Share

Bab 39

Penulis: Miss Kay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 22:52:52
Pagi harinya, saat Rayno pergi bekerja, Bella segera mengambil kesempatan untuk melarikan diri. Ia mengambil berlian dari laci tempatnya menyimpan dan menyelipkannya di dalam saku bajunya.

Dengan hati-hati, Bella membuka pintu rumah dan melangkah keluar. Ia berjalan pelan-pelan menuju pintu gerbang keluar, berharap dapat lepas dari segala penjagaan yang ketat di rumahnya.

Namun, tiba-tiba Bella merasa ada orang yang mengikuti dan memperhatikannya dari kejauhan. Ia merasa cemas dan mempercepat langkahnya. Ternyata, Rayno telah tahu bahwa Bella sedang berusaha melarikan diri.

"Kau mau kabur dari sini, huh?!' teriak Rayno sambil berlari mendekati Bella.

Bella panik dan berusaha sekuat tenaga melarikan diri. Ia berlari secepat yang ia bisa, tanpa memedulikan kehamilannya. Rayno terus mengejarnya dengan penuh kemarahan.

Ketika Bella hampir kehabisan nafas, tiba-tiba Rayno mengangkat tubuhnya membawanya dalam gendongannya kembali kerumah.

"Dasar wanita bodoh, apa yang kau lak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 40

    Tangan Rayno mengambil alih buntalan benang sweaternya yang menyangkut lalu menariknya kuat sampai terlepas. "Tidurlah sudah malam," ucapnya kepada Bella. Setelah itu dia pergi setelah memandang perut Bella sebentar. 'Sial, kenapa hatiku berdebar-debar saat menyentuh perut Bella dan memandang wajah wanita itu dari dekat?' gumam Rayno dalam hatinya saat akan menuju kamarnya. Dia akui, belakangan ini Bella begitu cantik dan manis. Istri yang tidak dia harapkan itu selalu membuatnya kesal karena begitu dekat dengan sepupunya. Tak mau memikirkan hal yang tak penting Rayno memjamkan matanya bersiap tidur. *** Dua bulan kemudian "Sudahlah Rayno, ayo kita bicara serius," ucap Maria dengan suara lembut. Rayno hanya bisa mengangguk dan duduk di samping sofa yang ditempati Maria. Tiba-tiba, Maria mulai memegang pergelangan tangan Rayno dengan lembut. "Apa yang sedang kamu pikirkan, Rayno? Kita harus membicarakan tentang hubungan kita. Aku tahu kamu mungkin masih kesal dengan k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 41

    Raydan terkejut dengan jawaban asisten pibadinya Park tentang anaknya, Rayno. "Sudah dua bulan tuan muda Rayno tak kembali pulang ke rumah utama. Tuan muda tinggal bersama dengan seorang wanita yang baru saja bercerai dengan suaminya, Ketua," kata Park dengan wajah serius. Raydan menghentikan kegiatannya yang sedang melukis dan menatap Park dengan tatapan penuh kekhawatiran. "Apa katamu? Rayno tinggal bersama seorang janda?" gumamnya. Park mengangguk. "Benar, Ketua. Reza memberitahukan bahwa semua pengeluaran Tuan Rayno belakangan ini untuk membeli apartemen mewah, mobil, restoran, resort, semuanya untuk wanita itu." Raydan merasa marah dan kecewa. "Kurang ajar, dasar bodoh!" teriaknya. Kau blokir semua uang, kartu, dan saham yang dipegang Rayno. Hubungi investor-investor yang bekerja sama dengannya untuk menarik semua saham di bawah penanganan Rayno." Park merasa ragu. "Tetapi, Tuan, apakah tidak terlalu berlebihan? Bagaimana jika tindakan ini malah merugikan perusahaan?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 42

