Bossnya untuk melenyapkan Aliando, dengan menembaknya. Namun belum sempat ia menarik pelatuk pistol, dia sendiri lah yang tertembak duluan, akhirnya pistol di tangannya pun terjatuh. Sementara nyawa tukang pukul itu langsung melayang saat itu juga.Beberapa saat yang lalu, salah satu bodyguard yang melihat hal itu segera melepas tembakan sebelum tukang pukul itu berhasil menembak Aliando. Aliando sempat menoleh ke belakang, demi melihat apa yang terjadi. Tepat ketika Aliando balik badan, tukang pukul itu telah terkapar bersama dengan mayat-mayat yang lainnya. Raisa yang sudah panik bukan main, menghela napas lega seketika itu, ia tak bisa membayangkan jika Aliando sampai tertembak. Kemudian, Aliando menoleh ke arah bodyguard yang telah menembak tukang pukul itu. Yang telah menyelamatkan dirinya. "Terima kasih karna kau sudah melindungi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 188 - Selamat

    "AYAH!!!" Raisa langsung berseru saat mendapati sosok Ayahnya yang saat ini terlihat sedang duduk di kursi -ruang tengah di sebuah rumah. Rumah itu adalah milik saudara Ayahnya. Ternyata benar. Ayahnya dibawa ke rumahnya oleh saudara Ayahnya. Pak Harry menoleh, kedua matanya melebar -seketika. Raisa pun bergegas menghampiri dan seketika itu merengkuh tubuh Ayahnya dengan erat.Sekejab, mereka berdua saling berpelukan erat dan lama satu sama lain diiringi dengan isak tangis setelahnya. Sementara Aliando duduk di sofa dekat mereka setelah sebelumnya sempat melempar senyum ke arah seorang lelaki paruh baya yang sedang duduk di sofa sebrang -yang langsung menatap Pak Harry dan Raisa. Wajah lelaki paruh baya itu sekilas mirip Pak Harry, sepertinya dia adalah saudaranya yang dimaksud. Beberapa menit yang lalu, setelah mereka pergi dari markas besar Pak Raka, Aliando dan Nadine segera meluncur ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Pak Harry. Raisa sempat khawatir dengan Ayahnya, m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 189 - Rizal

    "Tapi...katanya kamu tidak mau meminta bantuan kepada Tuan Al, Sa? Kamu tidak ingin Tuan Al turun tangan?" Tanya Pak Harry kepada Raisa. "Ya. Aku memang tidak menghendaki Bang Al ikut menyerang dan awalnya, aku juga tidak berpikir sampai ke situ, Yah kalau Bang Al akan datang untuk menyelamatkanku dan membantu menghabisi Pak Raka. Aku enggak meminta bantuan kepada Tuan Al tadi." Jawab Raisa. "Bang Al yang datang sendiri, tiba-tiba datang bersama para bodyguardnya, menyelamatkanku dan menghabisi Pak Raka!" Lanjut Raisa. Pak Harry manggut-manggut. Pandangannya kemudian beralih menatap Aliando. "Benar kah hal itu, Tuan Al? Tuan Al yang datang sendiri tanpa diminta sama Raisa?" Tanya Pak Harry. Hendak memastikan. Aliando balas mengangguk."Betul itu, Pak. Raisa tidak memintaku untuk menyelamatkannya. Hal itu aku lakukan atas inisiatifku sendiri. Aku sendiri yang memilih menyusul ke sana. Kebetulan...aku mendapat kabar dari tukang pukul yang aku kirimkan untuk bantu-bantu Raisa sebel

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 190 - Siap-Siap Diintrogasi

    Aliando kira Nadine tidak akan kebangun.Sehingga ketika ia pulang, ia bisa langsung tidur dan paginya bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tapi sepertinya hal itu mustahil, karena, bahkan, hei, lihat lah, Nadine saja sampai bela-belain menunggu kepulangan dirinya di ruang tamu. Alamat ia akan diintrogasi Nadine setelah ini. Ia pun berpikir dengan keras, mencoba mencari kata-kata yang dirasa tepat dan pas untuk menjelaskannya kepada Nadine. Tiba-tiba Nadine memicingkan mata, menyelidik. "Tuh kan bener...kamu itu pasti habis berkelahi, Mas...lihat muka kamu tuh...penuh dengan luka-luka...dan tangan kamu juga, Mas...baju kamu juga kotor banget!" Nadine langsung berkomentar heboh begitu mendapati suaminya pulang dalam keadaan kacau. Matanya langsung memindai seluruh tubuh suaminya -seketika -separuh jengkel dan juga separuh prihatin. Meskipun tampaknya luka-luka ringan suaminya itu sudah diobati sebelumnya -keadaannya bisa dibilang tidak terlalu memprihatinkan -tapi tetap s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-30
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 191 - Pengertian Nadine

