Home / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 152 - Masa Lalu Keluarga Pak Harry

Share

Bab 152 - Masa Lalu Keluarga Pak Harry

Author: Ahong
last update Last Updated: 2023-09-01 17:51:48

Pak Harry dan Raisa kompak menahan napas, menunggu detik-detik Aliando mengambil keputusan -antara mengiyakan permintaan mereka, bersedia membantu mereka atau tidak.

Aliando menghela napas, menatap Pak Harry dan Raisa bergantian, lantas mengusap wajah.

Baik lah. Dia sudah mengambil keputusan.

Dia akan membantu mereka setelah sebelumnya sempat dipikir-pikir dulu dan mempertingkan segala sesuatunya dengan matang.

Sepertinya mereka memang benar-benar membutuhkan bantuannya, tanpa ada rencana buruk dibaliknya.

"Baik lah. Setelah saya pikir-pikir, setelah saya pertimbangkan, tadi saya juga sudah menyanggupi permintaan Pak Harry ini di depan kantor kepada Nona Raisa. Putri Bapak." Aliando menghentikan kalimat sejenak, menoleh ke arah Raisa.

Pak Harry ikut menoleh, seakan bertanya kepada Raisa.

Raisa mengangguk pelan. Membenarkan perkataan Aliando.

Aliando kembali menghela napas untuk yang kedua kali, sebelum kemudian melanjutkan kalimatnya.

"Saya tidak tahu...apakah saya bisa memban
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 153 - Mulai Agak Dekat

    "Sudah. Enggak apa-apa, Nona. Biarkan Ayahmu bercerita sesuka hatinya. Siapa tau, suasana hatinya yang sedang baik ini akan memulihkan kesehatannya dan siapa tau, bisa segera sembuh dan bisa menghadapi situasi yang terjadi sebelum semuanya menjadi kacau." "Lagi pula, aku kan udah bilang hal ini berkali-kali, kalau aku udah melupakan kejadian itu. Aku paham, kenapa Nona sampai nekat melakukan hal itu. Untungnya, istriku enggak sampai kenapa-napa. Kalau istriku sampai kenapa-napa, mungkin, akan lain urusannya." Aliando tersenyum di ujung kalimat. Dia serius. Tidak main-main dengan ucapannya. Kalau saja istrinya sampai kenapa-napa karena ulah Raisa, mungkin dia tidak akan mengampuni mereka. Tapi yang terjadi, bukan demikian. Jadi, Aliando masih memaklumi. Seketika tubuh Raisa menegang begitu mendengarnya, terdiam untuk beberapa saat sambil menelan ludah. Kalimat Aliando membuatnya merinding. Kemudian, Raisa buru-buru menguasai diri. "M-aafkan Ayah saya ya, Tuan. Ayah saya jadi bic

    Last Updated : 2023-09-01
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 154 - Perhatian Aliando

    Tiba di kantin rumah sakit, Aliando dan Raisa duduk saling berhadap-hadapan satu sama lain. Pramusaji menghampiri meja mereka, memberikan buku menu. Sejenak, keduanya disibukan dengan memilih makanan dan minuman yang hendak dipesan.Tiga menit, keduanya telah selesai memilih menu masing-masing, lantas menyerahkan buku menu itu kembali kepada Pramusaji. Pramusaji menerima buku menu tersebut, mengecek sebentar, bertanya kepada mereka berdua untuk memastikan pesanan mereka terlebih dahulu.Setelah dirasa clear, Pramusaji bilang pesanan akan segera diantar, kemudian, pramusaji itu pun beranjak dari sana. "Oh ya...panggil aku Al saja...jangan panggil aku dengan panggilan Tuan..." Kata Aliando mencomot topik pembicaraan setelah pramusaji baru saja pergi. "T-tapi, Tuan..." Raisa keberatan. Aliando menghela napas. "Udah. Nurut saja sama aku. Jangan panggil aku Tuan. Panggil aku Al saja."Raisa terdiam sebentar, memikirkannya sejenak. "Bagimana kalau saya panggil Anda dengan panggilan

