공유

Bab 231

작가: Levin Sergio
Dua pengawal Keluarga Halim bergegas maju dan dengan susah payah memapahnya.

"Master Emir, kamu ...."

Edward tercengang. Dia sama sekali tidak menyangka akan berakhir seperti ini.

Sebelum kehilangan kesadarannya, Emir masih sempat berpesan dengan pasrah, "Tuan Edward, cepat kabur."

Seakan-akan kehilangan penyelamatnya, putra sulung Keluarga Halim langsung mengaum histeris.

Wajah Nathan tampak dingin. Dia tidak mengejarnya.

Serangan lutut yang barusan dia luncurkan itu telah menghancurkan meridian Emir.

Sekalipun bisa bertahan hidup, Emir juga hanya bisa menjadi orang yang tidak berguna.

Butuh waktu lama bagi Edward untuk tersadar kembali. "Apa yang kalian lakukan di sana? Huh? Semuanya pecundang. Cepat bawa aku pergi!"

Memandang para pengawal yang tertegun, Tuan Edward langsung meraung frustrasi.

Para pengawalnya baru terhenyak dan bersiap membawanya kabur dari tempat ini.

Nathan berkata dengan nada datar, "Kalau kalian nggak ingin mati, tinggalkan pecundang itu di sini."

Para pengawal
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 232

    Salah satu pengawal bertanya dengan gemetar, "Tu ... Tuan Edward, apa yang harus kita lakukan?""Bocah itu menakutkan sekali. Dia bahkan menghancurkan dada Master Emir. Kalau dia mengejar kita, bukankah kita ... kita juga akan celaka?"Edward berteriak, "Sekelompok pengecut yang takut mati!""Lihat betapa pengecutnya kalian! Lebih baik Keluarga Halim memelihara anjing daripada kalian."Para pengawal itu marah, tetapi tidak berani mengatakan apa pun. Mereka hanya bisa diam-diam mencibir dalam hati.'Bukankah orang yang lebih takut mati itu Tuan Edward sendiri?'"Bawa aku untuk mengobati lukaku dulu. Setelah itu, baru pergi mencari ayahku."Tatapan mata Tuan Edward tampak begitu tajam. Dia mengatupkan giginya rapat-rapat. "Nathan, kamu tunggu saja. Pokoknya, salah satu dari kita pasti akan mati dan orang itu adalah kamu!"Di Rumah Sakit Perdana.Tamara menarik Emilia dan berbisik di telinganya, "Emilia, kesempatan Keluarga Sebastian kita sudah datang."Emilia bertanya dengan bingung, "Bu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 233

    Suara percakapan antara ibu dan anak itu jelas sangat kecil.Namun, Nathan punya pendengaran yang tajam. Jadi, dia bisa mendengar semuanya dengan jelas."Meski Keluarga Sebastian di Naroa termasuk keluarga bangsawan, fondasi mereka rata-rata. Dibandingkan dengan Keluarga Halim di Beluno, kekuatan mereka jauh lebih rendah," ucap Nathan sambil mengingatkan mereka.Emilia terkejut dan bertanya, "Nathan, kamu juga tahu Keluarga Sebastian di Naroa?"Nathan berkata dengan nada datar, "Mantan kepala Keluarga Sebastian pernah menawarkan banyak uang untuk memintaku mengobati penyakit. Tapi karena sikapnya kurang pantas, aku menolaknya. Aku tahu sedikit tentang mereka."Saat mendengar kata-kata itu, Emilia tampak skeptis.Tamara sama sekali tidak percaya dan langsung mendengus dingin. "Teruskan bualanmu. Kenapa kamu nggak bilang saja kepala Keluarga Sebastian kami berlutut di hadapanmu? Bukankah itu lebih luar biasa! Dasar pembual!"Kepala Keluarga Sebastian di Naroa adalah kepala keluarga bangs

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 234

    Setelah menutup telepon, Thomas menggelengkan kepalanya beberapa kali.'Tenanglah. Di saat seperti ini, aku harus tenang.'"Eh, Thomas, apa yang telah terjadi? Wajahmu tampak pucat," tanya Bima sambil tersenyum.Saat ini, Thomas beserta anggota Keluarga Halim lainnya sedang mengunjungi wilayahnya.Thomas berusaha menahan emosi dan juga ketidakpercayaannya, lalu berkata sambil memaksakan sebuah senyuman, "Terjadi sedikit masalah, tapi nggak apa-apa. Hanya masalah kecil.""Tuan Bima, mari kita lanjut bahas pembicaraan kita barusan."Bima tersenyum dan berkata, "Baguslah kalau nggak apa-apa. Tapi Thomas, permintaanmu barusan agak sulit untuk aku terima."Thomas mengerutkan kening dan berkata, "Tuan Bima, kamu adalah orang paling kaya di Beluno. Apalagi Grup Nugroho yang kamu miliki itu mengendalikan banyak dana besar di Beluno.""Kamu juga tahu, yang paling dibutuhkan Keluarga Halim saat ini adalah uang. Kamu hanya perlu mengulurkan tangan untuk membantu kami. Saat Keluarga Halim bangkit

