Share

UKM

Author: maimunahazrai
last update Last Updated: 2021-08-13 00:35:41

Sebagai anggota baru di UKM Lili harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM salah satu kewajibannya adalah mengikuti kelas latihan yang kebetulan  dosen pengampu UKMnya adalah Profesor Sanusi dan tentu saja digantikan oleh pak Ali karena Profesor Sanusi terus menerus bepergian dan bertemu dengan Pak Alipun membuat Lili tidak nyaman, dirinya selalu merasa sakit setiap mereka berdekatan. Lili tidak tahu kenapa dan apa yang harus ia lakukan.

Lili membetulkan letak rambutnya sehingga tanpa ia sadari seseorang didepan sana tengah memperhatikannya intens hingga mata mereka bertemu lalu berinisiatif untuk memutuskan kontak mereka ia harus menghindar. Lili berjalan keluar namun tatapannya kembali bertemu dengan pak Ali yang juga keluar dari ruangan yang sama namun dari pintu yang berbeda Lili kembali masuk keruangan.

“loh Li ada yang ketinggalan?”

“iya, lagi nyari pulpen nih tadi aku selipin dibuku tapi kok nggak ada ya” ucap Lili bingung melihat kebawah meja tempat duduknya tadi

“cari ini?” skak mat. Lili tidak bisa lagi menghindar lebih jauh lagi itu bukan keahliannya namun sesaat matanya melotot yang dibalas nyengiran oleh orang tersebut jelas pulpen yang ia maksud  bukan miliknya.

“terimakasih pak, permisi!”

“kenapa saya merasa kamu menghindari saya?” tanya pak Ali padanya

“saya nggak menghindar dari bapak dan kenapa bapak terganggu kalaupun saya menghindar dari bapak?” Lili menantang berbalik untuk bertanya

“entahlah saya akan kalah jika berdebat dengan kamu”

“pak..saya seorang mahasiswa yang belajar dari nol dan saya nggak mau keberhasilan saya nanti akan dinilai sebelah mata. Jadi tolong bapak jangan sok kenal ataupun dekat dengan saya”

“saya kenal kamu dan saya juga merasa dekat dengan kamu”

“saya nggak mau terlalu dekat dan kenal dengan bapak”

“kenapa?”

“karena..”

“karena?”

“hanya..tidak ingin”

“alasan yang tidak masuk akal, wajarkan dosen dekat dengan mahasiswanya”

“terserah bagaimana pendapat bapak tapi itu tidak berlaku untuk saya” setelah mengatakan itu Lili meninggalkan pak Ali dengan gelengan. Langkah kaki Lili terhenti ingin rasanya berbalik namun itu tidak mungkin.

Dan pak Ali hanya menatap kepergian Lili

Dirumah sakit.

“dokter Ali”

Luna memanggil Ali yang terlihat termenung

“dokter Ali!!” Luna sedikit berteriak

“ya..Luna ada apa?”

“dokter melamun?” tanya Luna

“ah...sedikit. Ada apa?”

“kekantin bersama? melamun lagi?” Luna bertanya keheranan ada yang salah dengan teman seprofesinya tersebut

“maaf-maaf. Kemana tadi?”

“kekantin” tunjuk Luna. Lalu mereka kekantin

“dokter Ali sedang banyak pikiran?”

“ya begitulah”

“apa karen itu?” tunjuk Luna pada pengunjung kantin yang menatap mereka penuh puja. Tampan dan cantik kombinasi yang sangat cocok bahkan seisi rumah sakit mengidamkan jika mereka bersama

“bukan. Menurut kamu kenapa perempuan tidak ingin dekat dengan saya?”

“dokter Ali sedang tidak bencandakan?” Tanya Luna

“saya serius”

“tidak ada perempuan yang tidak ingin dekat dengan dokter”

“masa sih, kamu termasuk ingin dekat dengan saya? Maaf maaf..”

“its ok, kita makan” Luna menjadi salah tingkah dengan apa yang dikatakan dokter Ali

Dokter Ali tidak tahu bagaimana dengan hati Luna yang seolah berhenti. Seperti mendapat bongkahan emas dengan mengatakan itu Luna merasa dokter Ali memperhatikannya dari pertanyaannya tadi apa dokter Ali juga memiliki perasaan untuknya. Luna menggeleng memperhatikan dokter Ali yang sedang memilih makanan dan menuju tempat duduk mereka satu meja ya mereka satu meja berhadapan seperti ini. Diposisi seperti ini banyak yang iri dengan Luna pasalnya dokter Ali tidak dekat dengan perempuan manapun dirumah sakit ini kecuali dirinya.

