Share

Bab 239

Author: Levin Sergio
Anak buah yang tadinya meragukan kemampuan Nathan dan khawatir pria itu tidak bisa menghadapi Buana langsung berkata dengan kagum, "Tuan Nathan memang hebat!"

Arjun tampak gembira dan segera berkata, "Saudara-saudara, kesempatan bagi Gluton kita sudah tiba."

"Tuan Nathan sudah menyingkirkan Buana untuk kita."

"Sampaikan perintahku. Lantaran Hessen sedang kacau, kita semua harus keluar dan merebut wilayah itu secepatnya. Jangan beri kesempatan pada Sirion."

"Baik!"

Para anak buah langsung menanggapi dengan tegas.

Jadi di malam itu juga, pasukan bawah tanah Gluton dan juga Sirion terlibat dalam pertarungan sengit.

Gluton meluncurkan serangan balik besar-besaran dan Sirion langsung dikalahkan.

Banyak orang yang tidak bisa tidur malam itu.

Selain itu, masih ada satu orang juga yang tidak bisa tidur nyenyak.

Dia adalah Thomas, kepala Keluarga Halim di Beluno.

Thomas yang berada di kediaman Halim bertanya dengan hati-hati, "Dokter, bagaimana kondisi tubuhku?"

Dia mengundang Dokter Bayu datan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 240

    Tak lama kemudian, Edward dan juga nyonya cantik Keluarga Halim, memasuki ruangan yang sunyi itu.Keduanya menundukkan kepala. Mereka sama sekali tidak berani menatap Thomas karena sorot mata lelaki itu seolah-olah ingin membunuh seseorang.Minda, nyonya Keluarga Halim, yang tampak gemetar itu pun bertanya, "Tuan Besar, apa ... apa yang terjadi?"Tatapan dingin Thomas menyapu tubuh istrinya dari atas hingga ke bawah, kemudian pandangannya terhenti pada Edward."Berlututlah!" perintah Thomas dengan nada datar.Edward tertawa dan berkata, "Ayah, kamu kenapa?""Mengapa kamu seperti orang yang berbeda setelah Dokter Bayu datang ke sini? Apa kondisi tubuhmu makin memburuk?"Thomas berteriak, "Dasar anak durhaka! Aku menyuruhmu berlutut, apa kamu nggak dengar?"Senyuman di wajah Edward membeku. Dia pun berlutut dengan patuh.Thomas terbatuk-batuk selama beberapa saat. Tak lama kemudian, dia baru tenang kembali. Dia menunjuk dua orang yang berada di hadapannya dengan jari gemetar."Aku akan b

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 241

    "Aku tahu kamu sangat marah dan emosi saat ini. Kamu juga masih nggak paham.""Tapi kamu tahu nggak, kamu itu sudah seharusnya mati dari dulu. Kamu sudah begitu lama menjabat sebagai kepala Keluarga Halim, tapi masih nggak berniat menyerahkannya padaku."Thomas tampak marah besar. Dia langsung meraung, "Anak durhaka! Bajingan nggak berguna! Hanya karena posisi kepala keluarga, kamu tega melakukan hal-hal yang kejam seperti ini?"Ekspresi Edward tiba-tiba berubah ganas. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Mengapa aku nggak boleh melakukannya? Tahukah kamu, aku sudah menunggu posisi kepala keluarga ini selama bertahun-tahun? Aku nggak ingin menunggu lebih lama lagi.""Kalau kondisi tubuhmu masih sehat dan kuat, aku juga nggak berani memimpikan posisi itu.""Salahkan diri Ayah sendiri karena berusia pendek. Ayah jelas-jelas sudah sekarat, tapi Ayah masih saja enggan melepaskan posisi kepala keluarga. Tahukah Ayah betapa tersiksanya aku?"Thomas sama sekali tidak menyangka kalau putran

