Share

PENGAKUAN BELLA

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-09 09:19:41

"Kalau yang kau bicarakan bukan sebuah omong kosong, baiklah, nanti kita bicara di depan kantor."

Bibir Bella mengulas senyum ketika mendengar apa yang akhirnya diucapkan oleh Rifky.

Rasanya tidak terkira, setelah sekian lama bermimpi untuk bisa mengajak pria itu bicara berdua, akhirnya sekarang Rifky mau menuruti kemauannya.

Ia berbalik dan membentuk tanda oke dengan jarinya, sambil terus tersenyum. Rifky hanya menghela napas. Terkadang, sikap Bella terlihat sopan padanya terkadang tidak, kadang juga wanita itu kasar. Rifky tidak tahu, yang mana sifat asli Bella? Yang jelas, ia mengabulkan permintaan perempuan itu karena penasaran, apa yang ingin disampaikan oleh sektretaris kakak iparnya tersebut.

Saat jam istirahat, Rifky menepati janji untuk menemui Bella di warung makan yang ada di depan kantor mereka.

Ketika ia tiba di sana, Bella sudah ada di sana. Perempuan itu melambai ke arah Rifky saat melihat pemuda itu masuk ke warung tersebut.

Karena Rifky membawa bekal sendiri dari rum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    MELIHAT ALMARHUM KAKAK

    "Baiklah, alhamdulillah, kalau memang kamu benar-benar merasa, apa yang kemarin-kemarin kamu lakukan itu keliru.""Jadi, kita enggak musuhan lagi?""Asal kamu tepati janji kamu."Bella menyambar salah satu tangan Rifky dan menggenggamnya erat, ini membuat Rifky terkejut hingga ia menarik tangannya dengan cepat. "Eh! Maaf, aku lupa! Aku lupa kalau kamu sudah menikah."Bella buru-buru meminta maaf, sebelum Rifky yang lebih dulu bicara ketika pria itu terlihat tidak suka dengan apa yang dilakukan Bella padanya. Menyentuh dirinya seperti tadi.Rifky menghembuskan napas. Tidak jadi melancarkan aksi protesnya. "Sekarang, katakan apa yang kamu maksud dengan hal yang kamu ucapkan tadi, tentang keanehan yang kamu maksud."Seolah tidak mau membuang waktu, Rifky langsung melontarkan pertanyaan itu pada Bella, karena hal itulah yang membuat ia mau memenuhi permintaan perempuan itu untuk bertemu di tempat sekarang sampai ia melewatkan makannya saat istirahat."Kalau kamu enggak cepat bergerak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RONAN CEMBURU

    Alhasil, Rifky memilih untuk tidak menceritakan lebih lanjut tentang apa yang sudah dialaminya.Ia juga tidak mau dituduh mengada-ada, karena memang hal yang tadi ia lihat itu tidak mungkin mudah untuk dipercayai oleh orang yang tidak mengalaminya sendiri. Contohnya ia dahulu juga demikian. Itulah sebabnya, Rifky memilih untuk tidak melanjutkan pembahasan itu. Namun jujur, sekarang ia mulai berpikir, apa sebenarnya isyarat yang dibawa oleh almarhum kakaknya itu pada ia dan Riska?Ketika Rifky nyaris keluar dari warung makan tersebut, suara Pak Harto membuat langkahnya terhenti."Meskipun aku tidak terlalu percaya untuk hal yang tadi kamu katakan, akan lebih baik, kamu perhatikan apapun yang sekarang kamu lakukan, bisa saja itu isyarat. Almarhum kakak kamu sangat menyayangi kalian, hingga saat sudah meninggal pun, ia tetap menjaga kamu dari dunianya."Rifky menarik napas lega ketika mendengar apa yang dikatakan oleh pemilik warung tersebut. Lega, karena setidaknya perasaannya tentang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    PERMINTAAN RISKA

    "Aku tidak bisa....""Kenapa? Kenapa tidak bisa? Apakah kau tipe pria yang tidak bisa meninggalkan seseorang meskipun orang itu tidak menguntungkan?""Situasinya tidak sesederhana yang kau pikirkan, Bella. Perusahaan ini, milik ayah Riska, meskipun sekarang aku pemilik saham di perusahaan ini, tetap saja saham Riska itu tergabung dengan saham ayahnya, tidak akan cukup jika aku melawan."Bella tersenyum kecut mendengar pengakuan Ronan yang dinilainya terlalu bodoh. "Riska itu istrimu, kenapa kamu tidak membuat saham dia menjadi milikmu? Dengan begitu, kau bisa menjadi pemimpin tunggal di perusahaan ini?""Bella, aku tidak pernah berniat untuk melakukan hal itu kalau Riska mampu memberikan apa yang aku mau.""Lalu aku??!""Bukankah aku juga sudah memberikan apa yang kau mau? Uang?""CK! Lupakan saja! Mulai sekarang, jangan urus dengan siapa aku dekat kalau kamu tetap tidak bisa membuat aku mendapatkan identitas resmi!"Setelah mengucapkan kalimat itu, Bella berlalu kasar dari hadapan R

