Beranda / Romansa / Baby Triplets Milik Om Tampan / Tiga Malaikat Manis Bersama Sebastian

Share

Tiga Malaikat Manis Bersama Sebastian

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-13 11:03:16

Tiga jam berlalu, Shela duduk di depan ruangan Tiana dirawat karena belum diizinkan masuk. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyarankan Tiana dirawat beberapa hari saja di rumah sakit.

Waktu berlalu degan cepat dan Shela tidak sendirian melainkan ditemani oleh Sebastian. Meskipun Shela awalnya merasa cemas dan takut, tapi kini ia menekan dirinya untuk terbiasa dengan pria ini.

"Huuhh..." Shela hampir saja terjerembab di lantai andai Sebastian tidak reflek merangkulnya.

"Kau mengantuk?" tanya Sebastian menengok wajah gadis dalam rangkulannya.

Shela menggeleng, tentu ia mengelak. Namun Sebastian tetap merangkulnya seolah memberikan ruang bagi Shela sekaligus menawarkan pundak sebagai sandaran.

Di tengah kesunyian yang melanda, tiba-tiba ponsel milik Sebastian bergetar. Laki-laki itu mengambil ponselnya, dan jelas Shela melirik nama Bella di layar ponsel itu, namun Sebastian malah memutuskan panggilannya.

"Kenapa tidak diangkat, istri Om pasti khawatir kalau tidak dijawab," uja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Diar Pagar alam
gimana ini iklan na g bisa d buka
goodnovel comment avatar
Arrdilla
nangung bacanya
goodnovel comment avatar
Nda Vich
klo setiap mau baca hrs pake koin hrsnya di perbanyakin koinnya.percayalah nanti orang orang pada malas baca novel d aplikasi ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Shela Adalah Milik Sebastian

    "Kalian ikut Paman bertemu teman-teman Paman dulu ya, masih ada yang perlu Paman bahas. Baru nanti kalau sudah, kita jalan-jalan beli mainan!" Sebastian membujuk Tino dan Tiano untuk ikut dengannya bertemu beberapa temannya. "Iya Paman, boleh kok," jawab Tiano. "Tino?" Sebastian menatap Tino yang kini menggandeng tangan Tiano"Iya pasrah... Daripada ditinggal di parkiran!" Tino menjawabnya cemberut. Sebastian terkekeh gemas mengusak pucuk kepala Tino. Gegas ia mengajak kedua bocah itu masuk ke dalam sebuah cafe elite. Di sana, Tino dan Tiano masuk lebih dulu. Mereka menatap sekitar, tempat itu sangat bagus, banyak lampu menggantung dan akuarium diisi banyak ikan hias. "Ayo ke sana, itu teman-teman Paman," ujar Sebastian menggiring si kembar. Mereka mendekati keempat orang laki-laki berpakaian formal yang tengah duduk di sebuah sofa cafe. Si kembar tiba-tiba berdiri di samping Vir. Laki-laki berambut cokelat itu langsung menoleh dan terjingkat. "Sorry terlambat," sahut Sebasti

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Rencana Test DNA

    "Om Sebastian tidak pulang? Ini kan sudah malam, besok Om juga harus ke kantor, kan?" Shela berdiri di hadapan Sebastian yang duduk di sofa merangkul Tino dan Tiano yang tengah tertidur di atas sofa besar di dalam kamar inap VIP di mana Tiana dirawat. Iris mata hitam laki-laki itu pun terangkat menatap Shela. "Kau mengusirku?" "Emm, tidak, bukan begitu. Tapi kan-""Kalau aku pulang kau di sini sendirian hanya bertiga menjaga Tiana, kau yakin?" Sebastian kali ini berdiri tegap di hadapan Shela. Tatapan Sebastian kali ini tidak Shela hindari."Ke-kenapa harus tidak yakin? Aku terbiasa sendiri.""Kau memperlakukan aku seperti orang asing, Shela. Aku ini Om-mu! Aku adik Papamu, meskipun bukan Papa kandungmu, tapi Kak Ferdi tetaplah Papamu! Dan aku sangat peduli padamu seperti keponakanku sendiri!" Keponakan sendiri. Kata itu berkeliaran di benak Shela, gadis itu pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis. "Om kan orang yang sibuk, aku hanya tidak mau-""Apa kau pikir aku seteg