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 235

    Aneh!Aneh sekali!"Huh! Aku kira siapa. Ternyata si bocah nggak tahu diri."Ketika musuh berhadapan, pasti akan timbul rasa benci.Thomas menatap Nathan. Ekspresi wajahnya penuh dengan niat membunuh. "Aku masih belum mencarimu, tapi kamu sudah mendatangiku.""Putraku, Edward, baru saja jatuh ke tanganmu. Master Emir dari Keluarga Halim bahkan nggak berhasil membunuhmu. Bocah, meski kamu punya sedikit kemampuan, bagiku kamu bukanlah apa-apa. Aku bisa membuatmu menjadi serpihan abu dengan mudah."Nathan berkata dengan tidak sabar, "Buah nggak jatuh jauh dari pohonnya. Pantas saja putramu yang bodoh itu selalu suka bertindak sok benar.""Ternyata dia mempelajari semua ini dari ayahnya yang sakit-sakitan."Lelaki tua berwajah merah yang berada di samping Thomas langsung menggebrak meja dan berdiri sambil memaki, "Lancang sekali. Beraninya kamu nggak sopan pada kepala Keluarga Halim. Aku pasti akan menghabisimu hari ini."Orang paling kaya di Beluno yang duduk di kursi utama tersenyum sini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 236

    "Tuan Nathan, apa benar nyawa Thomas hanya tersisa tiga hari saja?" tanya Bima. Dia sangat terkejut.Nathan berkata dengan nada datar, "Mungkin nggak akan bertahan sampai tiga hari. Kepala Keluarga Halim ini sudah sakit parah. Apalagi, racunnya sudah menembus ke dalam tulangnya.""Sayangnya, dia keras kepala dan nggak mau dengar nasihatku. Kalau bukan mengandalkan fisik kekuatan Guru Besar, dia pasti sudah ambruk."Bima berkata dengan penuh emosi, "Bisa dikatakan, Bima juga termasuk sosok yang cukup berkarakter sewaktu muda dulu. Di antara keluarga bangsawan Beluno, dia yang paling berkuasa dan berani.""Siapa sangka tubuhnya akan hancur karena sakit."Nathan mencibir dan berkata, "Dia memang punya penyakit tersembunyi dalam tubuhnya.""Tapi seperti yang aku bilang barusan, penyebab kondisinya memburuk itu karena mengonsumsi racun."Bima mengerutkan kening dan berkata, "Ada master bela diri yang mengikuti Thomas setiap saat. Jadi, siapa yang bisa meracuninya?"Nathan menggelengkan kepa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 237

    "Tuan Nathan, jangan panggil saya Kak Arjun lagi. Kalau Tuan Bima tahu hal ini, dia pasti akan menguliti saya hidup-hidup," ucap Arjun dengan panik.Nathan tersenyum dan berkata, "Nggak berlebihan seperti itu. Ayo kita bahas masalah penting.""Aku bisa membantu Gluton tanpa syarat. Tapi hanya satu kali, jadi kamu pilih saja."Arjun dan anak buahnya tampak kebingungan. Mereka saling berpandangan, seolah tidak tahu apa maksud kalimat terakhir Nathan?Nathan menyesap tehnya dan berkata dengan tenang, "Pilih orang yang kalian ingin aku bunuh."Kali ini, Arjun telah mengerti.Jantungku berdebar kencang. Tanpa sadar, dia juga menelan ludah.Begitu membuka mulut, Nathan begitu mendominasi."Tuan Nathan, Gluton kami nggak takut dengan Sirion.""Hanya saja, Simon menyatakan perang mendadak dan Gluton kami sama sekali nggak punya persiapan. Itu sebabnya, kami bisa berada dalam situasi seperti sekarang ini."Arjun menggertakkan giginya dan berkata dengan getir, "Saya juga nggak ingin Tuan Nathan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 238