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 242

    Minda, nyonya Keluarga Halim, mendorong Edward dan bertanya dengan gemetar, "Tuan Besar sudah ... mati?"Edward tampak ragu. Dia pun mendekati ayahnya dengan hati-hati.Begitu meletakkan tangannya di depan hidung Thomas dan memastikan ayahnya tidak bernapas lagi.Ada ekspresi lega di wajahnya!"Sudah mati. Akhirnya mati juga.""Hahahaha. Bagus sekali! Bagus sekali!""Mulai sekarang, Keluarga Halim akan menjadi milikku!"Putra sulung Keluarga Halim tertawa keras, seakan-akan kehilangan akal sehat. Dia melambaikan tangannya dan merayakan momen itu di depan tubuh Thomas.Minda berkata dengan panik, "Edward, kita pasti nggak bisa kabur dari masalah kematian ayahmu.""Begitu mereka tahu kita yang melakukannya, kita berdua pasti akan tamat."Edward tersenyum sinis. "Apa yang kamu takutkan? Aku bahkan berani melakukan hal berisiko seperti meracuni ayahku, jadi mengapa aku harus takut orang menyelidikiku?""Ingatlah. Siapa pun yang bertanya padamu, terutama para tetua, kamu harus bilang nggak

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 243

    "Apa Keluarga Halim ada memberikan penjelasan tentang penyebab kematian Thomas?" tanya Nathan.Tiara tersenyum aneh dan berkata, "Edward menyampaikan pada media bahwa ayahnya meninggal karena kelelahan bekerja."Nathan mendengus dingin. "Mati karena kelelahan bekerja adalah alasan yang bagus.""Aku rasa penyebab kematian Thomas yang sebenarnya pasti ada kaitannya dengan putranya."Tiara terkejut dan berkata, "Hah? Jangan-jangan kamu mengira kematian kepala Keluarga Halim ada hubungannya dengan putranya, Edward?"Nathan balik bertanya, "Memangnya nggak mungkin?"Tiara menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku rasa nggak mungkin. Bagaimanapun, Edward adalah putra kepala Keluarga Halim.""Kalau kematian Thomas sungguh berhubungan dengan putranya, bukankah kelakuan Edward benar-benar nggak tertolong lagi?"Nathan mendengus dingin. "Sebenarnya, penyebab kematian Thomas mudah diketahui. Hanya saja, hal itu nggak ada hubungannya denganku, jadi aku nggak tertarik untuk menyelidikinya.""Tapi a

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 244

    Saat berjalan keluar dari rumah sakit, Nathan berpapasan dengan Emilia dan keluarganya.Nathan mendekati Emilia dan berkata dengan nada datar, "Meski kondisi ibu dan adikmu sudah nggak bahaya lagi, ada baiknya mereka dirawat selama beberapa hari lagi."Tamara langsung berkata, "Nathan, kami sudah baikan sekarang. Jangan coba-coba menipu kami untuk menghabiskan uang di rumah sakit bobrok ini. Huh! Aku nggak mudah ditipu!"Ken, yang kepalanya masih terbungkus perban, juga ikut menimpali, "Benar. Nathan, jangan kira aku nggak tahu. Kamu ingin kami tinggal di rumah sakit lebih lama agar kamu bisa mendapatkan komisi yang lebih tinggi.""Tampaknya kamu bisa membeli mobil G-Class juga karena mengandalkan trik memalukan seperti ini."Wajah Nathan berubah dingin. "Aku berbaik hati mengingatkan kalian, tapi sepertinya kalian nggak mau dengar. Kalau begitu, terserah kalian saja!"Pasangan ibu dan anak telah dipukul sampai babak belur oleh Edward sebelumnya.Sebagai seorang dokter, Nathan berbaik

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 245

    Ada dua baris pengawal yang berdiri di kedua sisi untuk menyambut tamu. Terlihat sangat megah.Ketiganya turun dari mobil. Semuanya tampak memasang ekspresi aneh."Keluarga Halim ini sedang mengadakan acara pemakaman atau pernikahan?" tanya Tiara dengan bingung. Dia benar-benar ingin tertawa.Hari ini adalah pemakaman Thomas, tetapi dilihat dari situasi kediaman Halim sekarang, sepertinya mereka lebih seperti mengadakan perayaan gembira.Edward muncul di gerbang bersama dua orang tetua, yang punya karisma luar biasa.Regina berinisiatif maju ke depan dan berkata, "Tuan Edward, turut berduka cita!"Edward memang berkabung, tetapi tidak ada sedikit pun kesedihan di wajahnya.Sebaliknya, dia tampak penuh energi dan wajahnya berseri-seri, seolah-olah dia baru saja merayakan acara bahagia."Regina, Tiara, kalian sudah datang!"Dia menyapa keduanya sambil tersenyum. Saat pandangannya beralih ke Nathan.Senyum di wajah Edward langsung membeku."Nathan, nggak kusangka, kamu masih berani datang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 246