“bagaimana dirumah sakit ini Dok?” Tanya Luna

“bagaimana?” ulang pak Ali

“maksudnya saya..apa dokter betah disini?” Luna mengulang pertanyaannya dengan pelan takut jika pak Ali tersinggung

“oo...saya merasa nyaman disini” jawab pak Ali pendek

“syukurlah” ucap Luna

Pada pagi yang cerah tidak ada angina tidak ada hujan Luna yang biasanya pagi buta sudah berangkat ke rumah sakit namun hari ini memaksa Lili untuk bangun lebih pagi dengan alasan berolahraga karena menyehatan, tolong..siapapun tahu itu termasuk Lili yang sudah bergabung di UMK PMI.

Tidak hanya itu setelah menikmati sarapan Luna masih memaksa Lili yang hendak mengeram dikamarnya untuk pergi yang Lili tidak tahu kemana

“Ini kita ngapain sih kak?” tanya Lili yang posisinya masih ditarik untuk turun dari mobil

“belanja” jawab Luna

“biasanya kakak nggak belanja” lontar Lili lagi

“hari ini pengecualian, sana coba ini” Luna mendorong Lili kekamar ganti

“ih..kakak yang belanja malah aku yang nyoba, nggak mau!”rungut Lili menolak

Lili terus menolak untuk mencoba beberapa pakaiaan Luna sengaja mengajak Lili berbelanja karena setelah diingat-ingat walaupun mereka tinggal disatu atap namun tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu bersama karena waktu Luna yang padat dirumah sakit dan Lili dengan jadwal kuliah ditambah sekarang jadwal UKMnya yang padat.

Setelah berbelanja kini Luna mengajak Lili untuk makan siang direstoran favoritnya. Lili tidak tahu apa yang harus dipesan dan membiarkan sang kakak untuk memilihkan untuknya.

“gimana kuliahnya Li?” Tanya Luna disela-sela suapannya

Lili meletakkan sendoknya dan menatap sang kakak penuh selidik dan mengecek suhu tubuh sang kakak “kakak hari ini tau nggak? Buat Lili parno. Kakak oke?” tanya Lili serius namun Luna malah tertawa terbahak-bahak

“kakak nggak papa cuma pengen hangout sama Lili aja kan kita nggak pernah keluar berdua, jadi karena hari ini kamu libur dan kakak juga nggak ada jadwal pas deh buat jalan berdua” Luna menjelaskan

“kakak serius nggak papa?” Tanya Lili lagi untuk menyakinkan

Buk!

“kok Lili dipukul, sakit” Lili merengek

“makanya percaya sama kakak nggak ada apa-apa.”

“hmm” jawab Lili pendek

Dalam diam Lili senang bias menghabiskan waktu bersama Luna. Seingat Lili, sejak kecil mereka tidak dekat karena Lili yang lebih banyak dirawat dirumah sakit dan Luna yang mengejar prestasinya. Keluar dirumah sakitmu Lili tidak melihat ada Luna dirumah selain barang-barangnya yang memenuhi kamar. Lili sering bertanya pada sang papa kenapa kakaknya tidak dirumah dan sang papa akan menjawab jika Luna mengejar cita citanya dan Lili tidak boleh menghalanginya.

Maka dari itu Lili ingin juga menjadi seorang dokter agar bisa satu profesi seperti sang kakak namun apa daya Lili tidak memenuhi syarat untuk itu jadi yang dilakukan Lili hampir setiap waktu tanpa Luna adalah melihat kamar Luna tanpa pemiliknya.

Lain halnya dengan Luna, dengan sengaja lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah agar kedua orangtuanya hanya focus untuk perawatan Lili meskipun keinginan Luna sangat mengingin adik perempuan yang bisa diajak untuk bermain namun apa daya, kenyataan terpenuhi akan tetapi adiknya membutuhkan perawatan khusus selama bertahun-tahun Luna belajar agar bisa menjadi dokter yang profesional dan demi agar dapat menyembuhkan sang adik.

Akan tetapi Luna lupa satu hal yaitu interaksinya pada Lili. Luna menjadi jarang sampai tidak pernah bertemu Lili tapi mulai saat ini dan selanjutnya Luna akan selalu memperhatikan adik dan seperti keinginanya dulu yaitu bisa mengajak adiknya untuk bermain, menemaninya setiap hari. Menjadi saudara yang menyenangkan.