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Kecupan dari Sebastian

    Setelah tiga hari Tiana dirawat di rumah sakit, akhirnya kini anak itu sudah boleh dibawa pulang. Dia bertingkah semakin manja pada Sebastian. Hingga Tiano juga ikut-ikut manja pada Paman kesayangannya. "Enak kalau punya Papi seperti Paman, sudah tampan, uangnya banyak, punya mobil bagus, kita terus dibelikan mainan banyak, dan eumm... Pokoknya enak sekali, iya kan Tino?!" Tiano merangkul pundak kembarannya. "Biasa aja! Yang tampan banyak kok, yang kaya juga ban-""Yang penting Papinya Tiana itu Paman!" sahut Tiana, anak perempuan manis yang berada dalam gendongan Sebastian. Laki-laki itu hanya tersenyum, bagaimana bisa Tino melawan dua kembarannya. Kedua adiknya sangat menyukai Sebastian, tapi Tino tidak mau punya Papi seperti Sebastian karena baginya, Sebastian itu galak dan suka sekali menyuruh-nyuruh Maminya, membuat Shela repot. Seolah sudah menjadi rutinitas, setiap pagi Sebastian harus menggendong Tiana sebelum pergi ke kantor. Tidak enak baginya kalau ia tidak memanjakan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Ternyata Paman Sungguh Papiku!

    "Shela, bangun... Kau pasti lelah kan?"Sebastian membungkukkan badannya di hadapan Shela dan mengusap pucuk kepalanya. Kedua mata gadis itu perlahan terbuka, hingga Shela tersentak begitu mendapati Sebastian di hadapannya tepat. "Om," lirihnya begeming. "Tiana sudah tidur, sudah aku bawa ke kamarmu. Sekarang kau cepat istirahat, jangan tidur di sini," tutur Sebastian tersenyum tulus. Shela mengangguk kecil, ia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju anak tangga. Namun tiba-tiba kaki Shela seperti tertahan oleh sesuatu yang membuat ia terdiam di tempat. Perlahan gadis itu menoleh ke arah Sebastian yang duduk di sofa dan mendongakkan kepalanya, laki-laki itu menyunggar rambut hitamnya, dia terlihat sangat lelah. "Om sudah makan?" tanya Shela, urung ia melangkah ke kamar dan malah mendekati Sebastian. "Hem? Belum, aku bisa membuat makanan sendiri nanti," jawab Sebastian santai. "Mau aku buatkan kopi, atau-""Aku hanya minta padamu, istirahatlah. Kau tampak pucat sekali, kau kuran

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Anak Kesayangan Papi Sebastian

    Untuk pertama kalinya Tiano ikut bersama Sebastian ke kantor milik laki-laki yang sering ia panggil Paman tersebut. Sebastian menggendong Tiano dan mengajaknya masuk ke dalam gedung besar miliknya. Dan jelas saja mereka disambut banyak pasang mata yang menatapnya penuh tanda tanya. "Paman, ini tempat apa? Besar sekali... Tinggi! Wahh, ramai ya, kayak di mall!" seru Tiano tersenyum senang. Sebastian terkekeh. "Iya, ini namanya di kantor, Sayang" jawab Sebastian. "Wahh, bagus, bagus, Tiano suka. Di sini Bossnya yang mana? Galak tidak sama Paman?" tanya anak itu seraya memeluk leher Sebastian. "Tidak. Bossnya sangat baik, tampan, dan kaya raya." Anak itu menatap wajah Sebastian dari dekat dan dikecup pipinya sampai Sebastian melirik dan terkekeh. "Paman, Tiano panggil Papi ya? Kan di sini tidak ada Mami sama Kak Tino," pintanya, ia masih meminta izin. "Boleh, kapan saja boleh, Sayangku," jawab Sebastian, balik ia mengecupi gemas pipi anak manis dalam gendongannya. Tiano hanya me

