Beranda / Romansa / Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila / Bab 9 Tamparan Mengerikan Michael

Share

Bab 9 Tamparan Mengerikan Michael

Penulis: Fadiyah NK
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Tock! Tock! Tock!

Pintu terketuk tiga kali, semulanya Helena yang sibuk menyisir rambut hitam panjangnya yang tergerai lurus sampai sebatas pinggangnya, sembari Helena menatap cermin yang ada di depannya dengan posisi dirinya berdiri. Mendengar suara ketukan pintu, lantas Helena mengalihkan wajah, sambil berujar, “Masuk.”

“Selamat pagi Nona muda.” Sofia menyapa hormat Helena setelah masuk ke dalam dan menutup kembali pintunya, lalu sedikit ia membungkukkan tubuhnya.

“Pagi,” balas singkat Helena, terasa enggan bicara saat masih pagi begini.

Sofia menatapnya dengan wajah terpasang rumit. Helena melihat itu mengerut penasaran. Ia pun bertanya, “Kenapa menatapku seperti itu?”

“Nona muda, bagaimana dengan kondisi Anda?” tanya Sofia.

“Kau lihat saja sendiri sekarang seperti apa kondisiku,” balas Helena yang tak terdengar memuaskan bagi Sofia. Helena menyadari itu, raut wajahnya tak bisa membohonginya. Sofia masih begitu penasaran dengan kondisinya.

“Terkadang penampilan sering menipu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 10 Salah Sangka

    “Kak Michael, kau sedang apa di sini?” Vincent melontarkan pertanyaan pada pria itu, yang kini mengalihkan pandangan ke arahnya. Bukan! Melainkan ke arah Helena yang berada di belakang Vincent, memastikan bila sang adik tak bereaksi berlebihan setelah ia bertindak kasar kepada laki-laki yang sangat disukainya. Itu menurut apa yang diketahui Michael selama ini. “Menemui adik perempuanku, sepertimu,” balasnya singkat kemudian itu ia berjalan menghampiri Helena yang berada di belakang Vincent, tengah menatapnya begitu datar, seakan tak ada nyawa di dalam diri wanita muda itu. Michael yang sudah berada di hadapan Helena, lantas berujar lembut padanya, “Aku melakukan itu demi kamu, sekalipun kamu akan melarangnya, sebagai seorang kakak, aku tidak akan membiarkan laki-laki busuk sepertinya, mendekatimu. Kamu boleh marah padaku, aku akan terima, tapi aku tidak akan membiarkanmu dekat dengannya lagi untuk kali ini.” Mata Helena yang menatap manik coklat dingin itu, sampai hampir lupa berk

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 11 Merasa Curiga

    “Nona muda, sepertinya tempat ini tidak cocok dengan Anda,” ragu Sofia melihat sekitarnya. Kini ia dan Helena berada di tempat nge-gym. Tempat di mana para orang-orang yang sangat peduli dengan kebugaran dan kesehatan tubuhnya berkumpul. Dan apalagi sekarang weekend, suasana di tempat ini menjadi begitu ramai. Banyak beragam kalangan berada di sini, baik dari muda, maupun sampai tua sekalipun. Tak seperti pikiran Sofia, Nona muda-nya akan mengurungkan niat kembali setelah berada di sini. Helena yang dilihatnya malah begitu tampak menunjukkan binar semangat di kedua matanya. “Sudah lamanya tidak di sini~ ” ucap Helena tanpa sadar ada Sofia di situ dapat mendengarnya. “Sudah lama?” Sofia mendekatkan wajahnya ke arah Helena sambil memegangi gagang kacamatanya. “Nona muda pernah ke sini?” ‘Sial! Keceplosan ... Ah~ harusnya aku lebih berhati-hati lagi menjaga ucapanku. Aku harus ingat di tubuh siapa sekarang.’ Helena memarahi dirinya sendiri yang asal berucap di tengah ada Sofia, pela