Disela makan mereka, ponsel Luna berdering yang mengharuskan Luna untuk segera kerumah sakit meskipun berat Luna akhirnya meninggalkan Lili karena Lili juga meyakinkan jika bisa pulang sendiri. Setelah Luna pergi Lili masih bersantai dengan cemilan yang dipesankan oleh Luna tadi akan tetapi ponsel kembali bordering dan itu adalah ponsel Luna yang tertinggal di atas meja karena terburu-buru Luna sampai meninggalkan ponselnya dan Lili mengambil ponsel tersebut dan mengejar Luna.

“Kak Luna..!” Lili melihat sang kakak yang sedang menaikki taksi dan sudah melaju tanpa fikir panjang Lili mengejarnya, karena terlalu focus mengejar sang kakak Lili lupa jika saat ini ia telah berada dijalan raya dan

Brukk…

Semuanya menjadi gelap.

Related chapters

  • BROKEN HEART   Bunga

    Luna yang baru saja menyelesaikan operasinya hendak beristirahat namun ia urungkan saat tiba-tiba ia teringat Lili dengan segera Luna mencari ponselnya namun tidak ada kemudian Luna meminjam ponsel rekannya untuk langsung menghubungi nomor sang papa, satu sampai dua kali nomor itu tidak memberi jawaban begitupun sang mama dan terakhir Luna menghubungi Ronald“Hallo Nald, lo lagi dim..”“dimana lo sekarang?” Tanya Ronald langsung memotong kalimat Luna yang hendak bertanya lebih dulu“gue yang tanya dimana lo sekarang?” Luna masih bertanya dengan lembut tidak ingin tersulut emosi dengan kedinginan Ronald“lo sekarang dimana!!” sentak Ronald dengan berteriakLuna menghembuskan nafasnya untuk bersabar menghadapi Ronald “gue lagi dirumah sakit”Jawab Luna“rumah sakit mana?” Tanya Ronald lagi“rumah sakit mana lagi Nald?” jawab Luna dengan malas

    Last Updated : 2021-08-15
  • BROKEN HEART   Kebahagiaan

    Banyak yang sering mengeluh jika hari Senin adalah hari terburuk dalam tujuh hari karena orang-orang masih membutuhkan tambahan liburan bukan? Dengan mengerjakan pekerjaan yang terbengkalai oleh weekend akan tetapi, bagi Lili hari Senin lebih tepatnya pagi senin adalah pagi yang paling bahagia menurutnya bagaikan suntikan energi dalam setiap pagi senin, karena keluarganya akan berkumpul dan sarapan bersama sebelum melakukan aktifitas mereka. Papa, mama dan kakak perempuannya akan sibuk dikantor masing-masing dan hanya dirinya yang akan tinggal dirumah namun pagi ini Lili juga akan melakukan aktifitas pribadinya yang akan memasuki dunia perkuliahan. “pagi pa, ma, kak Luna!” sapaan dari Lili mengawali sarapan mereka pagi ini. Sarapan dengan menu empat sehat lima sempurna. Sederhana tapi sangat istimewa dan tentu saja pagi yang sangat sangat sempurna bagi Lili. Hari yang ditunggunya telah tiba setelah berkalang bosan dan kesendirian. Ini hari pertama untuk Lili memasuki semeste

    Last Updated : 2021-08-09
  • BROKEN HEART   Nomor

    Lili yang terlihat kebingungan masuk kemobil jemputannya dan diam beberapa saat membuat sang penjemput kebingungan bahkan setelah mobil melaju Lili tidak mengeluarkan suaranya. Jika biasa Lili akan bertanya atau berbicara tentang apa yang difikirkannya. “kenapa diam, masih marah?” itu suara Ronald si penjemput yang tengah mengemudi dari Universitas bertanya setelah menunggu Lili untuk bicara beberapa saat, sebelumnya walaupun mereka sering bertengkar Ronald tahu Lili tidak akan benar-benar marah atau mendiamkannya seperti ini dan kali ini membuar Ronald sedikit khawatir. “nggak boleh diam!” balas Lili sewot dan membuang wajahnya kejendela terdengar Ronald terkekeh yang tandanya Lili tidak sedang memarahinya namun kemudian Ronald mengerutkan keningnya menyelidik apa yang sedang terjadi dengan Lili karena Lili adalah tipe orang yang pendiam atau.. “apa ada orang yang membullymu? Siapa katakana?!” Tanya Ronald cepat “kau yang sedang membullyku” ucap Lili