    Tepat di saat ini, ada tamu terhormat lainnya yang datang ke kediaman Halim.Edward membawa kedua tetua dan berjalan pergi."Nathan, meski Edward itu bajingan, para tetua Keluarga Halim bukanlah orang yang bisa kamu anggap remeh. Kamu nggak perlu begitu keras pada mereka!" ucap Tiara.Nathan mendengus dingin. "Apa kalian nggak lihat tadi? Edward yang baru saja menjabat sebagai kepala keluarga langsung membawa master Keluarga Halim untuk mengintimidasi orang?""Kalau kita menoleransinya saat ini, Edward akan mengira dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan!""Dokter Nathan, Tiara, ayo kita masuk," ajak Regina."Apa pun yang terjadi, di hadapan begitu banyak orang hari ini, apalagi ini juga acara pemakaman Pak Thomas, Edward pasti nggak akan bertindak gegabah."Para petinggi dari Beluno telah berkumpul di aula dalam kediaman Halim.Nathan melirik sekilas. Dia menemukan sosok rival lamanya. Simon, Julian, dan Liam juga ada di sana.Mereka semua juga melihat Nathan.Semuanya memahami s

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 247

    Edward memandang semua orang dan berkata sambil tersenyum, "Keluarga Halim masih punya hal penting lain yang ingin diumumkan pada semua orang hari ini."Kebanyakan orang sudah tahu apa yang ingin diumumkan oleh Edward.Namun, masih ada orang yang bertanya, "Maaf, Tuan Edward, hal penting apa lagi yang terjadi di Keluarga Halim?"Edward merapikan jas mahalnya dan tersenyum cerah, "Hal penting ini adalah kabar gembira.""Aku akan resmi menjadi kepala Keluarga Halim yang baru.""Mulai sekarang, semua urusan dan hak Keluarga Halim akan dialihkan padaku."Suasana tiba-tiba menjadi hening. Namun tak lama kemudian, gemuruh tepuk tangan memenuhi aula itu.Di saat bersamaan, juga terdengar berbagai diskusi hangat."Dia masih begitu muda dan sudah mengambil alih Keluarga Halim. Edward ini punya masa depan yang menjanjikan!""Sepertinya, Edward akan menjadi kepala keluarga bangsawan paling muda di Beluno ini. Memegang kekuatan sebesar itu di tangannya, aku khawatir entah dia bisa mengendalikannya

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 288

    Vilda, wanita simpanannya Simon, langsung kegirangan dan bergegas menyanjung pria itu melalui telepon."Terima kasih, Tuan Simon. Aku akan menyiapkan semuanya dan menunggumu datang. Oh ya, Sayang, aku baru saja membeli beberapa set pakaian dalam seksi. Setelah urusanmu selesai, kemarilah."Simon menepuk pahanya sendiri dan tertawa, "Jangan khawatir, Sayang. Setelah aku menyelesaikan masalah penting di sini, aku pasti akan datang menyiksamu selama tiga hari tiga malam."Setelah menutup telepon, Simon merasa puas.Kini kariernya menanjak pesat, apalagi Sirion juga berada di masa kejayaannya.Tak perlu waktu lama, Nayana dari Analin dan Arjun dari Gluton juga tidak akan bisa lolos dari genggamannya. Dia pasti akan membuat kedua wilayah itu menjadi miliknya.Saat itu, dia akan mendominasi Beluno sebagai satu-satunya penguasa dunia bawah tanah.Saat itu, Bima, Keluarga Halim, ataupun Keluarga Suteja, semuanya akan diinjak-injaknya.Rumah Sakit Perdana, ruangannya wakil kepala rumah sakit.T

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 287

    Nayana menguap dan berkata dengan malas, "Baiklah. Ayo kita semua pergi beristirahat. Aku juga sudah ngantuk.""Aku punya urusan penting yang harus kuselesaikan besok. Saat itu, Nathan juga akan datang. Aku akan coba menjadikannya sebagai milikku."Tetua Rafan dan yang lainnya tertawa datar. Mereka tidak tahu harus bagaimana menanggapinya lagi. Semuanya bergegas pergi sambil menggelengkan kepala.Nayana memperlakukan bawahannya dengan baik. Apalagi, dia juga sangat menghargai persahabatan dan kesetiaan.Selain itu, Nayana juga mahir seni bela diri, jadi Analin benar-benar berada di bawah kendali wanita itu sepenuhnya.Namun sayangnya, pemimpin Analin ini seorang wanita.Apalagi, dia tidak punya sifat seperti yang dimiliki kebanyakan wanita. Dia bahkan lebih terus terang daripada pria.Terkadang, bahkan lelaki tua seperti Tetua Rafan pun dibuat diam oleh Nayana....Sirion.Seorang anak buah masuk ke ruangan dan melaporkan dengan suara pelan, "Tuan Simon, orang-orang kita sudah menunggu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 286