    Reza menghela nafas panjang sebelum berkata. "Tiga hari yang lalu, saya disekap dan hajar oleh asisten park yang diperintahkan oleh Tuan besar, Raydan Han." Rayno melangkah maju. "Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Papa? Apakah benar Papaku yanag memerintahkan hal tersebut?" "Saya baru dilepaskan hari ini, tuan." Rayno terkejut mendengar kabar tersebut. "Apa?! Mengapa kau tidak memberitahukan aku sebelumnya, Reza?" "Saya tahu hubungan antara anda dengan nona Bella tidak begitu baik tapi tak ada salahnya anda menerimanya. Waktu itu asisten Park menyampaikan pesan untuk anda. Kalau anda tidak kembali kepada istri anda tak ada salahnya menghilangkan benalu yang tak berarti." Hening "Tuan saya tidak ingin anda membuat masalah lebih besar," jelas Reza dengan wajah penuh ketegasan. "Lebih baik an

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 43

    Di ruang operasi yang steril, Bella merasa gugup dan khawatir. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana akan melahirkan bayinya prematur, apalagi dengan kondisinya yang masih lemah karena pendarahan. Dokter dan perawat mulai bersiap untuk melakukan operasi Caesar. "Dokter, apa benar bayi saya bisa lahir dengan selamat?" tanya Bella khawatir. Dokter tersenyum lembut. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda, Bella. Semua akan berjalan lancar, jangan khawatir." Beberapa saat kemudian, proses operasi pun dimulai. Bella merasakan kesakitan yang luar biasa saat pisau bedah mulai memotong perutnya. Dia hanya bisa menahan rasa sakitnya sambil berdoa agar bayinya bisa lahir dengan selamat. "Sedikit lagi, Bella. Bayi Anda hampir lahir," ucap dokter dengan penuh semangat. Dan akhirnya, suara tangisan bayi kecil terdengar di ruang operasi. Bella tersenyum bahagia sambil menatap wajah bayi laki-laki mereka yang kecil dan rapuh tersebut. "Syukurlah, anak aku lahir de

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 44

    "Anda tidak hanya gagal memanfaatkan kesempatan itu, tapi juga berbohong pada istri anda dan meninggalkannya untuk kepentingan anda sendiri. Anda tidak pantas untuk bersama Nona Bella." Rayno merasa terpukul oleh kata-kata Park. Dia tidak bisa membantah apa yang Park katakan, karena dia tahu bahwa itu adalah kebenaran. "Apa yang harus saya lakukan sekarang?" tanya Rayno dengan suara yang lemah. "Anda harus meninggalkan Nona Bella dan tidak menemuinya lagi," jawab Park dengan tegas. Rayno mendengus kasar mendengar ucapan pria di hadapannya. Dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Bella. "Tapi saya mencintainya," kata Rayno dengan suara yang tegas. "Cinta yang seperti apa?" tanya Park dengan nada sinis. "Cinta yang baru datang disaat Tuan Raydan menyita semua apa yang anda punya dan memanfaatkan Bella untuk kepentingan anda sendiri?" Rayno merasa terpukul oleh kata-kata Park. Dia tidak bisa membantah apa yang Park katakan, karena dia tahu bahwa itu adalah kebenaran. "Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 45

    Maria mulai mencari cara untuk memisahkan Rayno dan Bella. Dia tahu bahwa jika dia bisa membuat mereka berdua bertengkar, maka dia bisa menghancurkan hubungan mereka. Maria memutuskan untuk menggunakan trik lama. Dia mulai mengirimkan pesan-pesan anonim kepada Bella, membuatnya percaya bahwa Rayno sedang berselingkuh dengan wanita lain. Bella mulai merasa curiga dan cemburu. Dia tidak tahu bahwa pesan-pesan tersebut dikirimkan oleh Maria. "Rayno, aku tahu kamu sedang berselingkuh dengan wanita diluar sana. Aku tidak bisa percaya kamu lagi." Ucap Bella di dalam kamar karena tak sanggup dengan bukti-bukti yang dia lihat setiap hari. Rayno terkejut. "Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak pernah berselingkuh dengan wanita lain sayang." Bella yang marah kini tak perduli dengan anaknya yang sedang terlelap. "Jangan bohongi aku! Aku tahu kamu sedang berbohong." "Sayang aku benar tidak selingkuh seminggu yang lalu aku hanya menemui James diapartemennya untuk membahas pekerjaan." "Ck