    Last Updated : 2023-09-02
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 155 - Nadine Cemburu

    "Dan Pak Harry juga pernah maksa kamu dengan berbagai macam cara supaya kamu bisa bekerja padanya, kan, Mas? Terus, dia juga sempat meremehkan kamu, sebelumnya?" Nadine berseru tertahan. Dia sudah mendengar cerita itu dari Aliando. Nadine menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Menjeda ketidaksukaaanya terhadap mereka berdua sejenak. Dia sangat tidak setuju dengan keputusan sang suami yang mau membantu orang yang dulu pernah menjahatinya. "Dan Raisa...anaknya Pak Harry itu juga udah main nyulik aku, Mas tanpa tahu masalah apa yang terjadi diantara kamu dan Pak Harry...dia juga udah pernah ngatain kamu, meremehkan kamu juga, sikapnya juga sombong banget dan ngeselin banget. Ish rasanya, sampai sekarang, aku masih belum terima aja Mas atas perlakukan mereka ke kamu. Aku jadi ikutan marah Mas kalau teringat dengan perbuatan buruk yang pernah udah mereka lakukan sama kamu!"Bukan apa-apa, mereka pernah berbuat jahat kepada suaminya. Nadine benar-benar tidak habis pik

    Last Updated : 2023-09-03
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 156 - Kedatangan Anggota Keluarga

    Nadine lah yang memilih beranjak berdiri untuk membukakan pintu -yang ternyata itu adalah Bi Inah -yang baru saja mengetuk pintu kamarnya dan terdengar suara Bi Inah setelahnya. "Ada apa, Bi?" Tanya Nadine begitu pintu kamar terbuka. "Ada Mbak Lidya, Mas Dion dan Tante Luna datang ke sini, Non. Saya disuruh manggil Non Nadine dan Mas Aliando sama Nonya dan Tuan untuk segera ke bawah untuk makan malam." Kata Bi Inah. "Oh ada mereka ke sini, Bi...oke-oke...kami akan segera turun, Bi." "Iya, Non. Kalau gitu, Bibi kembali ke bawah dulu ya." "Iya, Bi." Setelah Bi Inah melangkahkan kakinya dari depan kamar, Nadine menutup pintu dan kemudian berjalan menghampiri Aliando lagi. "Ada apa, sayang?" Tanya Aliando. "Itu kata Bi Inah...Kak Lidya, Bang Dion dan Tante Luna ke sini, Mas." Aliando mangguk-mangguk begitu mendengar jika mereka bertiga ke sini. Rahangnya mendadak mengeras -seketika. Nadine menghembuskan napas. "Kayaknya, kedatangan mereka ke sini itu karna mau tanya-tanya dan m

    Last Updated : 2023-09-03
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 157 - Jelas Tidak Percaya

    Nadine dan Aliando tidak langsung menjawab, malah saling pandang, saling melempar senyum, lantas kembali menatap Lidya dan Tante Luna bergantian sambil mengangguk pelan. Itu benar. Anggukan kepala dari keduanya tak ayal membuat Lidya dan Tante Luna tercengang lagi. Kemudian, Nadine dan Aliando berjalan ke arah kursi, menarik kursi dan duduk bersebelahan dengan sikap tenang. Tidak mempedulikan Lidya dan Tante Luna yang kini mendadak terpelongo.Beberapa saat kemudian, Lidya dan Tante Luna langsung menerocos, bilang, jika mereka berdua tidak percaya. Nadine dan Aliando mengedikan bahu kepada mereka berdua. Ya sudah kalau mereka tidak percaya. Tak masalah. Terserah. Alhasil, walau mereka tidak percaya, tapi, tetap saja mereka berdua kembali mendesak Nadine dan Aliando untuk menjelaskan lebih detail lagi, mereka perlu bukti untuk membuat mereka berdua percaya.Belum sempat Aliando dan Nadine bicara, Dion muncul dengan keadaan yang terlihat kacau. Perhatian semua orang yang ada di me

