Share

Bab 235

Author: Levin Sergio
Aneh!

Aneh sekali!

"Huh! Aku kira siapa. Ternyata si bocah nggak tahu diri."

Ketika musuh berhadapan, pasti akan timbul rasa benci.

Thomas menatap Nathan. Ekspresi wajahnya penuh dengan niat membunuh. "Aku masih belum mencarimu, tapi kamu sudah mendatangiku."

"Putraku, Edward, baru saja jatuh ke tanganmu. Master Emir dari Keluarga Halim bahkan nggak berhasil membunuhmu. Bocah, meski kamu punya sedikit kemampuan, bagiku kamu bukanlah apa-apa. Aku bisa membuatmu menjadi serpihan abu dengan mudah."

Nathan berkata dengan tidak sabar, "Buah nggak jatuh jauh dari pohonnya. Pantas saja putramu yang bodoh itu selalu suka bertindak sok benar."

"Ternyata dia mempelajari semua ini dari ayahnya yang sakit-sakitan."

Lelaki tua berwajah merah yang berada di samping Thomas langsung menggebrak meja dan berdiri sambil memaki, "Lancang sekali. Beraninya kamu nggak sopan pada kepala Keluarga Halim. Aku pasti akan menghabisimu hari ini."

Orang paling kaya di Beluno yang duduk di kursi utama tersenyum sini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 236

    "Tuan Nathan, apa benar nyawa Thomas hanya tersisa tiga hari saja?" tanya Bima. Dia sangat terkejut.Nathan berkata dengan nada datar, "Mungkin nggak akan bertahan sampai tiga hari. Kepala Keluarga Halim ini sudah sakit parah. Apalagi, racunnya sudah menembus ke dalam tulangnya.""Sayangnya, dia keras kepala dan nggak mau dengar nasihatku. Kalau bukan mengandalkan fisik kekuatan Guru Besar, dia pasti sudah ambruk."Bima berkata dengan penuh emosi, "Bisa dikatakan, Bima juga termasuk sosok yang cukup berkarakter sewaktu muda dulu. Di antara keluarga bangsawan Beluno, dia yang paling berkuasa dan berani.""Siapa sangka tubuhnya akan hancur karena sakit."Nathan mencibir dan berkata, "Dia memang punya penyakit tersembunyi dalam tubuhnya.""Tapi seperti yang aku bilang barusan, penyebab kondisinya memburuk itu karena mengonsumsi racun."Bima mengerutkan kening dan berkata, "Ada master bela diri yang mengikuti Thomas setiap saat. Jadi, siapa yang bisa meracuninya?"Nathan menggelengkan kepa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 237

    "Tuan Nathan, jangan panggil saya Kak Arjun lagi. Kalau Tuan Bima tahu hal ini, dia pasti akan menguliti saya hidup-hidup," ucap Arjun dengan panik.Nathan tersenyum dan berkata, "Nggak berlebihan seperti itu. Ayo kita bahas masalah penting.""Aku bisa membantu Gluton tanpa syarat. Tapi hanya satu kali, jadi kamu pilih saja."Arjun dan anak buahnya tampak kebingungan. Mereka saling berpandangan, seolah tidak tahu apa maksud kalimat terakhir Nathan?Nathan menyesap tehnya dan berkata dengan tenang, "Pilih orang yang kalian ingin aku bunuh."Kali ini, Arjun telah mengerti.Jantungku berdebar kencang. Tanpa sadar, dia juga menelan ludah.Begitu membuka mulut, Nathan begitu mendominasi."Tuan Nathan, Gluton kami nggak takut dengan Sirion.""Hanya saja, Simon menyatakan perang mendadak dan Gluton kami sama sekali nggak punya persiapan. Itu sebabnya, kami bisa berada dalam situasi seperti sekarang ini."Arjun menggertakkan giginya dan berkata dengan getir, "Saya juga nggak ingin Tuan Nathan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 238