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-11
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SARAN DARI ZEON

    "Akan aku lakukan!"Tentu saja, Bella sekarang mulai tidak patuh padaku, aku tidak suka wanita yang tidak patuh, kalau kau sebagai istri bisa memberikan apa yang aku mau? Aku akan membuang sekretaris sialan itu!Ucapan Ronan dilanjutkan pria itu di dalam hati. Sementara itu, wajah Riska berseri ketika mendengar apa yang diucapkan oleh sang suami.Sebenarnya, bukan ingin menjadi wanita posesif dan pecemburu. Riska melakukan itu karena merasa Bella bukan wanita baik-baik.Jika Bella wanita yang baik, tentu saja tidak akan kerap menghubungi suaminya saat di luar jam kerja. Riska seringkali memergoki suaminya menerima telpon dari sang sekretaris, dini hari pula. Bagaimana tidak membuat Riska jadi kesal?"Aku harap, kamu benar-benar menepati janji kamu, Pi.""Tergantung, kalau kamu bisa memberikan apa yang aku mau, mana mungkin aku akan menciptakan masalah."Riska menghela napas. Masalah keturunan laki-laki, masih menjadi momok menakutkan bagi dirinya. Padahal, andai saja Ronan berpikir

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    INTEROGASI BELLA

    "Dengan kata lain, lu lebih memilih keluarga Pak Rizmawan dihancurkan oleh kunyuk itu?"Rico membuang napas dengan kasar, seolah tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Zeon padanya."Kalo lu emang tega ngebiarin keluarga orang tua angkat lu hancur, ya udah, gue kagak bisa berbuat banyak, emang kagak bisa dipaksa itu hak lu, gue cuma mencoba ngasih masukan doang.""Oke! Oke! Gue akan pulang!!" Dengan suara meninggi, akhirnya, Rico bicara demikian, dan Zeon tersenyum penuh arti mendengarnya."Ya, udah, abis makan pulang, inget kata-kata gue tadi, lu boleh memperjuangkan impian lu tapi jangan lupakan manusia itu kudu bisa bisa balas budi kalo emang punya hati."Zeon mengucapkan kalimat itu sambil membersihkan kembali gitarnya sambil bersiul. Tanpa mempedulikan, Rico yang menatapinya dengan perasaan yang bercampur aduk.***Bella turun dari motor pemberian Ronan ketika sudah sampai di depan sebuah rumah yang tidak begitu besar tapi asri karena banyak terdapat tanaman hias di depan ru

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RENCANA YANG GAGAL?

    "Kenapa tidak bisa menjawab? Apakah, pernikahan kalian ini tidak berlandaskan saling cinta?"Suara Bella membuat Aoi tergagap. Perempuan itu menarik napas panjang."Aku mencintainya.""Lalu Rifky?"Aoi terdiam lagi, sulit sekali ia mengatakan sebuah kebohongan kalau ia ingin mengucapkan bahwa Rifky sang suami mencintainya padahal yang ia tahu sebenarnya Rifky belum bisa mencintainya.Jemari tangan Aoi saling bertaut, saling memilin dan itu terdeteksi oleh Bella hingga Bella tersenyum di dalam hati, merasa sudah menang telah membuat istri Rifky jadi merasa tertekan."Kenapa tidak dijawab?" tanyanya ketika sudah beberapa saat Aoi tidak juga kunjung menjawab."Aku-""Aku mencintai Aoi! Tentu saja, kalau aku tidak suka dan cinta kami tidak akan menikah."Tiba-tiba saja sebuah suara terdengar dan disusul kemunculan Rifky yang sudah menyajikan segelas juice di atas meja."Ah, kamu sudah selesai, aku balik ke belakang ya, aku mau menyelesaikan masakan aku."Aoi buru-buru pamit. Tanpa memped

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    BERTARUNG DI DEPAN MAKAM?