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 46

    Park melemparkan senyum sinis ke arah Maria sebelum kembali menarik rambutnya dengan ganas. 'Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja setelah semua yang kau lakukan?" Maria menggeleng pelan, matanya berkaca-kaca. "Aku minta maaf, Tuan. Aku tidak bermaksud mencelakaimu." "Dasar wanita licik!" Park semakin mengencangkan cengkeramannya pada rambut Maria, lalu menyeretnya ke arah bathub. Maria berteriak kesakitan, namun suaranya seolah tercekat saat wajahnya dipaksa masuk ke dalam air. Park memaksa Maria untuk tenggelam berkali-kali, membuatnya kesulitan bernapas. "Tolong... aku... lep... as," suara Maria pecah terpotong-potong berusaha mencari udara. Park terus tersenyum penuh kepuasan melihat Maria menderita. "Inilah balasan karena berani melawanku. Kau pantas menerima hukuman ini." Maria meronta-ronta mencoba melepaskan diri dari cengkraman Park. tubuhnya semakin lemah. "Am... pun... ma... af... ," bisik Maria lemah. Tangan Park mulai melonggar, saat melihat Mar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 47

    Pertarungan sengit pun terjadi di antara Park dan Yohan di luar apartemen. Mereka berdua, yang dikenal sebagai sahabat karib, kini berada di sisi yang berlawanan. Anak buah mereka pun ikut terlibat dalam pertarungan ini. Mereka saling menyerang tanpa ampun, mempertaruhkan nyawa demi memenuhi ambisi sang pemimpin masing-masing. Park dan Yohan sama-sama memiliki pengikut setia yang siap berkorban demi memenangkan pertarungan ini. "Jangan melewati batasmu, Yohan. Aku bisa saja menghilangkan nyawamu," ucap Park sambil menatap tajam lawannya. "Cih, aku tidak akan mati melawan pria brengsek sepertimu," jawab Yohan dengan lantang, tanpa merasa gentar dengan ancaman Park. Mereka berdua kemudian saling berhadapan, siap untuk memberikan pukulan-pukulan mematikan. Serangan demi serangan dilancarkan, keduanya saling bergantian merasakan rasa sakit yang tak terhindarkan. Namun, keinginan untuk memenangkan pertarungan tersebut melebihi rasa sakit yang mereka rasakan. Hingga akhirnya, P

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27

Bab terbaru

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 73

    Raydan Han, mantan seorang hakimketua yang snagat terkenal di korea. Pria sukses yang telah berusia lanjut, duduk di kepala meja makan bersama keluarga besarnya. Dia tersenyum bahagia melihat anak, menantu dan cucunya berbicara dan tertawa bersama. "Aku sangat bersyukur bisa memiliki keluarga yang bahagia dan sukses seperti ini. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku bisa mencapai usia seperti ini dan masih bisa beraktifitas memegang perusahaan." Yoona Ri, istri Han, tersenyum dan memegang tangan suaminya. "Kamu telah melakukan yang terbaik, Han. Kamu telah membangun perusahaan yang sukses dan memiliki keluarga yang bahagia. Aku sangat bangga dengan kamu." Mereka semua menikmati makan malam bersama, berbicara dan tertawa bersama. "Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung aku selama ini. Aku tidak bisa melakukan semua ini tanpa bantuan kalian semua." Semua orang di meja makan mengangguk dan tersenyum, menunjukkan rasa hormat dan penghargaan me

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 72

    Perjalanan bulan madu mereka di Rusia sangatlah indah dan penuh kenangan. Mereka berdua menikmati setiap momen bersama, dari mengunjungi tempat-tempat wisata hingga menikmati keintiman mereka. Cinta mereka semakin kuat dan dalam setiap hari, dan mereka berdua tahu bahwa cinta mereka akan bertahan selamanya. Mereka berdua sangat bahagia dan puas dengan kehidupan mereka bersama. Sementara itu, Stevani dan Crush juga sangat bahagia bermain bersama. Mereka berdua seperti saudara yang terpisah, dan mereka sangat menyukai kebersamaan mereka. *** Stevani berlari ke arah Scot dan Preya dengan senyum lebar. "Ayah! Ibu! Selamat datang kembali!" Scot memeluk Stevani dengan h