    Pria itu masih berdiri. Tanpa menoleh sedikit pun, dia terus melanjutkan, "Namamu Buana. Kamu kaki tangannya Simon dari Sirion. Kamu kejam dan nggak berperasaan. Bahkan sudah membunuh banyak nyawa nggak berdosa. Benar, 'kan?"Buana mengakui semuanya dan berkata dengan nada meremehkan, "Sejak aku mulai belajar bela diri, sudah banyak korban yang jatuh di tanganku. Saking banyaknya, aku bahkan nggak ingat lagi. Yang penting, ada yang tua dan muda. Ada yang baik dan ada juga yang jahat."Dari nada bicaramu, sepertinya kamu ingin menegakkan keadilan bagi para korban yang nggak bersalah. Haha, idenya bagus, tapi itu tergantung apa kamu punya kemampuan seperti itu?"Orang yang berdiri di dekat jendela akhirnya berbalik. Dia adalah Nathan.Wajahnya masih setengah tersembunyi dalam cahaya redup kota. Dia mengangguk dan berkata, "Lantaran kamu sudah mengaku, bersiaplah untuk mati."Buana mengeluarkan pistol, lalu mengarahkannya pada Nathan sambil mencibir, "Nak, dari tadi kamu terus bicara panj

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 239

    Anak buah yang tadinya meragukan kemampuan Nathan dan khawatir pria itu tidak bisa menghadapi Buana langsung berkata dengan kagum, "Tuan Nathan memang hebat!"Arjun tampak gembira dan segera berkata, "Saudara-saudara, kesempatan bagi Gluton kita sudah tiba.""Tuan Nathan sudah menyingkirkan Buana untuk kita.""Sampaikan perintahku. Lantaran Hessen sedang kacau, kita semua harus keluar dan merebut wilayah itu secepatnya. Jangan beri kesempatan pada Sirion.""Baik!"Para anak buah langsung menanggapi dengan tegas.Jadi di malam itu juga, pasukan bawah tanah Gluton dan juga Sirion terlibat dalam pertarungan sengit.Gluton meluncurkan serangan balik besar-besaran dan Sirion langsung dikalahkan.Banyak orang yang tidak bisa tidur malam itu.Selain itu, masih ada satu orang juga yang tidak bisa tidur nyenyak.Dia adalah Thomas, kepala Keluarga Halim di Beluno.Thomas yang berada di kediaman Halim bertanya dengan hati-hati, "Dokter, bagaimana kondisi tubuhku?"Dia mengundang Dokter Bayu datan

최신 챕터

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 256

    Kelopak mata Simon berkedut. Dia kemudian menarik Julian sambil berkata, "Tuan Julian, ayo kita mundur dulu.""Bocah ini benar-benar gila hari ini. Lebih baik kita nggak cari masalah dengannya."Melihat kondisi Liam yang menyedihkan, Julian sudah bergidik.Oleh karena itu, tanpa berpikir panjang lagi, dia langsung setuju dan buru-buru meninggalkan tempat itu.Sebaliknya, Liam yang saat ini benar-benar emosi dan ingin membunuh seseorang.Matanya memerah. Dia ingin melawan Nathan sampai mati.Namun, dia paling jelas dengan kemampuannya sendiri.Jika masih bersikeras maju sekarang, dia hanya akan dipukul sampai mati.Ditambah lagi, Master Satya tidak mengikutinya pergi ke kediaman Halim hari ini."Nathan, Regina, kalian tunggu saja."Sambil menutupi wajahnya, Tuan Liam langsung melarikan diri dengan panik.Regina bersiul dan berkata dengan keras, "Semuanya, dengarkan baik-baik.""Liam Suteja, tuan pertama Keluarga Suteja ini, hanya bisa bersenang-senang, minum-minum. berzinah, dan berjudi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 255

    Regina berkata dengan nada dingin, "Liam, buat apa kamu ikut-ikutan? Kembalilah dan nonton film pornomu sana."Begitu masa lalunya yang memalukan diungkit, Liam langsung malu sekaligus marah. "Regina, suruh gigolo yang kamu besarkan ini tunggu mati saja.""Mengingat sifat Edward, kalau dia bisa keluar hidup-hidup dari kediaman Halim hari ini, aku akan membiarkan dia menendang kepalaku seperti bola."Begitu selesai berbicara.Edward sudah muncul di atas panggung sambil memasang ekspresi muram.Dia menatap tajam Nathan sejenak. Sebagai kepala Keluarga Halim, dia pun memaksakan senyum di wajahnya. "Semuanya, mari kita akhiri sampai di sini saja.""Hari ini adalah hari pemakaman ayahku. Aku nggak ingin membuat keributan besar.""Tapi kemurahan hati Keluarga Halim hanya berlaku satu kali ini saja."Ada orang yang bertanya, "Tuan Edward, bagaimana kondisi Tetua Keluarga Halim? Dia barusan pergi terburu-buru dan wajahnya terlihat aneh."Wajah Edward berkedut. Dia bahkan ingin segera turun dar

