Share

Bab. 74 Friend with Bennefit

“Sial!” Hana melempar bukunya ke sembarang arah. Usahanya tak berhasil. Ia justru mendapat cacian dan maikan dari Rivhard. Ia lupa, jika Richard akan secerdas itu.

“Jadi apa yang harus kita lakukan?” tanya Denis pada akhirnya.

“Kamu mikir dong, masa enggak punya ide apapun?” Hana bersedekap dada, tentu sambil mengerucutkan bibirnya. Hal ini membuat Denis memperhatokan keunikan gadis ini.

“Saya heran, kenapa kamu masih mengejar Richard? Bukankah banyak pria single lain?”

“Kamu sendiri, kenapa masih mengejar Qiara?” Kini Hana yang berbalik menyerang Denis dengan pertanyaan.

“Ya, karena saya memang dulunya tidak pernah ada kata putus, merasa hubungan kami belum selesai, ditambah saya masih mencintai dia. Saya ini cinta oertamanya, jadi, saya pikir, dia sulit ngelupainnya.”

“Percaya diri sekali,” cibir Hana. “Aku yakin sekali, Qiara sudah terpengaruh oleh pesona seorang Richard. Dia tak hanya tampan, tapi juga mapan. Excusme, bahkan kamu bukan tandingannya.”

Denis mendengkus. Dalam hati t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status