    Mendengar apa yang dikatakan oleh sang istri, Rifky melangkah mendekati wanita tersebut.Kedua tangannya memegang pundak sang istri dan meminta wanita itu menatapnya dengan benar, hingga mau tidak mau Aoi menengadahkan kepalanya, agar pandangan mereka bisa bertemu."Apa yang kamu katakan mungkin benar, apalagi saat awal menikah, tapi aku serius dengan ucapan aku, Aoi, meskipun belum sebesar pria yang sepenuh hati mencintai kamu, tapi aku sudah bisa merasakan tidak mau kehilangan kamu, merasa kesepian kalau kamu enggak ada, merasa rindu kalau aku di kantor dan kamu di rumah, perasaan itu sekarang aku rasakan, dan aku tidak bohong...."Suara Rifky terdengar serius ketika mengucapkan kalimat itu pada sang istri. Membuat bibir Aoi tidak bisa mengucapkan kata-kata dan ia menjadi salah tingkah dengan wajah yang semakin merah ketika mendengar itu semua."Tapi, aku juga maklum kok, kalau kamu mungkin belum bisa cinta sama aku, karena perasaan itu sulit untuk dipaksa, maaf kalau aku egois ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KEMARAHAN AHMAD!

    Karena mempertahankan diri agar tidak terkena pukulan milik Bastian, Ahmad terpaksa meladeni serangan Bastian.Walaupun di dalam hati ia merasa tidak ber-etika saat melakukan perlindungan diri karena diserang, lantaran membuat keributan di pemakaman, tapi itu terpaksa dilakukannya untuk melumpuhkan Bastian.Pria yang pernah merantau lama di Jepang itu benar-benar ahli ilmu bela diri hingga Ahmad harus ekstra keras untuk mencoba membuat Bastian berhenti menyerang, sampai akhirnya Bastian tiba-tiba menghentikan serangannya dengan wajah terkejut dan kedua mata terbelalak menatap ke arah makam almarhum Rizky.Bastian benar-benar sudah menghentikan serangannya pada Ahmad dan berdiri terhuyung sambil melotot ke arah makam sahabatnya tersebut.Ahmad heran. Ia mengarahkan pandangannya ke makam almarhum Rizky, tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Tetapi, kenapa ia melihat Bastian seperti orang yang terkejut melihat sesuatu yang tidak masuk akal?"Ada apa? Apa yang kau lihat?" tanyanya pada Basti

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16

Bab terbaru

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    AIR MATA RONAN DAN BELLA

    "Tidak! Apa maksudmu?" Wajah Ronan terlihat tidak senang ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Bella."Hanya ingin membuktikan apakah aku ini bermasalah atau tidak!""Aku tidak mau!""Ya, sudah! Aku tidak tahan jika didesak ayah dan ibu kamu, lalu aku yang disalahkan, kita periksa bersama, kita buktikan bahwa kita memang benar-benar sehat.""Jika memang kita sehat, lalu kenapa kau tidak bisa hamil?""Berarti Tuhan ingin kamu istighfar, introspeksi diri, kamu sudah punya anak tiga perempuan dahulu tapi kau menelantarkan mereka, mungkin dengan minta maaf, dan mereka mau memaafkan kamu, kita bisa mendapatkan keturunan.""Kau percaya hal semacam itu? Yang benar saja. Itu hanya mitos. Tidak perlu dipermasalahkan. Lagipula, mereka selalu bilang kalau mereka sudah memaafkan aku, apalagi?""Mungkin memaafkan tapi masih sakit hati.""Sudahlah, kalau memang kamu tidak percaya aku tidak bermasalah, ayo kita periksa, aku berani menjamin, aku itu tidak bermasalah, aku berani bertaruh akan hal

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KEMBALI DITOLAK ANAK

    "Bicara apa? Masalah kehamilan itu takdir dari Tuhan, kalau kita belum dikasih, artinya ada sesuatu yang indah dipersiapkan Allah untuk kita."Dengan bijak Rifky mengatakan hal itu pada sang istri dan ini membuat Aoi terenyuh. Meskipun mereka menikah bukan karena saling cinta, tapi hari demi hari Aoi merasa perlakuan Rifky semakin lembut dan perhatian. Tanpa kata-kata saja, Aoi sudah merasa perlahan tapi pasti hati sang suami mulai melunak. Aoi berdoa semoga saja ketika hati mereka sudah semakin bertaut erat, anugrah itu akan mereka dapatkan. Begitu doa Aoi setiap hari.***Kabar kelahiran anak Riska dengan Mark yang berjenis kelamin laki-laki membuat Ronan kesal dan marah. Berulang kali ia memastikan bahwa kabar itu tidak benar, namun bagaimana mungkin itu bisa ditampik, karena anak Riska dan Mark memang laki-laki.Sekarang, Ronan sedang menunggu Reva pulang dari sekolah, ketika ia habis bertengkar dengan Bella karena masalah sang istri yang belum hamil juga. Pertengkaran yang sa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA MELAHIRKAN!