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 254

    Tetua lain Keluarga Halim berkata dengan nada serius, "Tuan Edward, tutup tempat ini secepatnya dan jangan biarkan orang luar melihatnya""Bocah itu setidaknya punya kekuatan setingkat Guru Besar junior, jadi jangan sembarangan memprovokasinya lagi."Keringat dingin tiba-tiba muncul di dahi Edward.Nathan punya kekuatan setingkat Guru Besar junior?Sialan! Bukankah ini terdengar konyol sekali?"Dia punya kekuatan setingkat Guru Besar junior? Kalian pasti keliru.""Ayo semuanya, ikuti aku dan bunuh bocah itu secepatnya!"Edward sama sekali tidak percaya. Wajahnya tampak enggan. Dia juga langsung memberi perintah dengan nada kasar.Kekuatan setingkat Guru Besar junior merupakan sosok yang cukup disegani di Beluno.Nathan masih begitu muda, mana mungkin dia punya kekuatan setingkat Guru Besar junior?"Tuan Edward, sebaiknya kamu dengar nasihatku."Tetua Keluarga Halim kelihatan marah dan berteriak sambil memasang ekspresi kusut, "Kalau kamu benar-benar ingin mati dan jatuh di tangan lawan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 253

    Menakutkan sekali!Teknik tapak tangan ini merupakan hasil kerja keras Tetua Keluarga Halim selama lima puluh tahun.Itu terlihat jelas di mata Julian dan master bela diri lainnya.Serangan kepala Keluarga Halim benar-benar termotivasi oleh niat membunuh.Sekalipun seekor sapi, juga akan langsung dibantai di tempat.Julian mencibir dan berkata, "Bocah ini memang punya kekuatan, tapi kali ini, dia sudah mengincar orang yang salah.""Tetua Keluarga Halim ini punya kekuatan setingkat Guru Besar junior. Nggak ada yang bisa menghentikannya!"Regina yang berada di bawah panggung itu tampak tegang. "Beri tahu semua orang. Kalau Dokter Nathan nggak mampu mengendalikan situasi, orang-orang kita akan segera turun tangan!"Sekretaris segera menjawab, "Baik, Nona."Tetua Keluarga Halim menyeringai dan berkata, "Anak muda, tapak tanganku ini sudah kulatih selama puluhan tahun. Apa kamu bisa menangkisnya?""Ada harga yang harus dibayar kalau kamu bersikap sombong."Banyak orang yang refleks menutup

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 252

    "Benar-benar cari mati! Bocah ini pasti sudah kehilangan akal sehatnya!"Liam tampak menyeringai."Aku sendiri bahkan nggak berani memprovokasi Edward. Pecundang ini pasti sudah bosan hidup."Julian menyeringai sambil memasang ekspresi geli.Yang lainnya juga ikut mentertawakan Nathan.Bocah ini terlalu memandang tinggi dirinya sendiri!Bocah ini muncul dari mana, beraninya mencari masalah dengan Keluarga Halim? Sudah pasti dia akan berakhir celaka!"Tuan Roland, apa yang ingin dilakukan Tuan Nathan?"Monika tertegun dan mulut kecilnya juga terbuka sedikit.Roland tersenyum pahit dan berkata, "Mana mungkin aku bisa menebak apa yang ingin dilakukan Tuan Nathan?""Tapi dia pasti punya alasan melakukan hal seperti ini. Meski Edward punya pengaruh hebat, sepertinya dia bakal terjebak kali ini."Monika terkejut dan bertanya, "Apa hanya Tuan Nathan yang bisa menekan Keluarga Halim?"Dia tahu Nathan sangat hebat. Bagaimana pun, dia merupakan sosok yang bahkan disegani Roland.Namun, jika hany