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Kami Adalah Anak Paman

    "Kenapa bisa begini? Apa aku tadi bicara dan Tino mendengarkanku?" Shela mengusap wajahnya pelan, kepalanya terasa sangat pening. Ia duduk di bawah sofa menemani Tiana yang bermain, mereka sedang berdua saja di rumah, Tino marah pada Shela dan memilih tinggal di toko dengan Morsil. Pelan Shela menyeka air matanya. "Baru kali ini dia marah padaku, apa yang harus aku lakukan?" lirih Shela menangis tanpa suara. Tiana menoleh saat mendengar isakan pelan dari sang Mama. "Mami... Mami kok nangis? Siapa yang nakalin Mami?" Anak itu masih membawa mainannya, Tiana menunduk menatap wajah sang Mami. "Tidak Sayang, Mami tidak papa kok." Shela tersenyum manis. "Mami jangan nangis, nanti Tiana bilang ke Pa-"Ucapan Tiana terhenti bersamaan pintu rumahnya yang terbuka. Di sana muncul Sebastian dan Tiano yang baru saja pulang. Terlihat jelas wajah Tiano yang berbinar-binar kesenangan. Anak itu menggandeng tangan Sebastian masuk ke dalam rumah. "Tiano!" pekik Tiana berlari ke arahnya."Tiana

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Mengakulah, Shela!

    Tragedi Tino menangis semalam, membuat Shela sedih. Bahkan semalam Tino menolak bersama Shela, hingga ia tidur dalam gendongan Sebastian dan tidur bersamanya. Kini Shela berada di dapur, ia menyiapkan kopi dan juga sarapan untuk anak-anak dan juga Sebastian. Rumah sangat sepi, anaknya belum bangun. "Shela," sapa Sebastian, dia mengejutkan Shela saat tiba-tiba berjalan mendekatinya. Tatapannya dingin dan tak biasa. Shela menoleh. "Oh... Pagi Om, kopinya sudah aku aduk, sarapannya nan-"Ucapan Shela terhenti saat Sebastian tiba-tiba menarik lengan Shela dan mencekal erat kedua pundaknya. Satu langkah demi langkah kaki Sebastian membuat Shela mundur hingga punggungnya terhimpit lemari es. Tatapan iris hitamnya menekan Shela dengan desakan hebat. "Apa yang sebenarnya kau katakan pada Tino, tentang kita, aku terus kepikiran, kau tahu!" Sebastian mendekatkan wajahnya. "Anak kecil tidak akan pernah bisa berbohong, Tino tidak pernah sesedih ini kan, Shela? Harusnya kau jujur padaku, kala

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Nyaman Bersamamu

    "Paman, kita mau ke mana? Kok Paman minta Tiano pakai baju yang bagus? Mau jalan-jalan ya?" Anak itu berjalan membuntuti Sebastian masuk ke dalam kamar laki-laki itu bersama dengan Tino dan Tiana juga di belakangnya. "Iya, kita sudah rapi pakai baju yang bagus, mau ke mana sih, Paman? Rugi tahu kalau sudah tampan begini terus tidak ke mana-mana," protes Tino, dia naik ke atas ranjang kamar Sebastian. "Tentu saja mau jalan-jalan, lihat ikan paus dan ikan besar lainnya," jawab Sebastian seraya membuka lemari pakaiannya. Mendengar nama ikan paus, Tiana menoleh cepat dengan mata melebar. Anak itu, sangat ingin melihat ikan paus. Sejak dulu, bahkan Maminya hanya sekedar memberikan janji-janji saja dan belum pernah mewujudkannya. "Paman tidak bohong, kan?" Tiana sontak berdiri. "Tidak, anak pintar." Kembali Sebastian masuk ke dalam kamar ganti, ia mengganti pakaiannya cepat dengan sweeter hitam dibalut mantel hangat berwarna senada. Entah kenapa Sebastian ingin sekali menghabiskan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21