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 71

    Setelah tiba di Korea, Scot langsung melamar Preya dengan cincin yang indah dan lamaran yang romantis. Preya terkejut dan tersenyum, lalu menerima lamaran Scot. keluarga Preya pun menerima Scot dengan baik. Seminggu kemudian, mereka menikah dalam sebuah upacara yang indah dan romantis. Banyak tamu yang hadir, termasuk Maria dan Park, yang datang dari Dubai untuk merayakan hari bahagia Scot dan Preya. Raydan dan Yoona juga datang, mereka membawa hadiah yang indah dan menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan baru itu. Rayno dan Bella juga datang bersama anaknya, Crush, yang gendut dan lucu. Crush yang berusia tiga tahun itu, langsung berlari ke arah Stevani dan memeluknya. "Kakak Stevani!" teriak Crush dengan suara yang kencang. Stevani tersenyum dan memeluk Crush. "Adik Crush! Aku

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 70

    Pagi harinya, Stevani memanggil-manggil ayahnya dengan suara yang keras sambil mengetuk-ngetuk pintu. "Ayah! Ayah!" Scot yang masih berbaring di tempat tidur, berpelukan dengan Preya dan selimut yang masih menutupi tubuhnya, tersentak kaget karena kesiangan. Dia membuka mata dan melihat jam di atas meja, lalu dia terkejut karena sudah terlambat. "Ahh, kita kesiangan!" Scot berkata dengan suara yang panik, sambil melempar selimut ke samping dan berusaha untuk bangun dari tempat tidur. Preya juga terbangun dan memandang Scot dengan senyum. "Pagi, Scot. Kita hanya kesiangan?" Scot mengangguk dan berusaha untuk bangun dari tempat tidur. "Ya, jangan terlambat. Kita harus pergi sekarang dan menikmati hari bersama Stevani!" Stevani masih memanggil-manggil ayahnya dari luar kamar. "Ayah! Ayah! Ayo kita sarapan! Kita bisa telati ke taman nasional Hulhumale!"

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 69

    Scot dan Preya berjalan di pantai, menikmati pemandangan laut yang indah dan angin yang sejuk. Stevani berlari di depan mereka, bermain dengan pasir dan air laut. Scot memandang Preya dengan senyum dan membalas. "Aku senang bisa membuat Stevani bahagia," katanya. Preya tersenyum dan membalas. "Aku juga senang, Scot. Stevani sangat menyenangkan dan aku senang bisa menjadi bagian dari hidup kalian." Scot memandang Preya dengan lebih serius dan berkata. "Aku juga senang kamu bisa menjadi bagian dari hidup Stevani, Preya. Kamu sangat baik dengan dia dan aku senang bisa melihatnya." Preya tersenyum menatap Scot. "Terima kasih, Scot. Aku senang bisa membantu dan menjadi bagian dari hidup Stevani." Scot memandang Preya dengan lebih dalam. "Aku rasa aku mulai menyukaimu, Preya. Kamu sangat berbeda dan aku senang bisa memiliki kamu di sampingku." Preya terkejut dan tidak siap untuk mendengar ungkapan cinta Scot. Dia memandang Scot dengan mata yang lebar dan tidak bisa mengucapkan ap

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 68

    Maria tersenyum dan menutup teleponnya, merasa lega setelah berbicara dengan Stevani. Park, yang duduk di sebelahnya, memperhatikan ekspresi wajah Maria dan bertanya. "Bagaimana kabar Stevani?" tanya Park dengan senyum. Maria tersenyum dan membalas. "Dia baik, dia akan pergi ke Maladewa bersama Scot dan Aunty Preya katanya." Park mengangguk dan bertanya lagi. "Bagaimana dengan Scot dan Preya? Apakah mereka sudah...?" Maria memperhatikan pertanyaan Park dan tersenyum. "Aku tidak tahu, Park. Aku pikir mereka masih dalam proses mengenal satu sama lain. Tapi aku senang melihat mereka dekat dengan Stevani." Park mengangguk dan membalas. "Ya, aku juga senang melihat mereka dekat dengan Stevani. Tapi aku juga penasaran, apakah Scot sudah memiliki perasaan yang lebih dalam terhadap Preya?" Maria tersenyum dan berkata. "Aku tidak tahu, Park. Tapi aku pikir kita harus menunggu dan melihat bagaimana hubungan mereka berkembang." Park, suami Maria, tersenyum dan memandang ke arah jend