    Pria itu masih berdiri. Tanpa menoleh sedikit pun, dia terus melanjutkan, "Namamu Buana. Kamu kaki tangannya Simon dari Sirion. Kamu kejam dan nggak berperasaan. Bahkan sudah membunuh banyak nyawa nggak berdosa. Benar, 'kan?"Buana mengakui semuanya dan berkata dengan nada meremehkan, "Sejak aku mulai belajar bela diri, sudah banyak korban yang jatuh di tanganku. Saking banyaknya, aku bahkan nggak ingat lagi. Yang penting, ada yang tua dan muda. Ada yang baik dan ada juga yang jahat."Dari nada bicaramu, sepertinya kamu ingin menegakkan keadilan bagi para korban yang nggak bersalah. Haha, idenya bagus, tapi itu tergantung apa kamu punya kemampuan seperti itu?"Orang yang berdiri di dekat jendela akhirnya berbalik. Dia adalah Nathan.Wajahnya masih setengah tersembunyi dalam cahaya redup kota. Dia mengangguk dan berkata, "Lantaran kamu sudah mengaku, bersiaplah untuk mati."Buana mengeluarkan pistol, lalu mengarahkannya pada Nathan sambil mencibir, "Nak, dari tadi kamu terus bicara panj

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 239

    Anak buah yang tadinya meragukan kemampuan Nathan dan khawatir pria itu tidak bisa menghadapi Buana langsung berkata dengan kagum, "Tuan Nathan memang hebat!"Arjun tampak gembira dan segera berkata, "Saudara-saudara, kesempatan bagi Gluton kita sudah tiba.""Tuan Nathan sudah menyingkirkan Buana untuk kita.""Sampaikan perintahku. Lantaran Hessen sedang kacau, kita semua harus keluar dan merebut wilayah itu secepatnya. Jangan beri kesempatan pada Sirion.""Baik!"Para anak buah langsung menanggapi dengan tegas.Jadi di malam itu juga, pasukan bawah tanah Gluton dan juga Sirion terlibat dalam pertarungan sengit.Gluton meluncurkan serangan balik besar-besaran dan Sirion langsung dikalahkan.Banyak orang yang tidak bisa tidur malam itu.Selain itu, masih ada satu orang juga yang tidak bisa tidur nyenyak.Dia adalah Thomas, kepala Keluarga Halim di Beluno.Thomas yang berada di kediaman Halim bertanya dengan hati-hati, "Dokter, bagaimana kondisi tubuhku?"Dia mengundang Dokter Bayu datan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 240

    Tak lama kemudian, Edward dan juga nyonya cantik Keluarga Halim, memasuki ruangan yang sunyi itu.Keduanya menundukkan kepala. Mereka sama sekali tidak berani menatap Thomas karena sorot mata lelaki itu seolah-olah ingin membunuh seseorang.Minda, nyonya Keluarga Halim, yang tampak gemetar itu pun bertanya, "Tuan Besar, apa ... apa yang terjadi?"Tatapan dingin Thomas menyapu tubuh istrinya dari atas hingga ke bawah, kemudian pandangannya terhenti pada Edward."Berlututlah!" perintah Thomas dengan nada datar.Edward tertawa dan berkata, "Ayah, kamu kenapa?""Mengapa kamu seperti orang yang berbeda setelah Dokter Bayu datang ke sini? Apa kondisi tubuhmu makin memburuk?"Thomas berteriak, "Dasar anak durhaka! Aku menyuruhmu berlutut, apa kamu nggak dengar?"Senyuman di wajah Edward membeku. Dia pun berlutut dengan patuh.Thomas terbatuk-batuk selama beberapa saat. Tak lama kemudian, dia baru tenang kembali. Dia menunjuk dua orang yang berada di hadapannya dengan jari gemetar."Aku akan b

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 241

    "Aku tahu kamu sangat marah dan emosi saat ini. Kamu juga masih nggak paham.""Tapi kamu tahu nggak, kamu itu sudah seharusnya mati dari dulu. Kamu sudah begitu lama menjabat sebagai kepala Keluarga Halim, tapi masih nggak berniat menyerahkannya padaku."Thomas tampak marah besar. Dia langsung meraung, "Anak durhaka! Bajingan nggak berguna! Hanya karena posisi kepala keluarga, kamu tega melakukan hal-hal yang kejam seperti ini?"Ekspresi Edward tiba-tiba berubah ganas. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Mengapa aku nggak boleh melakukannya? Tahukah kamu, aku sudah menunggu posisi kepala keluarga ini selama bertahun-tahun? Aku nggak ingin menunggu lebih lama lagi.""Kalau kondisi tubuhmu masih sehat dan kuat, aku juga nggak berani memimpikan posisi itu.""Salahkan diri Ayah sendiri karena berusia pendek. Ayah jelas-jelas sudah sekarat, tapi Ayah masih saja enggan melepaskan posisi kepala keluarga. Tahukah Ayah betapa tersiksanya aku?"Thomas sama sekali tidak menyangka kalau putran