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 12 Ketumpahan Jus

    Helena terperangah. “Ka-kamu ... ?” Melihat siapa sosok yang ditabraknya, wanita itu sampai tak bisa mengendalikan lagi reaksi terkejutnya. Bahkan jari telunjuk tangannya mengacung menunjuk pria di depannya. “Roky.” “Ck!” decak pria yang ditabrak Helena tersebut, pilih abai, berjalan melewatinya. “Hah?” kaget Helena pria tersebut asal melewatinya, bak ia arwah yang tak dilihatnya. “Dia mengabaikanku?” Helena merasa heran mematung di situ. “Nona muda! Anda baik-baik saja ‘kan?” Sofia menghampirinya, datang memperhatikan setiap tubuhnya bila-bila ada yang terluka. Plak! ‘Ada apa denganku? Hais~ bisa-bisanya aku jadi pelupa begini.’ Sofia terkejut Helena menampar pipinya sendiri, sudah begitu kuat sekali dan bisa dipastikannya sebelah pipi Helena yang ditampar itu menjadi memerah. “Nona muda, Anda sakit?” tanya Sofia mencondongkan wajahnya sampai Helena memundur terlonjak dibuatnya. “Sofia! Sudah kukatakan jangan dekatkan wajahmu seperti ini!” bentak Helena kesal sekali. Helena k

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 13 Perlakuan Tak Layak

    “Kamu ini ya, masih saja tidak pernah berubah! Mata sudah baik-baik terpasang, tidak pernah digunakan dengan baik fungsinya! Selalu, setiap ada kamu apapun yang kubawa pasti jatuh! Sengaja ‘kan kamu? Tidak begitu sukanya ‘kah kamu sampai seperti itu padaku?!” hardik wanita itu menunjuk wajah Helena yang tertunduk, geram. Sofia melihat itu, menarik tangan Helena sampai wanita itu berada di belakangnya. “Nyonya Brianna, mohon maaf atas kesalahan Nona muda. Saya akan membereskannya, tolong jangan memperpanjang masalahnya. Mohon mengerti keadaan Nona muda sekarang,” kata Sofia mencoba membujuk Brianna Davies wanita yang merupakan istri pertama Malvin Dawson. Ia juga ibunya Alex dan juga Michael. “Kamu kira saya sepemaaf itu?” celetuknya memicing sinis dan dengan angkuhnya melipat kedua tangannya di dada. “Jangan kamu pikir dispesialkan menjadi pelayan di sini oleh suamiku, bisa bertindak seenaknya kamu. Pelayan tetaplah pelayan, tidak ada hak kamu ikut campur dengan masalah saya dan putr

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 14 Dilema

    “Apa yang terjadi?” Malvin memalingkan wajahnya ke samping yang di mana Helena berdiri di situ, tengah menatap Sofia yang berada di ambang pintu akan melangkah keluar. Seakan keberadaan Malvin seperti tak dilihatnya di situ. Wajah Malvin yang semulanya terlihat cerah seketika berubah suram. ‘Putriku masih tidak memaafkanku?’ pikirnya merenung sedih. “Sofia, aku memanggilmu,” ujar Helena dengan suaranya mengeras. Mendengarnya, Sofia perlahan memutar tubuhnya dan menunduk tak berani mengangkat wajahnya. “Ayah.” “Ya sayang.” Mendapatkan panggilan dari Helena, Malvin yang tadinya murung, langsung saja menyahutnya dengan cepat disertai senyumannya yang mengembang sempurna. Helena merasa tak nyaman sendiri melihatnya. Sungguh, ia tak terbiasa dengan sikap lembut Malvin yang seperti ini ditambah lagi pria itu menggunakan panggilan manis dengannya. “Apa selama ini pelayan di sini diperlakukan tidak semestinya?” “Tidak, kenapa kamu mempertanyakan itu?” Malvin mengurutkan dahinya. Helen

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 15 Pertentangan

    “Bolehkan aku bertanya?” tawar Helena memandang Alex yang berada di depannya, duduk dengan kursi diputar balik sandaranannya ke depan, sehingga kedua tangannya itu menopang dagunya dengan sandaran kursi. “Tanya apa?” Alex mengernyitkan alisnya. Menjilati dua ice cream-nya di kedua tangannya begitu tenang, saat mendapat balasan Alex, lantas Helena segera berkata, “Apa yang kakak kerjakan sampai tadi pagi-pagi petang terburu-buru pergi dari rumah sakit bersama dengan ayah?” Helena teringat akan hal itu, pagi petang itu di saat Alex dan Marvel akan pergi, ia sudah terbangun. Hanya saja matanya sengaja ia tutup agar tak disadari mereka dan dikira masih tertidur. Mereka juga ada membahas suatu hal dengan saling berbisik dan menekan satu sama lain. Tapi pembahasan mereka tak terlalu jelas Helena dengar. Itulah mengapa Helena begitu penasaran dan ada kesempatan sekarang, tak menyia-nyiakannya, Helena langsung saja menanyainya. “Pekerjaan yang menyulitkan dan mendesak, aku tidak bisa me

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 16 Bodoh!