    Tetua Rafan berkata dengan heran, "Hanya berdasarkan bocah itu, yang mana terlihat lemah dan nggak berkemampuan, apa mungkin dia bisa membunuh kaki tangannya Simon? Aku rasa Arjun sengaja mengelabui kita."Nayana mencibir dan menggelengkan kepalanya, "Nggak mungkin. Nathan juga sempat membuat gempar di kediaman Halim.""Dia berhadapan langsung dengan tetua Keluarga Halim, tapi mampu meninggalkan kediaman Halim tanpa terluka sedikit pun. Menurut kalian, apa orang biasa bisa melakukan hal ini?"Tetua Rafan tidak berbicara lagi dan mengerutkan kening.Tetua Analin lainnya juga ikut menimpali, "Tapi Nyonya Nayana, Sirion milik Simon sangatlah kuat. Bukankah akan lebih baik kalau kita tetap bersikap netral? Kalau kita bergabung dengan Gluton-nya Arjun, bukankah termasuk bermusuhan langsung dengan Simon?""Aku juga punya pemikiran yang sama denganmu sebelumnya," ucap Nayana."Tapi Nathan benar. Simon sangat ambisius dan suka berkhianat. Kalau kita hanya duduk diam dan nggak melakukan apa pun

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 285

    Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nyonya Nayana, meski kamu bilang begitu, aku masih ingin memastikannya sendiri.""Aku pribadi punya prinsip. Kalau saran yang aku keluarkan merugikan orang yang nggak terkait, aku akan merasa bersalah.Nayana tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu baik hati, Tuan Nathan. Setelah mendengar nasihatmu tadi, aku sudah punya rencana bagaimana menciptakan konflik di antara Julian dan Simon.""Menggunakan nama penguasa Analin, aku akan mengadakan pesta dansa besok. Saat itu, wanita simpanan Simon yang suka pamer pasti akan datang untuk bersenang-senang.""Sebagai tamu utama Analin, Tuan Nathan bisa datang dan memastikan sendiri apa yang aku katakan benar atau nggak."Nathan mengangguk setuju. "Baiklah, aku akan datang memastikan sendiri besok."Arjun tersenyum dan berkata, "Ide bagus! Nayana, di pesta dansa nanti, kamu bisa mengatur agar Julian, si cabul itu, muncul dan membuat sesuatu terjadi di antara dirinya dengan wanita simpanan Simon."Nayana

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 284

    "Belum lagi, Simon masih punya banyak master di bawah komandonya."Ada kilatan yang melintas di mata Nathan. Pria itu tersenyum tipis dan berkata "Jadi, nggak ada gunanya menghadapi Sirion secara langsung. Kalian harus menggunakan beberapa trik.""Sejarah sudah membuktikan bahwa tembok paling kokoh sering kali nggak bisa dihancurkan dari depan. Sebaliknya, tembok tersebut akan hancur dari dalam dan runtuh dengan sendirinya."Arjun mengerutkan kening dan berkata, "Tuan Nathan, maksudmu kita harus mulai serang dari orang-orangnya Sirion?"Nathan tersenyum dan berkata, "Lebih tepatnya, kalian harus memulainya dari hubungan Simon dengan Julian.""Mereka berdua adalah dua pilar Sirion. Kalau mereka bersatu, kalian bukanlah tandingan mereka.""Tapi kalau dua orang ini menjadi musuh, mereka pasti akan bertarung sendiri. Saat itu, bukankah kesempatan kalian sudah datang?"Nayana berkata dengan genit, "Tuan Nathan, yang kamu bicarakan ini, bukankah sama dengan menabur perselisihan? Kelihatannya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 283