    Last Updated : 2021-08-10
  • BROKEN HEART   Kenyataan

    Setelah beberapa hari masuk kuliah Lili mulai terbiasa dengan suasana kampusnya serta kebiasaan temen-temennya baik itu dikelas, kantin maupun diluar kampus tidak ada yang benar-benar akrab dengan Lili, karena memang pribadi Lili yang tertutup bahkan untuk masuk UKMpun Lili tidak ingin namun karena diwajibkan akhirnya Lili memilih untuk masuk UKM PMI alasan Lili memilih UKM PMI kerena papa, mama serta kakaknya seorang dokter hanya dirinya yang tanpa minat namun Lili juga ingin merasakan bagaimana menjadi seorang dokter melalui PMI. Lili sudah memberitahukan keinginannya pada sang papa tentu saja untuk mengabulkan permintaannya, sang papa membutuhkan waktu mengingat dirinya sama sekali tidak memiliki keahlian dibidang tersebut namun Lili tetap memaksa dan siapa yang tidak luluh dengan rengekannya apalagi sang papa yang begitu sangat menyayanginya. Lili hendak mengetuk daun pintu ruang kerja papanya untuk mengantar surat yang siang tadi sudah dijanjikan sang papa namun k

    Last Updated : 2021-08-11
  • BROKEN HEART   Gulali

    Hendra dan Luna. Mereka berdua saat ini sedang menunggu diruangan Profesor Sanusi. Profesor adalah seorang ahli penyakit dalam yang juga bertindak sebagai dokter pribadi Lili selama bertahun-tahun ini dan saat ini Hendra dan Luna berada disini untuk mengetahui keaadan Lili dari hasil lab “jadi bagaimana keadaan Lili Prof?” tanya Luna cepat“dari hasil yang saya terima minggu lalu seharusnya kesehatan Lili sudah membaik dengan rajin mengkonsumsi obat dan konsultasi namun jika kita bedakan dengan hasil hari ini jelas tampak berbeda sekali. Kondisi Lili saat ini menurun drastis. Dan jika kondisi Lili terus menurun..segala kemungkinan perlu dipersiapkan” jelas Profesor Sanusi“Prof lakukan sesuatu untuk putri saya!” ucap Hendra“iya Prof. Jelas kondisi Lili bisa kembali stabil, selama ini kita sudah mempertahankanna Prof” tambah Luna“saya paham dan saya mengerti sekali tapi disini yang bertindak sebagai d

    Last Updated : 2021-08-12

Latest chapter

  • BROKEN HEART   Bunga

    Luna yang baru saja menyelesaikan operasinya hendak beristirahat namun ia urungkan saat tiba-tiba ia teringat Lili dengan segera Luna mencari ponselnya namun tidak ada kemudian Luna meminjam ponsel rekannya untuk langsung menghubungi nomor sang papa, satu sampai dua kali nomor itu tidak memberi jawaban begitupun sang mama dan terakhir Luna menghubungi Ronald“Hallo Nald, lo lagi dim..”“dimana lo sekarang?” Tanya Ronald langsung memotong kalimat Luna yang hendak bertanya lebih dulu“gue yang tanya dimana lo sekarang?” Luna masih bertanya dengan lembut tidak ingin tersulut emosi dengan kedinginan Ronald“lo sekarang dimana!!” sentak Ronald dengan berteriakLuna menghembuskan nafasnya untuk bersabar menghadapi Ronald “gue lagi dirumah sakit”Jawab Luna“rumah sakit mana?” Tanya Ronald lagi“rumah sakit mana lagi Nald?” jawab Luna dengan malas

  • BROKEN HEART   UKM

    Sebagai anggota baru di UKM Lili harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM salah satu kewajibannya adalah mengikuti kelas latihan yang kebetulan dosen pengampu UKMnya adalah Profesor Sanusi dan tentu saja digantikan oleh pak Ali karena Profesor Sanusi terus menerus bepergian dan bertemu dengan Pak Alipun membuat Lili tidak nyaman, dirinya selalu merasa sakit setiap mereka berdekatan. Lili tidak tahu kenapa dan apa yang harus ia lakukan.Lili membetulkan letak rambutnya sehingga tanpa ia sadari seseorang didepan sana tengah memperhatikannya intens hingga mata mereka bertemu lalu berinisiatif untuk memutuskan kontak mereka ia harus menghindar. Lili berjalan keluar namun tatapannya kembali bertemu dengan pak Ali yang juga keluar dari ruangan yang sama namun dari pintu yang berbeda Lili kembali masuk keruangan.“loh Li ada yang ketinggalan?”“iya, lagi nyari pulpen nih tadi aku selipin dibuku tapi kok nggak ada ya&r