    “Aku sudah siap, ada yang ingin kukerjakan lagi, aku duluan.” Michael bangkit dari duduknya, menggeser ke belakang kursinya, setelah berucap menatap ke arah sang ayah, ia langsung berbalik pergi. Helena memperhatikannya, dari apa yang dilakukan Michael, seperti hal biasa yang bahkan Marvel saja hanya menatapnya sejenak tanpa memberikan balasan, pria itu lanjut menikmati makanannya. Melihat satu persatu anggota keluarganya. Helena menghela napasnya samar. ‘Keluarga seperti apa ini?’ Tak ada yang sama sekali peduli satu sama lain, seperti orang asing yang disatukan di tempat yang sama. Yang mereka pedulikan hanya diri sendiri, dan Helena tak tahu itu, apakah sikap baik terhadapnya itu benar-benar sikap baik? Tak lama setelah Michael pergi, di situ istri kedua Malvin menyusul beranjak pergi dan tanpa sepatah kata pun, asal pergi begitu saja. Tapi ketika bangkit, sorot mata sinisnya sangat jelas tertuju ke arahnya. Begitu kelihatan membencinya. ‘Haha, dasar, kau pikir aku takut dengan

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 17 Melihatnya

    Drap ... ! Drap ... ! Sret ... ! Sret ... !Suara derap langkah kaki berpadu dengan suara benda diseret terdengar di tengah keheningan dan ketegangan yang tercipta. Tepat di saat langkah seseorang tersebut terhenti. Di dalam kolong ranjang, terdapat seorang gadis kecil tampak menutupi mulutnya rapat-rapat, berusaha menahan rasa takutnya yang sangat luar biasa dan suaranya yang mungkin akan keluar karena tangisannya yang tak bisa dibendungnya. Saat tadi memperhatikan dengan mata kepalanya sendiri, seorang wanita yang merupakan ibunya sendiri, tergeletak di lantai dengan tubuh tanpa balutan busana dan penuh luka di mana-mana. Wanita itu dengan sekuat tenanganya berusaha berucap, “Pergi cepat dari sini ... pergi Helena.”Jari telunjuknya yang terasa sulit digerakkan berusaha menunjuk sesosok orang berpakaian serba hitam tengah berada di dapur rumahnya. “Dia ... a-akan membunuhmu.”Ketika gadis kecil itu menoleh melihatnya, ia terperanjat kaget karena melihat dari situ, seorang pria di d

Bab terbaru

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 76 Sesuatu yang Tak Biasa

    Hart dan Rylee hanya menatap mereka berdua dengan tatapan heran.“Apa ini perasaanku saja, mereka sekarang jauh lebih dekat?” duga Hart melihatnya sampai keliling matanya memandang, hingga mobil yang dinaiki Helena dengan Roky sudah pergi menjauh dari mereka.“Bukan kau saja, aku juga merasa begitu,” ujar Rylee. “Jadi apa yang akan kita kerjakan sekarang? Nona Helena hanya memerintah kita bekerja tanpa memberitahu apa pekerjaan itu.”Hart mengedikkan bahu. “Jangan tanya padaku, aku pun tidak tahu.”“Kalian berdua tidak ada kerjaan ‘kan? Bagaimana jika kalian ikut denganku.” Vincent menghampiri mereka berdua yang tengah dilanda kebingungan berdiri di dekat mobil dan gerbang mansion besar milik Malvin Dawson—ayahnya Helena maupun Vincent.“Anda bukan Bos kami.” Hart menjawabnya dingin.Akan tetapi Rylee berbeda dengan Hart. Rylee langsung merangkul Hart dan Vincent, mengatakan, “Pekerjaan apa itu Tuan Vincent?”Hart mendengus dan berpaling wajah tak ingin melihat tingkah temannya yang t

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 75 Pergi Bersama

    “Semalam ini, kamu dari mana saja?”“Ah!” kaget Helena melihat Vincent yang berada di dalam kamarnya, duduk di kursi dengan tangan disilangkan. “Sepertinya kau senang sekali mengagetkanku, ya?! Ah~ kakak ini … ” Helena kelepasan menjadi berteriak, wanita itu pun memegang kepalanya dan menyugar rambutnya ke belakang.“Kamu juga sering membuat kakakmu ini terkejut dengan semua tindakanmu, adikku Helena.” Vincent membalasanya dan perlahan pria itu berdiri melangkah mendekat ke arahnya. “dari mana kamu sampai jam segini baru pulang?” Vincent mengintrogasinya.Helena berpaling wajah untuk menahan rasa kesalnya diperlakukan seperti itu. “Aku hanya mencari angin, aku ‘kan sudah pernah bilang berada di sini terus rasanya menyesakkan.”“Tadi ayah mencarimu, sebelumnya aku sudah lebih dahulu datang mencarimu, tidak melihat kamu berada di dalam kamar. Aku merasa yakin kamu keluar dan ternyata itu benar, untung saja aku menyelamatkanmu, adikku sayang.” Vincent memasukkan kedua tangannya ke dalam

