"Hidup adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Melalui satu waktu ke waktu-waktu berikutnya,"
"Menjadi sebuah proses yang panjang bagi setiap insan manusia untuk bisa menjalani kehidupan yang pastinya dipenuhi berbagai rintangan,""Sesungguhnya kesempurnaan hidup adalah tujuan akhir dari kehidupan yang tidak sempurna ini,""Fitrah manusia tidak bisa menerima kalau akhir perjalanan hidupnya sama seperti hewan, yakni lahir, hidup, mati dan kemudian selesai. Fitrah manusia ingin agar hidupnya lebih bermakna, ingin agar perjuangan dalam hidupnya ini tidak berakhir dengan sia-sia,""Makna hidup, itulah yang menjadi kata kunci eksistensi manusia. Makna hidup itulah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya,""Allah menciptakan manusia tidak untuk kesia-siaan, setiap manusia akan kembali kepadaNya untuk dimintai pertanggungjawaban ketika menjalani hidup di dunia. Dan tentunya sebelum hari itu tiba, Allah pun akan memberi kesempaSemua manusia di bumi terlahir ke dunia untuk mati.Tak ada satu pun manusia yang tahu kapan mereka akan mati.Karena jika tahu, mereka pasti kelak mempersiapkan segalanya dengan sangat matang.Mati bukan perkara rumit.Semua sudah diatur dan ditetapkan oleh yang Maha Kuasa, tugasnya manusia hanya menjalani dan menerima.Kurang lebih itulah yang kini Sammy pikirkan di dalam hatinya.Sesungguhnya keputusan ini dia ambil bukan karena orang lain, melainkan memang murni keputusan dirinya sendiri.Entah kenapa, Sejak dirinya kembali menghuni rumah tahanan dan banyak merenung dalam lantunan dzikir-dzikirnya, seketika hadir sebuah rasa takut di dalam hatinya. Ketakutan yang semakin lama semakin besar. Ketakutan jika memang dirinya harus tetap bertahan hidup, dia tak akan sanggup menahan beban dosanya sendirian. Sammy sudah bertaubat dan berpikir, jika memang Allah mentakdirkannya untuk mati dengan cara seperti ini, itu artinya
"Assalamualaikum warahmatullah, Assalamualaikum warahmatullah,"Seorang wanita bercadar baru saja selesai menunaikan ibadah shalat tahadjud.Seperti biasa dia melaksanakan shalat di dalam ruangan serba putih yang menjadi tempat tinggalnya selama ini.Di tengah ruangan serba putih itu ada sebuah brangkar yang dihuni oleh seorang lelaki bernama Rakha Al-Farizi yang merupakan suaminya.Sudah menjadi rutinitas wajibnya selepas melaksanakan shalat tahadjud, Rania akan mengangkat kedua tangannya, menengadah ke atas.Memanjatkan doa demi kesembuhan sang suami tercinta menjadi satu hal paling wajib dilakukan oleh Rania selepas shalat."Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, sang pemilik alam semesta. Berilah kesembuhan pada suami hamba karena sesungguhnya hanya Engkau maha penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan seseorang dari penyakit yang dideritanya kecuali atas izin-Mu, aaminn, aamiin, ya Rabball alamin...."Saat
DUA BULAN KEMUDIAN...Seorang wanita bercadar dengan pakaiannya yang serba hitam tampak berjalan santai di tengah lalu lalang kesibukan Bandara.Dia baru saja melalui penerbangan dari Arab Saudi menuju Indonesia.Jakarta menjadi tujuan utamanya saat ini.Setelah menunggu sekitar 10 menit di loby Bandara, akhirnya taksi online yang dipesannya pun tiba.Wanita itu pergi menuju toilet umum Bandara sebelum keluar. Dia mengganti pakaiannya dengan pakaian lelaki karena kenyataannya dia memang seorang lelaki.Dia hanya menyamar demi memuluskan rencananya dan bisa lolos dari prosedur pemeriksaan di Bandara dengan mudah.Selesai mengganti pakaian, lelaki itu keluar dari toilet umum dan sengaja meninggalkan koper yang tadi dibawanya.Dia hanya membawa beberapa helai pakaian saja yang dia masukkan ke dalam tas ransel yang kini dibawanya.Sebuah taksi online yang terparkir di luar Bandara menjadi tujuannya saat ini
Seluruh keluarga menyambut kebebasan Sammy.Meski statusnya sebagai anak dari Jendral Norman masih dirahasiakan, namun Norman tak pernah melewatkan waktunya untuk berkumpul bersama Handini dan kedua anak lelakinya itu.Pasca resmi bercerai dengan Laras, Norman kini fokus membenahi diri dan menjalin kembali hubungannya dengan Handini.Dia sudah membeli sebuah rumah megah nan mewah yang akan menjadi tempat tinggal keluarga tercintanya itu.Nenek Kiran, Kakek Burhan dan Anna pun ikut tinggal di sana.Suasana rumah terasa jadi lebih ramai.Meski, berita mengenai perceraian antara Sammy dan Rheyna sempat membuat seluruh anggota keluarga terkejut, namun pada akhirnya mereka tetap berusaha untuk memaklumi dan tak terlalu banyak bertanya ini-itu karena khawatir Sammy menjadi sedih.Perceraian itu memang sangat disayangkan oleh Nenek Kiran, terlebih saat ini di dalam rahim Rheyna jelas-jelas tumbuh benih hasil buah cinta Sammy da