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 67

    Scot mengajak Preya makan siang di sebuah restoran yang elegan. Mereka duduk di meja yang nyaman, menikmati pemandangan kota yang indah. Saat mereka makan, banyak orang yang melihat mereka dan berpikir bahwa mereka adalah pasangan suami istri. Mereka terlihat sangat nyaman dan akrab, seperti pasangan yang telah bersama selama bertahun-tahun. Scot dan Preya tidak memperhatikan orang-orang yang melihat mereka, mereka terlalu sibuk menikmati makan siang dan berbicara tentang berbagai hal. "Aku sangat senang kamu bisa mengajar Stevani tentang fotografi," kata Scot dengan senyum. "Dia sangat menyukainya." Preya tersenyum dan membalas. "Aku juga sangat senang bisa membantu Stevani. Dia sangat berbakat dan memiliki semangat yang besar." Mereka terus berbicara dan menikmati makan siang, tidak memperhatikan orang-orang yang melihat mereka dengan rasa penasaran. Preya memandang Scot dengan senyum dan berkata, "Scot, aku ingin berbagi sesuatu denganmu. Aku telah memutuskan untuk pergi

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 66

    Scot terus berbicara dengan Maria, membicarakan tentang kabar Stevani dan rencana mereka untuk masa depan. Mereka berbicara dengan santai dan nyaman, seperti biasa. Setelah beberapa lama berbicara, Scot dan Maria memutuskan untuk mengakhiri panggilan telepon. Scot merasa lega karena bisa berbicara dengan Maria dan memastikan bahwa Stevani baik-baik saja. Scot kemudian berjalan ke kamar tidurnya, merasa lelah setelah hari yang panjang. Dia berbaring di tempat tidur dan memikirkan tentang rencana masa depannya dengan Preya dan Stevani. Dia merasa bahwa dia telah menemukan kebahagiaan lagi, dan dia ingin memastikan bahwa Preya dan Stevani juga merasa bahagia. Scot tersenyum dan memejamkan mata, merasa lega dan bahagia. Esoknya... Scot mengajak Stevani ke sekolah fotografi milik Preya. Stevani sangat bersemangat karena dia ingin belajar fotografi dari Preya. "Aku senang sekali, Ayah!" kata Stevani dengan mata yang berbinar. "Aku ingin belajar fotografi dari Aunty Preya!" Scot

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 65

    Dariell berjalan menuju ruang makan, ingin melaporkan hasil meetingnya dengan Aiden Group kepada Scot. Namun, saat dia melihat ke dalam ruang makan, dia tertahan sejenak. Scot sedang tertawa bersama Preya, dan suasana di ruang makan terlihat sangat hangat dan nyaman. Dariell tidak bisa tidak merasa senang melihat tuannya tidak kesepian lagi. "Ah, Tuan Scot terlihat sangat bahagia," pikir Dariell, dengan senyum di wajahnya. Dariell memutuskan untuk tidak mengganggu Scot dan Preya, dan memilih untuk menunggu sampai mereka selesai makan malam. Dia berharap bahwa Scot akan lebih bahagia dan santai setelah bertemu dengan Preya. Setelah selesai makan malam mereka kembali ke ruang keluarga. Preya bertanya kepada Scot dengan penasaran, "Scot, aku ingin bertanya, kenapa Stevani tidak belajar saja di sekolah ku? Aku memiliki sekolah anak-anak khusus fotografer, dan aku pikir Stevani akan sangat menyukainya." Scot terlihat terkejut dengan pertanyaan Preya, tapi kemudian dia tersenyum. "

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status