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 74 Konyol

    “Lepaskan aku.”Rylee menjadi menghentikan langkah cepatnya, tergesa-gesa keluar dari apartemen mewah yang kini terdengar suara tembak menghebokan banyak orang. Tapi, herannya polisi masih belum terlihat datang, perasaan cemas kini menyelimuti Helena. Bagaimana jika sesauatu terjadi kepada Roky?Wanita itu menghentikan langkahnya yang dibawa cepat oleh Rylee sehingga Rylee merasakannya langkahnya ikutan terhenti, dan menoleh ke belakang menatap sang empu yang kemudian bersuara.“Nona Helena, Anda tidak ingin masuk ke dalam lagi ‘kan?” Dahinya mengerut sangat jelas menunjukkan tengah memastikannya.“Aku harus mengecek kondisi di sana, pamanku dia tinggal di sana, aku merasa sesuatu terjadi padanya.”“Kamu memperdulikannya?”“Tidak.” Helena mengedikkan bahunya. “aku memperdulikan Sofia.”Rylee seketika melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Helena.Seperti secara terbuka dipersilahkan kemauannya. Helena membalikkan tubuhnya dan melangkah cepat menuju kembali ke tempat itu.Tangan

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 73 Perintah Tegas

    Mengikuti firasatnya kini, Helena mengambil keputusan cepat bersama Rylee untuk ke tempat di mana keberadaan pria yang memiliki hubungan darah dengan Helena si pemilik tubuh asli dan juga pria itu sebagai mantan suaminya Sofia.“Di sini dia tinggal, Nona,” kata Rylee menunjuk apartemen elite di kawasan ini.Sesuatu yang tidak terduga. Senyum miring terpantri di bibir merah alaminya. “Tempat yang bagus bagi mantan napi sepertinya.”“Awalnya aku pun berpikir seperti itu. Tapi melihat bagaimana selama ini Sofia sering menemuinya, aku mulai berpikir, dia tinggal di sini karena Sofia.”Helena menatapnya, sedetik kemudian menghela. “Sepertinya hubungan keduanya tidak sesederhana yang dikira, apa ada mantan suami istri akan berhubungan sebaik itu?”Rylee menganggu, membalas, “Itu langkah, jikapun ada mungkin tidak sedekat seperti mereka. Walaupun mereka bertemu tidak secara terbuka. Tapi tetap saja, itu terasa janggal.”“Kita akan mencari tahunya,” kata Helena kemudian memberi perintah, “Tun

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 72 Firasat Buruk

    Perasaan Rylee dipermainkan lagi, ia merasa dilema mencari-cari keberadaan Helena yang tak kunjung ditemukannya. Tadi wanita itu menelponnya berada di halte, ia langsung menuju ke sana, tapi ketika sampai, bukannya ia langsung bertemu dengan Helena, malahan yang ditemukannya handphone milik wanita itu yang keadaan layar masih hidup. Untung saja tidak dicuri. Tapi …Rylee berhenti dan mengambil duduk di bangku halte. Pria itu memegangi dagunya, tengah berpikir, “Tadi ponselnya ini ada di bangku dan masih dalam keadaan hidup, setelah kulihat setelannya, ponsel ini akan mati tiga menit. Dan tadi setelah kulihat, ponsel itu mati, berarti … ”“Berarti sudah tiga menit berlalu aku pergi dan kau baru sampai,” sambung Helena tiba-tiba saja berada di sampingnya, duduk dengan santai sambil menikmati rolled ice cream di dalam wajah mini, yang terdapat strawberry di atasnya ice creamnya sebagai toping.“Eh?!” Rylee terperanj