Bab terbaru

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   AKHIR KISAH KITA YANG SANGAT BAHAGIA

    Sebuah acara makan malam yang begitu yang begitu menyenangkan di musim dingin di kediaman keluarga Morgan. Meskipun hanya dengan anak dan menantunya yang berkumpul di sana, namun kebersamaan ini membuat Shela merasa senang dan bahagia. "Kalau seperti ini setiap hari, Mami akan senang sekali. Andai saja kalian mau membeli rumah di sekitar sini," ujar Shela mantap para anak-anaknya. "Kakak kan sudah tinggal sama Mami," jawab Tiana membantu Shela menyiapkan makanan di meja. "Kami akan sering-sering ke sini, Mi," sahut Irish. Shela mengangguk, wanita itu tersenyum manis pada mereka. Sadari mereka semua memiliki keputusan yang tepat untuk kehidupannya masing-masing. Meskipun para anak-anaknya sudah dewasa, namun di mata Shela mereka adalah anak kecil yang dulu dia asuh dan ditimang ke mana-mana sendirian. "Mamimu sangat takut kalian jarang berkunjung," ujar Sebastian yang duduk berhadapan dengan Shela. "Tentu saja! Mami kan sayang sama kita, Pi. Dari bayi juga cuma Mami yang merawa

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- WAKTU BAHAGIA BERSAMA KELUARGA

    Beberapa Bulan Kemudian...Waktu berjalan dengan sangat cepat, hari-hari yang dilalui penuh dengan kebahagiaan untuk Irish dan Tino. Apalagi kini mereka telah menjadi orang tua, setelah kemarin Irish melahirkan anak pertama mereka. Doa-doa yang setiap harinya dia panjatkan ternyata dikabulkan oleh Tuhan. Dia memiliki seorang anak perempuan yang sangat-sangat cantik. "Mereka bertiga seperti anak kembar, ya?" Irish terkekeh melihat putri kecilnya dibaringkan bersama dua anak Sora dan Tiano. Sora dan Tiano memiliki anak kembar laki-laki yang lahir dua minggu lebih dulu dari Irish. "Seperti aku dan Kakak dulu ini, aku perempuan sendiri, dua saudara kembarku laki-laki!" seru Tiana sembari duduk di samping Irish. "Tapi tetap saja! Yang nangisnya paling kenceng seperti Mamanya, tetap Arabelle!" sahut Tino kini menggendong Arabelle yang memeluk botol susu cokelat miliknya. Anak manis berusia hampir satu tahunan itu merengek-rengek ingin turun setelah dibuat menangis oleh Tino. Irish me

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KEHAMILAN YANG DINANTI-NANTI

    Kabar kehamilan Irish sudah diketahui oleh semua keluarga, tentu saja mereka semua bahagia. Bahkan di kemungkinan besar Irish dan Sora akan memiliki anak yang seumuran nantinya, hanya selisih satu bulan saja. Kini Irish berada di rumahnya, gadis itu baru saja menghubungi Sora dan Tiana, untuk memberikan kabar bahagia pada saudarinya kalau dia hamil. "Rish, kau sudah makan?" tanya Tino mendekati istrinya yang tengah rebahan di sofa yang berada ruang keluarga di lantai satu. Gadis itu menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Tino... Aku tidak lapar, aku nanti bisa mual kalau makan terlalu banyak. Aku tidak mau," seru gadis itu menggelengkan kepalanya lagi. Tino pun tersenyum tipis dan menarik lengan gadis itu dengan pelan. "Makan sekarang, Sayang!" serunya dengan nada menekan dan memaksa. "Pemaksaan sekali, Tino..." gerutu Irish dengan wajah cemberutnya. "Aku mau makan, tapi suapi aku, ya!" "Iya! Aku akan menyuapimu. Sekarang ayo makan dulu," seru Tino lagi. Irish duduk dengan pel