    "Ya, tidak bisa dong, Sayang. Kita menikah memang tujuannya itu, kau paham, kan? Aku bercerai dari Riska, karena aku tidak mendapatkan anak laki-laki dari dia, jadi aku tidak mau kejadian serupa juga terjadi padamu.""Kejadian serupa?""Iya.""Kalo gitu, ayo dong ikut aku periksa! Kita periksa bareng-bareng! Aku sudah menunjukkan hasil pemeriksaan aku, sekarang tinggal kamu, beres, kan?""Aku bilang jangan bahas masalah itu lagi di hadapan aku! Aku sehat, Bella ingat itu! Tidak perlu periksa, kau saja yang harus ketat konsultasi dengan dokter!Kemarahan Ronan kembali terpancing.Ia meninggalkan Bella dan melangkah masuk ke kamar mandi, membanting pintunya membuat Bella hanya mengusap dada. Ronan benar-benar sudah membuat dirinya kesal.***"Mau kopi?" tanya Tedi, teman Ari ketika melihat Ari mampir ke rumahnya."Boleh."Tedi segera masuk ke dalam rumahnya setelah mempersilakan leader fans club GSB itu untuk duduk.Beberapa saat kemudian, Tedi keluar dengan kopi di tangan. Kopi itu i

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA HAMIL!

    Ronan bicara demikian dan itu membuat Riska mengerutkan keningnya."Kamu ini bicara apa?" katanya dengan wajah tidak mengerti. "Kamu ke klinik ini agar kamu bisa hamil, kan? Lihat istriku, sudah hamil, anak kami laki-laki, tidak perlu program, karena aku dan dia sama-sama sehat, kamu hanya membuang waktu saja mengikuti program hamil, Riska. Buang uang."Ronan masih mengira Riska datang untuk mengikuti program kehamilan, hingga ia bicara demikian.Riska geleng-geleng kepala. "Aku ke sini untuk cek kandungan sudah jadwal, jadi bukan untuk ikut program kehamilan.""Apa? Kamu hamil?"Ronan seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Riska hingga pria itu bicara demikian sambil menatap ke arah perut Riska yang masih ramping. "Iya, alhamdulillah, baru dua Minggu, bagaimana kandungan istrimu? Sehat? Jangan sering kau tinggalkan, cukup aku yang kamu perlakukan seperti itu Ronan, belajarlah untuk bertanggung jawab dengan anakmu sendiri.""Bohong! Kamu hanya akting bahwa sedang ham

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    TIDAK KUNJUNG HAMIL

    Ia ingin marah, tapi Riska segera menggamit lengan sang anak untuk mengikuti dirinya naik ke atas motor. Riska tidak peduli dengan wajah Ronan yang terlihat marah. Ia tidak mau terpancing kemarahan lagi, meskipun ia sudah dinyatakan sembuh oleh sang dokter setelah beberapa waktu lamanya berjuang melawan penyakit, Riska tetap harus menjaga kesehatannya jangan stress dan banyak pikiran karena dua hal itu akan memicu penyakit yang dideritanya kambuh kembali. Akhirnya, Ronan hanya bisa membiarkan Riska dan Reva meninggalkan dirinya. Kemarahan yang dirasakan oleh Ronan membuat pria itu bertekad akan hidup lebih bahagia bersama Bella, agar ia bisa memamerkan kebahagiaannya itu pada sang mantan istri. ***Beberapa bulan setelah Ronan menikah, Riska akhirnya menikah dengan Mark. Pernikahan mereka digelar tidak besar-besaran karena menurut Riska lantaran sekarang mereka sedang berusaha untuk membuat kehidupan mereka bangkit lagi, uangnya lebih baik digunakan untuk kehidupan mereka setelah