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 71 Perasaan Kalut

    Helena termangu manik coklatnya tak berkedip menatap Malvin yang memberikan intimindasi padanya secara tak sadar. Hingga melihat bagaimana dalamnya Helena menatapnya, Malvin seketika tersadar dan pria itu mengusap wajahnya kasar sambil berkata, “Bukan itu maksud Ayah. Ayah hanya tidak ingin kita saling mengingatnya setelah lama kita berusaha melupakannya.”“Aku sama sekali tidak mengingatnya, aku sangat berharap bisa mengingatnya. Setidaknya aku bisa tahu seperti apa dia. Aku tidak ingin benar-benar melupakannya, dia ibuku, Ayah,” kata lirih Helena, suaranya terdengar parau dan nyaris menghilang di akhir kalimatnya. Helena menyentuh dadanya. “dia yang telah melahirkanku, betapa berdosanya aku sebagai anak yang telah susah payah dilahirkannya, begitu saja melupakannya.”“Ibumu tidak berharap setelah kepergiannya kamu merasa menderita, sayang. Ayah juga tidak berharap kamu merasakan itu juga, kami sangat memperdulikanmu. Kamu tidak perlu mengingatnya, sekarang yang perlu kamu pedulikan

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 70 Basah Kuyup

    “Helena, kenapa basah kuyup seperti ini?” Malvin terkejut dan wajahnya tampak cemas memperhatikan penampilan Helena kini. Bagaimana tidak, pulang-pulang Helena basah kuyup padahal cuaca saja tidak sedang hujan.Ia yang akan keluar, menjadi berhenti ketika melihat sang putri berjalan dalam keadaan seperti itu memasuki mansionnya.“Aku kecebur kolam renang,” balas Helena pelan dan sedikit menggigil merasa begitu kedinginan. Tangannya mengusap-usap lengannya berupaya membantu meredahkan rasa dinginnya.“Cepat ambilkan handuk!” suruhnya pada para pelayan yang berada di sini. Sampai para pelayan tersebut bergegas mengambil handuk untuk Helena.“Bagaimana bisa kamu sampai kecebur, sayang? Apa ada yang mendorongmu?” Ia membawa Helena berjalan dengan melebarkan lengan panjangnya, ia memegang ujung bahu Helena dan mendekatkan Helena pada lengannya tak memperdulikan pakaiannya akan basah saling bersentuhan dengan Helena.“Hm, jika tidak bagaimana mungkin aku jatuh,” balas Helena sambil terus be

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 69 Pikirkanlah

    “Perkiraan saya benar ‘kan? Mereka akan datang, ayah dan kakak laki-laki Anda.” Roky memandang wanita yang duduk di sampingnya, berdua bersamanya di dalam mobil miliknya yang terparkir rapi di basement mobil rumah sakit ini.Sengaja Roky membawa Helena di sini, untuk memperlihatkan kebenaran yang mungkin saja wanita cantik berambut gelombang itu meragukannya. Sekarang, mana mungkin bisa dia menolak kebenaran yang telah terlihat nyata di depan matanya itu, jika memang dia terlalu dibutakan cinta keluarganya.Sekilas tak disadari oleh Roky senyuman Helena tertarik miris. “Aku hampir tidak percaya,” kata Helena.Ia masih bingung dengan situasinya, sebenarnya apa yang sedang terjadi. Tapi melihat setiap kebenaran yang dikatakan Roky, ada suatu dugaan buruk di dalam benaknya.“Apa sebenarnya tujuan mereka mencariku? Dan apa alasan kakakku Vincent ingin membawaku pergi? Aku bingung memikirkan itu.” Helena bertanya itu pada Roky.Roky tak menjawabnya, pandangannya lurus ke depan. Helena sebe

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 68 Tidak Berguna

    “Kita pulang sekarang Helena.” Vincent menyambar tangan Helena di tengah Helena sedang berbincang dengan Roky dan Hart mengenai Sofia. Wanita itu tentu terperanjat begitupun dengan dua pria bersamanya, atas tindakan tiba-tiba pria yang merupakan kakak laki-lakinya. Baru datang, dia langsung membawa Helena pergi tampak seakan dikejar oleh sesuatu, ia terburu-buru membawa Helenaa ikut dengannya. “Kak Vincent, ada apa?” Helena menghentikan paksa langkahnya dan menahan tangan Vincent yang menarik tangannya, meskipun kekuatannya tak seimbang, Helena sekuatnya berusaha menahan dirinya berhenti. Vincent berhenti merasakan tangannya berat menarik Helena, dia berbalik lantas menatap Helena yang memandangnya kebingungan. “Kita harus pergi. Di sini tidak akan aman,” ucap Vincent. “Kenapa?” tanya Helena, penasaran dengan apa yang terjadi. Biasanya Vincent tidak seperti itu kepadanya. Ini terasa aneh, dia jelas penasaran. Vincent menghela napas gusarnya, dia membalikkan tubuh dan bergantian ke

DMCA.com Protection Status