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KABAR YANG MEMBAHAGIAKAN

    Hari dengan hari berjalan jemu, Irish sering kali merasa kesepian beberapa waktu ini. Suaminya rupanya sangat sibuk, selalu pulang terlambat, dan pergi saat Irish masih tertidur. Bahkan di minggu ketiga di mana Tino selalu sibuk dengan pekerjaan di kantor milik Sebastian kini, Irish merasa benar-benar membutuhkannya di saat dia tidak sehat kondisi tubuhnya. Irish bangun pukul delapan pagi, dan hari ini Tino masih di rumah. Kesempatan yang baik untuk Irish berbincang dengannya. "Sayang..." Suara Irish memanggil dari luar di lantai dasar. Gadis itu mencari-cari, dia menuruni anak tangga dan memperhatikan sekitar yang sepi. Sampai akhirnya langkah Irish benar-benar terhenti di penghujung tangga. "Hari ini jadwal saya akan padat Pak Kyle, boleh diundur sampai hari Senin besok? Tidak ada waktu luang sama sekali, Minggu ini saya juga akan ke luar kota untuk mengecek proyek. Satu jam dari sekarang saya ada meeting!" Suara penuh riuh kesibukan itu membuat Irish kembali menelan kesediha

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- DOA DAN HARAPAN TERBESAR IRISH

    Keesokan paginya, Irish dan Tino asik menghabiskan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di kawasan Salzburg. Mereka menikmati momen berdua di sebuah taman yang sangat indah. "Andai saja liburannya bisa diperpanjang," ujar Irish menyandarkan kepalanya di pundak Tino. "Aku juga tidak ingin pulang," jawab laki-laki itu mengecup pucuk kepala Irish. "Heem, kita menikmati momen yang indah di sini." Irish mengembuskan napasnya pelan, ia beranjak dari duduknya dan berdiri di hadapan Tino, memegangi satu tangan Tino dan menatap sekitar. Sedangkan Tino masih selalu memperhatikan istrinya dengan tatapan kagum, ia yang selalu mencintai dan menyayangi Irish, tak mungkin bisa berpaling darinya. Sampai tiba-tiba sebuah bole menggelinding di bawah kaki Irish. Gadis itu menatap bola merah di bawah kakinya, sebelum ada seorang anak kecil perempuan yang baru saja bisa berjalan, menuju ke arahnya. "Wahhh, ini bola mi-milikmu ya?" Irish menekuk kedua lututnya dan mengulurkan tangannya me

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- INGIN TERUS MENYEMPURNAKANMU

    Hari sudah malam, Tino kali ini bersama dengan Paman Caesar di sebuah rumah kaca setelah ia meninggalkan istrinya yang sibuk berjalan-jalan dengan Bibi Alpen dan juga sopirnya ke kota. Kini Tino berdua saja dengan Paman Caesar, laki-laki itu menuangkan sebuah minuman ke gelas berukuran kecil di hadapan Tino. "Huffttt... Aku tidak pernah menyangka kalau Irish akan memiliki suami sepertimu," ujar Paman Caesar tiba-tiba. "Kenapa begitu, Paman?" tanya Tino menatap laki-laki di depannya itu dengan tatapan tak biasa. Caesar menghela napasnya pelan. "Irish anak yang sangat aneh, Tino. Tidak mudah baginya untuk dekat dengan sembarang orang, Irish... Irish punya masa lalu yang buruk sekalipun dia anak orang terpandang. Makanya aku mengajukanmu, dari keluarga Morgan untuk menjadi suaminya. Aku tahu kau tidak akan menyakitinya." Tino sedikit tercubit dengan kata-kata Caesar barusan, karena pada awalnya dia tidak sebaik ini pada Irish. "Irish tidak gagap, Tino," ujar Caesar lagi. Detak jan