    Menghadapi tatapan sungguh-sungguh dari kedua penguasa itu, Nathan hanya tersenyum tipis. Dia berhenti berbicara, lalu mengambil teh, dan mulai menyesapnya.Arjun tersadar, kemudian menepuk dahinya dan berkata, "Tuan Nathan bijaksana dan pemberani. Dia sudah banyak membantu kita. Sebaliknya, aku dan Nayana-lah yang terlihat begitu pelit."Sembari berbicara, Arjun menatap Nayana sambil berkata, "Nayana, kalau ingin Tuan Nathan bertindak, dia juga punya persyaratan."Nayana mengangguk. "Sudah seharusnya."Sekarang dia tidak berani meremehkan Nathan lagi.Orang yang berkemampuan pasti punya aturannya sendiri. Ini merupakan sifat manusia.Nayana sengaja menarik kerah bajunya sedikit ke bawah untuk memperlihatkan buah dadanya yang putih dan menjulang tinggi. Kemudian, wanita itu tersenyum pada Nathan sambil berkata, "Tuan Nathan berada pada usia yang penuh semangat dan vitalitas. Kalau bukan uang, persyaratannya pastilah wanita.""Apa kecantikan Nayana bisa menarik perhatian Tuan Nathan? Ka

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 282

    "Dengan begitu, yang tersisa akan sendirian dan sulit untuk melakukan serangan balik."Arjun mengangguk dan berkata, "Yang dikatakan Tuan Nathan sepenuhnya masuk akal.""Dari serangan yang dilakukan Simon terhadap Gluton, kita bisa melihat bahwa dia ingin segera menyingkirkan semua musuhnya.""Sayangnya, anak buah terhebatnya dibunuh oleh Tuan Nathan, jadi rencana Simon nggak berjalan mulus."Nayana terkejut dan berkata, "Tuan Nathan yang membunuh anak buah terhebatnya Simon?"Dia menatap Nathan dari atas ke bawah, seakan tidak menyembunyikan perasaan ingin tahunya.Bocah tampan ini punya keberanian dan pintar berbicara. Yang paling penting lagi, dia sangat cerdas.Namun, Arjun barusan bilang, bocah tampan ini juga membunuh anak buah terhebatnya Simon?Mungkinkah dia juga punya prestasi luar biasa dalam seni bela diri?"Aku bisa membunuh anak buahnya Simon sebelumnya juga hanya karena beruntung. Nyonya Nayana nggak perlu berlebihan!" ucap Nathan dengan tenang.Nayana mengedipkan matany

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 281

    Sementara itu, di Analin.Nathan dan Arjun menerima sambutan meriah dari Nayana.Arjun berkata dengan penuh kekaguman, "Tuan Nathan, nggak kusangka, begitu kamu turun tangan, bahkan aku pun tercengang."Memikirkan kembali perkataan dan tindakan Nathan sebelumnya, Arjun masih sangat terkejut.Nathan mengatakan Nayana bodoh dan tidak punya otak. Selain itu, dia juga menyuruh Nayana menambah wawasannya. Semua tindakannya itu seakan-akan bos yang sedang mengajari pelayannya.Entah dari mana Nathan memperoleh nyali untuk melakukan hal-hal seperti itu di wilayahnya orang lain, apalagi Nayana selalu dikelilingi oleh master hebat. Arjun benar-benar tidak paham.Yang lebih sulit dia pahami lagi, Nayana yang sudah dibentak seperti itu malah tidak marah sama sekali.Sebaliknya, Nayana memilih untuk mengusir Simon dan Julian.Wanita itu menahan Arjun dan Nathan serta memberi keduanya sambutan meriah.Bagaimanapun juga, Arjun termasuk penguasa di Beluno.Namun sejak menjadi penguasa, dia belum pern

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 280

    Raut wajah Nayana tampak begitu kusut, tetapi dia tidak bisa melampiaskannya.Lantaran perkataan Nathan bagaikan pukulan fatal yang membuat tubuhnya berkeringat dingin.Walau terdengar sangat tidak sopan, tetapi masuk akal dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.Dia hampir jatuh ke dalam perangkap Simon dan Julian.Dua bajingan ini!Nathan berkata dengan nada datar, "Aku tahu mengapa kamu begitu lengah dan hampir jatuh ke dalam perangkap Simon beserta Julian.""Terus terang saja, kamu juga ingin Gluton hancur dan mendapat bagian.""Kamu punya ambisi dan keinginan besar. Kamu ingin Analin-mu tumbuh lebih kuat dan mendominasi.""Sayangnya, keserakahan sering kali memperlihatkan kelemahan seseorang. Nyonya Nayana, kamu hanya seorang wanita. Kelak harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengan rubah tua seperti Simon."Tatapan serius Nathan membuat Nayana menggertakkan giginya.Ini pertama kalinya Janda Hitam sepertinya dimarahi oleh seorang gigolo.Namun, dia tidak bisa membantah setiap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status