    Last Updated : 2023-09-04
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 158 - Nyali Yang Benar-Benar Menciut

    Telinga mereka panas saat mendengar Kinanti yang malah menasehati mereka untuk ikutan percaya dengan Aliando, tidak, mereka tidak mau. Mereka juga mencoba untuk tidak peduli dengan penjelasan Kinanti, tidak mau mendengarkan.Tapi, entah kenapa, tanpa mereka sadari, mereka tetap mendengarkannya dengan saksama dan dipikirkan. ARGH! Siapa sih Aliando sebenarnya itu? Kenapa dia mendadak jadi berubah drastis begini? Kenapa dia jadi punya banyak uang sekarang? Mereka frustasi bukan main, tidak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa menghembuskan napas dengan kasar, mencoba mencerna, serta berpikir dengan keras. Meja makan kembali lengang untuk beberapa saat.Keluarga Arjuna yang memang belum makan malam, yang niatnya mau makan malam beberapa saat yang lalu, kini mendadak tidak berselera lagi karena kedatangan mereka. Makanan yang kini terhidang di atas meja seakan menjadi saksi bisu atas obrolan yang sedang terjadi. Arjuna dan Kinanti lalu menyuruh Aliando untuk mengambil surat bukti kep

    Last Updated : 2023-09-04
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 159 - Merasa Tersaingi

    Pukul sepuluh malam, Dion, Lidya dan Tante Luna memutuskan untuk pulang. Mereka bertiga pulang dalam keadaan marah, kesal, heran, bingung, malu, pokoknya semua rasa itu bercampur aduk menjadi satu. Dion jadi merasa tersaingi dengan Aliando yang selama ini dianggap sebagai menantu yang tidak berguna di keluarga Arjuna, tapi mendadak berubah sekarang, dia malah berada di atasnya, jauh melampaui batas. Dion jadi merasa terancam dengan posisi dirinya sebagai menantu yang dibangga-banggakan di keluarga Arjuna. Pekerjaan mapan, dia juga berasal dari keluarga kaya, terhormat -setara dengan keluarga Arjuna -yang membuat Dion menyandang predikat sebagai menantu idaman di keluarga tersebut.Lidya yang menjadi istri dari seorang laki-laki tampan dan mapan seperti Dion, dianggap sebagai perempuan yang beruntung karena bisa menikah dengannya.Hal itu membuat Lidya merasa bangga, besar kepala, dia terus menyombongkan diri dan kerap menghina Nadine -adiknya -yang menurut semua orang nasibnya sun

    Last Updated : 2023-09-05
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 160 - Sopir Pribadi Untuk Nadine

    Nadine mengerjap, bingung menjelaskan mengenai hal itu pada Mamanya. Dia belum bisa cerita soal identitas Aliando kepada Mama dan Papanya sebelum mendapat ijin dulu. "Maaf, kalau soal itu, aku belum bisa ngasih tau ke Mama dan Papa. Tapi, pasti, suatu saat nanti, Mas Aliando akan menceritakan siapa dia yang sebenarnya kepada kita semua." Jawab Nadine setelah terdiam sebentar sambil mengulas senyum kepada kedua orang tuanya. Kinanti mendecakan lidahnya saat tidak langsung mendapat jawaban dari Nadine, memilih menghempaskan punggung ke sandaran kursi, hal itu malah jadi beban pikiran lagi.Arjuna menghela napas, mengusap muka, dia juga jadi ikutan penasaran. "Kalau tidak...kasih tau sama Papa dan Mama...soal pekerjaan Aliando. Sebenarnya Aliando itu bekerja di mana, Nad? Kerja Apa? Apa dia masih bekerja di rumah makan milik David ...anaknya Pak Irawan itu?" Tanya Arjuna. Tapi Arjuna juga tidak yakin dengan hal itu. Nadine beralih kepada Sang Papa. "Maaf ya, Pa. Sebenarnya mengenai

    Last Updated : 2023-09-05

Latest chapter

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status