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 251

    Ken bergegas menghampiri Julian, Liam, dan yang lainnya."Tuan Julian, Anda berasal dari keluarga terpandang dan punya latar belakang yang hebat. Tolong bantu Keluarga Sebastian kami. Mulai sekarang, saya bersedia menjadi pesuruhmu.""Tuan Liam, Anda termasuk salah satu dari empat tuan muda hebat Beluno. Asalkan Anda bersedia membantu Keluarga Sebastian kami, saya janji akan balas budi pada Anda!"Julian dan Liam memperlihatkan ekspresi kegembiraan di wajah mereka.Keluarga Sebastian juga termasuk keluarga yang populer, terutama kecantikan Emilia yang tersohor di mana-mana. Jika bisa menikmati keindahannya, maka akan sepadan meski harus membayar mahal.Saat ini, mereka berdua pun menatap Edward yang tampak arogan di atas panggung.Kemudian, keduanya memilih untuk berhenti."Ken, bukannya aku nggak ingin membantumu. Hanya saja, aku nggak punya alasan yang tepat untuk membantumu. Lain kali pasti akan kubantu!""Ken, di saat kritis seperti ini, kamu masih teringat padaku. Itu berarti kamu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 250

    Suasana di aula tersebut mendadak hening.Tidak ada yang menyangka bahwa kekuatan Keluarga Halim akan begitu luar biasa.Yang lebih mengejutkan lagi, Keluarga Sebastian telah mengutus dua master hebat, tetapi masih saja dikalahkan.Tamara seakan-akan tidak percaya. "Kenapa bisa begini? Bukankah mereka berdua sangat hebat? Bagaimana mereka bisa kalah?"Ken tampak panik dan hampir kehilangan keseimbangan. "Kedua senior kalah. Keluarga Sebastian kalah. Nggak mungkin. Nggak mungkin!"Wajah Emilia tampak pucat pasi.Bahkan, master keluarga utama mereka pun telah dikalahkan. Dengan kata lain, Keluarga Sebastian dan juga dirinya akan jatuh di tangan Edward.Dalam kondisi linglung, dia tiba-tiba melihat sosok yang dia kenal di tengah kerumunan.Nathan!Dalam benaknya, kata-kata Nathan sebelumnya kembali bergema. "Master dari keluarga utama Sebastian sama sekali bukan tandingan Keluarga Halim. Jangan senang terlalu cepat."Lagi-lagi, perkataan pria ini benar."Keluarga Sebastian di Naroa juga n

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 249

    Salah satu tetua berkata dengan nada datar, "Aku nggak perlu turun tangan lagi. Aku serahkan padamu saja, oke?""Jangan khawatir. Kamu istirahat saja. Aku sendiri sudah bisa mengalahkan mereka semua."Swush, swush!Dua master Keluarga Sebastian melompat, melewati kepala banyak orang, dan mendarat di panggung kediaman Halim.Sebaliknya, Keluarga Halim sangat arogan. Mereka hanya mengutus satu orang tetua saja."Keluarga Halim begitu arogan. Mereka ingin melawan dua master sendirian. Apa mereka nggak takut kalah?""Dua master Keluarga Sebastian ini kelihatannya nggak lemah.""Ayo cepat bertarunglah! Kalahkan orang-orang Keluarga Sebastian! Aku sudah nggak tahan melihat ekspresi sombong Edward yang menjijikkan itu!"Banyak orang yang menantikan pertarungan dua belah pihak itu.Telapak tangan Emilia berkeringat. Dia sangat gugup.Dia bisa lolos dari cengkeraman Edward atau nggak, semuanya masih harus bergantung pada dua master keluarga utama mereka ini.Tamara tersenyum percaya diri dan be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 248

    "Emilia, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Pikirkan baik-baik sebelum kamu menjawab."Benar saja, wajah Edward tiba-tiba berubah gelap.Dia mengancam sambil menatap semua anggota Keluarga Sebastian, "Kalau aku nggak puas, Keluarga Sebastian kalian juga akan tamat. Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik."Emilia tidak lagi takut. "Edward, nggak peduli kamu mengancamku, aku juga nggak akan setuju menikah denganmu."Edward sangat marah. "Apa kamu nggak takut melihat Keluarga Sebastian hancur di tanganku?"Emilia berkata dengan marah, "Begitu menjadi kepala Keluarga Halim, kamu ingin menindas yang lemah dan menghancurkan Keluarga Sebastian kami.""Kalau begitu, selama aku masih hidup, aku pasti akan melawanmu sampai akhir."Julian tertawa dan berkata, "Bagus, Nona Emilia. Kamu punya nyali. Aku mendukungmu."Banyak orang diam-diam mengangguk. CEO Grup Sebastian ini memang cukup menawan.Setidaknya, dia tidak langsung menyerah pada Edward.Seolah merasakan dukungan, anggota Keluarga Sebast

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status