Share

32. Penjelasan Anton

Langit mulai gelap, suara jangkrik menemani suasana magrib yang kian syahdu di perkampungan Parmi. Suara gemericik air dari kamar mandi yang berada di belakang rumah, tak membuat seorang pria dewasa sadar dari pingsannya. Bahkan ini sudah lebih dari tiga jam. 

Seorang wanita paruh baya keluar dari kamar mandi yang hanya ditutupi pintu yang terbuat dari seng. Wajahnya sudah lebih segar dan tenang. Ia memakai kaus kebesaran berwarna hitam, di pinggangnya terlilit  kain batik yang sudah memudar warnanya. Ia berjalan melewati Iqbal yang sedang menunggui Anton yang masih belum sadar, sehabis pingsan tadi. Kepalanya  yang dengan keras di keplak oleh mertuanya, membuat ia roboh seketika.

"Baru pake tangan dikeplak udah pingsan tiga jam, gimana kalau saya keplak pake arit saya? Mana baru diasah pula. Saya jamin, saudara kamu ini langsung almarhum," ucap sinis Bu Parti yang melirik ke arah Anton dan Iqbal. Lelaki yang sedari tadi menunggui Anton, hanya bisa menel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status