  • BROKEN HEART   Gulali

    Hendra dan Luna. Mereka berdua saat ini sedang menunggu diruangan Profesor Sanusi. Profesor adalah seorang ahli penyakit dalam yang juga bertindak sebagai dokter pribadi Lili selama bertahun-tahun ini dan saat ini Hendra dan Luna berada disini untuk mengetahui keaadan Lili dari hasil lab “jadi bagaimana keadaan Lili Prof?” tanya Luna cepat“dari hasil yang saya terima minggu lalu seharusnya kesehatan Lili sudah membaik dengan rajin mengkonsumsi obat dan konsultasi namun jika kita bedakan dengan hasil hari ini jelas tampak berbeda sekali. Kondisi Lili saat ini menurun drastis. Dan jika kondisi Lili terus menurun..segala kemungkinan perlu dipersiapkan” jelas Profesor Sanusi“Prof lakukan sesuatu untuk putri saya!” ucap Hendra“iya Prof. Jelas kondisi Lili bisa kembali stabil, selama ini kita sudah mempertahankanna Prof” tambah Luna“saya paham dan saya mengerti sekali tapi disini yang bertindak sebagai d

  • BROKEN HEART   Kenyataan

    Setelah beberapa hari masuk kuliah Lili mulai terbiasa dengan suasana kampusnya serta kebiasaan temen-temennya baik itu dikelas, kantin maupun diluar kampus tidak ada yang benar-benar akrab dengan Lili, karena memang pribadi Lili yang tertutup bahkan untuk masuk UKMpun Lili tidak ingin namun karena diwajibkan akhirnya Lili memilih untuk masuk UKM PMI alasan Lili memilih UKM PMI kerena papa, mama serta kakaknya seorang dokter hanya dirinya yang tanpa minat namun Lili juga ingin merasakan bagaimana menjadi seorang dokter melalui PMI. Lili sudah memberitahukan keinginannya pada sang papa tentu saja untuk mengabulkan permintaannya, sang papa membutuhkan waktu mengingat dirinya sama sekali tidak memiliki keahlian dibidang tersebut namun Lili tetap memaksa dan siapa yang tidak luluh dengan rengekannya apalagi sang papa yang begitu sangat menyayanginya. Lili hendak mengetuk daun pintu ruang kerja papanya untuk mengantar surat yang siang tadi sudah dijanjikan sang papa namun k

  • BROKEN HEART   Nomor

    Lili yang terlihat kebingungan masuk kemobil jemputannya dan diam beberapa saat membuat sang penjemput kebingungan bahkan setelah mobil melaju Lili tidak mengeluarkan suaranya. Jika biasa Lili akan bertanya atau berbicara tentang apa yang difikirkannya. “kenapa diam, masih marah?” itu suara Ronald si penjemput yang tengah mengemudi dari Universitas bertanya setelah menunggu Lili untuk bicara beberapa saat, sebelumnya walaupun mereka sering bertengkar Ronald tahu Lili tidak akan benar-benar marah atau mendiamkannya seperti ini dan kali ini membuar Ronald sedikit khawatir. “nggak boleh diam!” balas Lili sewot dan membuang wajahnya kejendela terdengar Ronald terkekeh yang tandanya Lili tidak sedang memarahinya namun kemudian Ronald mengerutkan keningnya menyelidik apa yang sedang terjadi dengan Lili karena Lili adalah tipe orang yang pendiam atau.. “apa ada orang yang membullymu? Siapa katakana?!” Tanya Ronald cepat “kau yang sedang membullyku” ucap Lili

  • BROKEN HEART   Kebahagiaan

    Banyak yang sering mengeluh jika hari Senin adalah hari terburuk dalam tujuh hari karena orang-orang masih membutuhkan tambahan liburan bukan? Dengan mengerjakan pekerjaan yang terbengkalai oleh weekend akan tetapi, bagi Lili hari Senin lebih tepatnya pagi senin adalah pagi yang paling bahagia menurutnya bagaikan suntikan energi dalam setiap pagi senin, karena keluarganya akan berkumpul dan sarapan bersama sebelum melakukan aktifitas mereka. Papa, mama dan kakak perempuannya akan sibuk dikantor masing-masing dan hanya dirinya yang akan tinggal dirumah namun pagi ini Lili juga akan melakukan aktifitas pribadinya yang akan memasuki dunia perkuliahan. “pagi pa, ma, kak Luna!” sapaan dari Lili mengawali sarapan mereka pagi ini. Sarapan dengan menu empat sehat lima sempurna. Sederhana tapi sangat istimewa dan tentu saja pagi yang sangat sangat sempurna bagi Lili. Hari yang ditunggunya telah tiba setelah berkalang bosan dan kesendirian. Ini hari pertama untuk Lili memasuki semeste

DMCA.com Protection Status