    "Kalau ditambah dicium dan dipeluk sama kamu setelah ini. Pasti, akan langsung sembuh." Aliando menahan senyum di ujung kalimatnya. Kedua mata Nadine melebar, kemudian mendengus, lantas geleng-geleng kepala sembari berdecak.Astaga. Dengan situasi dan kondisi Aliando saat ini, tapi, suaminya itu masih sempat-sempatnya menggoda dirinya?Kata-kata manis yang keluar dari mulut Aliando memang selalu berhasil membuat moodnya langsung berubah.Akhirnya Nadine pun tak tahan untuk tidak balas tersenyum -namun hanya berlangsung beberapa detik -sebelum ia buru-buru menguasai diri, mengubah ekspresi wajahnya lagi. "Yaudah deh. Bakal aku lakuin kalau itu emang bisa buat lukamu langsung sembuh, Mas." Nadine menyeringai. Akan melakukan hal yang diminta suaminya. Ia juga penasaran. Beneran langsung sembuh atau tidak.Namun Nadine sudah tahu, kalau hal itu, hanya usaha Aliando untuk membuatnya supaya tidak ngambek lagi. Setelah terdiam sebentar, akhirnya Nadine beranjak mengecup pipi dan memelu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 192 - Ijin Kepada Mertua

    Nadine melirik suaminya sebentar, seakan meminta pendapatnya. Anggukan dagu Aliando membuat Nadine balas mangguk-mangguk, ia telah paham, lantas kembali menatap Ayah dan Ibunya. Nadine menghela napas, memperbaiki posisi duduk. "Jadi gini Ma...Pa...aku mau ngasih tau sama Mama dan Papa...kalau...Mas Al itu baru aja beli rumah baru -"Belum sempat Nadine menyelesaikan kalimatnya, namun kedua mata Kinanti dan Arjuna sudah melebar lebih dulu secara bersamaan seketika itu. Nadine pun memilih menghentikan kalimatnya sejenak, membiarkan kedua orang tuanya. Detik berikutnya, kedua orang tua itu saling pandang satu sama lain, menyamakan frequensi, mencerna ucapan Nadine barusan.Untuk beberapa saat, keduanya termangu. Selang sebentar saja, pandangan Kinanti kemudian beralih menatap Aliando. "B-bener an? K-kamu baru aja beli rumah baru, Al?" Tanya Kinanti dengan suara tergagap seraya menelan ludah susah payah. Hendak memastikan. Kursi yang tengah ia duduki mendadak terasa tidak nyaman.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 193 - Mau Pamer

    "Aku udah menduga sih kalau sikap dan perlakukan Mama dan Papa akan langsung berubah sama aku setelah Mama dan Papa mengetahui rahasia aku yang bukan anak kandungnya Ayah Damar." Ucap Aliando sambil menggaruk keningnya."Pasti ...Mama dan Papa akan mulai berpihak kepadaku setelah ini, udah menerimaku sepenuhnya, Mama dan Papa akan membelaku di depan saudara-saudara Mama dan Papa ..." Lanjut Aliando, mengangkat kepala, menatap kedua mertuanya. "Tapi ...tidak dengan saudara-saudara Mama dan Papa yang pasti masih akan bersikap mengesalkan sama aku kalau aku tetap tinggal di rumah ini. Lagi pula, aku perlu memberi pelajaran sama mereka. Aku mau menunjukan diriku yang udah enggak bisa ditindas lagi sama mereka." Lanjut Aliando dengan ekspresi wajah dan nada bicara dingin. Hal itu berhasil membuat Kinanti dan Arjuna bergidik ngeri bersamaan begitu mendengar jika Aliando akan memberi pelajaran kepada saudara-saudaranya. Kini Kinanti dan Arjuna terdiam, tidak menimpali perkataan Aliando.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 194 - Kinanti Membela Aliando

    Mayang mengerutkan kening saat mendapati Kinanti yang langsung terlihat marah, mencerna dalam sepersekian detik, mencoba menerka apa kira-kira yang membuat Kinanti jadi marah seperti itu.Tapi ia merasa tidak salah ngomong barusan. Ia merasa apa yang baru saja ia katakan itu benar adanya ; memang pemandangan seperti itu yang kerap ia dapatkan ketika sedang ada acara makan malam atau acara lainnya di rumah ini. Mayang mengedikan bahu, memilih tak peduli dengan wajah Kinanti yang saat ini sedang mengeras -menatapnya tajam -tetap melanjutkan bicara dengan topik masih membahas Aliando. "Emang bener, kan, Kin? Kalo ada acara makan malam di rumah kamu atau pesta gitu, kamu dan Arjuna pasti selalu menjadikan Aliando sebagai pelayan?!" Tandas Mayang. Kinanti tidak kunjung menjawab, mukanya tambah merah padam. "Tapi, mana ini, kok Aliando malah belum kelihatan batang hidungnya sama sekali?" Mayang melongokan kepala, mengedar pandangan ke sekeliling, mencari keberadaan Aliando. "Nadine

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status