Hari ini baru saja dilangsungkan acara akikah untuk si kecil Khairul Insan Alfarizi, anak pertama dari pasangan suami istri Rania dan Rakha.Sejak bangun dari koma dan menjalani proses pengobatan berbulan-bulan, akhirnya Rakha bisa kembali melakukan aktifitasnya secara normal seperti dulu. Jika sebelumnya dia harus bergantung pada kursi roda tapi sekarang kedua kaki Rakha sudah bisa digerakkan seperti dulu.Sang Ustadz tampan itu kini sudah sehat walafiat dan bisa kembali berdakwah memberikan siraman kalbu bagi para jamaahnya yang sudah begitu merindukan kehadirannya.Acara Akikah Khairul berjalan lancar dihiasi kebahagiaan yang tampak dari kedua orang tua bayi mungil tersebut. Kakek, Nenek, Paman dan Tante-tantenya semua berkumpul di dalam masjid Al-Amir tempat di mana acara berlangsung.Ya, Rakha memilih untuk melangsungkan acara Akikah sang anak di kampung halamannya di Bantul, Yogyakarta, karena Ummi.Sejak sembuh dari sakit lalu pula
"Hai jagoan," sapa Fadli pada si kecil Jendra.Saat itu Fadli baru saja pulang bekerja. Dia tak menemukan siapapun di kediaman Ayahnya padahal dia pulang lebih cepat sore itu.Rencananya nanti malam, Fadli ingin mengajak Sammy pergi keluar karena dia ingin membicarakan hal penting pada sang Kakak mengenai Rheyna.Ya, sampai detik ini, Sammy memang tak tahu menahu tentang kondisi kesehatan Rheyna yang memburuk. Fadli belum berani memberitahu Kakaknya karena memang belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak keluarga Rheyna di Bantul mengenai tindakan yang memang harus dia lakukan. Fadli bukan lelaki gegabah yang bertindak menurut kehendaknya. Setidaknya, dia memerlukan persetujuan pihak keluarga atas tindakan yang hendak dia lakukan saat ini.Masalah ini terlalu sensitif untuk dibicarakan. Itulah sebabnya, Fadli harus ekstra hati-hati. Fadli hanya tidak ingin membuat Sammy jadi merasa lebih bersalah lagi atas apa yang kini terjadi pada Rheyna.
Satu hari setelah Sammy mengetahui semua tentang Rheyna dari Fadli, lelaki itu langsung pergi menuju Bantul.Tak perduli saat Handini, Fadli dan Nenek Kiran melarangnya, Sammy tetap pergi untuk menemui Rheyna."Minggu depan Rheyna beserta keluarganya akan ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan, kita bisa menemuinya saat itu Kak," ucap Fadli yang benar-benar menyesal karena sudah memberitahukan hal ini lebih awal. Seharusnya, Fadli memberitahukan masalah ini nanti saja saat Rheyna sudah di Jakarta."Aku harus menemui Rheyna sekarang juga!" Kekeuh Sammy dengan wajah bengisnya.Jika boleh jujur, dia kecewa pada keluarganya terlebih pada Fadli yang tega menyembunyikan informasi sepenting ini darinya.Sammy merasa bodoh dan tidak berguna!Bahkan di saat Rheyna sakit, dia tidak mendampinginya."Langit, tunggu Nak, jangan gegabah. Baik, kita sama-sama berangkat ke Bantul lusa ya? Setelah Ayahmu pulang dari tugas," kali ini Hand
"Boleh aku masuk?" Ucap Sammy yang hampir menangis tapi sekuat tenaga dia tahan.Rheyna tidak menjawab tapi malah memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia menyeka cepat air matanya yang seakan tak mau berhenti."Maaf, jika aku lancang. Tapi aku akan tetap masuk walau kamu tidak mengizinkan," ucap Sammy lagi.Pintu semakin dibukanya lebar agar tidak terjadi salah paham karena status mereka yang kini sudah bukan lagi suami istri.Sammy tahu betul bagaimana harus menjaga tata krama dalam Islam.Perlahan langkah Sammy semakin dekat ke arah Rheyna yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang.Kepala wanita itu tertunduk dalam dengan dadanya yang semakin sesak.Sammy sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu berjongkok dan mencoba menatap wajah Rheyna yang menunduk. Kedua tangan Sammy hendak meraih jemari Rheyna namun si empunya malah menarik tangannya menjauh dengan cepat.Sammy tersenyum getir."Kita ke Jakar