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 242

    Minda, nyonya Keluarga Halim, mendorong Edward dan bertanya dengan gemetar, "Tuan Besar sudah ... mati?"Edward tampak ragu. Dia pun mendekati ayahnya dengan hati-hati.Begitu meletakkan tangannya di depan hidung Thomas dan memastikan ayahnya tidak bernapas lagi.Ada ekspresi lega di wajahnya!"Sudah mati. Akhirnya mati juga.""Hahahaha. Bagus sekali! Bagus sekali!""Mulai sekarang, Keluarga Halim akan menjadi milikku!"Putra sulung Keluarga Halim tertawa keras, seakan-akan kehilangan akal sehat. Dia melambaikan tangannya dan merayakan momen itu di depan tubuh Thomas.Minda berkata dengan panik, "Edward, kita pasti nggak bisa kabur dari masalah kematian ayahmu.""Begitu mereka tahu kita yang melakukannya, kita berdua pasti akan tamat."Edward tersenyum sinis. "Apa yang kamu takutkan? Aku bahkan berani melakukan hal berisiko seperti meracuni ayahku, jadi mengapa aku harus takut orang menyelidikiku?""Ingatlah. Siapa pun yang bertanya padamu, terutama para tetua, kamu harus bilang nggak

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 243

    "Apa Keluarga Halim ada memberikan penjelasan tentang penyebab kematian Thomas?" tanya Nathan.Tiara tersenyum aneh dan berkata, "Edward menyampaikan pada media bahwa ayahnya meninggal karena kelelahan bekerja."Nathan mendengus dingin. "Mati karena kelelahan bekerja adalah alasan yang bagus.""Aku rasa penyebab kematian Thomas yang sebenarnya pasti ada kaitannya dengan putranya."Tiara terkejut dan berkata, "Hah? Jangan-jangan kamu mengira kematian kepala Keluarga Halim ada hubungannya dengan putranya, Edward?"Nathan balik bertanya, "Memangnya nggak mungkin?"Tiara menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku rasa nggak mungkin. Bagaimanapun, Edward adalah putra kepala Keluarga Halim.""Kalau kematian Thomas sungguh berhubungan dengan putranya, bukankah kelakuan Edward benar-benar nggak tertolong lagi?"Nathan mendengus dingin. "Sebenarnya, penyebab kematian Thomas mudah diketahui. Hanya saja, hal itu nggak ada hubungannya denganku, jadi aku nggak tertarik untuk menyelidikinya.""Tapi a

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 288

    Vilda, wanita simpanannya Simon, langsung kegirangan dan bergegas menyanjung pria itu melalui telepon."Terima kasih, Tuan Simon. Aku akan menyiapkan semuanya dan menunggumu datang. Oh ya, Sayang, aku baru saja membeli beberapa set pakaian dalam seksi. Setelah urusanmu selesai, kemarilah."Simon menepuk pahanya sendiri dan tertawa, "Jangan khawatir, Sayang. Setelah aku menyelesaikan masalah penting di sini, aku pasti akan datang menyiksamu selama tiga hari tiga malam."Setelah menutup telepon, Simon merasa puas.Kini kariernya menanjak pesat, apalagi Sirion juga berada di masa kejayaannya.Tak perlu waktu lama, Nayana dari Analin dan Arjun dari Gluton juga tidak akan bisa lolos dari genggamannya. Dia pasti akan membuat kedua wilayah itu menjadi miliknya.Saat itu, dia akan mendominasi Beluno sebagai satu-satunya penguasa dunia bawah tanah.Saat itu, Bima, Keluarga Halim, ataupun Keluarga Suteja, semuanya akan diinjak-injaknya.Rumah Sakit Perdana, ruangannya wakil kepala rumah sakit.T

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 287

    Nayana menguap dan berkata dengan malas, "Baiklah. Ayo kita semua pergi beristirahat. Aku juga sudah ngantuk.""Aku punya urusan penting yang harus kuselesaikan besok. Saat itu, Nathan juga akan datang. Aku akan coba menjadikannya sebagai milikku."Tetua Rafan dan yang lainnya tertawa datar. Mereka tidak tahu harus bagaimana menanggapinya lagi. Semuanya bergegas pergi sambil menggelengkan kepala.Nayana memperlakukan bawahannya dengan baik. Apalagi, dia juga sangat menghargai persahabatan dan kesetiaan.Selain itu, Nayana juga mahir seni bela diri, jadi Analin benar-benar berada di bawah kendali wanita itu sepenuhnya.Namun sayangnya, pemimpin Analin ini seorang wanita.Apalagi, dia tidak punya sifat seperti yang dimiliki kebanyakan wanita. Dia bahkan lebih terus terang daripada pria.Terkadang, bahkan lelaki tua seperti Tetua Rafan pun dibuat diam oleh Nayana....Sirion.Seorang anak buah masuk ke ruangan dan melaporkan dengan suara pelan, "Tuan Simon, orang-orang kita sudah menunggu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 286

