Share

Pertemuan

Rindu ini sungguh mengesalkan! Selalu bertambah tanpa tahu cara menguranginya.'

------------------------

Dua tahun kemudian.

Seorang laki-laki keluar dari gerbang kedatangan bandara Soekarno-Hatta. Langkahnya tenang dan terukur. Mata elangnya tersembunyi dari balik kaca mata hitam yang tersemat di tulang hidung tingginya, rahang tegas, dan bibir penuh kemerahan membuatnya terlihat misterius. Dia membuka kaca matanya ketika melihat seorang laki-laki melambai, dia tersenyum tipis mendekati laki-laki tersebut.

"Hai, Bro! Gimana perjalanan lo?" tanya laki-laki itu, antusias.

"Sudah gue bilang, Gilang, stop basa-basi. I don't like it."

Gilang tertawa. "Pemarah seperti biasa."

Laki-laki itu mendengkus, menyematkan lagi kaca matanya, lalu meninggalkan Gilang yang masih setia dengan dengan tawanya.

"Hei, Alex! Tungguin gue." Gilang gegas mengejar laki-laki yang dipanggil Akex, tetapi yang dipanggil acuh tak acuh.

Alex masuk ke dalam mobil hitam yang telah menunggunya di pelataran parkir banda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status