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- BERLIBUR DAN HANYA BERDUA

    Tino dan Irish benar-benar bepergian bersama ke Salzburg. Mereka berdua sudah sampai di sana beberapa jam yang lalu, dan Paman Caesar lah orang yang menjemput mereka berdua saat ini. Sembari menunggu Paman Caesar, Irish melihat pemandangan sekitar yang memang sangat indah dan jauh dari hiruk pikuk seperti di kota asalnya. "Bagus ya, di sa-sana pegunungan kelihatan," ujar gadis itu menunjuk-nunjuk ke sana dan ke sini."Kau tidak pernah ke sini sama sekali, Sayang?" tanya Tino menatapnya. "Tidak, Mama dan Pa-papa yang sering ke sini. A-aku harus belajar yang gi-giat di rumah. Ja-jadi tidak pernah pergi ke ma-manapun." Tino yang mendengar itu merasa kasihan. Irish memang anak orang sangat terpandang, namun kehidupannya tidak seindah seperti yang Tino bayangkan. "Sekarang kan aku sudah mengajakmu ke sini," ujar laki-laki itu tersenyum. "Heem, tempat yang indah. Rasanya aku tidak mau pulang." Irish mengatakan tanpa gagap sedikitpun seraya memeluk Tino. Perasaan Tino menjadi sedikit

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KEINGINAN IRISH, MENJADI SEORANG IBU

    Pagi-pagi sekali Tino datang ke kediaman Sebastian. Ia ingin mengabari Papanya kalau dia ingin liburan beberapa hari di Austria. Sebelumnya Irish terlihat sangat cemas, sepanjang perjalanan mengunjungi kediaman mertuanya, gadis itu terus mengoceh panik kalau Sebastian diam mengizinkan Tino. "Tumben datang ke sini? Biasanya juga sibuk sendiri-sendiri, sampai istri dikurung di rumah!" Kalimat sarkastik itu terucap dari bibir Tiano, yang ternyata sedang datang berkunjung. "Apa kau tidak punya cermin?! Kau sendiri juga tidak akan datang ke sini kalau tidak ditelfon dulu! Memang kau ini tipe-tipe seleb!" maki Tino duduk di sofa bersama istrinya. Irish nampak begitu senang akhirnya ia bertemu lagi dengan Sora, mereka berdua seolah mempunyai dunia sendiri dan berbincang kesenangan menceritakan banyak hal. "Tino, Irish, sebentar lagi kalian akan punya keponakan baru," ujar Shela menatap Tino. "Ke-keponakan baru?" Irish mengerjap bingung. "Iya Sayang, Irish sedang hamil sekarang." Shela

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- SUAMIKU YANG SANGAT MENCINTAIKU

    Beberapa hari berlalu, Irish sangat bekerja keras untuk mempersiapkan penampilannya dalam acara sebuah pertunjukan. Hari yang dia tunggu-tunggu pun akhirnya datang. Gadis itu sangat gugup, ia berada di belakang panggung pertunjukan sendirian. Irish perlu menenangkan diri sebelum keluar bersama beberapa temannya. "Huufffttt... Rasanya gu-gugup sekali!" Irish menepuk dadanya berkali-kali dan menarik napasnya dalam-dalam. "Bagaimana ini, bagaimana nanti kalau aku jatuh tiba-tiba?" Wajah Irish menjadi cemberut, gadis itu memainkan jemarinya di lantai sebelum ia merasakan seseorang menyentuh pipinya dari belakang. "Eh..." Irish mendongakkan kepalanya menatap siapa seseorang itu. Ternyata suaminya yang datang, Tino memberikan sebotol air mineral padanya. "Kenapa malah diam di sini, hem?" Tino ikut menekuk lututnya di samping Irish. "Aku masih mengumpulkan keberanian," jawab gadis itu. "Hemm? Mengumpulkan keberanian, kenapa? Kau tidak tampil sendirian. Ada beberapa temanmu yang ikut

DMCA.com Protection Status