    Tetua Rafan berkata dengan heran, "Hanya berdasarkan bocah itu, yang mana terlihat lemah dan nggak berkemampuan, apa mungkin dia bisa membunuh kaki tangannya Simon? Aku rasa Arjun sengaja mengelabui kita."Nayana mencibir dan menggelengkan kepalanya, "Nggak mungkin. Nathan juga sempat membuat gempar di kediaman Halim.""Dia berhadapan langsung dengan tetua Keluarga Halim, tapi mampu meninggalkan kediaman Halim tanpa terluka sedikit pun. Menurut kalian, apa orang biasa bisa melakukan hal ini?"Tetua Rafan tidak berbicara lagi dan mengerutkan kening.Tetua Analin lainnya juga ikut menimpali, "Tapi Nyonya Nayana, Sirion milik Simon sangatlah kuat. Bukankah akan lebih baik kalau kita tetap bersikap netral? Kalau kita bergabung dengan Gluton-nya Arjun, bukankah termasuk bermusuhan langsung dengan Simon?""Aku juga punya pemikiran yang sama denganmu sebelumnya," ucap Nayana."Tapi Nathan benar. Simon sangat ambisius dan suka berkhianat. Kalau kita hanya duduk diam dan nggak melakukan apa pun

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 285

    Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nyonya Nayana, meski kamu bilang begitu, aku masih ingin memastikannya sendiri.""Aku pribadi punya prinsip. Kalau saran yang aku keluarkan merugikan orang yang nggak terkait, aku akan merasa bersalah.Nayana tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu baik hati, Tuan Nathan. Setelah mendengar nasihatmu tadi, aku sudah punya rencana bagaimana menciptakan konflik di antara Julian dan Simon.""Menggunakan nama penguasa Analin, aku akan mengadakan pesta dansa besok. Saat itu, wanita simpanan Simon yang suka pamer pasti akan datang untuk bersenang-senang.""Sebagai tamu utama Analin, Tuan Nathan bisa datang dan memastikan sendiri apa yang aku katakan benar atau nggak."Nathan mengangguk setuju. "Baiklah, aku akan datang memastikan sendiri besok."Arjun tersenyum dan berkata, "Ide bagus! Nayana, di pesta dansa nanti, kamu bisa mengatur agar Julian, si cabul itu, muncul dan membuat sesuatu terjadi di antara dirinya dengan wanita simpanan Simon."Nayana

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 284

    "Belum lagi, Simon masih punya banyak master di bawah komandonya."Ada kilatan yang melintas di mata Nathan. Pria itu tersenyum tipis dan berkata "Jadi, nggak ada gunanya menghadapi Sirion secara langsung. Kalian harus menggunakan beberapa trik.""Sejarah sudah membuktikan bahwa tembok paling kokoh sering kali nggak bisa dihancurkan dari depan. Sebaliknya, tembok tersebut akan hancur dari dalam dan runtuh dengan sendirinya."Arjun mengerutkan kening dan berkata, "Tuan Nathan, maksudmu kita harus mulai serang dari orang-orangnya Sirion?"Nathan tersenyum dan berkata, "Lebih tepatnya, kalian harus memulainya dari hubungan Simon dengan Julian.""Mereka berdua adalah dua pilar Sirion. Kalau mereka bersatu, kalian bukanlah tandingan mereka.""Tapi kalau dua orang ini menjadi musuh, mereka pasti akan bertarung sendiri. Saat itu, bukankah kesempatan kalian sudah datang?"Nayana berkata dengan genit, "Tuan Nathan, yang kamu bicarakan ini, bukankah sama dengan menabur perselisihan? Kelihatannya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 283