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SINDIRAN RONAN

    "Aku akan berusaha, kau bisa percaya padaku, Bella."Ronan memberikan janji meskipun ia sendiri tidak yakin apakah ia bisa mengembalikan kehidupan seperti saat sebelum ia masuk penjara pada Bella, namun yang jelas Bella tidak boleh meninggalkan dirinya. Riska sudah tidak menerima dirinya kembali, jadi Ronan tidak boleh kehilangan Bella, jadi meskipun sedikit tidak yakin apakah ia bisa mengabulkan keinginan Bella yang menuntutnya tetap memberikan kehidupan yang mewah, Ronan tetap optimis ia bisa asalkan Bella tidak meninggalkan dirinya.***Pernikahan Ronan akhirnya berlangsung beberapa bulan kemudian semenjak Ronan keluar dari penjara. Meskipun dibantu orang tuanya yang kembali memberikan Ronan kesempatan untuk membangkitkan perusahaan bermodalkan pinjaman dan beberapa harta yang dijual namun, kembali hidup mewah memang belum bisa dilakukan lagi oleh Ronan dan Bella. "Bella, terima kasih, kamu mau menikah dengan Ronan, meskipun Ronan tidak sekaya dulu lagi, tapi kau harus percaya, s

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RONAN DITOLAK

    "Aku tahu, aku berjanji jika aku diperkenankan untuk kembali dengan Riska, aku akan berubah.""Sudah terlambat, Riska sudah banyak menderita karena keegoisan kamu, sekarang mending kamu belajar menata hidup lagi, nikah saja dengan selingkuhan kamu itu, Riska tidak bisa aku biarkan untuk kembali bersama dengan kamu, Ronan!"Setelah bicara demikian sang ibu meminta Rico untuk meminta Ronan untuk pergi. Wanita itu berbalik dan tidak mempedulikan lagi Ronan yang memintanya untuk mendengar apa yang dikatakannya.Rico segera meminta Ronan untuk pergi tanpa peduli pria itu bicara apa untuk membujuknya agar Rico mau berpihak padanya.Rico sudah tidak peduli dengan kata-kata mantan kakak iparnya itu karena sekarang yang terpenting baginya adalah mengejar mimpinya bukan lagi tentang yang lain.Dalam rasa kecewanya, Ronan berbalik dan ingin melangkah pergi meninggalkan rumah orang tua Riska, namun motor Mark masuk ke pekarangan rumah itu, dan berhenti tepat di hadapannya.Mark baru saja membawa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KELUAR DARI PENJARA

    Riska menghela napas mendengar apa yang dikatakan oleh Rifky. Perempuan itu mengusap wajahnya perlahan, dan Rifky sangat tahu sekarang sang kakak sangat merasa tertekan."Aku nolak Mark karena aku rasa aku tidak cukup baik untuk dia.""Siapa bilang? Kakak itu sudah sangat baik untuk Kak Mark, dia juga masih sangat mencintai Kakak, dan yang paling penting dia itu tulus sama Kakak, beda sama Ronan yang selalu menuntut Kakak ini dan itu."Rifky merespon perkataan Riska dengan sangat yakin dan tegas."Aku tahu, Mark baik, sejak dulu sampai sekarang, dia enggak pernah menyakiti, justru aku yang menyakiti dia dengan menikah bersama Ronan, tapi, aku benar-benar tidak percaya diri untuk menerima dia kembali, Rifky, kamu tahu sendiri, meskipun sekarang dokter bilang aku sembuh, aku tetap enggak bisa punya anak lagi, bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan dia sementara aku enggak bisa memberikan keturunan buat dia?""Emangnya, dia mempermasalahkan hal itu? Aku lihat, dia akrab dengan Reva,

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KETULUSAN MARK

    Setelah bicara demikian, Bella berlalu pergi meninggalkan Ronan yang hanya bisa terdiam tanpa bisa mengatakan sepatah katapun karena tidak tahu harus bicara apa.Meskipun marah, tetap saja Ronan harus berterima kasih pada Bella sebab, perempuan itu tidak menuntutnya hingga hukumannya menjadi ringan. Apakah ia bisa hidup di penjara? Mau tidak mau, Ronan harus bisa karena memang tidak ada cara lain untuk membebaskan ia sebab bukti tidak bisa membuat ia lepas dari hukuman.***Riska dan Rifky akhirnya bahu membahu untuk membuat perusahaan ayah mereka bangkit kembali, meskipun harus berhutang banyak untuk menutupi dana yang digelapkan oleh Ronan.Mark adalah orang yang paling banyak membantu Riska untuk dana meskipun ia sendiri bukan orang kaya. Namun, karena Mark seorang pekerja keras, ia bisa meminjamkan tabungannya untuk Riska yang digunakan Riska untuk membiayai perusahaan sang ayah agar bisa kembali beroperasi.Akan tetapi, tentu saja itu tidak mudah. Karena beberapa pemegang saham

DMCA.com Protection Status