Share

Bab 115

"Apa ada yang bernama Ridwan? Bu Gita dari tadi menyebut-nyebut nama itu," kata suster tersebut.

"Saya, Ridwan, Sus," sahut Bang Ridwan.

"Silakan masuk, Pak. Mungkin Ibu Gita ingin bertemu dengan Bapak," ujarnya lagi.

Bang Ridwan menatap Tiwi sesaat. Mungkin dia tidak enak hati dengan istri barunya itu. Tiwi tersenyum seraya mengangguk, mengizinkan suaminya untuk masuk ke dalam menemui Gita.

Setelah mendapat persetujuan dari istrinya, Bang Ridwan melangkah mengikuti suster, masuk ke dalam ruangan.

Kami menunggu dengan cemas di sini. Kedua anak Gita yang tadinya anteng, tiba-tiba menangis.sembari memanggil-manggil Mama mereka.

Tak berselang lama, Bang Ridwan keluar dari ruangan dengan mata berkaca-kaca.

"Gita sudah meninggal," ucapnya sedih.

Tanpa pikir panjang, aku segera menghambur ke dalam ruangan, diikuti oleh Mayra.

"Mohon maaf, kami tidak dapat menyelamatkan Bu Gita. Beliau telah meninggal," ujar Dokter yang memeriksa Gita tadi, lalu dia beranjak meninggalkan ruangan ini.

"G
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status