    Menghadapi tatapan sungguh-sungguh dari kedua penguasa itu, Nathan hanya tersenyum tipis. Dia berhenti berbicara, lalu mengambil teh, dan mulai menyesapnya.Arjun tersadar, kemudian menepuk dahinya dan berkata, "Tuan Nathan bijaksana dan pemberani. Dia sudah banyak membantu kita. Sebaliknya, aku dan Nayana-lah yang terlihat begitu pelit."Sembari berbicara, Arjun menatap Nayana sambil berkata, "Nayana, kalau ingin Tuan Nathan bertindak, dia juga punya persyaratan."Nayana mengangguk. "Sudah seharusnya."Sekarang dia tidak berani meremehkan Nathan lagi.Orang yang berkemampuan pasti punya aturannya sendiri. Ini merupakan sifat manusia.Nayana sengaja menarik kerah bajunya sedikit ke bawah untuk memperlihatkan buah dadanya yang putih dan menjulang tinggi. Kemudian, wanita itu tersenyum pada Nathan sambil berkata, "Tuan Nathan berada pada usia yang penuh semangat dan vitalitas. Kalau bukan uang, persyaratannya pastilah wanita.""Apa kecantikan Nayana bisa menarik perhatian Tuan Nathan? Ka

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 282

    "Dengan begitu, yang tersisa akan sendirian dan sulit untuk melakukan serangan balik."Arjun mengangguk dan berkata, "Yang dikatakan Tuan Nathan sepenuhnya masuk akal.""Dari serangan yang dilakukan Simon terhadap Gluton, kita bisa melihat bahwa dia ingin segera menyingkirkan semua musuhnya.""Sayangnya, anak buah terhebatnya dibunuh oleh Tuan Nathan, jadi rencana Simon nggak berjalan mulus."Nayana terkejut dan berkata, "Tuan Nathan yang membunuh anak buah terhebatnya Simon?"Dia menatap Nathan dari atas ke bawah, seakan tidak menyembunyikan perasaan ingin tahunya.Bocah tampan ini punya keberanian dan pintar berbicara. Yang paling penting lagi, dia sangat cerdas.Namun, Arjun barusan bilang, bocah tampan ini juga membunuh anak buah terhebatnya Simon?Mungkinkah dia juga punya prestasi luar biasa dalam seni bela diri?"Aku bisa membunuh anak buahnya Simon sebelumnya juga hanya karena beruntung. Nyonya Nayana nggak perlu berlebihan!" ucap Nathan dengan tenang.Nayana mengedipkan matany

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 281

    Sementara itu, di Analin.Nathan dan Arjun menerima sambutan meriah dari Nayana.Arjun berkata dengan penuh kekaguman, "Tuan Nathan, nggak kusangka, begitu kamu turun tangan, bahkan aku pun tercengang."Memikirkan kembali perkataan dan tindakan Nathan sebelumnya, Arjun masih sangat terkejut.Nathan mengatakan Nayana bodoh dan tidak punya otak. Selain itu, dia juga menyuruh Nayana menambah wawasannya. Semua tindakannya itu seakan-akan bos yang sedang mengajari pelayannya.Entah dari mana Nathan memperoleh nyali untuk melakukan hal-hal seperti itu di wilayahnya orang lain, apalagi Nayana selalu dikelilingi oleh master hebat. Arjun benar-benar tidak paham.Yang lebih sulit dia pahami lagi, Nayana yang sudah dibentak seperti itu malah tidak marah sama sekali.Sebaliknya, Nayana memilih untuk mengusir Simon dan Julian.Wanita itu menahan Arjun dan Nathan serta memberi keduanya sambutan meriah.Bagaimanapun juga, Arjun termasuk penguasa di Beluno.Namun sejak menjadi penguasa, dia belum pern

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 280

    Raut wajah Nayana tampak begitu kusut, tetapi dia tidak bisa melampiaskannya.Lantaran perkataan Nathan bagaikan pukulan fatal yang membuat tubuhnya berkeringat dingin.Walau terdengar sangat tidak sopan, tetapi masuk akal dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.Dia hampir jatuh ke dalam perangkap Simon dan Julian.Dua bajingan ini!Nathan berkata dengan nada datar, "Aku tahu mengapa kamu begitu lengah dan hampir jatuh ke dalam perangkap Simon beserta Julian.""Terus terang saja, kamu juga ingin Gluton hancur dan mendapat bagian.""Kamu punya ambisi dan keinginan besar. Kamu ingin Analin-mu tumbuh lebih kuat dan mendominasi.""Sayangnya, keserakahan sering kali memperlihatkan kelemahan seseorang. Nyonya Nayana, kamu hanya seorang wanita. Kelak harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengan rubah tua seperti Simon."Tatapan serius Nathan membuat Nayana menggertakkan giginya.Ini pertama kalinya Janda Hitam sepertinya dimarahi oleh seorang gigolo.Namun, dia tidak bisa membantah setiap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status